DISUSUN OLEH:
PEMBIMBING:
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT
DISUSUN OLEH:
Jakarta, …...............2021
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa
referat ini.
membangun dari semua pihak yang membaca referat ini. Harapan penulis
semoga refarat ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................2
2.1. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Tiroid.................................................2
2.2. Fisiologi Kelenjar Tiroid.......................................................................4
2.3. Definisi Graves’ Disease.....................................................................9
2.4. Epidemiologi Graves’ Disease............................................................10
2.5. Etiologi Graves’ Disease.....................................................................10
2.6. Faktor Resiko Graves’ Disease..........................................................10
2.7. Gejala Klinis Graves’ Disease.............................................................11
2.8. Patogenesis Graves’ Disease.............................................................13
2.9. Diagnosis Graves’ Disease.................................................................15
2.10. Tatalaksana Graves’ Disease...........................................................17
BAB III KESIMPULAN...............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
berat badan, otot yang lemah dan oftalmopati Graves’ disease atau
paling umum terjadi, di United States (US) terdapat sekitar 30 kasus per
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel-sel sekretorik utama tiroid adalah sel folikel, sel folikel tersusun
unit fungsional yang dinamai folikel. Folikel tampak sebagai cincin yang
terdiri dari satu lapisan sel-sel folikel yang mengelilingi suatu lumen di
3
bagian dalam yang terisi oleh koloid, koloid suatu bahan yang berfungsi
dua hormon yang mengandung iodium yang berasal dari asam amino
tetra dan tri serta huruf bawah 4 dan 3 menunjukkan jumlah atom iodium
iodium, keduanya harus diserap dari darah oleh sel folikel. Tirosin
tubuh sehingga bukan suatu zat esensial dalam makanan. Namun, iodium
makanan. lodium (I) dalam makanan direduksi menjadi iodida (I-) sebelum
dan memerlukan energi di membran luar sel folikel yang dijalankan oleh
tiroid. Iodida biasanya 30 kali lebih terkonsentrasi dalam sel folikular tiroid
memasuki koloid7
hormon tiroid. Penggabungan satu MIT (dengan satu iodida) dan satu DIT
hormon tiroid dengan empat iodide. Antara dua molekul MIT tidak terjadi
ikatan peptida. Hormon tiroid tetap tersimpan di koloid hingga terurai dan
yang aktif secara biologis, T3 dan T4, serta MIT dan DIT yang inaktif.
Hormon tiroid, karena sangat lipofilik, mudah melewati membran luar sel
folikel dan masuk ke dalam darah. Sementara MIT dan DIT tidak memiliki
secara cepat mengeluarkan iodida dari MIT dan DIT sehingga iodida yang
hormone. Enzim yang sangat spesifik ini akan mengeluarkan iodida hanya
dari MIT dan DIT, bukan dari T3 atau T4. Setelah dikeluarkan ke dalam
tiroid. Kurang dari 0,1% T4 dan kurang dari 1% T3 berada dalam bentuk
tiroid yang memiliki akses ke reseptor sel sasaran dan menimbulkan efek.
dalam bentuk T4, tetapi T3 memiliki aktivitas biologik yang empat kali lebih
terutama di hati dan ginjal. Sekitar 80% T3 dalam darah berasal dari T4
adalah bentuk hormon tiroid utama yang aktif secara biologis di tingkat
berkurang maka terjadi atrofi kelenjar tiroid, dan kelenjar akan hipertrofi
meningkat, efek pada pertumbuhan dan sistem saraf seperti hormon tiroid
reseptor TSH di sel Tiroid. Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem
oleh TSH. Namun, tidak seperti TSH, TSI tidak dipengaruhi inhibisi
Graves’ disease lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Graves’
Graves’ disease lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat keluarga
yang mempunyai penyakit Graves’ disease, penyakit ini lebih sering terjadi
tumbuh dan folikel tiroid mensintesis hormone tiroid yang sangat banyak.
postpartum.
Terdapat tanda dan gejala yang ditemukan pada Graves’ disease yang
biasanya
4. leher : kelenjar tiroid membesar secara difus dan halus, tiroid bruits,
proksimal
anterior, sekresi TSH itu sendiri menjadi rendah. Gejala Graves’ disease
tetapi TSI dapat juga disintesis di nodus limfe dan sumsum tulang.
(TSH) di membrane sel tiroid dan menstimulasi aksi dari TSH, ikatan
tiromegaly 8
dengan baik maka dapat terjadi fibrosis otot yang tidak dapat kembali
membaik.
hipertiroidism seperti takikardi, berkeringat, tremor, lid lag dan mata yang
berkedip.
15
16
Tanda Gejala
Hiperaktivitas Palpitasi
Takikardi Agitasi
Kelainan menstruasi
seperti kadar leukosit jika timbul infeksi pada awal pemberian obat
kosentrasi TSH rendah dengan nilai fT4 normal. Jika ada keraguan
nuklir tiroid/ thyroid nuclear scan), ketika masih belum bisa juga
Apabila Skor Indeks Wayne >20 maka dapat dikatakan Graves Disease.
lainnya10.
1. obat antitiroid
mg/hari8.
disregulasi imun intratiroid serta konversi perifer dari T4 menjadi T3, bersifat
obat antitiroid bekerja dengan dua efek yaitu efek intratiroid dan
dan tanda klinis serta lab fT4, T3 dan TSH. Setelah tercapai eutrioid,
3. pembedahan/surgery
RAI bisa digunakan pada pasien dengan resiko dari efek samping
obat antitiroid dan pasien dengan komorbid, indikasi dari terapi RAI
adalah wanita yang berencana hamil lebih dari 6 bulan setelah terapi
BAB III
KESIMPULAN
penurunan berat badan, pembesaran kelenjar tiroid dan gejala khas pada
Graves’ disease harus disertai hasil Lab T4 dan T3 meningkat serta TSH
DAFTAR PUSTAKA