MAKALAH
keperawatan maretenitas I
DISUSUN OLEH
Kelompok 6
DOSEN PENGAMPU
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT tuhan semesta alam, berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Sholawat
beserta salam selalu kita curahkan buat junjungan umat sedunia yakninya nabi
Muhammad SAW, yang mana beliau telah membawa kita dari zaman kebodohan
hingga zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat
ini.
Penulis menyadari bahwa dari makalah ini masih belom sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan
dalam menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa dan pembaca. Terimakasih.
Penulis
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
A. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
1) Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada
pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus di ambil untuk
mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan
spiritual serta faktor lingkungan. Data tersebut harus akurat dan mudah di
analisa.
Jenis data antara lain Data objektif, yaitu data yang diperoleh melalui
suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh,
tekanan darah, serta warna kulit. Data subjektif, yaitu data yang diperoleh dari
keluhan yang dirasakan pasien atau keluarga pasien/saksi lain misalnya,
kepala pusing, nyeri dan mual.
2) Analisa data
3) Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah
kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan
asuhan keperawatan tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan
tindakan medis. Selanjutnya disusun diagnosa keperawatan dengan prioritas.
2. Diagnosa keperawatan
Pengertian
1) Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
3. Rencana keperawatan
4. Implementas keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai sebuah tujuan
yang spesifik.tahap perencanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun
dan ditunjukan kepeda nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan
yang diharapkan.
5. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat cerita keberhasilan proses keberhasilan
tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan
membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencanan proses
tersebut.sedangkan keberhasilan tindakakan dapat dilihat dengan
membandinngkan dengan tingkatan kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkatan kemajuan dengan tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut :
1. Proses asuhan keperawatan bertdasarkan cerita atau rencana yang
telah disusun.
2. Hasil tindsksn keperawatan berdasarkan cerita keberhasilan yang
telah dirumuskan dalam tahap rencana evaluasi.
Hasil Evaluasi :
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1. Tujuan tercapai apabila paien telah menunjukan pertbaikan atau
kemajuan sesuai cerita yang telah diterapjkan.
2. Tujuab tercapai sebagian adalah apabila tujuan itu tidak tercapai
secara maksimal sehingga perlu dicari penyebab dan cara mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai adalah apabila pasien tidak menunjujkan
perubahan atau kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru dalam hal
ini perawat perlu mengkaji secara lebih mendalam apakah dardapat data
,analisis,diagnosa,tidakan dan faktor-faktor yang menjadi tidak tercapainya
tujuan.
Setelah seseorang perawat melakukan selurugh proses keperawatan dari
pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien seluruh tindakannya
harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. HALUSINASI KASUS
Seorang Ny E berusia 32 tahun sedang hamil anak kedua kandungan nya berusia
23-24 minggu/6 bulan. Pasien mengeluh sering pusing,kaki kiri sering nyeri dan
pola tidurnya sering terganggu.bibir pasien terlihat pucat,dan warna kulit juga
terlihat pucat,dan pasien terlihat lemah. Setelah dilakukan pemeriksaan didapat
TD 120/90 mmHg,nadi 103 x/menit,pernapasan 21 x/menit,suhu tubuh 36 c,BB
64 Kg, TB 163 cm.letak/presentasi janin letkep PAP, DJJ 146
B. PENGKAJIAN
Kelompok : kelompok 6
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.E
Umur : 32 th
No. MR :-
Tanggal masuk :-
B. Alasan Masuk
Tidak ada…
hipertensi……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. Riwayat Ginekologi
a. Masalah ginekologi
7. Riwayat menstruasi
3. Tanda-tanda vital :
a. TD : 120/90 mmHg
b. Suhu : 36 C
c. pernafasan : 21 x/mnt
4. Kepala leher
f. Leher :tiadak adanya kekakuan dan tidak ada teraba benjolan dan
pembengkakan ataupun masa
5. Dada
6. Abdomen
a. Uterus :
c. Pemeriksaan Leopold
Leopold I : bokong
d. Pigmentasi
Jenis/warna : bening
Bau : amis
8. Eliminasi
b. Ektremitas Bawah :
b. Latihan/senam : sholat……….
Roti,lontong,susu 1 porsi
PAGI
Nasi,roti,susu 1 porsi
SIANG
Nasi,susu 1 porsi
MALAM
Perawatan payudara
C. Diagnosa keperawatan
DS:
-Pasien mengeluh kadang
kadang sakit kepala
-Pasien mengatakan nyeri
pada punggung dan kaki
sebelah kirinya
DS:
-Pasien mengatakan pola
tidurnya sering terganggu
DS:
-pasien mengeluhkan
pusing
Diagnosa keperawatan :
1.nyeri kronis berhubungan dengan pola tidur
2.gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan
3.ketidakseimbangan nutrisi :kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan diet kurang
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
-secara konsisten
mengammbarkan faktor
penyebab nyeri -tentukan kemampuan
pasien untuk mengobati
diri sendiri dengan cara
-menggunakan analgesik yang tepat
yang di rekomendasikan
Aktivitas-aktivitas:
-Lakukan pengkajian
nyeri yang meliputi
lokasi.berat nyeri dan
faktor pencetus
-pastikan perawatan
analgesik bagi pasien di
lakukan dengan
pemantauan ketat
-gunakan strategi
komunikasi teraupetik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
pengalaman nyeri
misalnya tidur.nafsu
makan
-kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
lingkungan
-ajarkan penggunan
teknik non
farmakologi(relaksasi.ter
api.
Akupresur.biofeedback)
-dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri
-Sedikit terganggu
efisiensi tidur -monitor atau catat pola
tidur pasien
-bantu menghilangkan
situasi stress sebelum
tidur
-anjurkan pasien
bagaimana melakukan
otot autogenik atau
bentuk non farmakologi
untuk memancing tidur
-atur rangsangan
lingkungan untuk
mempertahankan siklus
siang-malam yang
normal
-intuksikan pasien
memenuhi kebutuhan gizi
-tawarkan makanan
ringan yang padat gizi
-anjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan
makanan tertentu
berdasarkan
perkembangan dan usia
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
-mengurangi
kebisingan di
lingkungan sekitar
Hasil nya
lingkungan
menjadi
tenang.dan pasien
lebih mudah untuk
beristirahat
- memberikan
pasien masase
ringan pada daerah
nyeri
O:pasien tidak
-meningkatkan pucat dan tidak
aktivitas sehari – lemas lagi
hari .dan kurangi
aktivitas sebelum Nadi :80x/i
tidur
Pernafasan :20x/I
Hasil nya :klien
mengikuti anjuran
perawat
A:masalah teratasi
-mematikan lampu
di kamar pasien P:intervensi
untuk memacu dihentikan
tidur pasien
-membantu pasien
untuk mengatur
posisi tidur
senyaman
mungkin seperti
memberikan posisi
terlentang.miring
ke kiri atau kanan
-melakukan teknik
relaksasi sebelum
tidur seperti tarik
nafas dan
keluarkan dari
mulut
-mengkaji status
nutisi pasien
-membantu pasien
makan dengan cara
memberikan
makanan favorit
pasien
-perawat
melakukan
bagaiman
pengaturan diet
yang diperlukan
pasien untuk
nutrisi nya
seperti.menyediaka
n makanan protein
tinggi.sayuran dan
buah dan
mengurangi kalori
-melakukan
perawatan mulut
pasien seperti
menggosok gigi
sebelum makan
2.pasien tampak tidak lemas dan tidur sudah bisa tidur dengan baik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian dilakukan pada tangga 27-28 september 2019 pukul 09.30 WIB
dan diperoleh data pasien bernama Ny.E berumur 32 tahun. Keluhan utama klien
yaitu klien mengatakan sulit tidur nyenyak saat malam hari karena gerakan janin,
sering terbangun saat malam karena tidak nyaman dan jarang melakukan istirahat
siang karena sibuk bekerja.Penulis menegakkan diagnosa keperawatan gangguan
pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamananfisik. Tujuan setelah dilakukan
intervensi keperawatan dari diagnosa tersebut adalah dapat memenuhi kebutuhan
istirahat tidur,
B. Saran
Jakarta: EGC
Jakarta: EGC