Anda di halaman 1dari 1

Skenario Soal manajemen keperawatan :

Di Rumah Sakit A pada ruang Anggrek tempat perawatan ibu postpartum dan gangguan
kesehatan reproduksi memiliki tenaga perawat dengan jumlah tenaga keperawatan sebanyak
15 orang, dengan 1 orang Ners, 10 orang D3 keperawatan, dan4 orang d3 kebidanan. Kepala
ruangan oleh sarjana kesehatan masyarakat dengan latar belakang d3 kebidanan. Ruangan
mempunyai kapasitas 35 TT. BOR pada dari bulan februari s.d november yakni 70%
dengan jumlah pasien 25 orang dan tingkat ketergantungan pasien yaitu (10 klien dgn
perawatan minimal,
10 klien dengan perawatan parsial dan 5 klien dengan perawatan total). Pasien dirawat
dengan tempat tidur terbagi dalam 7 ruangan dengan jarak antara 1 TT ke yang lain 1 meter,
di masing-masing ruangan tersebut terdapat 4 buah jendela dan 1 kamar mandi. Disetiap TT
terdapat 1 Oksigen dan Suction central. W a s t a f e l h a n y a t e r s e d i a s a t u
d i d e k a t n u r s e s t a t i o n . Head nurse menghitung jumlah perawat yang
dibutuhkan untuk jaga pagi, siang dan malam Head Nurse ingin menerapkan
metode asuhan keperawatan yang tepat untuk diruangan tersebut. Head nurse menjalankan
tim dalam mengelola ruangan tersebut. Head nurse membagi menjadi 2 tim, tim sayap kanan
dan kiri yang dikepalai oleh PJ berlatarbelakang pendidikan 1 d3 kebidanan, 1 d3
keperawatan. Fungsi manajemen yang dijalankan head nurse yaitu planning, organizing,
staffing , actuating. Untuk fungsi organizing dan staffing seperti membagi shift kerja perawat.
Staff nurse dalam menjalankan tugasnya sesuai arahan dari head nurse. head nurse
mengharapkan semua anggotanya memiliki peran aktif dan kreatif dalam melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya. Pada setiap pergantian shift jaga, perawat diruangan tersebut selalu
melakukan Handover keperawatan, pre dan post conference, sertra meeting morning. Pada
pagi hari, perawat jaga malam melaksanakan operan jaga dengan perawat yang jaga pagi.
Timbang terima dilakukan dengan 3 (tiga) Sesi, Sesi I dilaksanakan di Nurse Station, Sesi II
dilaksanakan di kamar/bed pasien, dan Sesi III dilaksanakan kembali di Nurse Station. Pada
Sesi I, koordinator/Pj shift malam meminta anggota timnya melaporkan pasien yang menjadi
tanggungjawabnya, bentuk implementasi komunikasi yang efektif yang digunakan dalam
pelaporan kondisi kesehatan pasien tersebut menggunakan metode ISBAR (Introduction,
Situation, Background, Assessment, Recommendation). Pada ruangan ini terdapat 17 SOP
keperawatan. Setiap pagi kepala ruang berkunjung ke setiap ruangan memastikan ruangan
bersih dan pasien puas dengan pelayanan petugas. Ada beberapa pasien yang menyatakan
perawat masih menyuntik tanpa permisi, datang tanpa salam, dan ditanya masih menjawab
seadanya. Saat diklarifikasi kepada perawat, salah satu perawat ada yang komentar bahwa
pasien banyak sehingga tidak bisa dilayani dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai