Tekanan atau gesekan yang terjadi berulang kali dengan intensitas yang rendah dapat
menyebabkan hiperkeratosis dan akantosis kalus, klavus, black heel, dan ulkus dekubitus.
ANATOMI
KULIT
Proteksi
Absorbsi
Ekskresi
FUNGSI KULIT
Presepsi
Termoregulasi
Pembentukan
Vitamin D
REAKSI KULIT
KALUS ULKUS
DAN KLAVUS DEKUBITUS
BLACK HEEL
KALUS DAN KLAVUS
Reaksi kulit akibat pajanan tekanan atau gesekan yang berlebihan pada kulit secara terus –
menerus dalam jangka waktu yang lama dan rentan terjadi pada setiap orang yang harus
menumpu berat badannya.
Setiap orang rentan mengalami kalus dan klavus dan dapat terjadi pada semua jenjang
ekonomi, kecuali pada bayi.
ETIOPATOGENESIS
Permukaan
Kalus
yang luas
Pajanan tekanan atau
Faktor Predisposisi + gesekan berulang dan Hiperkeratinisasi
berlebihan
Terdapat inti
(radix atau Klavus
nuclei)
KALUS
Hiperkeratosis yang merata, berbatas tegas, dan
tidak terdapat penetrasi dibagian tengahnya.
Predileksi: Tempat penonjolan tulang (persendian)
Rasa terbakar terutama ketika daerah yang tumpuan berat dan/atau daerah kaki yang
bersentuhan dengan sepatu.
BENTUK LESI KULIT
Plak hiperkeratosis setempat
Kalus: Penebalan stratum korneum namun tidak terdapat perubahan pada stratum
granulosum.
Klavus:
Sumbatan parakeratotik pada stratum korneum.
Tekanan stratum granulosum hilang dan atropi stratum spinosum.
Dermis tampak fibrosis, dilatasi saluran kelenjar ekrin dan pembuluh darah, hipertrofi pembuluh
saraf.
TATALAKSANA
Tindakan utama menghilangkan faktor tekanan dan gesekan.
Kalus:
Salap asam salisilat 20 – 40% atau krim urea 40%.
Bahan pelunak campuran propilen glikol dan air dengan perbandingan 2:1 dan digunakan secara
oklusif.
Klavus:
Salap asam salisilat 40% atau suspense triklorasetat 40 mg/dl atau krim urea 40%.
Cara lain mengeluarkan inti atau eksisi total.
PENCEGAHAN
Mengurangi atau menghindar dari kegiatan yang menyebabkan terjadinya trauma mekanis.
BLACK HEEL
Disebabkan oleh trauma fisis dengan tekanan kuat pecahnya pembuluh darah kapiler di daerah
papilla dermis.
Gambaran Klinis: Plak biru kehitaman dengan purpura di sekitarnya dengan predileksi di tumit bagian
posterior atau posterolateral, atau kalkaneus.
Mengetahui derajat lesi menurut NPUAP (National Pressure Ulcer Advisory Panel):
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Biopsi
Radiologi
PENGOBATAN
Bersifat individual untuk setiap pasien dan melibatkan manajemen luka.
Memposisikan ulang tubuh setiap 2 jam saat diatas tempat tidur dan setiap jam saat berada diatas kursi. Apabila dalam
keadaan waspada dan pasien mampu, pasien harus diajarkan untuk mengubah posisi duduknya setiap 15 menit saat
berada diatas kursi.
Prognosis kelainan yang terjadi baik ditunjang dengan menghilangkan atau menghindari faktor
penyebab.
DAFTAR PUSTAKA
Adhi Djuanda, dkk. 2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p.
3-7, 259-61.
DeLauro TM, DeLauro NM. Corns and Calluses. Dalam: In: Goldsmith LA, Katz Si, Gilchrest BA, Paller AS, Laffel DJ, Woff K.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8 th ed. New York: McGraw Hill; 2012.p.1111-4.
Powers JG, Odo L, Phillips TJ. Decubitus (pressure) Ulcers. Dalam: In: Goldsmith LA, Katz Si, Gilchrest BA, Paller AS, Laffel
DJ, Woff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8 th ed. New York: McGraw Hill; 2012.p. 1121-8.