Anda di halaman 1dari 46

DIAGNOSIS DAN

TATALAKSANA
GRAVES’DISEASE

PEMBIMBING TOBI ARNA DALIMUNTHE

dr. Ingrid Widyawati Sp.PD 2110211089


BAB 1 BAB 2
01 PENDAHULUAN
02 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3
03 04 DAFTAR
KESIMPULAN
PUSTAKA
01
PENDAHULUA
N
GRAVES’ DISEASE

GRAVES DISEASE ADALAH PENYAKIT AUTOIMUN YANG


DITANDAI DENGAN HIPERTIROIDISM KARENA ADANYA
AUTO ANTIBODI YANG BEREDAR DI SIRKULASI
GRAVES’ DISEASE

United
Amerika Eropa
States
Penyebab hipertiroidism paling 1,95% kasus Mencapai 1-2% kasus
umum terjadi (30 kasus/100.000) hipertiroid hipertiroid
pertahun
GRAVES’ DISEASE

Mayoritas
perempuan
(14,7%)
DKI terdiagnosa
Indonesia
JAKARTA Graves’
>700.000 terdiagnosa Wilayah terbanyak kedua
hipertiroid dengan Graves’ hipertiroid dengan graves’
disease di indonesia
Disease
Disease
02 TINJAUAN
PUSTAKA
Kelenjar tiroid
- dua lobus jaringan endokrin yang
dihubungkan di tengah oleh suatu
bagian sempit kelenjar disebut
ismus,

- berada di leher di atas trakea tepat


di bawah laring.
- sel folikel tersusun: bola -bola
berongga, membentuk satu
unit fungsional -> folikel.

- sel-sel folikel mengelilingi


suatu lumen di bagian dalam
berisi koloid

- koloid : bahan yang berfungsi


sebagai tempat penyimpanan
ekstrasel untuk hormone tiroid
- Penggabungan satu MIT
(dengan satu iodida) dan satu
DIT (dengan dua iodida)
menghasilkan tri-iodotironin,
atau T3 (dengan tiga iodida).

- Penggabungan dua DIT


(masing-masing mengandung
dua atom iodida) menghasilkan
tetraiodotironin (T4 atau
tiroksin), yaitu bentuk hormon
tiroid dengan empat iodide
TSH berguna untuk:
- 1. meningkatan sekresi hormon tiroid
dan
- 2. mempertahankan integritas struktural
kelenjar tiroid,

- TSH berkurang -> atrofi kelenjar tiroid,


dan
- TSH berlebih -> kelenjar akan hipertrofi
dan hyperplasia
FUNGSI HORMON TIROID

● MENINGKATKAN LAJU BASAL METABOLIK


● EFEK KALORIGENIK (PRODUKSI PANAS,
SIMPATOMIMETIK)
● MENINGKATKAN KECEPATAN DAN KEKUATAN
KONTRAKSI JANTUNG -> CURAH JANTUNG
MENINGKAT
● GH DAN IGF1 -> DORONG PERTUMBUHAN
ANAK
DEFINISI GRAVES’ DISEASE

1. penyakit autoimun -> disfungsi banyak organ

2. adanya thyroid stimulationg hormone receptor antibody (TRAb)

3. goiter, palpitasi dan eksoftalmus


EPIDEMIOLOGI

1. Graves’ disease -> Penyakit paling sering terjadi pada


kasus hipertiroidism

2. sekitar 60-80% -> karena asupan yodium yang kurang.

3. Wanita > Pria.

4. Sering pada wanita muda 20-40 tahun.


Graves’ Disease
Etiologi Faktor Resiko

1. Autoimun Faktor lingkungan:


(autoantibodi -> 1. Stres
darah -> TSAb atau 2. Merokok
TSI -> kelenjar tiroid 3. Infeksi
-> hipertiroidisme 4. Iodine
dan kelenjat tiroid
membesar
GEJALA KLINIS GRAVES DISEASE

● General : Laju Metabolik Basal↑, BB↓ nafsu makan


↑/Normal

● Kulit: hangat, Keringat >>

● Kepala : Eksoftalmus

● Leher: kelenjar tiroid besar difus dan halus


Eksfofatalmus
PATOGENESIS GRAVES’ DISEASE

● TSI ATAU TSAb diproduksi oleh Limfosit B Primer di


Sel Tiroid atau nodus limfe atau sumsum tulang

● TSI -> TSH -> sintesis hormon tiroid dan membuat


kelenjar tiroid tumbuh -> hipertiroidisme dan
pembesaran tiroid.
PATOGENESIS GRAVES’ DISEASE

● TSAb -> inflamasi, proliferasi seluler dan peningkatan


pertumbuhan otot extraocular dan jaringan ikat retro orbital dan
jaringan adiposa, sitokin dan TSAb menyababkan aktivasi
fibroblas periorbital dan preadiposit menyebabkan sintesis
hidrofilik glikosamniglikan (GAG) berlebih dan pertumbuhan
lemak retroorbital -> eksoftalmus
DIAGNOSIS GRAVES’DISEASE
ANAMNESIS
Trias Merseburger : tirotoksikosis, difus goiter, oftalmopati

Tanda Gejala

Hiperaktivitas Palpitasi

Takikardi Agitasi

Atrial fibrilasi Fatigue

Hipertensi sistolik Intoleransi jantung

Kulit hangat dan lembab Tremor

Hiperefleksia Peningkatan rasa lapar

Kelemahan otot Berat badan menurun

Kelainan menstruasi
DIAGNOSIS GRAVES’ DISEASE
LABORATORIUM

- TSH rendah, T4 atau fT4 tinggi, T3 tinggi

- T3 diperiksa jika px fisik mengarah graves disease dan TSH rendah dan fT4
normal)

- Skintigrafi (pemindaian nuklir tiroid/ thyroid nuclear scan) -> pembesaran tiroid
(-), tanda dan gejala tirotoksikosis (+)

- TRAb Tes
TATALAKSANA GRAVES’DISEASE

PENCAPAIAN : untuk mengkontrol dan memperaiki kondisi dari


penyakit Graves’ disease yang dikarenakan adanya reaksi antigen
antibodi di kelenjar tiroid
TATALAKSANA GRAVES’DISEASE

OBAT ANTITIROID (PTU dan Methimazole)

- Lini pertama
- Propilthiouracil (PTU) dan Methimazole
- Diberikan 12-18 bulan -> berhenti jika TSH dan TRAb normal
- Dosis awal PTU 300-600 mg/hari
- Metimazol dosis awal 20-30 mg/hari
1. Pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-6 minggu, setelah eutiroid,
pemantauan setiap 3-6 bulan sekali untuk memantau gejala dan tanda klinis serta lab
fT4, T3 dan TSH

2. Setelah tercapai eutrioid, obat antitoroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan dosis
terkecil yang masih memberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan, kemudian
pengobatan dihentikan dan dinilai apakah terjadi remisi, dikatakan remisi jika setelah
1 tahun obat antitiroidd dihentikan, pasien masih dalam keadaan eutiroid walaupun
kemudian hari tetap ada eutiroid atau terjadi relaps 8
TATALAKSANA GRAVES’DISEASE

Penyekat adrenergik Beta

- Diberi pada awal terapi dalam menunggu pasien menjadi eutiroid


setelah 6-12 pemberian antitiroid
Penyekat adrenergik beta

1. penggunaan propanolol untuk menurunkan gejala-gejala


hipertiroidisme yang diakibatkan peningkatan kerja dari β-
adrenergic.

2. Propanolol juga dikatakan dapat menurunkan perubahan T4 ke T3


di sirkulasi sehingga dapat menurunkan jumlah hormon yang dalam
bentuk aktif
DIAGNOSIS GRAVES’DISEASE
PEMBEDAHAN/ SURGERY

Pembedahan yang dilakukan dalam kasus hipertiroidism adalah


jenis total tiroidektomi dan jenis sub total tiroidektomi

Indikasi:
- wanita yang berencana hamil kurang dari 6 bulan
- pembesaran goiter yang menekan organ sekitar kelenjar
tiroid
- rendahnya scanning
Indikasi pembedahan
● tiroidkeganasan atau ketidakpastian dalam pemeriksaan sitology

● nodul tiroid yang lebih besar dari 4 cm atau tidak berfungsi atau menurunnya
fungsi pada scanning tiroid,

● hiperparatiroidisme,

● tingginya level TRAb (susdah disembuhkan dengan obat antitiroid),

● Oftalmophaty Graves’ disease aktif yang sedang atau parah. Resiko dari
pembedahan tiroidektomi adalah perdarahan, paralisis pada pita suara dan
hipokalsemia
Radioaktif Iodin Terapi (RAI)
● pasien dengan resiko dari efek samping obat antitiroid

● wanita yang berencana hamil lebih dari 6 bulan setelah terapi RAI,

● riwayat pembedahan atau radiasi leher bagian luar

● kontraindikasi dengan obat antitiroid atau gagalnya mencapai eutiroidisme


dengan obat

● pasien dengan periode tirotoksikosis hypokalemia paralisis, gagal jantung


kanan dikarenakan hipertensi pulmonary atau CHF
Prognosis Graves’ Disease

● Prognosis dari Graves’ Disease adalah


dubia ad bonam, karena Graves’ disease
merupakan penyakit autoimun yang
dapat relapse, mortalitas krisis tiroid
dengan pengobatan adekuat sekitar 10-
15%
03 KESIMPULA
N
You can enter a subtitle here if you need it
1. diagnosis Graves’ Disease dengan cara

-mengetahui hasil anamnesis yang mengarah ke gejala Graves’ disease yaitu


gejala gejala hipertiroidisme

-dalam memperkuat diagnosis Graves’ disease harus disertai hasil Lab T4 dan
T3 meningkat serta TSH menurun
1. .Adapun tatalaksana Graves’ disease dengan

- memberikan obat antitiroid berupa PTU dan Methimazole,


- apabila kelenjar tiroid mengganggu organ lain dapat dilakukan pembedahan
iroidektomi dan
- dapat dilakukan Radioaktif Iodin Terapi (RAI).
1. 1. Yeung S-CJ. Graves Disease [Internet]. Medscape. 2020 [cited 2020 Jun 22]. p. 1–3. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/120619-overview#a1
2. 2. National Institute of Health. Graves’ Disease [Internet]. National Institute of Diabetes and Digestive and
Kidney Disease. 2017 [cited 2021 Jun 22]. p. 2. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-
information/endocrine-diseases/graves-disease
3. 3. American Thyroid Association. Graves Disease [Internet]. American Thyroid Association. 2020 [cited
2021 Jun 22]. p. 1. Available from: https://www.thyroid.org/graves-disease/
4. 4. Thyroid IS of ETF on. Indonesian Clinical Practice Guidelines for Hyperthyroidism [Internet]. Vol. 27,
Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Society. 2012 [cited 2021 Jun 22]. Available from: http://asean-
endocrinejournal.org/index.php/JAFES/article/view/10/16
5. 5. Rama E. PERBANDINGAN EFEKTIVITAS OBAT ANTITIROID ANTARA TIAMAZOL DENGAN
PROPILTIOURASIL TERHADAP PASIEN HIPERTIROID YANG DISEBABKAN GRAVES’ DISEASE DI
RSUD CENGKARENG PERIODE 2017 [Internet]. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta; 2017.
Available from: https://repository.upnvj.ac.id/5651/
6. 6. Balitbang Kemenkes Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar [Internet]. 2013 [cited 2021 Jun 22].
Available from: http://www.litbang.kemkes.go.id/page/8/?s=penyakit+tidak+menular&et_pb_
%0Asearchform_submit=et_search_proccess&et_pb_include_posts=yes&et_pb_in%0Aclude_pages=yes
1. Sherwood L. Introduction to Human Physiology. 8th ed. United States of America: Yolanda Cossio; 2013. 982 p.
2. 8. Subekti I, Pramono LA. Current Diagnosis and Management of Graves’ Disease. Acta Med Indones.
2018;50(2):177–82.
3. 9. Burch HB, Cooper DS, Ross DS, Greenlee MC, Laurberg P, Maia AL, et al. 2016 American Thyroid
Association Guidelines for Diagnosis and Management of Hyperthyroidism and Other Causes of Thyrotoxicosis.
2016;26(10).
4. 10. DS R, HB B, Cooper D. American Thyroid Association guidelines for diagnosis and management of
hyperthyroidism and other causes of thyrotoxicosis. Am Thyroid Assoc. 2016;20:1343–421.
5. 11. Ginsberg J. Diagnosis and management of Graves’ disease. 2013;
6. 12. GA R, TK S, TM V, PP P, JC F, JI L. Postoperative outcomes in Graves’ disease patients: results from the
nationwide inpatient sample database. Am Thyroid Assoc. 2016;21–5.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai