ULKUS DIABETIKUM
Pembimbing :
Dr. Nungki Ratna, Sp.BP-RE
K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U B E D A H
PERIODE 30 SEPTEMBER – 07 DESEMBER 2019 Maharani Tasya Sunaryo
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S K R I S T E N I N D O N E S I A 1765050092
PENDAHULUAN
Pengendalian
Diabetes
ULKUS
DIABETIKUM
Penanganan ulkus
DM
PENGENDALIAN DIABETES
a. Terapi Non Farmakologis
Perubahan gaya hidup
Perencanaan makanan pada penderita diabetes melitus
Edukasi kepada keluarga juga sangat berpengaruh akan keadaan pasien
b. Terapi Farmakologis
Obat anti diabetes oral
injeksi insulin
PENANGANAN ULKUS
DIABETIKUM
Penanganan luka pada ulkus diabetikum dapat melalui beberapa cara yaitu:
- Menghilangkan atau mengurangi tekanan beban (offloading)
- Menjaga luka agar selalu lembab (moist)
- Penanganan infeksi
- Debridemen
- Revaskularisasi
- Skin graft
PENANGANAN ULKUS DIABETIKUM
BERDASARKAN KLASIFIKASI WANGER
Tingkat 0 : Tingkat I Tingkat II :
• Penanganan meliputi edukasi • Memerlukan debridemen jaringan • Memerlukan debridemen, antibiotik
kepada pasien tentang alas kaki nekrotik atau jaringan yang yang sesuai dengan hasil kultur,
khusus dan pelengkap alas kaki infeksius, perawatan lokal luka dan perawatan lokal luka dan teknik
yang dianjurkan. Sepatu atau sandal pengurangan beban. pengurangan beban yang lebih
yang dibuat secara khusus dapat berarti.
mengurangi tekanan yang terjadi.
Terdapat dua macam skin graft yaitu full thickness dan split thickness
TINDAKAN AMPUTASI
Tindakan amputasi dilakukan bila dijumpai adanya gas gangren, jaringan terinfeksi,
untuk menghentikan perluasan infeksi, mengangkat bagian kaki yang mengalami
ulkus berulang.
Komplikasi berat dari infeksi kaki pada pasien DM adalah fasciitis nekrotika dan gas
gangren.
Amputasi bertujuan untuk menghilangkan kondisi patologis yang mengganggu
fungsi, penyebab kecacatan atau menghilangkan penyebab yang didapat
KOMPLIKASI
• Infeksi merupakan ancaman utama amputasi pada penderita ulkus diabetikum.
• Infeksi superficial di kulit apabila tidak segera ditangani dapat menembus jaringan
di bawah kulit, seperti tendon, sendi, dan tulang atau bahkan menjadi infeksi
sistemik
• Hampir 2/3 pasien dengan ulkus kaki diabetik memberikan komplikasi
osteomyelitis.