Disusun Oleh :
Es Jumiati
21117051
Hani Nur Azizah Batubara 21117058
Hondini Pratama 21117065
Karina Aurelia 21117071
M. Lutfi Pratama 21117077
Mareta Sari 21117079
Nurul Maesya 21117092
maksimal dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap
masukan, kritikan dan saran para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga amal baik semua pihak diterima oleh Allah dan mendapatkan
balasan darinya dengan pahala yang setimpal dan semoga makalah ini bermanfaat
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
Transkultural................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
menurun dari generasi ke generasi. Kesatuan nilai dan norma tersebut tumbuh
sebuah kebudayaan.
yang paling dekat dengan klien. Hal ini karena perawat tidak hanya
asuhan keperawatan yang baik sesuai dengan kondisi dan keadaan klien.
transkultural.
budaya.
A. Pengertian
B. Tujuan
kesehatan.
hidup yang menjadi pedoman dalam berpikir dan berperilaku (Purnell &
lain
kesehatan
mencakup :
keterbatasan budaya.
obat.
sosial
mencakup :
Variasi kulit.
Variasi penyakit.
Beberapa model sebagai pedoman putusan, penilaian, dan tindakan
a. Menurut budaya 4
- Model non-keperawatan
- Diagnosa keperawatan
Perawat harus memperhatikan budaya klien dalam
menyesuaikan budaya.
- Budaya lingkungan
keperawatan.
pada proses belajar dan praktik keperawatan yang fokus memandang per
bedaan dan kesamaan di antara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan
sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan
kehidupan manusia.
lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi
sebagai akibat perawat tidak mampu beradaptasi dengan nilai budaya dan
kepercayaan.
8. Cultural pain dibagi menjadi dua, yaitu public pain (rasa sakit atau nyeri
yang dinyatakan oleh orang tersebut) dan private pain (pasien tidak
lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali 6
yang berbeda-beda.
9. Jika gaya hidup, nilai, dan ekspresi budaya terasa mustahil, perawat tetap
11. Budaya biasanya mempunyai dua tipe utama sistem asuhan keperawatan,
keperawatan.
klien sesuai dengn latar belakang budaya klien (Goger and Davidhizar, 1995).
diantaranya :
a. untuk menemukan budaya keperawatan klien, pola kesehatan serta
keperawatan.
atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat
lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
4) Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang
membersihkan diri.
5) Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
keperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995). Yang perlu dikaji
pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan
biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor
perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat pendidikan klien, jenis
a. Sensus Data
b. Menggunakan Pernyataan
10
c. Membangun hubungan antara klien dan perawat.
berasimilasi lalu amati kebudayaan sendiri, dan setelah itu masukkan data
lingkungan klien.
a. Jangan berasumsi.
d. Menghargai perbedaan.
dari :
1. Etnisitas
terhadap apa yang dia butuhkan dan apa yang dia lakukan. Dalam budaya
2. Religi
system keyakinan.
BAB III
KESIMPULAN
19
kepercayaan mereka.
asuhan keperawatan antara lain Faktor teknologi, agama dan falsafah hidup,
sosial dan keterikatan keluarga, Nilai-nilai budaya dan gaya hidup, kebijakan
berlebihan dalam memeluk suatu paham, misalnya agama dan bahasa. Namun
seseorang dapat juga mengadopsi dari kebudayaan lain. Sedangkan dengan
adanya religi etnisitas dapat dikaji ulang untuk mendapatkan klasifikasi yang
kongkrit. Religi juga dapat digunakan untuk merumuskan filosofi dan sistem
Kozier, B., Erb, G., Berman, A.J., & Snyder. (2004). Fundamentals of
Nursing: Concepts, Process, and Practices, 7th Ed. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Process, and Practice. 7th Ed. St. Louis, MI: Elsevier Mosby.
staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/transkulturalnursing.pdf