Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN


KONFEREN PROSEDUR

OLEH :

Nama Kelompok :
Dimas (P07120219085)
Kadek Cindy Silviana Amartha Putri (P07120219086)
Ni Made Ditha Sukmariasih (P07120219087)
Ni Kadek Yuni Anggreni (P07120219088)
Kadek Phalya Kamalaputri (P07120219089)
Putu Nanda Aura Nhaha Putri Yasa (P07120219090)
Ni Komang Indah Kusuma Dewi (P07120219091)
Ni Made Dwinda Permata Anandhi (P07120219092)
Kadek Sari Savitri (P07120219094)

3B/S.TR KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-
Nya saya dapat menyusun laporan praktik dan menyelesaikan “Laporan Pendahuluan
Manajemen Kepemimpinan”.

Dalam penyusunan laporan praktik ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini, yakni yang terhormat:

1. Suratiah.,S.Kep.,Ns., M.Biomed selaku Pembimbing dalam Mata Kuliah Manajemen


Kepemimpinan
2. Materi yang diakses dari internet dan buku.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam
penyusunan laporan praktik ini.

Dalam laporan praktik ini penulis menyadari bahwa laporan praktik ini masih memiliki
berbagai kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan praktik ini.

Demikianlah kiranya para pembaca dapat memahami dan apabila terdapat hal - hal yang
kurang berkenan di hati para pembaca, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis memohon
maaf. Semoga laporan praktik ini bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 27 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

TIJAUAN TEORI .................................................................................................................... 1

A. Peran Kepala Ruangan, Perawat Primer, dan Perawat Asosiet .................................... 1

B. Pre Konferensi ............................................................................................................... 6

C. Middle Konferensi ....................................................................................................... 10

D. Post Konferensi ............................................................................................................ 12

REFERENSI ........................................................................................................................... 15

ii
TINJAUAN TEORI

A. Peran Kepala Ruangan, Perawat Primer, dan Perawat Asosiet


a. Kepala Ruangan
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan
mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang perawat
1. Tugas Pokok
mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya
2. Uraian tugas
a) Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan
serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
2) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
3) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien
b) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan ruang rawat.
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan
dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
3) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja
diruang rawat.
4) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai ketentuan/standar.
5) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan
cara bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam pelayanan di ruang rawat.

1
6) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
7) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.
8) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien
agar tercapai pelayanan yang optimal.
9) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat
dan bahan lain yang diperlukan di ruang rawat.
10) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
11) Mempertanggungjawabkan pelaksanan inventarisasi
peralatan.
12) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
13) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite
dokter) untuk pemeriksaan pasien dan mencatat program
pengobatan, serta menyampaikan kepada staf untuk
melaksanakannya.
14) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan
non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan.
15) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat untuk mengetahui keadaanya dan menampung
keluhan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapinya.
16) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.

2
17) Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau
keluarga dalam batas kewenangan.
18) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
19) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan
perawatan selanjutnya.
20) Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang
yang lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala
instalasi dan kepala unit di RS.
21) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikan ketenangan.
22) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
23) Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien,
kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian
sesuai dengan dietnya.
24) Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
25) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan
lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
yang telah ditentukan.
2) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
3) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan
perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien,
4) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain
di ruang rawat.

3
b. Perawat Primer
Perawat Primer adalah metode penugasan dimana satu orang perawat yang
bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien
yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah
sakit.
1. Tugas Perawat Primer
a) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
b) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
c) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila
diperlukan.
d) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
e) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
f) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga
sosial di masyarakat
g) Membuat jadwal perjanjian klinik.
h) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
i) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah
sakit.
j) Mengikuti timbang terima
k) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif
l) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
m) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
n) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain maupun perawat blain.
o) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
p) Menerima dan menyesuaikan rencana.
q) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
r) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga
sosial di masyarakat.

4
s) Membuat jadwal perjanjian klinik.
t) Mengadakan kunjungan rumah.
u) Melaksanakan sentralisasi obat.
v) Mendampingi visite.
w) Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan
dan perawat associate.
x) Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.

c. Perawat Asosiate
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan
pelayanan keperawatan langsung kepada klien.
1. Tugas Pokok
a) Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
1) Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disusun.
2) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
3) Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan
respon klien pada catatan perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
a) Pemberian obat.
b) Pemeriksaan laboratorium.
c) Persiapan klien yang akan dioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual
dari klien, :
a) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan.
b) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman,
nyaman dan ketenangan.
c) Pendekatan dengan komunkasi terapiutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan serta diagnostik.
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan nya.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.

5
7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksanaan ruangan secara
administratif.
a) Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b) Sensus harian dan formulir.
c) Rujukan atau penyuluhan PKMRS.
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis.
13. Membuat laporan harian.
14. Mengikuti timbang terima.
15. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
16. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
17. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.
18. Melakukan evaluasi formatif.
19. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
20. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat
primer.

B. Pre Konferensi
a. Pengertian
Pre Konferensi adalah komunikasi Katim dan Perawat Pelaksana setelah
selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
Ketua Tim atau Penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya
satu orang, maka Pre conference ditiadakan. Isi Pre conference adalah rencana
tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim
(Modul MPKP, 2006). Pre konferensi merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mempersiapkan aktivitas pelayanan pada awal shift dinas.
Pada kegiatan ini sangat efektif untuk membahas rencana kegiatan yang
diperlukan umpan balik atau tanggapan yang bersifat khusus, Maksudnya

6
tanggapan tersebut kurang etis bila disampaikan di depan pasien saat
dilaksanakan timbang terima. Pada saat kegiatan pre konferensi seluruh peserta
dapat secara bebas menyampaikan pendapatnya. Kegiatan ini sebaiknya
dilakukan secara singkat sehingga tidak mengganggu kelancaran pelayanan
keperawatan. Kegiatan ini dibawah tanggung jawab kepala ruangan atau ketua
tim yang telah ditentukan.

b. Tujuan Pre Konferensi


Manurung (2011) menjelaskan tujuan Pre Konferensi yaitu:
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan keperawatan dan merencanakan evaluasi hasil.
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan.
3. Memberikan kesempatan bagi seluruh tenaga kesehatan yang bertugas
di ruangan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien.
4. Bagi mahasiswa yaitu menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran pada
setting klinik
5. Menyiapkan mahasiswa untuk aktivitas penugasan klinik
6. Menyiapkan mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik

c. SOP Pre Konferensi

Pengertian Pre Konferensi adalah komunikasi Ketua Katim dan


perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana
kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh Ketua
Tim atau Penanggung Jawab.

Tujuan 1. Membantu mengidentifikasi masalah - masalah


pasien, merencanakan Asuhan dan
Merencanakan Evaluasi Hasil .
2. Mempersiapkan hal - hal yang akan ditemui di
lapangan
3. memberikan kesempatan untuk berdiskusi
tentang keadaan pasien

7
Kebijakan 1. Pre Konferensi dilaksanakan sebelum
pemberian asuhan keperawatan
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi,
umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan
tindakan rencana dan data - data yang perlu
ditambahkan.
4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala
ruangan, Ketua tim dan anggota tim

Prosedur 1. Persiapan
a. Masing - masing tim menyiapkan
tempat pelaksanaan pre conference
b. Masing - masing ketua tim sudah
menjadwalkan kegiatan Pre conference
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan konferensi setiap hari
segera setelah dilakukan pergantian
Dinas Pagi atau Sore sesuai dengan
jadwal pelaksana.
b. Dipimpin oleh Ketua Tim atau
penanggung jawab tim
c. Konferensi dihadiri oleh Ketua Tim dan
Perawat pelaksana
d. Menyampaikan perkembangan dan
masalah pasien berdasarkan hasil
tindakan yang diberikan
e. Perawat pelaksana menyampaikan hal -
hal meliputi :
1. Keluhan Pasien
2. TTV dan kesadaran pasien
3. Hasil pemeriksaan laboratorium
atau diagnosis terbaru

8
4. Masalah Keperawatan
5. Rencana keperawatan hari ini
6. Perubahan keadaan terapi medis
7. Rencana medis
f. Ketua Tim mendiskusikan dan
mengarahkan perawat pelaksanaan tentang
masalah yang terkait dengan perawatan
pasien yang meliputi :
1. Pasien yang terkait dengan pelayanan
seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makanan, keberisikan
pengunjung lain, kehadiran Dokter yang
dikonsulkan.
2. Ketetapan Pemberian Infus
3. Ketetapan Pemantauan asupan dan
pengeluaran cairan
4. Ketepatan pemberian obat / injeksi
5. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
6. ketepatan dokumentasi
g. Meningkatkan Kembali Standar Prosedur
yang ditetapkan
h. Meningkatkan kembali tentang
kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing - masing perawat asosiet
i. Membantu pesawat pelaksana
menyelesaikan masalah yang tidak
diselesaikan.

Unit Terkait Ruang Rawat Inap

C. Middle Konferensi
a. Pengertian

9
Middle konferensi adalah kegiatan untuk mendiskusikan kegiatan yang
telah dilakukan di tengah waktu dinas, kegiatan ini dimaksudkan agar
didapatkan evaluasi lebih awal dari asuhan keperawatan yang sedang dilakukan
dan memperbaiki perencanaan bila diperlukan. Kegiatan ini biasanya dilakukan
secara singkat di sela-sela kegiatan yang
diikuti oleh ketua tim dan anggotanya
b. Tujuan
Middle Konferensi yaitu melakukan evaluasi di pertengahan untuk
membahas masalah atau kesulitan yang ditemui anggota selama pelaksanaan
pelayanan untuk tindakan selanjutnya.

Pengertian Kegiatan untuk mendiskusikan kegiatan yang telah


dilakukan di tengah waktu dinas, kegiatan ini
dimaksudkan agar didapatkan evaluasi lebih awal dari
asuhan keperawatan yang sedang dilakukan dan
memperbaiki perencanaan bila diperlukan.

Tujuan Melakukan evaluasi di pertengahan untuk membahas


masalah atau kesulitan yang ditemui anggota selama
pelaksanaan pelayanan untuk tindakan selanjutnya.

Kebijakan 1. Middle Konferensi dilakukan setelah Pre


konferensi selesai
2. Waktu efektif yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan pasien masing - masing’
3. Yang terlibat dalam middle konferensi adalah
perawat asosiate.

Prosedur Tahap Pra - Interaksi


a. Cek catatan keperawatan dan medis
b. Tetapkan kasus minimal satu hari sebelum waktu
pelaksanaan middle konferensi
c. Membuka kegiatan middle konferensi dengan

10
mengucapkan salam
d. Menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari
hasil middle konferensi
e. Menjelaskan tentang pasien oleh perawat primer
yang difokuskan pada masalah keperawatan dan
rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu di diskusikan.
Tahap Orientasi
a. Beri Salam dan panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
oleh perawat assioet
Tahap Kerja
a. Memberikan kesempatan klien bertanya sebelum
kegiatan dilakukan
b. Jaga Privasi klien
c. Memulai dengan cara yang baik
d. Mempersilahkan tim untuk validasi, intervensi,
dan edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien
Memberikan kesempatan pasien dan keluarga
untuk menyampaikan permasalahannya dan
yang belum jelas.
Tahap Terminasi
a. Evaluasi perasaan pasien
b. Simpulkan kegiatan middle konferensi (tidak di
depan pasien)
c. Berikan reinforcement positif pada tim
d. Buat Rencana tindak lanjut setelah kegiatan
middle konferensi
e. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu
dan tempat)
f. Menutup kegiatan ronde keperawatan
Dokumentasi

11
Catat dalam notulen middle konferensi

Unit Terkait Ruang Rawat Inap

D. Post Konferensi
a. Pengertian
Post Konferensi Menurut Keliat et al. (2009) postconference merupakan
komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang
shift dan dilakukan sebelum operan kepada shift berikut. Isi Post Konferensi
adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan hal penting untuk operan
(tindak lanjut). Postconference dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab
tim. Post Konferensi adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien.

b. Tujuan Post Konferensi


Tujuan post conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu
1. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah
2. Membandingkan masalah yang dijumpai
3. Mendiskusikan askep atau tindakan yang belum dilaksanakan
c. SOP Post Konferensi

Pengertian Post Conference komunikasi Katim dan Perawat


Pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan
sebelum operan kepada shift berikutnya

Tujuan 1. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan


penyelesaian masalah dan membandingkan
masalah yang dijumpai.
2. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang
telah disusun saat pre conference dan telah
diimplemen tasikan ke pasien.

12
3. Mendiskusikan dan tidak lanjut asuhan
keperawatan untuk dioperkan kepada perawat
atau jaga shift selanjutnya.
4. Meningkatkan koordinasi dalam rencana tindak
lanjut pemberian asuhan keperawatan
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan
dalam menangani kasus.

Kebijakan 1. Post Conference dilakukan sesudah pemberian


asuhan keperawatan
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi,
umurnya tentang hasil asuhan keperawatan ,
tindakan yang belum dilakukan dan data - data
yang perlu ditambahkan.
4. Yang Terlibat dalam conference adalah kepala
ruangan, ketua katim dan anggota tim.
5. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya 1
orang, maka conference ditiadakan

Prosedur 1. Persiapan
a. Masing - masing tim menyiapkan
tempat pelaksana post conference
b. Masing - masing ketua tim sudah
menjadwalkan kegiatan post conference
2. Pelaksanaan
a. Acara dimulai dengan pembukaan
salam oleh ketua tim
b. Ketua tim menanyakan hasil dan
hambatan dari pemberian asuhan pada
masing - masing pasien
c. Perawat associate menyampaikan hasil
asuhan pada kasus yang ditangani
d. Ketua tim menanyakan tindak lanjut

13
asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya
e. Ketua tim memberikan reinforcement
f. Ketua tim menutup kegiatan post
conference
3. Dokumentasi
a. Ketua tim mendokumentasikan hasil
dari post conference
b. Kepala Ruangan menilai kemampuan
ketua tim dalam melakukan post
conference
4. Evaluasi
Kepala Ruang mengisi format evaluasi post
conference untuk ketua tim

Unit Terkait Ruang Rawat Inap

14
REFERENSI

Hidayah, N. Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) TIM


dalam peningkatan kepuasan pasien di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan 2014; 7 (2).
Kamil, H.2011. Handover dalam pelayanan keperawatan. Idea Nursing Journal, 2 (3).
Mugianti, Sri. 2016. Manajemen dan kepemimpinan dalam Praktik Keperawatan. Jakarta
: Kementerian Kesehatan RI PPSDMK BPPSDMK
Nursalam. 2015. Manajemen Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional (Ed.5). Jakarta
: Salemba Medika
Soliyanti,S.,Pertiwati,E.,& Rizany, I. 2020. Handover pada pelaksanaan model tim ruangan
rawat inap rsud z di kalimantan selatan, Nerspedia Journal, 2 (1), 7-15.

15

Anda mungkin juga menyukai