Anda di halaman 1dari 8

COVID-19 (CORONAVIRUS

DISEASE 2019)
ALYA MEIDITA
12 REKAYASA PERANGKAT
LUNAK 2
APA ITU COVID 19
• COVID-19 (CORONAVIRUS DISEASE 2019 ) adalah penyakit menular yang
di sebabkan oleh SARS-CoV-2 salah satu KORONAVIRUS. Penyakit ini
mengakibatkan PANDEMI KORONAVIRUS 2019-2020. Pada penderita yang
paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan
kegagalan multiorgan.
• Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia mulai dari batuk
pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis
baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.
ASAL VIRUS COVID-19
• Sejak adanya kasus pertama kali seseorang terinfeksi virus setelah
mengunjungi pasar makanan laut Huanan pada 7 Januari 2020, para
pejabat hanya dapat mengungkapkan bahwa virus itu kemungkinan
berasal dari hewan ke manusia.
• Namun, dalam sebuah studi baru, para peneliti membandingkan urutan
genetik 2019-nCoV dengan yang virus lain.
• Hasilnya, mereka menemukan, virus yang paling terkait adalah dua
coronavirus yang berasal dari kelelawar; kedua coronavirus tersebut
berbagi 88 persen dari urutan genetiknya dengan 2019-nCoV.
PENYEBAB DAN GEJALA COVID-
19
• Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernafasan akut berat.
Virus ini menyebar melalui percikan darri saluran pernapasan yang
dikeluarkan saat sedang batuk atau bersin.

• gejala covid-19 diantaranya : demam , batuk kering, keletihan, produksi


dahak, sesak nafas, nyeri otot dan nyeri sendi, sakit tenggorokan, sakit
kepala, menggigil, mual atau muntah, kongesti hidung, diare, batuk
darah, kongesti konjungtiva
DIAGNOSIS COVID-19
• WHO telah menerbitkan beberapa protokol pengujian untuk penyakit ini. Pengujian
menggunakan reaksi berantai polimerase transkripsi-balik secara waktu nyata (rRT-
PCR). Spesimen untuk pengujian dapat berupa usap pernapasan atau sampel
dahak. Pada umumnya, hasil pengujian dapat diketahui dalam beberapa jam
hingga 2 hari. Ilmuwan Tiongkok telah mengisolasi alur koronavirus dan
menerbitkan sekuens genetika sehingga laboratorium di seluruh dunia dapat
mengembangkan uji PCR secara independen untuk mendeteksi infeksi oleh virus.

• Pedoman diagnostik yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Zhongnan dari Universitas
Wuhan mengusulkan metode untuk mendeteksi infeksi berdasarkan fitur klinis dan
risiko epidemiologis. Pedoman ini melibatkan mengidentifikasi pasien yang memiliki
setidaknya dua gejala berikut selain riwayat perjalanan ke Wuhan atau kontak
dengan pasien lain yang terinfeksi: demam, gambaran pencitraan pneumonia,
jumlah sel darah putih normal atau berkurang, atau berkurangnya jumlah limfosit.
PENCEGAHAN

• Tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan infeksi antara lain


tetap berada di rumah, menghindari bepergian dan beraktivitas di tempat
umum, sering mencuci tangan dengan sabun dan air, tidak menyentuh
mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak dicuci, serta
mempraktikkan higiene pernapasan yang baik.
• Terkadang, diperlukan intervensi untuk mengurangi kontak dengan orang
yang terinfeksi dalam kerumunan besar seperti dengan menutup sekolah
dan kantor, membatasi perjalanan, dan membatalkan pertemuan massa
dalam jumlah besar.
EPIDEMOLOGI
• Angka mortalitas dan morbiditas secara keseluruhan karena infeksi virus
belum ditetapkan dengan baik, sementara tingkat fatalitas kasus berubah dari
waktu ke waktu dalam pandemi koronavirus ini. Perbandingan infeksi yang
berkembang menjadi penyakit yang dapat didiagnosis tetap tidak jelas.
• Namun, penelitian pendahuluan telah menghasilkan tingkat kematian kasus
antara 2% hingga 3% dan WHO mengusulkan bahwa tingkat kematian kasus
adalah sekitar 3% pada Januari 2020. Sebuah studi pra-cetak Imperial College
London pada 55 kasus fatal mencatat bahwa perkiraan awal kematian
mungkin terlalu tinggi karena infeksi asimptomatik tidak terjawab. Mereka
memperkirakan rasio fatalitas infeksi rata-rata (mortalitas di antara yang
terinfeksi) berkisar dari 0,8% ketika termasuk pembawa asimptomatik hingga
18% ketika hanya memasukkan kasus simptomatik dari provinsi Hubei.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

• “Kesehatan Selalu Tampak Berharga Setelah Kita


Kehilangannya ”
_Jonathan Swift_

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai