I. LATAR BELAKANG
Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat serum
di atas normal. Pada sebagian besar penelitian epidemiologi, disebut sebagai
hiperurisemia jika kadar asam urat serum orang dewasa lebih dari 7,0 mg/dl dan lebih
dari 6,0 mg/dl pada perempuan. Hiperurisemia yang lama dapat merusak sendi,
jaringan lunak dan ginjal.
Hiperurisemia bisa juga tidak menampakkan gejala klinis/ asimptomatis. Dua
pertiga dari hiperurisemia tidak menampakkan gejala klinis. Hiperurisemia terjadi
akibat peningkatan produksi asam urat karena diet tinggi purin atau penurunan
ekskresi karena pemecahaan asam nukleat yang berlebihan atau sering merupakan
kombinasi keduanya. Sedangkan gout (pirai) adalah penyakit yang sering ditemukan,
merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium
urat pada jaringan, akibat gangguan metabolism berupa hiperurisemia. Manifestasi
klinik deposisi urat meliputi artritis gout, akumulasi kristal di jaringan yang merusak
tulang (tofus), batu urat, dan nefropati gout.
Sedangkan prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di
Indonesia adalah 11,9%, dengan prevalensi tertinggi di provinsi Bali (19,3%), diikuti
Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua (15,4%). Penyakit sendi sampai saat ini
masih masuk dalam daftar sepuluh besar penyakit pada pasien di Puskesmas.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar asam urat, seperti
Status Gizi (kegemukan), konsumsi tinggi purin, dan pengobatan. Menurut Untari dan
Wijayanti (2017) kadar purin yang tinggi seperti hati, ampela, ginjal, jeroan, daging
sapi, domba, babi, makanan laut tinggi purin (sardine, lobster, tiram, kerang, udang,
kepiting, skalop), alkohol meningkatkan risiko serangan gout akibat banyaknya
konsumsi protein.
Karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering mengkonsumsi makanan
tinggi purin dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit
hiperurisemia, maka perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat di poli umum
1
F4 – Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
2
F4 – Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat