Keterangan:
TM : Tenaga Medis
TT : Tempat Tidur
TPP : Tenaga Para Medis Perawatan
TPNP : Tenaga Para Medis Non Perawatan
TNP : Tenaga Non Medis
Secara umum penetapan jumlah tenaga keperawatan dijabarkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Derajat Ketergantungan Klien dengan Menggunakan Rumus Douglas (1984)
Menurut Douglas (1994) Loveridge & Cummings (1996) klasifikasi derajat ketergantungan
pasien dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1) Minimal care memerlukan waktu 12 jam/ 24 jam
2) Partial care memerlukan waktu 34 jam/ 24 jam
3) Total care memerlukan waktu lebih dari 5 jam
Jumlah KLASIFIKASI PASIEN
Minimal Parsial Total
Klien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam PagiSiang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,360,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,720,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 0,108
0,90 0,60
Dst
Sebagai contoh suatu rawat dengan 22 klien (3 klien dengan klasifikasi minimal, 14 klien dengan
klasifikasi parsial dan 5 klien dengan perawatan total) maka jumlah perawat yang dibutuhkan
untuk jaga pagi ialah:
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,90
Jumlah = 6 Orang
2. Berdasarkan Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan (Direktorat Pelayanan
Keperawatan, Depkes 2002)
Untuk menentukan kebutuhan tenaga keperawatan diruang dapat diperhitungkan dan
dipertimbangkan berdasarkan:
Menetapkan jumlah tenaga perawat sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien. Menurut
Johnon (1984) yang dikutip oleh Gillies, 1989 bahwa klasifikasi pasien dibagi menjadi lima;
1) Tingkat ketergantungan I (self care), dengan kondisi pasien sebagai berikut:
Makan sendiri atau dengan bantuan minimal, kebersihan diri hamir seluruhnya dilakukan sendiri,
eliminasi dilakukan di kamar mandi tanpa bantuan, tidak mengalami inkontinemia.
2) Tingkat ketergantungan II ( minimal care) dengan kondisi pasien sbb
Makan perlu bantuan dalam menyiapkan, mengatur posisi dapat makan sendiri, kebersihan diri
dilakukan sendiri atau dengan bantuan minimal, eliminasi perlu bantuan dapat mobilisasi sendiri
atau dengan bantuan minimal, tidak mengalami inkontinimia.
3) Tingkat ketergantungan III ( moderate care) dngan kondisi pasien sbb
Pasien tidak dapat mengunyah atau menelan, tidak mmpu melaksanakan kebersihan diri sendiri,
eliminasi perlu bantuan bedpan, kurang mampu mobilisasi mengalami inkontinemia 2x setiap
shift perlu bantuan untuk kenyamanan.
4) Tingkat ketergantungan IV ( extensive care) dengan kondisi pasien sbb.
Pasien tidak dapat makan sendiri, kesulitan untuk mengunyah dan menelan, kemungkinan
dipasang slang. Kebersihan diri perlu bantuan secara total, eliminasi mengalami inkontinentia 2x
setiap shift, tidak mampu mengatur posisi sendiri perlu bantuan 2 orang untuk mengatur posisi
5) Tingkat ketergantungan V ( intensif care) dengan kondisi pasien sbb
Diperlukan satu orang perawat untuk satu pasien dalam melakukan observasi atau monitoring
secara terus menerus tiap shift.
Menurut Ann Mariner (1992), sesuai klasifikasi pasien tersebut diatas, rata-rata kebutuhan
perawatan untuk self care adalah 1-2 jam/ hari, minimal care 3-4 jam/ hari, moderate care 5-6
jam/ hari, extensive care 7-8 jam. Hari, dan intensif care 0-14 jam/ hari.
Ditinjau dari keperawatan langsung dan keperawatan tidak langsung ( perhitungan Gillies)