Anda di halaman 1dari 15

PENGKAJIAN MANAJEMEN DI KLINIK RATANCA UNITRI

Disusun untuk memenuhi tugas Praklinik III


Dosen pengampuh :

Kelompok 1 :
Ardiansyah A. P. Wula 2016610012
Afrianto Yupen Umbu Bolu 2016610002
Arina Mirin 2016610014

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2020
PENGKAJIAN MANAJEMEN
DI KLINIK RATANCA UNITRI

A. UNSUR INPUT
 Klinik Ratanca Unitri
Klinik Ratanca masih belum menjadi klinik sesuai standar karna kekurangan tenaga melainkan klinik ratanca tempat belajar
mahasiswa keperawatan unitri dan klinik rawat jalan.

1. Sumber Daya Manusia ( M1-MAN )


 Ketenagaan
Jumlah tenaga Medis :
No Pendidikan jumlah
1 Dokter 1 orang
2 S1 Keperawatan 2 orang
3 D3 Keperawatan 10 orang
4 SPK 1 orang

Jumlah tenaga Non Medis :


No Jabatan Jumlah
1 Administrasi 1 orang
2 Clining service 1 orang
3 Pekarya (Mahasiswa Praktek) 1 orang

 Kebutuhan Tenaga
Kasus :
Jumlah tempat tidur sebanyak 33 tempat tidur (Pasien Total Care 10, Pasien Minimal care 3, Pasien Parsial 10), jumlah
perawat 13 orang terdiri dari 2 orang S1 keperawatan, 10 orang DIII keperawatan, 1 orang SPK. Tenaga non keperawatan terdiri
atas 1 orang administrasi, 1 orang clining service, 1 orang pekarya, mahasiswa praktek profesi. Struktur organisasi ruangan
dipimpin oleh kepala ruangan, 2 orang ketua tim, perawat pelaksana, administrasi. Uraian tugas sudah ada, tapi terkadang belum
dilaksanakan sesuai tugas masing-masing. Pengembangan staf belum direncanakan, belum jelas untuk jenjang karier perawat.
BOR rata-rata 40%. Hasil survey terhadap pasien menunjukkan 70% puas. Diagnosa medis terbanyak adalah TB paru, DM,
Anemia, Ca mamae, stroke, efusi pleura, bronchitis. Tingkat ketergantungan pasien, yaitu total care, parsial dan mandiri.

Jawaban :

Dik :

 Tempat tidur : 33 tempat tidur


 Perawat : 13 orang : 2 orang S1 Keperawatan, 10 orang D3 Keperawatan, 1 orang SPK.
 Tenaga non keperawatan : 1 orang administrasi, I orang clining service, 1 orang mahasiswa praktek.
 BOR rata-rata : 40 %
 Kepuasan Pasien : 70 %
 Diagnose keperawatan : TB paru, DM, Anemia, Ca mamae, stroke, efusi pleura, bronchitis.
 Tingkat ketergantungan :
- Minimal care : 3 orang
- Parsial care : 10 orang
- Total care : 10 orang

Dit :

 Kebutuhan tenaga kerja ?


 Metode yang digunakan ?
 Pembagian shif ?

a. Metode Douglas

Minimal Parsial Total Jumlah


0,17 x 3 = 0,51 0,27 x 10 = 2,7 0,36 x 10 = 3,6 6,81 (7 orang)
Pagi
0,14 x 3 = 0,42 0,15 x 10 = 1,5 0,30 x 10 = 3 4,92 (5 orang)
Sore
0,07 x 3 = 0,21 0,10 x 10 = 1 0,20 x 10 = 2 3,21 (3 orang)
Malam
15 orang / hari
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari
b. Metode Gillies
Penyelesaian :

1. Jumlah jam keperawatan langsung


 Ketergantungan minimal = 3 orang x 1 jam = 3 jam
 Ketergantungan parsial = 10 orang x 3 jam = 30 jam
 Ketergantungan total = 10 orang x 6 jam = 60 jam +
Jumlah Jam = 93 jam

2. Jumlah keperawatan tidak langsung


23 orang pasien x 1 jam = 23 jam

3. Pendidikan Kesehatan = 23 orang klien x 0,25 = 5, 75 jam


Sehingga jumlah total jam keperawatan /klien/hari :
93 jam + 23 jam + 5,75 jam = 5, 29 jam/klien/hari
23 orang
Jumlah tenaga yang dibutuhkan :

5,29 x 23 x 365 = 44.409,55 = 21,72 ( 22 orang )


( 365 – 73 ) x 7 2.044
Untuk cadangan 20 % menjadi 22 x 20 % = 4 orang

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 22 + 4 = 26 orang / hari

 (BOR)

No shif Ruang rawat inap BOR


Jumlah bed terpakai / jumlah
bed keseluruhan x 100%
1 Pagi 33 bed ( 10 kosong ) 23/33 x 100% = 69,69%
2 Sore 33 bed ( 10 kosong ) 23/33 x 100 % = 69,69%
3 Mala 33 bed ( 10 kosong ) 23/33 x 100% = 69,69%
m

1. Diagnosa Penyakit Terbanyak


Diagnosa penyakit terbanyak di ruang :

TB paru, DM, Anemia, Ca mamae, stroke, efusi


pleura, bronchitis.

2. Penghitungan Beban Kerja Perawat ( Time and Motion Study )


Shif pagi dimulai pukul 07:00 – 14:00 ( 7 jam )
Shif sore dimulai pukul 14:00 – 20:00 ( 6 jam )
Shif malam dimulai pukul 20:00 – 07:00 ( 11 jam )

 Bagan Struktur
Model Moduler

KARU ADMIN
CLINING
SEVICE

KATIM A KATIM B
2. Sarana Dan Prasarana ( M2-MATERIAL)
 Lokasi
Lokasi penerapan proses managerial keperawatan yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran manajemen keperawatan
mahasiswa Fakultas Kesehatan (Prodi Keperawatan) Di Klinik Ratanca Unitri
 Peralatan Dan Fasilitas
Secara keseluruhan ruang klinik Ratanca memiliki 3 tempat tidur
- Ruang kuret : 1
- Ruang Laktasi : -
- Ruang Inap : -
o Fasilitas Untuk Pasien o Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan
- Bantal : 3 buah - Letak ruang perawat : di samping ruang pasien
- Kursi roda : 4 buah - Kamar mandi dan wc : 1 kamar
- Kamar mandi dan wc : 1 buah - Gudang : 1 kamar
- Tirai : 4 buah - Ruang petugas : gabung dengan ruang Tindakan
- Kursi kosultasi : 6 hanya dibatasi tirai
- Tempat sampah medis/non : 6 buah - Telpon : -
- Lampu : 6 buah - Kipas angin : 2 buah
- Wastafel : 1 buah - Meja : 5 buah
- Jam dinding kecil : 1 buah - Kursi : 3 buah
- Lampu emergency : - - Lemari : 3 buah berkas
- Urinal : 3 buah - Lemari alat medis 3 buah
- Selimut : 3 lembar - Papan tulis
- Timbangan : 1 buah - Cermin 1 buah
- Tabung nitrogen 1 buah
 Alat medis :
NAMA BARANG KONDISI
Perlak B/K Baik Tensimeter Baik
Dopler Baik Stetoskop Baik
Baskom Baik Termometer Baik
Korentang Baik Monitor DJJ Baik
Troli tindakan Baik Bak instrument besar Baik
Standar infus Baik Bak instrument kecil Baik
Pinset anatomi Baik Gunting perban Baik
Klem Baik Kateter Baik
Alat heting Baik Bengkok Baik
Alat nebulizer Baik Handscoon Baik
Alat suction Baik Timbangan Baik
torniquet Baik tabung o2 Baik
Infus set, Transfuse set Baik Guting plester Baik
Phantom Baik Cocor bebek Baik
Cairan NaCl, alcohol, povidone Baik Pispot Baik
iodine,Hand scrup Perban, kassa, plester Baik
 Administrasi Penujang

Lembar observasi, Lembar dokumenstasi, Buku TTV, SOP , SAK,


SPM, Buku obat, Buku registrasi, Buku wajib baca

3. M3 (METODE)
No Penerapan MAKP
1 Devinisi Penentuan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Pada penerapan MAKP harus
mampu memberikan asuhan keperawatan profesional dan untuk itu diperlukan penataan 3
No Timbang Terima
1 Devinisi komponen utama: Ketenagaan
Pelaksanaan SaatdiiniRuang
timbang terima jumlah dan
saat inijenis tenagadengan
dilakukan keperawatan.Disamping itu jumlah
laporan di nurse station dipimpin
tenaga keperawatan
oleh KARU ruang
kemudian PPrawat
shift tidak ditentukan berdasarkan
pagi melaporkan ke PP shift derajat ketergantungan
siang dan klien.
PP shift siang ke Pada
PP shift
suatu
malampelayanan
maupunprofesional
PP shift jumlah
malamtenaga yang
ke PP shiftdiperlukan tergantung
pagi. timbang pada terdokumentasi
terima jumlah klien dan
dengan
derajat ketergantungan
menggunakan klien setelah dilaporkan kemudian divalidkan ke bed pasien.
format SOAP
2 Tujuan 1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien.
2 Tujuan Untuk mengurangi fragmentasi,
2. Menyampaikan meningkatkan
hal penting yang kualitas hidup,
perlu ditindaklanjuti dan efisiensi
oleh dinas pembiayaan sehingga
berikutnya.
hal
3. iniTersusun
dapat meningkatkan
rencana kerjakepercayaan
untuk dinas dan kepuasan pasien.
berikutnya
3 Pelaksanaan 1. kedua kelompok  dinas sudah siap ( sift jaga)
4. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
5. Kepala ruang membuka acara operan
6. Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawaab dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah dioperkan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang  jelas
7. Kepala ruangan atau PP menanyakan kebutuhan dasar pasien
8. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat
9. Perawat yang melaksanakan overan mengkaji secara penuh terhadap masalah keperawataan,
kebutuhan dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan serta haal-haal penting lainnya selama masa
perawatan
10. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya
N Ronde Keperawatan
O
1 Devinisi Kasus-kasus yang terdapat di Ruangnifas sangat banyak mengingat, merupakan ruang
perawatan gabungan disiplin ilmu seperti pasien Tb paru, DM, anemia, dll.

2 Tujuan 1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.


2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.

3 Pelaksanaan a. penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan
serta memilih prioritas yang perluh didiskusikan
b. diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor kepala ruangan tentang masalah
pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan

4. (M4-Money)
1. Pemasukan
Jumlah pemasukan : 550.000.000,00
1) Operasional (Kegiatan Pelayanan)
 Tarif Tindakan Keperawatan Umum

Jenis tindakan Biaya


Ambil darah vena Rp. 10.000
Avf infuse Rp. 5.000
Avf kateter Rp. 5.000
Avf nasal Rp. 5.000
Verbed Rp. 3.500
GDA/ stik Rp. 22.000
Observasi TTV Rp. 8.000
Pasang infuse Rp. 11.000
Pasang kateter Rp. 23.000
Pasang NGT Rp. 23.000
Pasang oksigen Rp. 15.000
Nebulizer Rp. 18.000
Rawat luka biasa Rp. 13.000 (K)
Rp. 16.000 (S)
Rawat luka gangrene Rp. 32.500 (K)
Rp. 40.000 ( S)
Rp. 50.000 (B)
RJP Rp. 40.000
Skin test Rp. 6.000
Slem suction Rp. 9.000
Avf heating 1-10 ikat Rp. 15.000
Avf heating >10 ikat Rp. 20.000
Suppositoria Rp. 5.000
Syring pump Rp. 6.000
Funduscopy Rp. 75.000
Konsutasi gizi Rp . 12.000
Kartu perkunjung Rp. 10.000
2) Menejemen (Pembayaran pegawai, Listrik, Air, Telepon dan lainnya)
 Gaji pegawai
Golongan Gaji Perbulan Dan Intensif
Gol III A 4.000.000-5.000.000
Gol II C 3.000.000-4.000.000
Honorer 1.500.000- 3.000.000

3) Pembayaran listrik, pembayaran air, pembayaran telpon : 16.270.804


4) Biaya konsumsi : 12.178.676

5. M5 (MUTU )
 Motor/machine yaitu alat penggerak sebagai berikut :
- Alat Srerilisator
- Alat suction
- Alat nebulliser
 Pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan edukasi pada klien terkait penyakit yang dialami.
Kriteria hasil
Keterangan Meningkat Cukup sedang Cukup Menurun
meningkat menurun
score 1 2 3STANDAR 4 ASUHAN 5KEPERAWATAN SDKI, SLKI, SIKI
Risiko infeksi : beresiko mengalami peningkatan terserang
Pergerakan 3 organisme patogenik
NO DIAGNOSA
ekstermitas TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
Kekuatan otot 3
4. Risiko infeksi
Rentang gerak Tujuan
2 : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, di harapkan Pencegahan Infeksi
1. Keterangan
Efek prosedur invasive
Memburu risiko infeksi teratasi.
Cukup Sedang Cukup Membaik Observasi :
2. Malnutrisi k Kriteria
memburuk hasil membaik  Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
3. Nyeri
Peningkatan paparan Keteranga meningkat4 Cukup sedan Cukup Menurun Terapeutik :
organisme
Kecemasan pathogen n 3 meningkat g menurun  Berikan perawatan kulit pada area edema
lingkungan
Gerakan score 1
3 2 3 4 5  Pertahankan aseptic pada pasien beresiko tinggi
4. terbatas
Ketidakadekuatan petahan Demam 2 Edukasi :
tubuh primer:
Kelemahan kemerahan 4 2  Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 fisik
Ketuban pecah lama Nyeri 3  Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
 Gerakan
Ketuban tidak
pecah sebelum Periode 3 3 operasi
waktunya
terkoordinasi menggigil  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Statis cairan tubuh Keteranga Memburu Cukup Sedan Cukup Membaik  Anjurkan meningkatkan asupan cairan
 Kerusakan integritas kulit n k memburuk g membaik Kolaborasi :
 Gangguan peristaltic  Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
 Perubahan sekresi Ph
5. Ketidakadekuatan pertahan
Kultur 3
tubuh sekunder:
darah
 Penurunan hemoglobin Kultur area 2
 Supresi respon inflamasi luka
 Vaksinasi tidak adekuat
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN SDKI, SLKI, SIKI
Gangguan Mobilitas Fisik : keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstermitas secara mandiri
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HA SIL INTERVENSI
5. Gangguan Mobilitas Fisik Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, di harapkan Dukungan Mobilisasi
1. Ketidakbugaran fisik gangguan mobilitas fisik teratasi Observasi
2. Penurunan kendali otot  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
3. Penurunan massa otot fisik lain
4. Penurunan kekuatan otot  Identifikasi toleransi fisik melakukan
5. Nyeri pergerakan
6. Kecemasan  Monitor kondisi umum selama
7. Keterlambatan perkembangan melakukan mobilisasi
8. Perubahan metabolism Terapeutik
9. Kerusakan integritas struktur  Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
tulang alat bantu (mis: pagar tempat tidur)
Gejala dan tanda mayor  Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
Subjektif : perlu
 Mengeluh sulit menggerakan  Libatkan kelurga untuk membantu
ekstermitas pasien dalam meningkatkan pergerakan
Objektif : Edukasi
 Kekuatan otot menurun  Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Rentang gerak (ROM) menurun  Anjerkan melakukan mobilisasi dini
Gejala dan tanda minor  Ajarkan mobilisasinsederhana yang
Subjektif : harus dilakukan (mis: duduk ditempat
 Nyeri saat bergerak tidur, dudk disisi tempat tidur, pindah
 Enggan melakukan pergerakan dari tempat tidur ke kursi)
 Merasa cemas saat bergerak
Objektif :
 Sendi kaku
 Gerakan tidak terkoordinasi
 Gerakan terbatas
 Fisik lemah

Anda mungkin juga menyukai