MANAJEMEN KEPERAWATAN
PENGORGANISASIAN
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….....
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………
2.1 Struktur Organisasi Dalam Pelayanan Keperawatan…………………………………….
2.2 Job Deskripsi Dari Masing-Masing Peran Berdasarkan Struktur Organisasi……………
2.3 Scenario Kasus…………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP.…………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang melayani kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat
(Kemenkes RI, 2010). Kualitas pelayanan kesehatan tidak terlepas dari peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan, sedangkan asuhan keperawatan yang berkualitas
ditentukan dengan bagaimana fungsi manajemen yang diterapkan dalam organisasi
keperawatan tersebut (Sudarta, Rosyidi, & Susilo, 2019). Manajemen merupakan cara untuk
mengatur segala proses
kegiatan untuk mencapai tujuan. Kegiatan manajemen tersebut mecakup perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (coordination) dan pengawasan
(controling) (Mugiati, 2016), namun yang memiliki peranan penting dalam manajemen untuk
memaksimalkan kinerja dalam melakukan asuhan keperawatan adalah pengorganisasian
(Herlambang, 2012). Pengorganisasian berfungsi untuk mengelompokan sumber daya yang
dimiliki organisasi seperti orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung
jawab sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. (Arisman, 2011). pengorganisasian dalam mencapai tujuan
di butuhkan fungsi manajemen salah satunya adalah fungsi pengorganisasian. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk menyelaraskan dan mengatur semua kegiatan dan
pekerjaan yang berhubungan dengan anggota, finansial, material dan tatacara untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah disepakati bersama (Verawati, Erwin, & Novayelinda, 2014).
KEPALA RUANGAN
MARIA P. KOLATLENA
P.P P.P
SARTIKA YULIANTI GALIB
P.P P.P
WINDI SEPRYTA
DHEA ANNATHASYA
P.P
ANDI DESTRIA
2.2 Job Deskripsi Dari Masing-Masing Peran Berdasarkan Struktur Organisasi
2.2.1 Uraian Tugas Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap
1. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
a. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan
b. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan diruang
rawat yang bersangkutan
c. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan.
2. Uraian Tugas :
a. Perencanaan:
1) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala
ruangan.
2) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksana.
3) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
4) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
5) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
6) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
7) Mengorientasikan pasien baru.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
c. Pengarahan:
1) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/pelaksana.
2) Memberikan informasi kepada anggota tim/pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
3) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/pelaksana yang berhubungan
dengan asuhan keperawatan.
4) Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana yang
melaksanakan tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip,
rasional dan kebutuhan pasien.
5) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas
atau membuat kesalahan.
6) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
7) Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
1) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
anggota tim/ pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
2) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan
dan catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/pelaksana serta
menerima/ mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/pelaksana
tentang tugas yang dilakukan.
3) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat
itu juga.
4) Melalui evaluasi :
a) Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
b) Penampilan kerja anggota tim/ pelaksana dalam melaksanakan tugas.
c) Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap.
d) Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana.
e) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
f) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
h) Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik,
pseudo demokartik, situasional, dll
i) Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional.
3. Pengarahan:
a. Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas
setiap anggota tim/pelaksana.
b. Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan
keperawatan.
c. Menerima pujian dari ketua tim.
d. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau
membuat kesalahan
e. Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
f. Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
g. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
4. Pengawasan:
a. Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses
evaluasi serta terlibat aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien.
b. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).
Manajemen keperawatan sangat berpengaruh dalam proses keperawatan, karena proses
manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan proses
keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Dengan manajemen yang baik otomatis
playanan keperawatan dapat diberikan dengan baik juga.
3.2 Saran
Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau mengaplikasikan manajemen keperawatan
dengan efektif dalam setiap melakukan proses keperawatan, sehingga dalam memberikan
pelayanan bisa dilakukan secara optimal. Manajemen keperawatan dikatakan baik apabila
dalam satu tim bisa berpatisipasi secara aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses 1 November 2022 https://pdfcoffee.com/roleplay-mankep-bu-ela-pdf-free.html