Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 3

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TINGKAT 3


REGULER 1
ADI ANGKONANDO (1914301036)
SONIA PARAMITA (1914301037)
KRISTANTI WULANDARI (1914301038)
OLVA NUGRAHEMI TRIYONO (1914301039)
LAILATUL KHASANAH (1914301040)
M. ABDUH MUSYAFFA (1914301041)
MAILENA (1914301042)
ALITA MERINDA ANGGRAINI (1914301043)
ISMA YUNITA SARI (1914301044)
DELLA PUSPITA (1914301045)
MULYA TRIANISA (1914301046)
BELLA AYANTO HASIBUAN (1914301047)
GANDES ZAHRA KHARISMA (1914301048)
DIAN ANIS SANI (1914301049)
ALIFA AL HAMMAMI (1914301050)
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
PENERAPAN
MANAJEMEN
PELAYANAN DAN
ASUHAN
KEPERAWATAN DALAM
PRAKTIK KLINIK
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
PEMBAHASAN:
01
Penerapan Manajemen Asuhan
Keperawatan
02
Penerapan Manajemen
Pelayanan Asuhan Keperawatan.
1. Penerapan Manajemen Asuhan Keperawatan
Terdiri Atas: Pengkajian,
Diagnosa,
Rencana Tindakan,
Tindakan Keperawatan,
Evaluasi
Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan yang
merupakan kegiatan sistimatis dalam pengumpulan data dilakukan
dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan klien. Ada tiga komponen dalam tahap pengkajian
yaitu:
 pengumpulan data,
 validasi data,
 Identifikasi pola.
Pengumpulan data adalah kegiatan mempumpulkan informasi
yang sistimatik tentang klien termasuk kekuatan dan
kelemahan klien. Metode pengumpulan data yang utama
adalah observasi, wawancara, konsultasi, dan pemeriksaan.
Data dikategorikan menjadi 2 yaitu data subyektif dan
obyektif.

Validasi data adalah pembuatan keputusan melalui kegiatan


membandingkan data yang dikumpulkan dengan standar dan
nilai normal yang lazim dipakai untuk menentukan nilai
abnormal klien.

Identifikasi pola merupakan gabungan dari beberapa data


yang sama dan menunjukkan rangkaian tingkah laku selama
periode waktu dari kejadian kejadian tersendiri. Pola
kesehatan membantu dalam mengatur data yang telah
Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik
tentang respon individu, keluarga atau komunitas
terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan
yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan
memberikan dasar untuk pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil yang
merupakan tanggung jawab perawat (sesuai
dengan persetujuan), Biasanya diagnosa
keperawatan yang digunakan adalah yang telah
disetujui oleh North American Nursing Diagnosis
Rencana Tindakan
1. Membuat Prioritas Urutan Masalah
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan untuk masalah klien, selanjutnya
adalah membuat urutan prioritas diagnosa keperawatan. Urutan diagnosa
tersebut memungkinkan perawat, klien, keluarga, dan orang terdekat untuk
mengatur masalah-masalah klien sesuai dengan urutan kepentingan dan
urgensinya dalam rangka membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan secara
cepat dan tepat.
2. Membuat Kriteria Hasil
Kriteria hasil adalah tujuan dan sasaran yang realistik yang dapat diukur dengan
harapan klien dapat mencapainya. Kriteria hasil adalah meteran untuk
mengukur hasil akhir asuhan keperawatan. Kriteria hasil merupakan tujuan ke
arah mana perawatan kesehatan diarahkan dan menjadi dasar untuk rencana
asuhan keperawatan.
3. Menulis Instruksi Keperawatan
Instruksi keperawatan merupakan tindakan-tindakan spesifik yang diimplementasikan
oleh perawat untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil. Intruksi keperawatan
menunjukkan tindakan spesifik, dapat diukur, dapat diamati, dan realistik yang dilakukan
oleh perawat. Instruksi keperawatan didesain untuk mengurangi atau mengatasi etiologi
(penyebab) masalah yang diuraikan pada diagnosa keperawatan.

4. Menulis Rencana Asuhan Keperawatan


Rencana asuhan keperawatan mengatur informasi tentang status kesehatan klien yang
bersifat individual dan disusun untuk mengatasi masalah-masalah klien.
Rencanakeperawatan ditulis mulai klien masuk ke sistem pelayanan kesehatan sampai
pulang. Rencana asuhan keperawatan dapat di tulis diformat yang dirancang rumah sakit
atau ditulis di program komputer. Tulislah dengan singkatan dan frase kunci yang dapat
diterima. Rencana asuhan keperawatan diperiksa kembali oleh perawat sebelum memulai
perawatan
Tindakan Keperawatan (Implementasi)

Tahap implementasi adalah wujud dari


pelaksanaan rencana asuhan keperawatan.
Instruksi keperawatan diimplementasikan untuk
membantu klien memenuhi kebutuhan sesuai
dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
Komponen tahap implementasi terdiri dari:
tindakan keperawatan mandiri, tindakan
keperawatan kolaborasi, dokumentasi tindakan
keperawatan dan respon klien terhadap asuhan
keperawatan.
Evaluasi
Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati
dengan kriteria hasil yang ditetapkan pada tahap perencanaan.
Klien akan keluar dari siklus proses keperawatan bila kriteria
hasil telah dicapai, sebaliknya klien akan masuk kembali dalam
siklus apabila kriteria hasil belum tercapai.
Komponen tahap evaluasi terdiri dari : pencapaian kriteria hasil,
keefektifan tahap tahap proses keperawatan, revisi atau terminasi
rencana asuhan keperawatan. Bila kriteria hasil telah dicapai
ditulis dengan kata “sudah teratasi” sedang bila kriteria hasil
belum tercapai maka perawat mengkaji kembali klien dan
merevisi rencana asuhan keperawatan.
Penerapan Manajemen Pelayanan Asuhan
Keperawatan
Kegiatan Perawat di Ruangan Model Asuhan Keperawatan dengan
Model
Tim :
 Timbang Terima atau Operan Pasien : untuk mengetahuikondisi pasien
dengan cermat sesuai kondisi pasien terkini.
 Pre-Konferens :untuk mempersiapkan aktifitas pelayanan pada awal
shift dinas.
 Middle Konferens :untuk mendiskusikan kegiatan yang yang telah
dilakukan ditengah waktu dinas,
 Post Konferens : pembahasan dari tindakan yang telah dilaksanakan
serta rencana program selanjutnya.
 Pelaksanaan Kegiatan Asuhan : kegiatan asuhan keperawatan mulai
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan sampai kegiatan evaluasi.
Contoh Penerapan Model Asuhan Keperawatan Tim
Praktek keperawatan dengan metode penugasan tim
sebaiknya dilakukan dengan konsep-konsep berikut :
 Ketua Tim sebaiknya perawat yang berpendidikan dan
berpengalaman, trampil dan memiliki kemampuan
kepemimpinan.
 Komunikasi yang efektif diperlukan untuk kelanjutan
asuhan keperawatan.
 Ketua tim hendaknya menggunakan semua teknik
manajemen dan kepemimpinan.
 Pelaksanaan keperawatan tim sebaiknya fleksibel atau
tidak kaku.
Tanggung Jawab Kepala Ruang
 Menetapkan standar kinerja staf
 Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada unit yang
dipimpinnya.
 Memberikan kesempatan pada ketua tim dan membantu
mengembangkan ketrampilan manajemen dan kepemimpinan.
 Secara berkesinambungan mengorientasikan staf baru tentang
prosedur tim keperawatan.
 Menjadi nara sumber bagi ketua tim dan staf saat diskusi.
 Memotivasi staf/perawat pelaksana untuk meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.
 Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap staf yang
dipimpinnya.
Tanggung Jawab Ketua Tim
 Mengkaji setiap klien dan menetapkan tindakan keperawatan
yang tepat. Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan
berkesinambungan. Dapat dilaksanakan serah terima tugas.
 Mengkoordinasikan rencana keperawatan dan pengobatan
 Menyusun rencana keperawatan yang tepat waktu,
membimbing anggota tim untuk mencatat tindakan
keperawatan yang sudah dilakukan.
 Meyakinkan hasil evaluasi berupa respon klien tehadap
tindakan keperawatan tercatat.
 Menilai kemajuan klien dari hasil pengamatan langsung atau
laporan anggota tim.
Tanggung Jawab Anggota Tim

1. Menyadari bahwa 2. Mengikuti instruksi 3. Melaporkan secara tepat


yang bersangkutan keperawatan yang dan akurat tentang
memiliki tanggung tertera dalam rencana asuhan keperawatan
jawab untuk setiap keperawatan secara yang dilakukan serta
klien di unit tersebut. teliti termasuk program respon klien.
Misalnya pengaturan pengobatan.
istirahat dan rapat tim.

4. Menerima bantuan dan bimbingan dari ketua tim.


Penerapan Model Asuhan Keperawatan Tim
Ruang Kutilang dari Rumah sakit Yukum Jaya memiliki data sebagai
berikut:
Kelas II dan III
Jumlah Perawat 19 orang
Yang terdiri dari: 1 Karu, 1 Wakaru, dan 17
perawat pelaksana
Kapasitas Tempat Tidur  Kelas II dengan 6 kamar, setiap kamar ada 2
tempat tidur (12 TT)
 Kelas III dengan 7 kamar, setiap kamar ada 3
tempat tidur (21 TT)
Jumlah Tenaga yang ada perhari 13 orang
 Dinas Pagi 6 orang
 Dinas Sore 4 orang
 Dinas Malam 3 orang
Jumlah Perawat yang libur 4 orang, dengan rincian:
 Libur Mingguan 1 orang
 Libur Umum 1 orang
 Cuti Tahunan 1 orang
 Ijin Sakit 1 orang
Maka, tim dapat dikelompokkan menjadi:
Tim I 5 kamar @ 2 TT (kelas II)
2 kamar @ 3 TT (kelas III)

Tim II 1 kamar @ 2 TT (kelas II)


5 kamar @ 3 TT (kelas III)
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

INSTAGRAM
@deretan.uno

Anda mungkin juga menyukai