Di Susun Oleh:
Kelompok IV
Fenty Fatmayani P201902048
Iin Lestari P201902041
Isakus Jonathan P201902049
Baso Maulana P201902050
Andi Muhamad I. P201902044
Eka Melinda P201902039
Robin Asmara P201902043
Waode Rusfitrianti P201902046
Kadek Sunada P201902045
Ila Fitriani Basri P201902047
Muhaimin M. P201902042
3. Ulkus Diabetikum
Penderita diabetes mempunyai problem neuropati dan angiopati
(arterial dan venosa).
Diabetes tipe II mempunyai risiko 3-5 kali lebih tinggi untuk
terjadinya penyakit arteri perifer dibandingkan non-diabetes. Pada
pasien dengan penyakit arteri perifer dan diabetes, risiko terjadinya
infark miokardium dan stroke lebih tinggi, dan kejadian amputasi
meningkat hampir 7 kali lipat.
Hilangnya sensasi meningkatkan risiko trauma di kaki yang tidak
disadari, berkembang menjadi ulkus dan terinfeksi.
Predileksi : kaki, terutama pada area tonjolan tulang dan tempat-tempat
yang sering terkena tekanan, gesekan atau trauma.
Manajemen ulkus diabetikum cukup kompleks dengan angka amputasi
cukup tinggi, sehingga manajemen ulkus diabetikum harus dirujuk ke
spesialis yang terkait.
Kesimpulan
Hariani, Lydya & david Perdanakusuma. 2015. Perawatan Ulkus diabetes. Media
jurnal Rekonstruksi & Estetik, Volume : 1- No 1 Terbit : 07-2012