Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN Ny. M . K DENGAN CA MAMMAE
DEXTRA POST MASTEKTOMI
DI RUMAH SAKIT SANTA MARIA
Di susun oleh :PEKANBARU
1. Christien Delima
2. Christina Simbolon
3. Daniati Siagian
4. Fransiskus Xaverius Sirait
 Definisi Kanker Payudara
(CA Mammae)

Kanker payudara adalah suatu penyakit yang


diakibatkan oleh adanya suatu perkembangan sel
kanker pada payudara atau adanya pertumbuhan
jaringan yang tidak terkontrol pada payudara
(Liabalingka, 2020).

Kanker payudara adalah neoplasma ganas yang


terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan
berkembang tanpa terkendali sehingga dapat
menyebar di antara jaringan atau organ di dekat
payudara atau ke bagian tubuh lainnya (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Etiologi Kanker Payudara
(CA Mammae)
1.Faktor genetik. terkena penyakit kanker payudara. mengungkapkan bahwa penyakit
2.Faktor usia, penyakit kanker 5.Faktor lain yang diduga menjadi kanker payudara meningkat pada
payudara meningkat pada usia salah satu penyebab kanker orang yang sering menghadapi
remaja ke atas. payudara ialah tidak menikah, kondisi stress, dan pada wanita
3.Pola hidup tidak sehat menikah tapi tidak punya anak, yang menstruasi pertama kali
4.Menggunakan obat-obatan, melahirkan anak pertama setelah terjadi pada saat usia dibawah 11
seperti : hormon replacement usia 35 tahun, tidak pernah tahun (Liabalingka, 2020).
therapy (HRT) yang dapat menyusui anak. 7.Perokok pasif
menyebabkan peningkatan resiko 6.Beberapa penelitian

Pertumbuhan sel
abnormal

Hyperplasia pada
sel mammae
Tumor jinak
CA MAMMAE

Mendesak Mensuplai nutrisi ke Mendesak pembuluh darah


jaringan jaringan Ca
sekitarnya
Aliran terhambat hingga
Pembengkakan mammae Pe ↓ hipermetabolisme terjadi hipoxia
jaringan lain (BB turun)

Peningkatan massa tumor Bakteri patogen


Defisit Nutrisi

Keluar cairan putih di

nanah

Tindakan
pembedahan
(Mastektomi)

Pre Op Efek anestesi Post Op

Tanda mayor napas


Stress psikologi Fisiologi Psikologi
Massa tumor dispnea
mendesak jaringan
Menanyakan Insisi jaringan Perubahan
Ketidakefektifan mammae bentuk mammae
masalah yang Nyeri menekan pola napas
dihadapi pada syaraf
Defisit Gangguan
Pengetahuan Kerusakan Terputusnya Citra Tubuh
Nyeri akut
Integritas otot/jaringan
Tanda mayo kulit/jaringa sekitar aksila
merasa r
khawatir, n
Pendidikan
bingung dengan kesehatan Risiko Infeksi
kondisinya saat ini

Ansietas
Penatalaksanaan Kanker Payudara (CA Mammae)

 Pembedahan atau operasi

 Radiasi atau penyinaran

 Kemoterapi
Konsep Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan Ca Mammae
 Pengkajian

1. Identitas
Identitas Pasien : pada penyakit kanker
payudara kejadian tertinggi pada usia 40-
49 tahun, sedangkan untuk usia dibawah 35
tahun hanya 3%. Sering terjadi pada
perempuan, kanker payudara jarang terjadi
pada pria dan hanya terhitung 1% dari
seluruh kasus kanker payudara (Cardoso, et
all, 2019).
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit Sekarang
4. Identitas Penanggungjawab
5. Riwayat Keperawatan Dahulu
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
7. Riwayat Sosial
8. Pola Fungsi Kesehatan
9. Riwayat Sosial
10. Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan


syaraf (SDKI, D.0078, Hal: 174)

2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan


efek samping terapi radiasi (SDKI, D.0129, Hal:
282)

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan


perubhana struktur atau bentuk tubuh (Ca
Mammae) (SDKI, D.0083, Hal: 186).
Tinjauan kasus
A. Pengkajian Maret 2024 kondisi pasien lemah, terdapat
benjolan di payudara sebelah kanan, terasa
• Data Dasar nyeri.
Pasien bernama Ny.M.K Nomor RM 43.20.26
berusia 47 tahun, lahir pada tanggal 05 Mei • Riwayat Penyakit Sekarang
1977, jenis kelamin perempuan, beragama Keluhan utama masuk rumah sakit adalah
kristen. Tinggal di perawang dan pekerjaan benjolan di payudara kanan kurang lebih 1
Ny. M.K ibu rumah tangga sedangkan suami minggu, terasa nyeri, ukuran massa 5 cm dan
Ny. M.K karyawan swasta . Pasien MRS berada pada posisi pukul 7. Pada tanggal 09-
tanggal 20 Maret 2024 melalui poli bedah dan 03-2024 sudah di lakukan biopsi dengan hasil
di rawat di ruang rawat inap lt 6 Rs. Santa invasive Carcinoma Mammae of no special
Maria Pekanbaru type ( NST ) Grade 2 dengan komponen DCIS
Grade 3, LVSI (-)
• Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 20
Riwayat Penyakit Dahulu
Pada tahun 2014 os mengalami
bengkak pada leher sebelah kiri dan
sudah di lakukan eksisi pada
tanggal 05-06-2024. Dari hasil
pemeriksaan pasien di diagnosa
lipoma di leher (S)

Pasien mengatakan pasien anak ke 3


dari 4 bersaudara pasien saat ini
berumur 47 tahun, tinggal serumah
dengan suami dan anaknya yang berusia
12 tahun. Pasien mengatakan suaminya
adalah anak tunggal ibu dan bapaknya
sudah lama meninggal, pasien memiliki
1 orang anak laki-laki.
Keadaan Masuk

Pasien tampak lemah, composmentis,


gerak reflek spontan, turgor kulit baik,
observasi TTV di ruangan pada pukul
11:32 WIB tekanan darah 130/77
mmHg, suhu 36,5 ºC, frekuensi nadi 85
x/menit, saturasi oksigen 99%,
respiratory rate 20 x/menit, BB : 70 kg ,
TB 164 cm, IMT 26,11 kg/m2
Diagnosis keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera


fisiologis ( Neoplasma dan prosedur pembedahan ) di
tandai dengan pasien mengeluh nyeri skala 5 ( NRS ),
tampak meringis dan sulit tidur

2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan


mastektomi ditandai dengan kehilangan bagian tubuh
( mammae dextra )

3. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur


invasif ( Mastektomi
Diagnosa : Nyeri akut berhubungan •Identifikasi lokasi, karakteristik,
dengan agen pencedera fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
SLKI : Setelah dilakukan tindakan •Identifikasi skala nyeri
perawatan selama 3 x 24 •Idenfitikasi respon nyeri non verbal
jam. Klien diharapkan : •Identifikasi faktor yang memperberat
Tingkat Nyeri menurun dan memperingan nyeri
kriteria hasil : •Identifikasi pengetahuan dan
•Mampu mengotrol nyeri keyakinan tentang nyeri
•Skala nyeri ringan (0-3). •Identifikasi pengaruh budaya
•Meringis menurun terhadap respon nyeri
•Kesulitan tidur menurun •Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
SIKI : Tindakan yang dilakukan pada
intervensi manajemen nyeri
berdasarkan SIKI, antara lain:
Observasi
Diagnosa keperawatan : Gangguan citra tubuh •Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga
berhubungan dengan mastektomi diri
•Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan, dan
SLKI : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 penuaan
x 24 jam, maka citra tubuh meningkat, dengan kriteria •Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh
hasil : (mis: luka, penyakit, pembedahan)
Melihat bagian tubuh membaik •Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh
Menyentuh bagian tubuh membaik secara realistis
Verbalisasi kecacatan bagian tubuh membaik •Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang
Verbalisasi kehilangan bagian tubuh membaik perubahan citra tubuh
Edukasi
SIKI : Tindakan yang dilakukan pada intervensi promosi •Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan
citra tubuh berdasarkan SIKI, antara lain: citra tubuh
Observasi •Anjurkan mengungkapkan gambaran diri sendiri terhadap
•Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap citra tubuh
perkembangan •Anjurkan menggunakan alat bantu
•Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur •Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis: kelompok
terkait citra tubuh sebaya)
•Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri •Latih fungsi tubuh yang dimiliki
•Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang •Latih peningkatan penampilan diri (mis: berdandan)
berubah •Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain
Terapeutik maupun kelompok
•Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
SIKI : Tindakan yang dilakukan pada intervensi •Diskusikan cara mengembangkan harapan citra
promosi citra tubuh berdasarkan SIKI, antara lain: tubuh secara realistis
Observasi •Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang
•Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perubahan citra tubuh
perkembangan Edukasi
•Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan •Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan
umur terkait citra tubuh perubahan citra tubuh
•Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri •Anjurkan mengungkapkan gambaran diri sendiri
sendiri terhadap citra tubuh
•Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh •Anjurkan menggunakan alat bantu
yang berubah •Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis:
Terapeutik kelompok sebaya)
•Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya •Latih fungsi tubuh yang dimiliki
•Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap •Latih peningkatan penampilan diri (mis:
harga diri berdandan)
•Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan, •Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang
dan penuaan lain maupun kelompok
•Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra
tubuh (mis: luka, penyakit, pembedahan)
Diagnosa keperawatan : Risiko infeksi •Batasi jumlah pengunjung
dibuktikan dengan efek prosedur invasif •Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
SLKI : Setelah dilakukan intervensi •Pertahankan teknik aseptic pada pasien
keperawatan selama 3 x 24 jam, maka berisiko tinggi
tingkat infeksi menurun, dengan kriteria Edukasi
hasil: •Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Nyeri menurun •Ajarkan cara mencuci tangan dengan
Kadar sel darah putih membaik benar
•Ajarkan etika batuk
SIKI : Tindakan yang dilakukan pada •Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
intervensi pencegahan infeksi berdasarkan luka operasi
SIKI, antara lain: •Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Observasi •Anjurkan meningkatkan asupan cairan
•Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan Kolaborasi
sistemik •Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
Terapeutik
S:
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan
Paliativ/pemicu : nyeri terasa makin berat bila di sentuh/tekan
Quality/kualitas : nyeri seperti di tusuk-tusuk
Region/lokasi : pada payudara kanan
Scale/skala : skala nyeri 5 (NRS) nyeri sedang
Time/waktu : hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang, tampak benjolan pada payudara sebelah kanan posisi pukul 7.
TD 120/66 mmHg, Temp : 36,3 0C
RR : 20 x/menit, HR : 75x/menit SaO2 98 % Leukosit 11,42 10^3/ul
A : Nyeri akut
P:
Intervensi di lanjutkan
S:
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan
Paliativ/pemicu : nyeri terasa makin berat bila di sentuh/tekan
Quality/kualitas : nyeri seperti di tusuk-tusuk
Region/lokasi : pada payudara kanan
Scale/skala : skala nyeri 5 (NRS) nyeri sedang
Time/waktu : hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang, POD I. Pasien tampak belum berani melihat area yang
di balut verban tampak balutan elastis verban pada payudara kanan, fiksasi
baik, vakum drain 1 buah, fiksasi baik, tidak ditemukan edema dan kemerahan
perdarahan, pada sekitar luka operasi respon pasien baik dengan kondisi
pasien saat ini.
TD 120/66 mmHg, Temp : 36,3 0C
RR : 20 x/menit, HR : 75x/menit SaO2 98 % Leukosit 11,42 10^3/ul
A : Nyeri akut belum teratasi
Resiko infeksi belum teratasi
Ganguan citra tubuh belum teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
S:
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan
Paliativ/pemicu : nyeri terasa makin berat bila di sentuh/tekan
Quality/kualitas : nyeri seperti di tusuk-tusuk
Region/lokasi : pada payudara kanan
Scale/skala : skala nyeri 4 (NRS) nyeri sedang
Time/waktu : hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang, POD II. Pasien tampak belum berani melihat area yang di balut verban
tampak balutan elastis verban pada payudara kanan, fiksasi baik, vakum drain 1 buah, fiksasi baik,
tidak ditemukan edema dan kemerahan perdarahan, pada sekitar luka operasi respon pasien baik
dengan kondisi pasien saat ini.
TD 131/83 mmHg, Temp : 36,4 0C RR : 20 x/menit, HR : 73 x/menit SaO2 98 % Leukosit : 11,42
10^3/ul
A:
Nyeri akut belum teratasi
Resiko infeksi belum teratasi
Ganguan citra tubuh belum teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
S:
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan
Paliativ/pemicu : nyeri terasa makin berat bila di sentuh/tekan
Quality/kualitas : nyeri seperti di tusuk-tusuk
Region/lokasi : pada payudara kanan
Scale/skala : skala nyeri 3 (NRS) nyeri ringan
Time/waktu : hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang, POD III. Pasien tampak mulai berani
melihat area yang di balut verban, tampak balutan elastis verban
pada payudara kanan, vakum drain 1 buah, fiksasi baik, , tidak
ditemukan edema dan kemerahan perdarahan, pada sekitar luka
operasi respon pasien baik dengan kondisi pasien saat ini.
TD 130/76 mmHg, Temp : 36,4 0C
RR : 20 x/menit, HR : 60 x/menit SaO2 99% Leukosit : 11,42
10^3/ul
A:
Nyeri akut teratasi sebagian
Resiko infeksi teratasi sebagian
Ganguan citra tubuh teratasi sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
S:
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan
Paliativ/pemicu : nyeri terasa berkurang bila sentuh/tekan
Quality/kualitas : nyeri seperti di tekan
Region/lokasi : pada payudara kanan
Scale/skala : skala nyeri 2 (NRS) nyeri ringan
Time/waktu : hilang timbul
O:
Pasien tampak tenang, POD IV. Pasien tampak mulai berani melihat area yang di balut
verban, tampak balutan elastis verban pada payudara kanan, fiksasi baik, , tidak ditemukan
edema dan kemerahan perdarahan, pada sekitar luka operasi respon pasien baik dengan
kondisi pasien saat ini.
TD 124/78 mmHg, Temp : 36,7 0C
RR : 20 x/menit, HR : 67 x/menit SaO2 99% Leukosit : 11,42 10^3/ul
A:
Nyeri akut teratasi sebagian
Resiko infeksi teratasi sebagian
Ganguan citra tubuh teratasi sebagian

P:
Intervensi di hentikan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai