Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

ULKUS DIABETIKUM

Pembimbing :
Dr. Nungki Ratna, Sp.BP-RE

K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U B E D A H
PERIODE 30 SEPTEMBER – 07 DESEMBER 2019 Maharani Tasya Sunaryo
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S K R I S T E N I N D O N E S I A 1765050092
PENDAHULUAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang


ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh
kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolut.

Penyakit diabetes melitus Salah satu komplikasi


dapat mengenai semua organ menahun dari diabetes melitus
tubuh. adalah ulkus diabetikum
ANATOMI KULIT
ULKUS DIABETIKUM
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir disertai kematian
jaringan yang luas dan invasif kuman saprofit.
Ulkus diabetikum adalah salah satu dari komplikasi kronis dari diabetes, penyebab
utamanya adalah neuropati perifer, periveral artherial disease dan imunosupresan
Proses mikroangiopati menyebabkan sumbatan pembuluh darah yang akan
memberikan gejala klinis 5 P, yaitu :3
1) Pain (nyeri).
2) Paleness (kepucatan)
3) Paresthesia (parestesia dan kesemutan).
4) Pulselessness (denyut nadi hilang).
5) Paralysis (lumpuh).
KLASIFIKASI ULKUS
DIABETIKUM
ETIOLOGI

Neuropati • Neuropati menyebabkan gangguan


sensorik yang menghilangkan atau
menurunkan sensasi nyeri kaki.

Angiopati • Mikroangiopati akan mengganggu


aliran darah ke kaki.

• Ulkus diabetik bisa menjadi gangren

Infeksi kaki diabetik. Penyebab gangren pada


penderita DM adalah bakteri anaerob,
yang tersering Clostridium
FAKTOR RESIKO

Jenis kelamin Lama Penyakit Neuropati


Diabetes Melitus
(DM)

Peripheral Artery Perawatan kaki


Disease
PATOFISIOLO
GI
DIAGNOSA
Anamnesa
a. Gejala neuropatik :
- Kesemutan dibagian telapak kaki
- Rasa panas dibagian telapak kaki
- Kram
- Tidak merasakan nyeri bila terdapat luka
b. Gejala pembuluh darah :
- Klaudikasio intermitten
- Ujung jari terasa dingin
- Nyeri diwaktu malam
- Denyut arteri hilang
- Kaki menjadi pucat bila dinaikkan
- Luka yang sukar sembuh
c. Riwayat DM
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
• Tampak kulit kaki yang kering dan pecah-pecah akibat
berkurangnya produksi keringat.
• Tampak pula hilangnya rambut kaki atau jari kaki,
penebalan kuku, kalus pada daerah yang mengalami
penekanan seperti pada tumit, plantar aspek kaput
metatarsal.
• Adanya deformitas berupa claw toe sering pada ibu jari.
• Pada daerah yang mengalami penekanan tersebut
merupakan lokasi ulkus diabetikum karena trauma yang
berulang-ulang tanpa atau sedikit dirasakan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
2. Palpasi
- Kulit yang kering serta pecah-pecah
- Oklusi arteri akan menyebabkan perabaan dingin serta hilangnya pulsasi pada arteri
yang terlibat.
- Kalus disekeliling ulkus akan terasa sebagai daerah yang tebal dan keras.
- Apabila pus tidak tampak maka penekanan pada daerah sekitar ulkus sangat
penting untuk mengetahui ada tidaknya pus.
- Eksplorasi dilakukan untuk melihat luasnya kavitas serta jaringan bawah kulit, otot,
tendo serta tulang yang terlibat.
PEMERIKSAAN SENSORIK
- Uji monofilamen merupakan pemeriksaan
yang sangat sederhana dan cukup sensitif
untuk mendiagnosis pasien yang
mengalami gangguan neuropati sensoris
perifer
- Hasil tes dikatakan tidak normal apabila
pasien tidak dapat merasakan sentuhan
nilon monofilament
- Bagian yang dilakukan pemeriksaan
monofilamen adalah di sisi plantar (area
metatarsal, tumit dan dan di antara
metatarsal dan tumit) dan sisi dorsal.
PEMERIKSAAN VASKULER
ABI (ANKLE-BRACHIAL INDEX)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Radiologi
2. Pemeriksaan Laboratorium
 Lekosit
 Gula Darah Sewaktu / Puasa
DIAGNOSA BANDING
ULKUS TROPICUM ULKUS VARICOSUM
TATALAKSANA

Pengendalian
Diabetes
ULKUS
DIABETIKUM
Penanganan ulkus
DM
PENGENDALIAN DIABETES
a. Terapi Non Farmakologis
 Perubahan gaya hidup
 Perencanaan makanan pada penderita diabetes melitus
 Edukasi kepada keluarga juga sangat berpengaruh akan keadaan pasien

b. Terapi Farmakologis
 Obat anti diabetes oral
 injeksi insulin
PENANGANAN ULKUS
DIABETIKUM
Penanganan luka pada ulkus diabetikum dapat melalui beberapa cara yaitu:
- Menghilangkan atau mengurangi tekanan beban (offloading)
- Menjaga luka agar selalu lembab (moist)
- Penanganan infeksi
- Debridemen
- Revaskularisasi
- Skin graft
PENANGANAN ULKUS DIABETIKUM
BERDASARKAN KLASIFIKASI WANGER
Tingkat 0 : Tingkat I Tingkat II :
• Penanganan meliputi edukasi • Memerlukan debridemen jaringan • Memerlukan debridemen, antibiotik
kepada pasien tentang alas kaki nekrotik atau jaringan yang yang sesuai dengan hasil kultur,
khusus dan pelengkap alas kaki infeksius, perawatan lokal luka dan perawatan lokal luka dan teknik
yang dianjurkan. Sepatu atau sandal pengurangan beban. pengurangan beban yang lebih
yang dibuat secara khusus dapat berarti.
mengurangi tekanan yang terjadi.

Tingkat III : Tingkat IV :


• Memerlukan debridemen jaringan • Pada tahap ini biasanya memerlukan
yang sudah menjadi gangren, tindakan amputasi sebagian atau
amputasi sebagian, imobilisasi yang amputasi seluruh kaki
lebih ketat, dan pemberian antibiotik
parenteral yang sesuai dengan
kultur.
DEBRIDEMENT
-Debridemen dapat didefinisikan sebagai upaya pembersihkan benda asing dan
jaringan nekrotik pada luka.
-Setelah dilakukan debridemen luka harus diirigasi dengan larutan garam fisiologis
atau pembersih lain dan dilakukan dressing (kompres)
-Tujuan dilakukan debridemen bedah adalah:
 Mengevakuasi bakteri kontaminasi
 Mengangkat jaringan nekrotik sehingga dapat mempercepat penyembuhan
 Menghilangkan jaringan kalus
 Mengurangi risiko infeksi lokal
 Mengurangi beban tekanan (off loading)
PERAWATAN LUKA
Perawatan luka modern menekankan metode moist wound healing atau menjaga agar luka dalam
keadaan lembab.
Tindakan dressing merupakan salah satu komponen penting dalam mempercepat penyembuhan
lesi. Prinsip dressing adalah bagaimana menciptakan suasana dalam keadaan lembab sehingga
dapat meminimalisasi trauma dan risiko operasi.
Ada beberapa jenis dressing yang sering dipakai dalam perawatan luka, seperti:
- Hydrocolloid
- Hydrogel
- Calcium alginate
- Foam
- Kompres anti mikroba
PENGENDALIAN INFEKSI
Bakteri yang dominan pada infeksi ulkus diabetik diantaranya : S.aureus,
streotococcus, staphylococcus koagulase negative, Enterococcus,
corynebacterium dan pseudomonas.
Pada ulkus diabetika ringan atau sedang antibiotika yang diberikan di
fokuskan pada patogen gram positif.
Pada ulkus terinfeksi yang berat kuman lebih bersifat polimikrobial
antibiotika harus bersifat broadspektrum, diberikan secara injeksi.
SKIN GRAFT
Skin graft merupakan salah satu cara rekonstruksi dari defek kulit.
Tujuan skin graft :
 Digunakan pada rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan kulit
 Mempercepat penyembuhan luka
 Mencegah kontraktur
 Mengurangi lamanya perawatan
 Memperbaiki defek yang terjadi akibat eksisi tumor kulit
 Menutup daerah kulit yang terkelupas
 Menutup luka dimana kulit sekitarnya tidak cukup menutupinya.

Terdapat dua macam skin graft yaitu full thickness dan split thickness
TINDAKAN AMPUTASI
Tindakan amputasi dilakukan bila dijumpai adanya gas gangren, jaringan terinfeksi,
untuk menghentikan perluasan infeksi, mengangkat bagian kaki yang mengalami
ulkus berulang.
Komplikasi berat dari infeksi kaki pada pasien DM adalah fasciitis nekrotika dan gas
gangren.
Amputasi bertujuan untuk menghilangkan kondisi patologis yang mengganggu
fungsi, penyebab kecacatan atau menghilangkan penyebab yang didapat
KOMPLIKASI
• Infeksi merupakan ancaman utama amputasi pada penderita ulkus diabetikum.
• Infeksi superficial di kulit apabila tidak segera ditangani dapat menembus jaringan
di bawah kulit, seperti tendon, sendi, dan tulang atau bahkan menjadi infeksi
sistemik
• Hampir 2/3 pasien dengan ulkus kaki diabetik memberikan komplikasi
osteomyelitis.

Anda mungkin juga menyukai