Anda di halaman 1dari 19

SOCA KEPERAWATAN BEDAH

“ASUHAN KEPERAWATAN BEDAH PADA PASIEN NY.L DENGAN


DIAGNOSA MEDIS CEPHALGIA DI RUANG BEDAH
RSUD JENDERAL AHMAD YANI METRO
TAHUN 2023”

DOSEN PEMBIMBING
SITI FATONAH, S.Kp., M.Kes.
YENI HANDAYANI
(2314901087)
IDENTITAS PASIEN
Nama ; Ny. S Pendidikan ; SMA
Umur ; 53 Tahun Pekerjaan; IRT
Jenis Kelamin ; Perempuan
Masuk RS ; 18-11-2023 Pukul ; 16.53 WIB
Diagnosa ; Cephalgia
Riwayat Kesehatan
Klien datang melalui IGD bersama keluarga dan tenaga medis
menggunakan brankar. Kesadaran Penuh, GCS 15.
Tekanan Darah ; 120/80 mmHg; Nadi; 80 x/menit ; RR; 20 x/menit
Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada area kepala.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke ruang bedah khusus pada tanggal 18 November 2023 pukul
17.15 WIB, pada saat pengkajian tanggal 20 November 2023 pasien
mengatakan nyeri pada area kepala riwayat post operasi craniotomy 2
minggu lalu, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri
dirasakan hilang timbul, nyeri dirasakan saat bergerak dan ditekan, tampak
luka bekas jahitan pada area kepala.
HASIL PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Anamnesa ;
Pasien mengeluh nyeri pada area kepala post operasi craniotomy 2 minggu lalu, nyeri
seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri jika bergerak dan luka ditekan, nyeri dirasakan
hilang timbul, tampak luka bekas operasi pada kepala. Pasien mengatakan masih belum
memahami tentang dampak dari penyakit yang dialaminya dan bagaimana cara hidup
pola hiduo sehat dan perawatan dari penyakitnya dikarenakan pasien tidak rutin
melakukan pemeriksaan. Pasien mengatakan merasakan pusing dan lemas.

Hasil Pemeriksaan Fisik ;


Pernafasan 20x/menit
Pasien dalam diit minum dan makanan lunak.
HASIL PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Aktivitas dan Istirahat; Nyeri dan Ketidaknyamanan;

Pasien mengatakan merasakan lemah, dan Pasien mengatakan nyeri pada area kepala
sulit tidur akibat nyeri pada area post riwayat post operasi craniotomy yang
operasi. membuat pasien tidak nyaman dan tidak
mampu rileks.
Pasien mengatakan enggan melakukan
pergerakan dikarenakan nyeri semakin Pasien tampak merintih dan sulit tidur.
dirasakan jika bergerak dan membuat pasien
cemas.
Klien tampak sakit sedang
Kesadaran ; Composmentis
GCS (15) ; E;4 M;6 V;5
TTV ; TD 120/80 mmHg
Nadi 80 x/menit, Reguler
RR 20 x/menit, normal

Kepala dan Leher;


Wajah ; Tampak luka bekas jahitan operasi cranitomy.
P; Nyeri pada luka operasi crantiotomy
Q; Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R; Nyeri dirasakan menyebar ke ares sekitar post operasi.
S; Skala nyeri 6
T; Nyeri dirasakan ketik ditekandab di pegang.

Bibir tampak kering.


PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi ; Perut datar, Tidak ada lesi
Auskultasi ; Bising usus 10x/menit
Palpasi ; Tidak ada massa, hepar tidak teraba
Perkusi ; Suara Timpani

Pemeriksaan Genetalia dan Rectum


Genetalia dan rectum bersih tidak ada kelainan.

Pemeriksaan (Jantung) Thorax (Paru-Paru)


Inspeksi ; ictus cordis tidak terlihat Inspeksi ; Pengembangan dada simetris
Palpasi ; ictus cordis tidak teraba Palpasi ; Taktil fremitus tidak terkaji
Perkusi ; Bunyi pekak (ICS II, V) Perkusi ; Suara sonor (resonant)
Auskultasi ; Lup Dup Auskultasi ; Bunyi nafas vesikuler
RIWAYAT PRAOPERATIF

Status Lokalisasi Pembedahan ;

Tampak kemerahan pada area post operasi craniotomy 2


minggu lalu.

Tampak perdarahan pasif pada area balutan kepala.

Pasien mengeluh nyeri tekan pada area kepala.

Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat bergerak baik aktif


maupun pasif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nama Dosis Mulai Indikasi Efek Samping


Rute Pemberian Pemberian
Ketorolac 2 x 30 mg / IV 09.00-21.00 Nyeri Mengantuk, Mual

Ranitidine 2 x 25 mg / IV 09.00-21.00 Asam Lambung Pusing

Metrodinazole 3 x 100 mg / IV 09.00-17.00-21.00 Antibiotik Mual, Muntah

Ringer Lactat 20 tpm / IV Inbalanced Cairan Hipervolemia

Cefixime 1x1 / Oral 21.00 Antibiotik Mual


PATHWAY
ANALISA DATA
ANALISA DATA
EVALUASI SOAP
EVALUASI SOAP
EVALUASI SOAP
EVALUASI SOAP
JURNAL TERKAIT

Hasil penelitian dari Rahmawati (2015), bahwa hasil intensitas nyeri sebelum diberikan aromaterapi
lemon (cytrus) dapat diketahui bahwa tingkat nyeri dari 17 remaja putri sebelum dilakukan teknik
aromaterapi lemon (cytrus) sebagian remaja putri yang mengalami nyeri tingkat sedang sebanyak 8
remaja putri (47,1%), 6 sedangkan yang mengalami nyeri ringan sebanyak 5 remaja putri (29,4%),
sedangkan yang mengalami nyeri berat sebanyak 4 remaja putri (23,5%). Dari hasil pengukuran
pre-test sebelum diberikan aromaterapi, sebagian besar mengalami nyeri sedang. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa aromaterapi lemon (cytrus) berpengaruh terhadap penurunan nyeri.

Aromaterapi merupakan salah satu metode terapi keperawatan yang menggunakan bahan cairan
tanaman yang mudah menguap atau dikenal sebagai minyak essensial dan senyawa aromatik
lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang.
Dalam penggunaanya, aromaterapi dapat diberikan melalui beberapa cara, antara lain berendam,
pijat, kompres, dan inhalasi (Purwandari et al. 2014)
JURNAL TERKAIT

Limonene merupakan komponen utama dalam senyawa kimia jeruk dapat menghambat kerja
prostaglandin sehingg dapat mengurangi nyeri (Cheragi & Valadi, 2010).

Aromaterapi lemon bermanfaat untuk memicu perubahan dalam sistem limbik, bagian dari otak
yang berhubungan dengan memori dan emosi.Mekanisme kerja aromaterapi dalam tubuh
berlangsung melalui sirkulasi udara dan penciuman. Bau yang dihirup dari aromaterapi
berhubungan dengan reseptor silia dan bau tersebut di pancarkan ke otak yang berkaitan
dengan moodatau suasana hati.

Zat yang terkandung dalam lemon salah satunya adalah linaloolyang berguna untuk menstabilkan
system saraf sehingga dapat menimbulkan efek tenang.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai