ANAMNESIS
KU : luka pada bagian bokong sejak 3 bulan lalu
Pasien datang ke Poli Bedah Plastik dengan keluhan luka bagian bokong yang tidak
sembuh-sembuh dan semakin membesar sejak 3 bulan lalu, pasien mengaku memiliki
riwayat saraf kejepit pada bulan September 2021 di RSPAD berdasarkan hasil CT
Scan dan tidak dapat menggerakkan dan merasakan bagian pusar hingga kebawah
termasuk kaki pasien, pasien sempat melakukan fisioterapi namun hingga sekarang
belum ada perubahan dan pasien hanya berbaring di kasur dengan posisi terlentang.
Pasien menghabiskan banyak waktu di tempat tidur, bergerak sedikit. Pasien tidak
dapat merasakan BAB dan BAK, BAB dilakukan dikasur, BAK terpasang kateter
urin.
Menurut istri pasien, pasien jarang bergerak dan jarang digerakkan oleh keluarga, istri
pasien menyangkal menggerakkan pasien tiap 2 jam sekali, cenderung di kasur saja.
Awalnya luka pasien kecil berukuran 2x1x1 cm, kemudian pinggir luka tampak lebam
dan bagian tengah lembek lalu semakin lama semakin lebar, dalam, berbau dan
bolong, pasien tidak merasa nyeri.
Riw penyakit dahulu : Diabetes Melitus (-), Hipertensi (-)
Riwayat Keluarga : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien
LAPORAN KASUS POLI
Riwayat Sosial : Sering konsumsi makanan rumah, sebelum sakit pasien merokok 1
bungkus per hari, terakhir kali merokok September 2021, alcohol (-)
Riwayat Obat : tidak ada konsumsi rutin obat
Riwayat Operasi : pasien belum pernah melakukan operasi
PEMERIKSAAN FISIK
Bb : 51 Kg TB : 168 cm Suhu : 36,8C
Tekanan Darah : 120/87mmHg Nadi : 71x/menit Pernapasan :18x/menit
BMI: 18,06 (Underweight)
STATUS GENERALIS
Kepala, leher, thoraks, abdomen ekstremitas dbn
Regio Sacrum, Iliaca, Gluteal (+) luka
STATUS LOKALIS
Regio Sacrum
1. Regio Sacrum 1 cm dari Spina Ischiadica Posterior Superior (SIPS) Dekstra
Inspeksi : Tampak luka, gaung, berdasar (+), slough (+), granulasi (+), dasar jaringan
nekrotik (+), epitel di tepi (+), eksudar (+), pus (-), hiperemis di sekitar (-)
Palpasi : ukuran 8x6 cm, nyeri tekan (+), fluktuatif (-), tunneling (+) ke arah cranial 2
cm dan ke lateral 4 cm
2. Regio Sacrum 2 cm dari Spina Ischiadica Anterior Superior (SIAS) Sinistra
Inspeksi : Tampak luka, gaung, berdasar (+), slough (+), granulasi (+), dasar jaringan
nekrotik (+), epitel di tepi (+), eksudar (+), pus (-), hiperemis di sekitar (-)
Palpasi : ukuran 6x5 cm, nyeri tekan (+), fluktuatif (-), tunneling (-)
LABORATORIUM
Belum ada
RADIOLOGI
Belum ada
DIAGNOSIS
Ulkus Dekubitus Grade III Regio Sacrum dan Regio Gluteal Sinistra
TATALAKSANA
Perawatan luka pada regio sacrum, gluteal
DISKUSI
1. Pada pasien dididagnosis ulkus decubitus grade III pada regio sacrum dan gluteal sinistra
akibat pasien berbaring lama sejak 3 bulan lalu setelah pasien lumpuh tidak dapat
berjalan, mobilitas pasien sedikit, pergerakan setiap 2 jam sekali tidak dilakukan, hilang
jaringan hingga ke subkutan bahkan ke fasia, dan pada pasien dilakukan perawatan luka.
2. Ulkus decubitus atau Pressure sore adalah tukak tekan yaitu defek kronik kulit atau
mukosa akibat kehilangan jaringan sehingga terbentuk lekukan yang memiliki dinding
dan dasar yang disebabkan penekanan yang lama.
LAPORAN KASUS POLI
3. Daerah yang rentan terkena pada posisi terlentang adalah sacrum, kalkaneus, oksiput.
Iskium, malleolus lateral, tumit pada posisi duduk dan trokanter pada posisi decubitus
lateral.
4. Keadaan yang mempengaruhi terjadinya tukak tekan adalah kelumpuhan dan keadaan
lembab seperti pada mati rasa, inkontinensia urin dan diabetes.
5. Adapun beberapa penyebab ulkus dekubitus, seperti gambar dibawah ini.
6. Pasien dengan ulkus decubitus harus diedukasi dengan mengubah posisi pasoen
setidaknya 2 jam untuk mengembalikan aliran darah dan penggunaan bantalan lunak atau
kasur angin yang akan membagi tekanan ke area yang lebih luas sehingga berat tekanan
berkurang
7. Ulkus decubitus kecil diharapkan dapat sembuh persekundam, pada ulkus decubitus luas
harus di debridement lalu ditutup dengan skin graft, flap atau dressing interaktif
perawatan luka
8. Adapun klasifikasi ulkus diabetikus menurut National Pressure Ulcer Advisory Panel
(NPUAP) system, yaitu
Stage I : kulit utuh dengan adanya eritema yang tidak memucat
Stage II : hilangnya sebagian ketebalan kulit bagian epidermis dan dermis
Stage III : hilangya seluruh ketebalan kulit yang meluas ke jaringan subkutan tetapi tidak
melintasi fasia di bawahnya, lesi mungkin berbau busuk
Stage IV : ada kehilangan seluruh ketebalan kulit yang meluas melalui fasia dengan
kehilangan jaringan yang cukup besar, dapat terlibat otot, tulang, tendon atau sendi.
Ulkus yang mungkin membutuhkan tindakan operatif adalah ulkus stage III dan IV.
9. Komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi. Infeksi dapat menyebar ke jaringan lebih
dalam seperti perositis (infeksi pada lapisan yang menutupi tulang), osteomyelitis
(infeksi pada tulag), septic artritis (infeksi pada sendi), dan infeksi yang fatal dapat
LAPORAN KASUS POLI
agar lebih membagi rata tekanan yang terjadi pada tubuh pasien, lakukan perawatan kulit
termasuk memandikan setiap hari, lalu dikeringkan dan diberi lotion agar menjaga
kelembaban terutama pada tonjolan tulang, mengangkat jaringan nekrotik karena dapat
menghambar aliran bebas dan pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi, lalu
mengatasi infeksi dengan pemberian antibiotic.
NILAI LAPORAN
Mengetahui,
DPJP