pada Usila:
masalah dan penatalaksanaannya
Kala
dewasa
Kala
tua
2
Pendahuluan
Di negara industrialisasi:
Angka harapan hidup sampai
usia 80 tahun
?
3
Amerika
1,5juta skin tears /tahun
Pada usia > 65 th: Insiden Skin tears
Neonatus dan pediatrik juga mempunyai risiko.
Canada
Insiden ulkus tekanan dengan ber + Usia
25% usia 60-69 tahun,
45 % usia 85 th.
4
Ulkus tekanan
1. Stadium ulkus
tekanan
Ulkus vena
2. Wagner Ulcer
dysvascular
Classification System
Ulkus diabetik
Luka-luka lain
Keduanya dengan
komponen tekanan
Keduanya dengan
komponen tekanan
3. University of Texas
Diabetic
Classification
4. Kedalaman Luka
Jaringan
(full-thickness wound
memerlukan pemeriksaan
keterlibatan jaringan
dalam).
(full-thickness wound
memerlukan pemeriksaan
keterlibatan jaringan
dalam).
(full-thickness wound
memerlukan pemeriksaan
keterlibatan jaringan
dalam).
(full-thickness wound
memerlukan pemeriksaan
keterlibatan jaringan
dalam).
5. Merah, kuning,
dan hitam
Referral Sources
DERMATOLOGIST
Perawat: Dermatologist
Nurse
Professional kesehatan
lain: Physical Therapist
Orthopedic
Surgeon
Perawat: Wound
Ostomy Continence
Nurse (WOCN)
Professional kesehatan
lain: Podiatrist
Plastic Surgeon
Vascular Surgeon
Perawat: Geriatric
Nurse Practitioner
Professional kesehatan
lain: Vascular Technician
Chairman and Harvey Bank Professor, Department of Dermatology & Cutaneous Surgery;
Professor of epidemiology and public health;
Director of the Wound Center at the University of Miami Miller School of Medicine.
Dermatology Times, June 2015.
Skin tears
Pertama kali didefinisikan oleh Payne dan Martin tahun 1993.
Data-data prevalensi tentang skin tears di seluruh dunia saat ini sangat sedikit.
Sering underreported; hanya dilaporkan pada literatur dengan angka prevalensi
yang sama dengan atau lebih dari ulkus tekanan.
Negara
Tahun
Warga
Jepang
2012
410 warga
3,9 %
Kanada
2011
113 warga
22 %
Australia Barat
1994
347 warga
41,5 %
9
Definisi
Yaitu
Luka traumatik terutama pada ekstremitas orang tua, sebagai akibat gesekan saja
atau gaya gesekan disertai geseran yang memisahkan epidermis dari dermis (partialthickness wound) atau yang memisahkan epidermis dan dermis dari lapisan struktur
dibawahnya (full-thickness wound).
Skin tears harus didokumentasikan sebagai kejadian terpisah
dan tidak dikelompokkan kedalam kategori ulkus tekanan atau pressure ulcer sheet.
Dikelompokan sebagai luka traumatis akut.
10
1.
2.
3.
4.
TISSUE PAPER
11
Meskipun sering tidak ada cedera insiden yang diidentifikasi, skin tears dapat
dari hasil:
cedera kursi roda,
menabrak benda-benda,
plester,
cedera selama transfer,
dan terjatuh.
12
yang semuanya
dapat menyebabkan
terjatuh dan
kecelakaan. -
13
14
A. Tipe Linear.
adalah full thickness wound yang terjadi pada kerut atau alur dari kulit.
Kedua epidermis dan dermis terpisah seolah-olah disayat, mengekspos jaringan dibawahnya.
B. Tipe Flap.
adalah partial thickness wound dimana flap epidermal dapat sepenuhnya didekati atau didekati sehingga sampai
tidak lebih dari 1 mm dari dermis yang terkena.
15
adalah partial thickness wound yang 25% atau kurang dari flap epidermal yang hilang dan
dimana setidaknya 75% atau lebih dari dermis tertutupi oleh flap.
adalah partial thickness wound di mana lebih dari 25% dari flap epidermal hilang dan
lebih dari 25% lapisan dermis terpapar.
16
17
Kimberly LeBlanc, Sharon Baranoski, Dawn Christensen, Diane Langeno, dkk. International Skin Tear Advisiory
Panel: A Tool Kit to Aid in the Prevention, Assesment, and Treatment of Skin Tears Using a Simplified Classification
System . Advance in Skin & Wound Care. 2013. h.459-76.
18
19
Pengobatan:
Topikal:
- melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut dan mempercepat penyembuhan;
- pilihan bervariasi.
Dressing:
Skin tears bisa menyakitkan, sangat penting memilih pembalut tidak lengket dan atraumatik (atraumatic
nonadherent dressing) .
Skin tears sering tidak dapat dihindari, tapi bagaimanapun bila pengasuh/perawat mereka
dapat menanggulangi, memberikan efek yang drastis pada pasien usia lanjut
20
Pencegahan
Menjaga kulit tetap lembab dan terlindungi.
21
22
LUKA
Luka akut
Luka kronis
Luka akut biasanya diperbaiki tubuh secara teratur dan tepat waktu, integritas anatomi
dan fungsional dipertahankan setelah luka sembuh.
Luka kronis akibat terjadi peradangan yang persisten dan atau keadaan proliferasi
komponen-komponen akumulasi seperti metalloproteinase, kolagenase, dan elastase yang
secara prematur mendegradasi kolagen dan growth factor; keadaan inflamasi kronik ini
penghambat penyembuhan luka .
23
Ulkus vaskular
Ulkus arteri
Ulkus neuropati
Ulkus tekanan
Peggy Lin, Tania Phillips. Ulcer. Dalam: Jean L. Bolognia, Joseph Jorizzo, Ronald P. Rapin, dkk., penyunting.
Dermatology. Spain: Mosby; 2004. h. 1631-1649.
24
25
26
27
Beberapa teori.
28
29
Keluhan:
Tungkai terasa berat, sakit, dengan atau bengkak yang berhubungan
dengan berdiri dan semakin memburuk bila hari semakin larut.
Bengkak akan berkurang bila tungkai dielevasi.
Sepatu semakin sempit bila hari sudah sore.
Lokasi ulkus sering pada sepanjang long saphenous vein, yang
superfisial , antara betis medial bawah sampai dibawah malleoulus
medial
30
Pelebaran vena
Telangiektasis
31
Tx dan prosedur
Wound care
Kontrol edema
Unnas boot
32
33
Ulkus arteri
Sinonim: ulkus iskemik
Aliran darah kedalam pembuluh darah arteri
berkurang akibatnya jaringan iskemia
(arterial insufficiency).
Peyakit arteri perifer meningkatkan risiko kematian
penyakit kardiovaskular,
walau tidak ada riwayat penyakit miokard infark
atau stroke iskemik.
34
Faktor-faktor lain :
- Hiperlipedimia,
- hipertensi,
- hiperhomosisteinemia,
- laki-laki,
- dan gaya hidup banyak duduk.
35
36
37
38
39
Keluhan:
Sepertiga pasien dengan penyakit arteri perifer mengeluh claudication
yaitu: nyeri pada satu atau kedua tungkai bila berjalan, terutama di betis.
Nyeri berkurang bila beristirahat dan cenderung mempertahankan tungkai
pada posisi tertentu.
Nyeri sangat sakit dan sulit diredakan.
Warna tungkai berubah dengan perubahan posisi yang mengindikasikan
adanya iskemia.
40
Klinis
41
Tx Dan pengobatan
Wound care
Angioplasty (dengan
kemungkinan insersi stent) untuk
mengobati stenosis arteri.
43
Ulkus arteri
Alginate
Foam (busa)
Kasa
Untuk absorbsi
Hidrokoloid
Hidrogel
Film transparan
Ulkus neuropati
Sinonim: ulkus diabetik.
TRIneuropati diabetik
46
Keluhan
Rasa kebakar,
mati rasa,
gatal,
nyeri ketusuk jarum dengan atau tanpa parastesia,
tetapi tipikal ulkus : asimptomatik.
47
Karakteristik ulkus.
sering pada tempat tulang menonjol seperti di bawah tulang metatarsal
48
49
Karakteristik
Lesi pre-ulkus
Ulkus yang sudah sembuh
Gangren jari
50
51
Kering
Hidrogel
Basah
Alginate
Busa (foam)
Kolagen
Dangkal
Film transparan
Hidrokoloid
Terowongan(tunneling)
atau ulkus dalam
Terinfeksi
Iodosorb (semua gel dapat membersihkan luka melalui absorbsi cairan, eksudat
dan bakteria
Acticoat atau Arglaes (produk dengan komponen antimikroba)
Perdarahan
Alginate
52
Ulkus tekanan
Sinonim:
pressure ulcer/ulkus dekubitus/bed sore/ pressure sore/ ischemic ulcer
Definisi (2007):
Lokal injuri pada kulit dengan atau tanpa jaringan di bawahnya, biasanya
pada tempat tonjolan tulang sebagai hasil dari tekanan atau kombinasi
antara tekanan dengan shear/friksi.
Karena ulkus tekanan tidak pernah dilaporkan, frekuensi kejadian dan
insidensnya hanya dapat dikira-kira.
Truly an enigma
Kira-kira 70% pada pasien usia diatas 70 tahun.
53
Canada
Amerika
Australia
Prevalensi 2006:
17,7 %
Yang dirawat RS:
67.7%
Kauffman :
Health care cost pressure ulcer
5 billion $/th utk 1,5 juta pasien .
350 million $/tahun, prevalence rates 6-15.9% (2003).
420-1.050.000 $/tahun, prevalence rates 6.9-41%.
Ulkus tekanan ditakdirkan tumbuh bersamaan populasi yang semakin panjang usia
akibat teknologi kedokteran semakin maju pesat saat ini sehingga dapat mengatasi
penyakit-penyakit berat, trauma, dan debilasi.
55
Studi epidemiologi
1. Gangguan
neurologis
dan pasien
penyakit
kronis
2. Pasien Usila
3. Pasien
Rumah Sakit
56
57
Intrinsik
Faktor etiologi
Ekstrinsik
Limited morbidity
Poor nutrition
Pressure
Shearing
forces
Moisture
Friction
Comorbidities
Aging skin
58
59
Stadium I
Karakteristik:
Kulit utuh bercak merah tidak
memucat bila ditekan
(nonblanchable) pada daerah
terlokalisir, biasanya pada
daerah penonjolan tulang.
Pada orang warna kulit hitam
tidak tampak daerah blanching
tapi warna berbeda dengan
warna sekitarnya.
Indikasi stadium 1
Temperatur kulit (hangat
atau sejuk)
Konsistensi jaringan (firm).
Sensasi (nyeri).
60
Stadium II
Karakteristik:
Partial-thickness loss dermis,
Tampak luka dangkal,
ulkus terbuka dengan dasar
warna merah jambu tanpa
slough.
Mungkin juga tampak bula
utuh berisi serum atau
terbuka.
61
Stadium III
Karakteristik:
Full-thickness tissue loss
Lemak subkutaneous
mungkin terlihat,
Tapi tulang, tendon, dan otot
tidak terekspos.
Slough biasa terlihat tapi
tidak menutupi hilangnya
jaringan dalam.
Ada undermining dan
terowongan .
Kedalaman ulkus bervariasi
tergantung lokasi anatomi
62
Stadium IV
Melibatkan full-thickness
tissue loss dengan tulang,
tendon, atau otot terekspos.
Slough atau eskar mungkin
ada pada sebagian dasar
luka.
Undermining dan
terowongan juga sering
dijumpai.
Kedalaman ulkus tergantung
lokasi anatomi.
63
Karakteristik:
Warna keunguan atau merah
maron terlokalisir pada kulit yang
utuh atau bula berisi cairan
darah akibat trauma lapisan
jaringan lunak dibawahnya akibat
tekanan atau gesekan.
Didahului keluhan sakit, keras,
lembek, boggy (berawa), atau
hangat , dingin dari jaringan
sekitarnya.
Bula tipis, dasar luka menghitam
atau dilapisi jaringan eskar tipis.
64
Unstageable
Karakteristik ulkus:
Full-thickness tissue loss dengan
dasar ulkus dilapisi slough (kuning,
tan, abu-abu, hijau,atau coklat),
eskar (tan,coklat, kehitaman), atau
kedua-duanya.
Sampai cukup slough atau eskar bisa
disingkirkan sehingga dasar luka
terekspos, baru kedalaman luka
sebenarnya dan stadium ditentukan.
65
Algoritma
pengobatan
ulkus tekanan
1
Identifikasi ulkus
tekanan
2
Penilaian awal
3
Edukasi dan
pengembangan
rencana
pengobatan
6
Perawatan ulkus,
mengatasi kolonisasi
bakteria dan infeksi
Penilaian nutrisi
dan suport
5
Manajemen
Beban
jaringan
9
8
Monitor
7
Yes
Apakah ulkus
sembuh?
No
Penilaian
kembali rencana
pengobatan dan
evaluasi ketaatan
10
Kembali
Ke nomor 3
66
67
68
69
Kesimpulan
Pengobatan ulkus tertuju pada koreksi atau mengobati penyakit yang
mendasarinya.
- Insufisiensi vena: kompresi
- Insufisiensi arteri: operasi
- neuropati atau dekubitus: membebaskan tekanan
- infeksi: antibiotik
- neoplasma: operasi, kemoterapi, radioterapi
70
Debridement
Dressing
Kontrol Infeksi
Tandur Kulit
Growth Factor
operasi
enzim
Mempertahankan
luka tetap lembab
Antibiotik
Pengganti kulit
Stem cell
71
Kepustakaan
Kimberly LeBlanc, Sharon Baranoski, Dawn Christensen, Diane Langeno, dkk.
International Skin Tear Advisiory Panel: A Tool Kit to Aid in the Prevention,
Assesment, and Treatment of Skin Tears Using a Simplified Classification System
. Advance in Skin & Wound Care. 2013;26(10): 459-76.
J. Kottner, a. Lichterfeld, U. Blume-Peytavi. Maintaining Skin Intergrity in the
Aged. Br J Dermatol. 2013;169 (3): 528-42.
Stephen-Haynes J, Carville K. Skin tears Made Easy. Wound International. 2011;
2(4): 1-6.
Available from http://www.woundinternational.com/
Jones J. Understanding skin tears: the whys and hows. Healthy Skin.
2007;4(2):1216.
Laura Moser. Pearls for Practice: Skin Tears: Keeping It Together. Journal Ostomy
Wound Management. 2011;57(3):10.
72
Cynthia A. Fleck. Preventing and Treating Skin Tears. Advance in Skin & Wound
Care. 2007;20 (6): 315-20. Available from http://woundcarejournal.com/
Sharon Baranoski, Elizabeth A. Ayello, penyunting. Wound Care Essentials:
Practice Priciples, Edisi ke-2. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2008.
Wound Care Made Incredibly Visual. Edisi ke-2. Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins; 2012.
Carrie Sussman, Barbara Bates-Jensen, penyunting. Dalam: Assesment of the
Patient, Skin, and Wound. Wound care, A Collaborative Practice Manual for
Health Professionals. Edisi ke-4. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2012.
Peggy Lin, Tania Phillips. Ulcer. Dalam: Jean L. Bolognia, Joseph Jorizzo, Ronald P.
Rapin, dkk., penyunting. Dermatology. Spain: Mosby; 2004. h. 1631-1649.
Jhon Jesitus. Wound Healing: Diverse tools and technique advances.
Dermatology Times. 2015;36: 1-16,18.
73
Barbara Brillihart. Preventive Skin care for Older Adults. Geriatics and Aging.
2006;9(5):334-39.
Joseph A. Witkowski and Lawrence Charles Parish. Diagnosis And Management Of
Pressure Ulcers. Dalam: Samuel L. Moschella, Harry J. Hurley, penyunting.
Dermatology. Edisi ke-3. Philadelphia: W.B. Saunders Co.;1992.h.2237-50.
Pressure ulcer point prevalence survey-PUPPS 3. Victorian Goverment
Department of Human Service. Melbourne. 2006.
Available from
http://www.health.vic.gov.au/pres
Cathy Thomas Hess. Skin & Wound Care. Edisi ke-6. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins; 2008.
Joseph McCulloch. Venous Ulcers. JAMA Dermatol.2015;151 (9): 1044.
74
75