Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR MANAJEMEN

KEPERAWATAN
KELOMPOK RUANG G (JAMSOSTEK)
Anggota :

 Abdussalam 20166513001
 Aditya Purwanto 20166503003
 Al Kusyairu 20166513007
 Intan Amelia Nasution 20166523039
 Rizki Arofi 20166513072
 Yuni Verawati Hasbania 20166523102
Penjelasan
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat
kompleks dan sangat penting dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia. Rumah Sakit merupakan unit pelayanan
kesehatan dari sistem pelayanan kesehatan dan
merupakan unsur strategis dilihat dari konteks jumlah
biaya yang dikeluarkan, dimana sebagian besar dana
kesehatan terserap dalam sektor pengelolaan rumah
sakit baik di Negara maju maupun di Negara
berkembangPelayanan medik dan perawatan
merupakan sub sistem dari sistem pelayanan yang
ada di rumah sakit. Bentuk pelayanan yang diberikan
disesuaikan dengan keadaan pasien, sehingga lebih
bersifat individual (Depkes, 2002).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang
dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah proses bekerja melalui
anggota staff keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional.
Manajemen keperawatan harus dapat
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di
Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami
bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam
organisasi keperawatan itu sendiri (Gillies,
2002).
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter
Soedarso Pontianak adalah milik
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
yang didirikan diatas tanah sesuai
gambaran situasi saat tanggal 14 Agustus
1993 yang terletak di Kelurahan Bangka
Belitung, Kecamatan Pontianak Selatan
kota Pontianak dengan luas Tanah 26,426
Ha.
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Kepala Ruangan ( mengawasi dan Mengawasi dan


mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang )
Ketua Tim pokok (melaksanakan asuhan
keperawatan kepada klien atau anggota keluarga
sesuai dengan standard keperawatan secara
efektif dan efesien
CI (Clinical Instruktur) ( mengarahkan dan
mendidik peserta didik dalam melakukan asuhan
keperawatan )
Perawat Pelaksana/ Perawat Anggota Tim
( melaksanakan asuhan keperawatan langsung
kepada pasien dan keluarga )
Data Umum Ruangan
Tenaga Kerja dan Pasien (M1-Man)
 Jumlah tenaga perawat berdasarkan pendidikan:
 S1 Keperawatan : 4 orang
 DIII Keperawatan : 11 orang
 Total : 15 orang

 Tenaga Non Keperawatan

 1. Cleaning Service
3 orang
 2.Ahli Gizi
2 orang

Tenaga Mahasiswa Praktik


Jumlah kelompok
1.
DIV Keperawatan Pontianak
6 orang
BOR (Bed Ocuping Rate)

Diketahui:
Jumlah hari rawatan: Bulan Januari : 367 hari
AVLOS (Average Length of Stay)

Diketahui :: Bulan Januari : 367 hari


Jumlah Pasien Kelua
Jumlah hari rawatan r (hidup + mati: 81
Diketahui :
Jumlah hari rawatan : Bulan Januari : 367 hari
Jumlah Pasien Keluar (hidup + mati) : 81
TOI (Turn Over Interval)

Diketahui :
Jumlah hari rawatan : 367
Jumlah tempat tidur : 16 tempat tidur

Hari dalam bulan januari : 31 hari


Jumlah pasien keluar (hidup + mati) : 81
BTO (Bed Turn Over)

Diketahui :
Jumlah tempat tidur : 16 tempat tidur
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) : 81
NDR (Net Death Rate)

Diketahui
Jumlah pasien meninggal > 48 jam :3
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) : 81
GDR (Gross Death Rate)

Diketahui
Jumlah pasien mati seluruhnya : 7
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) : 81
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat
Rumus Gillies :

Keterangan :
A = Jam perawatan/24 jam(waktu yang dibutuhkan pasien)
B = Sensus harian (BOR x jumlah tempat tidur)
C = Jumlah hari libur per tahun
365 = jumlah hari kerja dalam setahun
Diketahui:
A= 24 jam
C= 20 hari/tahun
Rumus Douglas : Berdasarkan hasil pengkajian pada
hari senin tanggal 04 Februari
Pengaturan ketenagaan 2019 ditemukan data jumlah
pasien dan tingkat
Jumlah tenaga yang diperlukan ketergantungannya sebagai
bergantung dari jumlah pasien dan berikut:
tingkat ketergantunganya.
 Jumlah pasien kamar mawar (1,2,)
Klasifikasi derajat ketergantungan
di bagi menjadi 3 kelompokyaitu: : 2 orang
 Jumlah pasien kamar dahlia
Perawatan minimal,
memerlukanwaktu 1-2 jam sehari (1,2,3) : 2 orang
 Jumlah pasien kamar teratai
Perawatan parsial, memerlukan 3-4
jam perhari (1,2,3) : 0 orang
 Jumlah pasien kamar Tulip (1,2,3)
Perawatan total, memerlukanwaktu
5-6 jam perhari : 3 orang
 Jumlah pasien kamar Kenanga
Untuk menetukan tingkat
ketergantungan pasien, kelompok (1,2,3) : 2 orang
menggunakan klasifikasi dan  Jumlah pasien kamar Aster (1,2) :
criteria tingkat ketergantungan 1 orang
pasien berdasarkan orem yaitu  Jadi, jumlah pasien sebanyak 10
teoriself care deficit, sedangkan orang, dengan kriteria :
untuk mengetahui jumlah tenaga ◦ Minimal care : 5 orang
yang dibutuhkan menggunakan ◦ Partial care : 5 orang
perhitungan tenaga doughlas. ◦ Total care : 0 orang
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga

Tingkat ktg Jmlpasien PAGI SORE MALAM

Minimal 5 5 x 0,17 = 0,85 5x0,14 = 0,7 5x 0,07=0,35

Parsial 5 5 x 0,27 = 1,35 5x0,15= 0,75 5 x 0,10 = 0,5

Total 0 0x 0,36=0 0x 0.30= 0 0x 0,20= 0

Jumlah 10 2,2 1,45 0,85

3 2 1
MI ( MAN )
Seragam sesuai dengan ketentuan :
. Senin dan selasa seragam putih lengkap dengan atributnya.
. Rabu dan kamis seragam hitam putih lengkap dengan atributnya.
. Jumat s/d minggu seragam hijau lengkap dengan atributnya.
. Jilbab menyesuaikan dengan seragam yang dikenakan
. Sepatu pantopel warna itam
. Dinas malam tidak diperkenankan memakai pakaian bebas tetapi menyesuaikan dengan aturan seragam
harian
. Scot (baju kerja) hanya diperkenankan dipakai di ruangan

MASALAH
Berdasarkan observasi masih adanya perawat yang tidak memakai atribut lengkap seperti
sepatu pantofel hitam

. Adanya mahasiswa yang sedang praktek belajar di RSUD Dr. Soedarso Pontianak
. RSUD Dr. SoedarsoMerupakan Rumah Sakit Tipe A dan menjadi RS rujukan di Kalimantan Barat.

Adanya permintaan keluarga pasien untuk mendapatkan pelayanan yang lebih


professional.
M2
Pre dan post conference
Observasi : hasil pengamatan pre serta post conference dipimpin oleh kepala ruangan dan
katim atau perawat penanggung jawab menyampaikan operan dinas serta melakukan
musyawarah tentang pelayanan keperawatan yang akan dilakukan sudah cukup baik.
Namun berdasarkan hasil observasi kami, waktu yang digunakan untuk pelaksanaan pre
dan post conference saat shift pagi terlihat tidak efisien dikarenakan terlalu banyak
membahas hal diluar konteks permasalahan pasien.

Berdasarkan hasil observasi kami, waktu yang digunakan untuk pelaksanaan pre dan post
conference saat shift pagi terlihat tidak efisien dikarenakan terlalu banyak membahas hal diluar
konteks permasalahan pasien

RSUD Dr. Soedarso Pontianak merupakan salah satu Rumah Sakit pemerintah di Kalimantan Barat
dengan tipe A.

Adanya tuntutan akan pelayanan keperawatan yang lebih baik.


M5
 Kurang pemasaran/promosi (iklan) yang mendukung pencegahan tentang penyakit
yang dominan terjadi di ruangan G yaitu salah satu jenis penyakit dalam yang sering
sebagai contoh CHF (Congestive Heart Failure).
 Tidak adanya poster atau gambar yang menganjurkan kepada pasien maupun
keluarga untuk meletakkan sendal dengan benar ketika berkunjung sehingga
Keluarga pasien tidak meletakkan sendal dengan benarsehingga menyulitkan
perawat untuk melayani pasien dengan efektif dan membuat ruangan g menjadi
tampak tidak rapi.

 RSUD Dr. Soedarso Kota Pontianak merupakan rumah sakit tipe A yang
memungkinkan untuk memberikan pendidikan kesehatan yang optimal.

 Adanya persaingan mutu pelayanan antar Rumah Sakit yang secara langsung
maupun tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai