Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“MANAJEMEN KEPERAWATAN TENTANG OPERAN


JAGA”
Dosen Pembimbing : Sari Candra Dewi, SKM. M.Kep

Disusun Oleh:
1. Siti Nurhaliza (P07120118010)
2. Choirunisa Nur Fitriani (P07120118022)
3. Fina Amalia (P07120118023)
4. Adhkha Sari Upayaningsih (P07120118024)
5. Jumiati Yaroliah (P07120118031)
6. Lega Diyah Utami (P07120118032)
7. Restu Amalia Ramadhanti (P07120118033)
8. Oni Prabandari (P07120118041)
9. Ika Nur Nugraheni (P07120118047)
10. Herlinda Yulianingrum (P07120118048)

DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2018/2019
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain
(Gillies,1989). Menurut Siagian (1999), manajemen berfungsi untuk melakukan
semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dalam batas –
batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie
mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengontrolan dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya Swanburg (2000) mendefinisikan
manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.

B. PENGERTIAN ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan profesi keperawatan adalah memberikan pelayanan kepada klien dan
juga mempertahankan kehidupan profesi itu sendiri (Keyzer, 1992 dikutip dalam
Draper 1996). Untuk mencapai tujuan tersebut perawat perlu memiliki ketrampilan
intelektual, teknikal, interpersonal, dan etik. Semua ketrampilan ini harus tampak
dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien. Dengan kata lain, praktek
keperawatan profesional adalah praktek yang didasari dengan keterampilan
intelektual, teknikal, interpersonal dengan menerapkan suatu metode asuhan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode asuhan keperawatan untuk
melaksanakan praktek profesional adalah dengan menggunakan proses keperawatan.
Proses keperawatan adalah suatu rangkaian asuhan yang terdiri dari
pengkajian, menyusun diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi,
dan evaluasi.

C. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN


Manajemen asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien secara sistematis dan terorganisir.
Manajemen asuhan keperawatan merupakan pengaturan sumber daya dalam
menjalankan kegiatan keperawatan dengan menggunakan metoda proses
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan masalah klien
(Keliat, 2000). Tiga komponen penting dalam manajemen asuhan keperawatan yaitu
manajemen sumber daya manusia (perawat) dengan menggunakan sistem
pengorganisasian pekerjaan perawat (asuhan keperawatan) dan sistem
klasifikasi kebutuhan klien dalam metoda pemberian asuhan keperawatan yaitu
proses keperawatan.

D. PROSES KEPERAWATAN
Setiap hari Anda merawat pasien? jawabnya pasti ya. Pertanyaan selanjutnya
apakah Anda menggunakan sebuah cara? Atau Anda merawat pasien karena
rutinitas kerja. Mungkin tanpa sadar sebenarnya Anda sudah menggunakan
tahapan dalam proses keperawatan. Baiklah mari kita ulangi
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang
sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien
merupakan titik sentral dalam proses penyelesaian masalah. Menurut Craven dan
Hirnle (2000) proses keperawatan merupakan suatu panduan untuk memberikan
asuhan keperawatan professional, baik untuk individu, kelompok, keluarga dan
komunitas. Dalam topik ini kami

ajak Anda untuk mengelola pasien berdasarkan tahapan berfikir kritis dan sistimatis
dengan menggunakan proses keperawatan. Proses Keperawatan dijadikan sebagai
dasar hukum praktik keperawatan ( ANA, 1973), serta untuk Pengembangan
Standar Praktik Keperawatan
Untuk memudahkan pemahaman Anda bisa lihat gambar di bawah, tergambar
bahwa tahapan proses keperawatan senantiasa berkesinambungan, dari pengkajian,
diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan akan dilakukan kembali pengkajian
setelah kita evaluasi keberhasilan Asuhan Keperawatan
Tujuan proses keperawatan secara umum adalah membuat suatu kerangka
konsep berdasarkan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat seperti yang
disampaikan oleh Yura dan Walsh (1983) bahwa Proses keperawatan adalah suatu
tahapan desain tindakan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan
meliputi: mempertahankan kesehatan optimal, kembali ke keadaan normal, dan
memfasilitasi kualitas hidup. Jadi apabila kita menggunakan proses keperawatan
harus dipastikan bahwa pasien kelolaan akan menjadi lebih berkualitas, dalam
kehidupannya melalui upaya kesehatan yang kita lakukan.
URAIAN MATERI
Kegiatan Perawat di Ruangan Model Asuhan Keperawatan dengan Model Tim

1. Timbang Terima atau Operan Pasien


Timbang terima atau operan merupakan kegiatan yang rutin sebagai bentuk
serah terima pasien kelolaan antara satu shif dengan shif lainnya sebelum dan
sesudah perawat melaksanakan tugasnya. Timbang terima dilakukan untuk
mengetahuikondisi pasien dengan cermat sesuai kondisi pasien terkini. Dalam
operan akan disampaikan beberapa informasi penting tentang tindakan yang akan
dan telah dilakukan, serta dapat memberikan suatu kejelasan yang lebih luas yang tak
dapat diuraikan secara tertulis dalam kegiatan penulisan laporan. (Nursalam (2002).
Manajemen Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Hal 174)
Kegiatan operan sebaiknya dilakukan setelah perawat membaca laporan shift
jaga sebelumnya atau resume laporan, sehingga saat kegiatan operan dilakukan
perawat telah mempunyai gambaran tentang kondisi pasien yang dioperkan.
Kegiatan operan pasien sebaiknya dilakukan oleh perawat yang bertanggung jawab
langsung dalam memberikan asuhan keperawatan kepada perawat yang akan
bertanggung jawab memberikan asuhan pada shift selanjutnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kealpaan atau kekeliruan dalam kegiatan layanan
yang akan diberikan pada pasien. Dalam metode penugasan tim, operan dapat juga
dilakukan oleh ketua tim kepada ketua tim yang dinas berikutnya.
Kegiatan operan sebaiknya diikuti kepala ruangan, ketua tim dan seluruh
perawat yang bertugas saat itu dan yang akan bertugas. Hal ini dimaksudkan untuk
dapat memberikan informasi yang jelas (riil) tentang situasi dan kondisi pasien dan
memudahkan menerima limpahan tugas, serta sebagai bahan masukan saat
melaksanakan pre konrefense.

Selain kegiatan timbang terima pasien, umumnya juga diikuti dengan timbang
terima barang/alat obat-obatan, uang dan sebagainya. Pada saat kegiatan ini yang
perlu disampaikan adalah jumlah dan kondisi barang atau alat pada saat operan
dilaksanakan. Agar kegiatan timbang terima dapat dipertanggung jawabkan, selain
informasi secara langsung juga diikuti dengan bukti secara tertulis yang ditanda
tangani oleh kedua belah pihak.

2. TUJUAN
 Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien
 Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya
 Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
3. LANGKAH-LANGKAH TIMBANG TERIMA
 Kedua kelompok shift dalm keadaan sudah siap
 Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan
hal-hal apa yang akan disampaikan
 Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang
selanjutnya meliputi:
-kondisi atau keadaan klien secara umum
-tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
 Penyampain operan harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru
 Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara
langsung melihat keadaan klien.
4. Prosedur timbang terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
1. Persiapan
a. Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
2. Pelaksanaan
Dalam penerapan sistem MPAKP : primer, timbang lterima dilaksanakan
oleh Perawat Primer kepada Perawat Primer yang mengganti jaga pada shift
berikutnya :
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan
b. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang
masalah keperawatan pasien, rencana tindakan yang sudah dan belum
dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserah terimakan
kepada perawat yang jaga berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:
 Identitas pasien dan diagnosa medis.
 Masalah keperawatan yang kemungkin
 Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
 Intervensi kolaboratif dan dependensi
 Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
tindakan selanjutnya
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi
Tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang
dipertimbangterimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang
kurang jelas
f. Penyampaian pada saat timbang terima secara singkat dan jelas
g. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap
dan rinci
h. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku
laporan ruangan oleh perawat primer

3. Alur timbang terima

Saat di Nurse Station

1. Operan dipimpin oleh kepala ruangan


2. Ketua tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi pasiennya
berdasarkan dokmentasi keperawatan
3. Ketua tim atau penanggung jawab shift dan perawat pelaksana dalam tim
mencatat hariannya
4. Proses klarifikasi informasi

Saat di Bedside

1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien


2. Validasi data pasien

Saat kembali ke Nurse Station

1. Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan balik dan


saran tindak lanjut
2. Menutup operan dengan berdoa dan bersalaman
3. Ketua tim dan perawat pelaksana memulai pre-conference.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

2. Nursalam (2011). Manajemen Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

3. E-book Sri Mugianti (2016).Manajemen dan kepemimpinan dalam praktek


keperawatan

Anda mungkin juga menyukai