Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

IKTERIK OBSTRUKTIF


Disusun Oleh :
KEPANITERAAN KLINIK ILMU
Haura Nida Nurakbar
BEDAH
1665050271
PERIODE 25 FEBRUARI 2019 – 4 MEI
 
2019
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
Dr. Stanley Ketting Oliver, Sp.B
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Pendahuluan

 Ikterus obstruktif adalah suatu jenis ikterus yang spesifik,
dan gejala yang timbul disebabkan oleh penyempitan atau
tertutupnya duktus biliaris atau duktus pankreatikus, yang
menghalangi drainase cairan empedu dari aluran darah
menuju usus.
 Ikterus obstruktif disebabkan oleh banyak hal, namun
paling sering disebabkan oleh batu pada saluran empedu.
 Ikterus bukan merupakan suatu penyakit, namun hanya
sebuah tanda dari kondisi yang mendasari,
Definisi

 Ikterus obstruktif adalah suatu jenis ikterus yang spesifik, dan
gejala yang timbul disebabkan oleh penyempitan atau
tertutupnya duktus biliaris atau duktus pankreatikus, yang
menghalangi drainase cairan empedu dari aluran darah menuju
usus.
 Ikterus atau jaundice berasal dari bahasa Perancis “jaune”, yang
artinya “kuning”.

 Ikterus atau jaundice adalah warna kuning pada kulit, sklera, dan
membran mukosa yang disebabkan oleh bilirubin, pigmen
empedu berwarna kuning oranye
Etiologi

1. Koledokolitiasis.
2. Penyakit-penyakit duktus biliaris
3. Inflamasi, infeksi (kolangitis sklerosis primer, kolangiopati AIDS,
kemoterapi arteri hepatika, striktur, CMV, infeksi Cryptosporidium
pada pasien-pasien AIDS)
4. Neoplasma (kolangiokarsinoma).
5. Kompresi ekstrinsik dari saluran biliaris
6. Neoplasma (contoh: karsinoma pankreas, limfadenopati metastatik,
hepatoma)
7. Pankreatitis dengan atau tanpa pembentukan pseudokista
8. Pembesaran vaskular (aneurisma, transformasi kavernosa dari vena
porta). (7)
Penyebab Obstruksi Duktus Bilier Berdasarkan
Lokasinya
Lokasi Anatomis
Hilus Karsinoma
Maligna
kantung  
Benigna

empedu
Karsinoma hepatoselular
Letak rendah / di tengah Karsinoma pankreas Pankreatitis (akut atau
duktus Karsinoma ampula kronik)
Bisa keduanya Kolangiokarsinoma Koledokolitiasis
Metastasis Sindrom Mirizzi
Limfoma Striktur paska-operatif
Tumor bilier benigna Kolangitis sklerosis
primer
Kolangiopati lainnya
Hemobilia
Parasit
Kondisi Faktor Risiko
Koledokolitiasis Konsumsi sayur-sayuran hijau yang jarang
Konsumsi teh atau kopi
Konsumsi gula yang sedikit

Faktor Karsinoma pankreas


Konsumsi rempah-rempah dan cabai yang sering
Konsumsi makanan goreng-goreng yang sering (12)
Kebiasaan merokok (13)

Resiko Indeks massa tubuh obesitas


Pajanan bahan kimia di tempat kerja (dry cleaning, industri baja)


Sindrom yang diturunkan secara genetik (mutasi BRCA1, PALB2, PRSS1, MLH1
atau MSH2, STK11)
Diabetes
Pankreatitis kronik
Gaya hidup sedenter
Konsumsi alkohol, kopi
Infeksi berulang (infeksi lambung oleh H. pylori atau infeksi hepar oleh hepatitis B)
(14)

Kolangitis sklerosis Penyakit usus inflamatori (IBD)


primer Kebiasaan merokok
Riwayat apendektomi
Penyakit hepar autoimun
Riwayat IBD di keluarga (15)
Striktur saluran bilier Riwayat operasi / prosedur bilier atau hepar (iatrogenik)
Pankreatitis kronik
Kolangitis sklerosis primer
Penyakit autoimun (pankreatitis atau kolangitis)
Sindrom Mirizzi
Kolangiopati iskemik
Berbagai jenis karsinoma (16)
Kolangiokarsinoma Infeksi parasit
Kolangitis sklerosis primer
Koledokolitiasis
Kista duktus bilier
Hepatitis B dan C
Faktor-faktor terkait gaya hidup (diabetes, obesitas, konsumsi alkohol, kebiasaan
merokok)
Penggunaan aspirin (17)
Patofisiologi
 Metabolisme Bilirubin

Diagnosis
Gambaran Klinis Mengarah Ke Ikterus Obstruktif Mengarah Ke Penyakit Parenkim Hepar


Anamnesis Nyeri perut Anoreksia, malaise, mialgia, sugestif ke
Demam, menggigil prodormal akibat virus
Riwayat operasi bilier sebelumnya Pajanan infeksius yang diketahui
Tinja yang akolik Penggunaan obat injeksi atau kokain
intranasal
Pajanan terhadap hepatotoksin yang
diketahui
Riwayat ikterus di keluarga

Pemeriksaan Fisik Demam tinggi Asites


Nyeri perut Stigmata penyakit hepar lainnya (vena
Massa abdomen yang teraba abdomen yang prominen, ginekomastia,
Jaringan parut di abdomen spider nevi, asteriksis, ensefalopati,
cincin Kayser-Fleischer)

Pemeriksaan Laboratorium Peningkatan biliburin dan alkalin Peningkatan aminotransferase serum


fosfatase serum Prothrombin time yang memanjang,
Prothrombin time normal atau yang tidak terkoreksi dengan pemberian
dinormalkan dengan pemberian vitamin vitamin K
K Hasil darah yang mengindikasikan
Peningkatan amilase serum penyakit hepar spesifik
Alur Diagnosis Hiperbilirubinemia dan
Kelainan Enzim Hepar


Komplikasi

 Efek pada sistem bilier
 Permeabilitas usus yang menyebabkan sepsis
 Kerusakan hemostasis
 Disfungsi ginjal
 Disfungsi hepar
Tatalaksana


Tatalaksana Operatif pada kasus-kasus
striktur bilier

 Kolesistektomi dengan eksplorasi duktus biliaris dan
drainase T-tube
 Sfingteroplasti transduodenum
 Koledokoduodenostomi
 Hepatikojejunostomi Roux-en-Y. (9)
Prognosis

Beberapa faktor prognostik yang berpengaruh terhadap
mortalitas pasien adalah:
1. Sepsis
2. Hipoalbuminemia
3. Kanker Vater non-ampula
4. Kadar bilirubin pada presentasi ≥15 mg/dL
5. Drainase bilier yang gagal atau tidak pernah
dilakukannya drainase bilier
6. Skor indeks komorbid Charlson ≥4.
Kesimpulan

 Ikterus obstruktif adalah ikterus yang diakibatkan sumbatan duktus
biliaris atau pankreatikus yang menghalangi drainase cairan empedu.
 Ikterus obstruktif terjadi akibat tingginya kadar bilirubin terkonjugasi
yang memasuki peredaran darah sistemik.
 Komplikasi yang dapat terjadi adalah sepsis, kerusakan hemostasis,
dan disfungsi organ.
 Tatalaksana yang dilakukan bergantung pada etiologi, dengan
pendekatan spesifik sesuai penyebab dan lokasi obstruksi. Tatalaksana
operatif sering digunakan karena obstruksi akibat striktur atau
karsinoma.
 Prognosis ditentukan oleh adanya kondisi sepsis, derajat penyakit,
dan keberhasilan tindakan-tindakan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai