Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”GLOBALISASI DAN
PERSPEKTIF TRANSKULTURAL”. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
Bapak/ Ibu Dosen yang telah membimbing kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan dapat
menambah wawasan mengenai materi tentang faktor-faktor umum yang
menyebabkan korupsi. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................
BAB III............................................................................................................................
KESIMPULAN...........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan........................................................................................................12
3.2 Saran…………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Dengan membaca makalah ini, mahasiswa mampu mengenal apa yang dimaksud
dalam Globalisasi dan Perspektif Transkultural.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Jadi, globalisasi diartikan sebagai fase perubahan yang
terjadi pada masyarakat di seluruh dunia. Globalisasi ditandai dengan batas-batas
geografis antar negara yang dikaburkan oleh pertukaran informasi, barang, dan jasa
akibat perkembangan teknologi.
Bila ditinjau dari makna kata , transkultural berasal dari kata trans dan culture.
Trans berarti aluar perpindahan , jalan lintas atau penghubung. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia trans berarti melintang , melintas , menembus , melalui.
Kultural berarti berhubungan dengan kebudayaan. Sedangkan kebudayaan berarti
Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi ) manusia seperti kepercayaan ,
kesenian dan adat istiadat Jadi, transkultural dapat diartikan sebagai lintas budaya
yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain atau
pertemuan kedua nilai – nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial.
2
nilai norma spesifik yang tidak dimiliki oleh kelompok lain, seperti bahasa.
Sedangkan, kultur yang universal adalah nilai atau norma yang diyakini dan
dilakukan oleh hamper semua kultur, seperti budaya olahraga dapar membuat badan
sehat, bugar; budaya minum teh dapat membuat tubuh sehat. Keperawatan
transkultural juga bertujuan untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti, dan
menggunakan pemahaman perawatan transkultural untuk meningkatkan kebudayaan
yang spesifik dalam pemberian asuhan keperawatan.
Kultur adalah kesatuan dari nilai, kepercayaan, norma, dan jalan hidup yang
menjadi pedoman dalam berpikir dan berperilaku (Purnell & Paulanka, 1998 ;
Leininger, 2002a).
3
Keperawatan transkultural adalah keperawatan yang berfokus pada studi
komparatif dan analisa pada perbedaan budaya. Keperawatan ini berhubungan dengan
kepedulian akan perilaku, keperawatan, dan nilai sehat-sakit, serta kepercayaan
mereka. Tujuannya adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kemanusiaan untuk memberikan keperawatan dalam kebudayaan khusus dan
kebudayaan universal.
4
- Data biografi : informasi dasar
- Alasan : apa yang dikeluhkan oleh klien
- Riwayat kesehatan : sebagai penilaian dan evaluasi tentang riwayat
kesehatan klien
- Budaya : untuk mengantisipasi gangguan keterbatasan
budaya
- Pengobatan saat ini : persepsi klien dan masyarakat terhadap obat
- Sejarah : silsilah dalam keluarga dan status sosial
b. Keperawatan transkultural dalam pemeriksaan fisik
Untuk mengidentifikasi variasi biokultural yang dibutuhkan klien,
mencakup :
a. Variasi ukuran (tinggi, proporsi, dan berat badan)
b. Variasi tanda-tanda vital (ras dan gender)
c. Variasi penampilan (tubuh secara keseluruhan)
d. Variasi kulit
e. Variasi sistem sekresi tubuh
f. Variasi wajah, mata, telinga, dan mulut
i. Variasi pleksus vena susu
g. Variasi sistem muskuloskeletal
h. Variasi penyakit
1. Menurut budaya
5
a) Model non-keperawatan
Meskipun teori keperawatan transkultural muncul dalam literatur
(Alfonso, 1979 : Leininger, 1985a, 1985b), metode keperawatan
transkultural tidak selalu sesuai dengan teori tersebut.
b) Model keperawatan spesifik
Tujuan utamanya sebagai pengetahuan yang relevan untuk mengetahui
budaya keperawatan yang sesuai untuk masyarakat.
c) Analisis model dan alat spesifik budaya
Tripp-Reimer, Brink dan Saunders (1984) menganalisa model dan alat
dalam kebudayaan untuk menentukan perbedaan signifikan yang ada
dalam model.
d) Diagnosa keperawatan
Perawat harus memperhatikan budaya klien dalam merumuskan
diagnosa keperawatan.
6
2.1.3 Konsep dan Prinsip dalam Keperawatan Transkultural
7
kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang
mungkin kembali lagi.
d. Cultural care universality (kesatuan perawatan kultural)mengacu kepada
suatu pengertian umum yang memiliki kesamaan ataupun pemahaman
yang paling dominan, pola-pola, nilai-nilai, gaya hidup atau simbol-
simbol yang dimanifestasikan diantara banyak kebudayaan serta
mereflesikan pemberian bantuan, dukungan, fasilitas atau memperoleh
suatu cara yang memungkinkan untuk menolong orang lain
(Terminlogy universality) tidak digunakan pada suatu cara yang absolut
atau suatu temuan statistik yang signifikan.
e. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap
bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang
dimiliki oleh orang lain.
f. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya
yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
g. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan
padamendiskreditkan asal muasal manusia.
h. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi
pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan
kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan
dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling
memberikantimbal balik diantara keduanya.
i. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
j. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk
membimbing,mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau
kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk
meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
8
k. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui
nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing,
mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok
untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup,
hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
l. Cultural imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan
untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain
karena percaya bahwa ide yang dimiliki olehperawat lebih tinggi daripada
kelompok lain.
9
8. Kemampuan perawat untuk berbicara bahasa klien akan mempermudah
pemahaman apa yang dialami oleh klien.
9. Jika gaya hidup, nilai, dan ekspresi budaya terasa mustahil, perawat tetap
harus mencoba untuk memahami klien tersebut.
10. Setiap budaya, asuhan, penyembuhan, dan praktik kesehatan dipengaruhi
oleh pandangan dunia, konteks lingkungan, dan struktur sosial.
11. Budaya biasanya mempunyai dua tipe utama sistem asuhan keperawatan,
yaitu generik dan profesional.
12. Budaya mempunyai cara sendiri untuk memelihara kesehatan menghadapi
kematian, mengalami hal yang tidak menyenangkan, dan krisis.
13. Praktik keperawatan di Barat dan non-Barat mempunyai perbedaan utama
yang perlu dipahami ketika merencanakan dan menyediakan asuhan
keperawatan.
1. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai
dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan
melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat
dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat
10
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi
kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu
keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk
menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi
dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama
yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang
adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang
sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling
berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan
simbolik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh
manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim
seperti rumah di daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak
pernah ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan
struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau
kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial
individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan
simbol yang menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti
musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai
dengan budaya klien
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Jadi, globalisasi diartikan sebagai fase perubahan yang
terjadi pada masyarakat di seluruh dunia. Bila ditinjau dari makna kata , transkultural
berasal dari kata trans dan culture. Sedangkan kebudayaan berarti Hasil kegiatan dan
penciptaan batin (akal budi ) manusia seperti kepercayaan , kesenian dan adat istiadat
Jadi, transkultural dapat diartikan sebagai lintas budaya yang mempunyai efek bahwa
budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain atau pertemuan kedua nilai – nilai
budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial. Tujuan dari keperawatan
transkultural adalah mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis
sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal.
Keperawatan transkultural juga bertujuan untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti,
dan menggunakan pemahaman perawatan transkultural untuk meningkatkan
kebudayaan yang spesifik dalam pemberian asuhan keperawatan. Orang-orang akan
menuntut asuhan keperawatan yang berkualitas.
12
transcultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam
terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya
terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan dan
keperawatan (Andrew and Boyle, 1995). Manusia adalah individu, keluarga atau
kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna
untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Kesehatan adalah keseluruhan
aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat
sakit. Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Asuhan keperawatan adalah suatu
proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien
sesuai dengan latar belakang budayanya.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan
pada penulisan makalah dan sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca. Semoga bermanfaat serta kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat
mengetahui Globalisasi dan Perspektif Transkultural.
13
DAFTAR PUSTAKA
14