Anda di halaman 1dari 16

Ketua : Romy Nurhidayati

Sekretaris : Anis Fatwa Lukman


Anggota :
1.Budi Sari Dewi
2.Danik Churniati
3.Danik Fatmawati
4.Atik Nawarti
5.Sundari Tri Nuryani
6.Siti Mulyati
7.Tantri Subekti
8.Yuningsih
9.Zulia Ekowati
10.Rahma Winny
11.Ririn Safitri
12.Riska Yuli Andriyani
13.Ryan Hananta Adidharma
14.Yuliana Istiqomah
15.Heni Octavia
16.Ida Purwaningsih
17.Mijawadluthfi
Analisa ketenagaan jumlah tenaga keperawatan di Ruang Tulip RSU Asy
Syifa Sambi memiliki 18 orang tenaga keperawatan, 4 orang laki – laki
dan 14 orang perempuan, 14 orang perawat advokasi D3, 1 Orang
perawat D4, 3 Orang perawat Ners yang terdiri dari :
1.Kepala ruang
2.Ketua tim
3.Perawat pelaksana
Tenaga keperawatan yang ada di ruang tulip dibagi menjadi 3 shif
pagi,siang dan malam.
Ruang tulip memiliki fasilitas 32 bed tidur (Kamar Vip 4, Kamar
superior 1, Kls 1 (15), Kamar transit 12, 1 kipas angin di ruang nurse
station, 15 kipas angin dan ac di kamar kelas 1, 6 kipas angin dan AC di
kamar transit, 4 AC di ruang Vip, 1 AC di ruang superior, 32 kursi, 32
standart tiang infus, 26 washtafel diruangan pasien, 26 kamar mandi
pasien, 1 kamar mandi perawat, nurse station, ruang kepala ruang, 1
ruang alat dan ruang linen, 1 lemari obat pasien dengan terdiri dari 1
ruang. 1 kulkas obat, 1 ruangan tempat pembuangan sampah medis.
 Di ruang tulip sudah melaksanakan timbang terima,
supervisi secara langsung maupun tidak langsungm discharge
plainning dan dokumentasi keperawatan sudah sesuai dengan
standar asuhan keparwatan dari RSU Asy Syifa Sambi.
Pelaksanaan SAK masih mengacu pada 3S (SDKI, SLKI,
SIKI) dan pelaksanaan tindakan keperawatan sudah sesuai
dengan SOP walaupun tidak sistematis, untuk ronde
keperawatan dan diskusi refleksi kasus masih belum
dilaksanakan di ruang Tulip.
Pengkajian manajemen meliputi fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengawasan dan fungsi
pengendalian.
Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah
studi literature dengan membaca laporan ruangan dan
wawancara secara langsung dengan kepala ruang.
 Peraturan Organisasi : Menurut kepala ruang Tulip sudah
sesuai dengan aturan di RSU Asy Syifa Sambi seperti jadwal
dinas, seragam dinas, absensi, surat izi perawat (STR, SIP),
dll.
 Pembuatan Rencana Harian : Menurut Kepala Ruang Tulip
sudah membuat rencana harian kegiatan yang dilakukan
perawat setiap pergantian shift.
 Pengorganisasian : Menurut kepala ruang Tulip didapatkan
bahwa metode penugasan yang dilakukan menggunakan metode
tim, dimana dalam ruangan terdapat 1 tim.
 Metode penugasan : Pembagian shif dibuat sesuai dengan
jumlah orang dengan beban kerja diruangan didapatkan 1 shif
terdapat 4 orang, 1 laki – laki dan 3 perempuan dengan status
pasien minimal dan partial care.
 Dokumentasi Askep : didapatkan informasi bahwa
pendokumentasian askep sesuai denganformat yang sudah
disepakati bersama antara kepala ruang dan komite
keperawatan
 Pengaturan jadwal dinas : pengaturan jam kerja perbulan
mengacu pada regulasi jam kerja kepegawaian sesuai
kebijakan kepala keperawatan.
 Program pengendalian mutu : sudah terdapat
program pengendalian mutu dengan kegitan :
Penyususnan indikator mutu unit kerja, pencatatan
dan pelaporan, penilaian kinerja staf, penilaian
kinerja unit untuk kegiatan penyusunan indikator
mutu unit kerja dan pencatatan serta pelaporan
dilakukan setiap hari.
 Untuk kegiatan penilaian kinerja staf dan penilaian
kinerja unit dilakukan setiap 6 bulan sekali
 Pelaksanaan SOP dan SAK : Askep yang diberikan
sudah mengacu pada SAK (Standar Asuhan
Keperawatan) yang sudah ditetapkan dan sudah
sesuai yang berpedoman 3S (SDKI, SLKI, SIKI) dan
melakukan tindakan sesuai sesuai dengan SOP.
Ketenagaan Analisa ketenagaan jumlah tenaga perawat di Ruang Tulip memiliki 18 orang
(Man/M1) tenaga keperawatan, 4 orang laki – laki dan 14 orang perempuan yang terdiri
dari keperawatan, ketua tim, perawat pelaksana. Tenaga keperawatan yang
ada diruang tulip dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi, siang dan malam.

Sarana dan Lokasi ruangan Rawat Inap Tulip berada dibagian paling belakang
Prasarana dekan dengan poliklinik. Memiliki fasilitas 32 tempat tidur, Vip 4,
(Material / Superior 1, Kelas 1 (15), Ruang Transit 12.
M2)
Metode Model penugasan Askep berdasarkan pengkajian yang
(Methode / dilaksanakan diruang rawat inap Tulip, didapatkan bahwa ruang
M3) rawat inap Tulip menggunakan Model Katim.
Money / M4 Sumber kesejahteraan karyawan RSU Asy Syifa Sambi berasal dari
pendapatan rumah sakit yang dikelola. Gaji terbayarkan melalui transfer
per bulan masing – masing karyawa Tulip dengan nominal yang tertera di
surat kontrak / tetap.
Machine
Di ruang tulip untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan
efesiensi kerja disediakan komputer 1 unit, digunkan untuk penginputan
data pasien dan indikator mutu unit, serta 1 Hp digunakan untuk
komunikasi dengan DPJP dan unit lainnya, 1 pesawat telpon dalam yang
digunakan untuk komunikasi antar unit 1 Rumah sakit (internal), serta 1
pesawat telepon untuk komunikasi eksternal
 Rata – rata perawat mengikuti pelatihan seperti
BTCLS, BHD, service exellent, disaster plan, dll.
 Perawat ruangan selalu menggunakan komunikasi
terapeutik kepada pasien
 Masa kerja perawat tulip ≤5 tahun 9 orang dan
yang ≥ 5 tahun 9 orang
 Terdapat MAKP yang jelas yaitu MAKP yang
digunakan oleh ruang Tulip adalah MAKP Tim

 Sebagian besat perawat masih berlatar belakang


D3 (14 orang), 1 orang Pendidikan D4, dan 3 oragn
berpendidikan Ners.
 belum terdapat struktur organisasi tertulis di
dalam ruangan nurse station ruang tulip
 Rumah sakit menyediakan pelatihan untuk tenaga
kesehatan ruangan
 Adanya peluang untuk melanjutkan jenjang
pendidikan s1 Ners

 Adanya tuntuan tinggi dari masyarakat tentang


pelayanan kesehatan yang lebih baik
 Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum
STRENGTH WEAKNESS

 Adanya ruangan nurse station  Tersedia bell untuk memudadkan


 Terdapat administrasi oenunjang pasien ketika memanggil
seperti hand over dan lain – lain perawat, tapi terkadang masih
yang memadai trouble error
 Teradapat rak obat sehingga
obat bisa tertada dengan rapi
 Terdapat hand sanitizer di
setiap ruangan pasien
 Terdapat 1 troley emergensi di
nurse station
OPPORTUNITY THREATENED

Adanya pengadaan sarana  Adanya tuntuan tinggi


dan prasaran yang rusak dari masyarakat untuk
melengkapi sarana dan
prasana
 Sarana dan prasana RS
alain yang lebih canggih
update
STRENGTH WEAKNESS

 RS memiliki visi, misi dan motto


sebagai acuan melaksanakan Discharge plannning sudah
kegiatan pelayanan
dilakukan, tetapi tidak
 Sistem dokumentasi
keperawatan menggunakan menggunakan leaflet atau
SOAP dan sudah dicatatkan media dalam melakukan
dalam rekam medik pasien pendidikan kesehatan
 Perawat melakukan discharge kepada pasien dan keluarga
planning dan sudah terdapat
format pengisianya dalam rekam
medik pasien
 Terlaksananya komunikasi yang
adekuat antara perawat dengan
tim kesehatan lain
OPPORTUNITY THREATENED

 Terdapat kebijakan  Persaingan dengan rumah


pemerinatang tentang sakit lain yang semakit ketat
profesionalisasai perawat  Terdapat berapa RS yang
(Undang – undang sudah menggunakan alat
keperawatan) pendokumentasian digital
 Adanya program akreditasi
RS dari pemerintah dimana
elemen PMKP merupajan
salah satu penilaian penting
 Perawat tanggap dalam menghadapi masalah
yang ada diruangan
 Perawat bersikap ramah dan peduli
terhadap kondisi pasien
 Teradapat program indikator mutu unit

 Tuntuan kepuasan pasien maupun keluarga


terhadap pelayanan yang semakin tinggi
 RS yang terakreditasi baik memiliki
mutu pelayanan yang baik

 Tuntuan dari masyarakat untuk pelayanan dan


perawatan yang lebih profesional
 Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang kesehatan
 Pelayanan dari Rumah Sakit lain yang lebih
prima
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai