Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN MANAJEMEN

NASKA ROLEPLAY

Kelompok III

1. Delika Gloryanti Gogoan A1C219151


2. Husnaeni 183145105118
3. Nadia Indriani Wowor 183145105121
4. Moh Dahyu Keliobas 183145105119
5. Ermawati Iskandar 183145105120
6. Winda Reski Amelia 183145105122

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN (FKK)

UNIVERSITAS MEGAREZKY

T.A 2021/2022
KONSEP DASAR TIMBANG TERIMA

A. Pengertian
Timbang terima sering disebut operan (over hand) adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien
(data fokus). Harus dilakukan seefektif mungkin dengan secara singkat, jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan saat itu  Informasi yang disampaikan harus
akurat, sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna.
B. Tujuan operan
1. Tujuan umum
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
2. Tujuan khusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
b. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien
c. Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
C. Manfaat operan
1. Manfaat bagi perawat
 Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
 Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat
 Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
 Peningkatan pemahaman pelaksanaan timbang terima pasien
 Terhindar dari kekeliruan pemberian tindakan keperawatan
 Menimbulkan rasa aman
 Meningkatkan percaya diri/bangga
2. Manfaat bagi pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
3. Manfaat bagi rumah sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
D. Pelaksanaan
Dalam penerapan sistem MPKP, operan dilaksanakan oleh perawat jaga sebelumnya
kepada perawat yang mengganti jaga pada shift berikutnya.

SESI 1 : di Nurse Station


1. Perawat shift malam menyiapkan status pasien yang menjadi tanggung jawab.
2. Perawat shift pagi (karu) membuka opean jaga dengan doa.
3. Perawat shift pagi (karu) mempersilahkan perawat shift malam untuk melaporkan
pasien kepada perawat shift pagi.
4. Perawat shift malam melaporkan pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Perawat shift pagi mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh perawat shift
malam.
6. Perawat shift pagi (karu) mengajak perawat shift malam dan perawat shift pagi
lainnya untuk menghampiri pasien dalam visite keperawatan.

SESI II : di bed pasien


1. Perawat shift malam mengucapkan salam dan menyapa pasien
2. Perawat menanyakan masalah keperawatan yang dialami pasien setelah dilakukan
tindakan.
3. Perawat mnjelaskan bahwa tugas perawat shift malam telah berakhir dan akan
digantikan oleh perawat shift pagi.
4. Perawat shift pagi memperkenalkan nama perawat shift pagi.
5. Perawat shift pagi menjelaskan tentang perawatan pagi dan perawat shift pagi yang
akan bertanggung jawab kepada pasien tersebut.
6. Perawat shift pagi memberikan kesempatan kepada pasien / keluarga untuk
bertanya.
7. Perawat shift pagi menutup pertemuan dan menyampaikan selamat beristirahat.

SESI III : di Nurse Station


1. Perawat shift pagi memberikan kesempatan untuk mendiskusikan pasien yang
dilihatnya.
2. Perawat shift pagi meminta perawat shift malam untuk melaporkan intervensi obat
dan fasilitas yang lain atau hal – hal lain yang perlu dilaporkan.
3. Perawat shift pagi memberikan reinforcement kepada perawat shift malam
4. Perawat shift pagi (karu) menutup operan dengan berdoa.

E. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Hal – hal yang perlu diperhatikan pada timbang terima adalah sebagai berikut :
1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift
2. Dipimpin oleh Kepala Ruangan atau penanggungjawab pasien (PP)
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, menggambarkan
kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien
6. Saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara cukup, bila ada
sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di
dekat klien.

ROLE PLAY TIMBANG TERIMA


Mari kita saksikan bersama prosedur operan yang kami perankan, semoga bermanfaat untuk
kita semua dan bisa menambah ilmu kita semua.

KASUS OPERAN / TIMBANG TERIMA


Di Rumah Sakit Awal Bros ruangan ICU terdapat 10 tempat tidur yang dimana terdapat 2
pasien dengan kategori 1 orang pasien total dan 1 orang pasien parsial, yang dimana pada
ruangan ICU terdiri 3 orang perawat dengan kategori 1 kepala ruangan dan 2 orang perawat
pelaksana yang akan melakukan operan dari dinas malam ke dinas pagi.

OPERAN / TIMBANG TERIMA


Anggota
1. Prolog :
2. Kepala ruangan :
3. Perawat pelaksanaan malam :
4. Perawat pelaksanaan pagi :
5. Pasien 1 :
6. Pasien 2 :
Prolog menjelaskan alur timbang terima / operan
Skenario role play operan :
SESI 1 : Di Nurse Station
(Kepala Ruangan, Perawat pelaksana malam dan pagi berada di Nurse Station untuk
melakukan timbang terima)
Karu : Assalammualaikum Warahmatullahi wabarakatu, puji syukur kehadirat
Allah SWT. karena dengan rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul
disini serta Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW. Baiklah, pada kesempatan ini kita berkumpul
di tempat ini untuk melakukan kegiatan timbang terima, rabu tanggal 15
januari 2022. Kegiatan timbang terima ini rutin kita lakukan setiap pergantian
shift. Sebelum kita melaksanakan kegiatan timbang terima ini marilah kita
bersama – sama mengucapkan basmalah (Bismillahirohamnirohim). Kepada
perawat pelaksana yang dinas malam dipersilahkan menjelaskan kondisi dari
masing-masing pasien saat ini ke perawat pelaksana yang dinas pagi.
Pp malam : Terima Kasih ibu kepala ruangan. Assalamualikum warahmatullahi
wabarakatu. Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini. Jumlah pasien di ruang ICU saat ini
ada 1 orang dengan kriteria 1 orang pasien dengan tingkat ketergantungan
total dan 1 orang pasien dengan tingkat ketergantungan parsial.
Identitas pasien :
1. Nama : Nn. Andriani
Dokter : dr. Indra
Umur : 22 tahun
Diagnosa medis: Stroke haemoragik
Keadaan umum soporokoma dengan GCS E1VETM2. TD :
180/130 mmHg, RR : 30x/menit, N : 150x/menit, suhu : 38,5oC,
ventilator dengan metode SIM V, F102 70%, PEEP +5, VI 478,
Heart Rate 124 x/menit, Sa02 100%, akumulasi secret di mulut dan
saluran Endotrakeal Tube (+), retraksi otot interkosta, ronkhi basah
di basal paru kanan, CRT < 3detik, kondisi pupil keduanya miosis,
besar pupil 2 mm.
Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu ketidakefektifan
bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi secret
disaluran pernafasan, pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan kesadaran, ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan aliran darah ke otak terhambat.
Implementasi yang sudah dilakukan : monitor TTV, monitor status
pernafasan, monitor secret dari mulut dan ET dan melakukam
suction, monitor keadaan umum dan status neurologis, ceftriaxone
2 mg/24 jam, ranitidine 1 amp/12 jam, Nexium 40 mg/12 jam,
alinamin F 1amp/12 jam, brainact 1 amp/12 jam, dexamethasone 1
amp/8jam, RL/24 jam 20 tetes/menit, nebulizer / 8 jam,
methylprednison 40 mg/12 jam.
Implemetasi yang belum dilakukan : mempertahankan head of bed
300, mengambil sampel darah untuk cek BGA.
2. Nama : Nn. Mirawati
Dokter : dr. Anton
Umur : 21 Tahun
Diagnosa medis: Post Op Ca Mammae
Keadaan umum lemah, komposmentis, pucat, anemis. TD : 100/60
mmHg, Suhu : 39oC, N : 100x/menit, RR : 20x/menit. Pasien
mengatakan nyeri di pada luka operasi daerah mammae dextra
skala 7, nyeri terus – menerus, terasa menusuk – nusuk. payudara
sebelah kanan sudah tidak ada ( sudah diangkat ), luka operasi
tertutup kasa dalam keadaan bersih tidak rembes, terpasang drain
produksi 400 cc.
Masalah keperawatan yang ditemukan : nyeri akut berhubungan
dengan luka operasi ca mammae.
Implementasi yang sudah dilakukan : monitor TTV, relaksasi dan
distraksi, pemberian ranitidine 1 amp/12 jam, cairan NaCl 24 tetes /
menit, terapi : yekalgin 3 x 1 tab dan widecillin 3 x 1, puasa sampai
dengan 6 jam post operasi.
Implementasi yang belum dilakukan : pemberian ketese 2 x 1 amp,
tradyl 4 x 50 mg (IV pelan – Pelan), Bila mual diberi primperan 1
amp.
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan Nn. Andri dan
Nn. Mira saat ini.

Karu : Terima kasih untuk semua perawat pelaksana yang telah


menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, apakah masih ada yang
perlu di tambahkan atau apakah ada yang ingin di tanyakan ?
Pp pagi : Maaf bu, sebelumnya ada yang ingin saya tanyakan kepada ners linda
Karu : Silakan ners Riska
Pp pagi : Ners Linda mengatakan bahwa Implemetasi yang belum dilakukan
untuk Nn. andriani yaitu mengambil sampel darah untuk cek BGA,
apakah pihak laboratorium sudah di hubungi atau belum ?
Pp malam : Kami telah menghubungi pihak laboratorium tetapi sampai saat ini belum
ada yang datang untuk mengambil sampel darah, jadi mohon
untuk mengkonfirmasi kembali kepada pihak laboratorium.
Karu : Jadi untuk dinas pagi diharapkan konfirmasi ulang kepada pihak
laboratorium untuk pengambilan sampel darah Nn. Andriani.
Pp pagi : Baik bu.
Karu : Baiklah, apakah masih ada yang ingin di tanyakan lagi?. Bila tidak
ada tambahan lagi mari kita langsung saja menuju ke ruang pasien.

SESI 2 di Bed Pasien


(Kepala Ruangan, Perawat Pelaksana Malam, dan Perawat Pelaksana Pagi menuju ke
masing – masing bed pasien).
(Saat berada di bed pasien)
Karu : Assalamualaikum Mbak ani. Mbak , seperti biasa kita disini akan
melakukan kegiatan timbang terima yang rutin dilakukan setiap pergantian
shift, tujuan dari timbang terima ini adalah untuk mengkomunikasikan
keadaan mbak sekarang dan menyampaikan informasi yang penting antar shift
jaga. Pada shift pagi ini, mbak akan dirawat oleh perawat pelaksana pagi ada
suster Riska dan suster Sri yang menggantikan perawat pelaksana malam.
Mohon maaf mbak, perawat pelaksana pagi akan melakukan observasi tentang
keadaan bapak. (Pasien tidak bisa diajak komunikasi karena mengalami
penurunan kesadaran/soporokoma). Silahkan untuk perawat pelaksana pagi
melakukan observasi.
(Perawat pelaksana pagi melakukan observasi keadaan Nn. Ani)
Pp malam : Mbak Ani ini pasien yang sampai saat ini belum mengalami
perkembangan, sampai saat ini mbak Ani masih dalam keadaan soporokoma.
Pp pagi : Berarti keadaan pasien masih belum ada perkembangan dengan terapi
yang diberikan selama ini.
Karu : Harus ada pemberitahuan lebih lanjut kepada dokter yang
bertanggung jawab, agar ada tindak lanjut untuk mengatasi keadaan
Nn. Ani
Pp pagi : baik bu
(Menuju pasien kedua)
Karu : Assalamualaikum Nn. Mirawati Bagaimana keadaan mbak hari ini?
Nn Mira : Saya masih merasakan sakit di payudara kanan saya suster, duh suster
rasanya tuh sakit banget.
Karu : Baik mbak, sebentar kami akan membantu nona untuk mengatasi
nyeri yang nona rasakan. Mbak, seperti biasa kita disini akan
melakukan kegiatan timbang terima yang rutin dilakukan setiap
pergantian shift, tujuan dari timbang terima ini adalah untuk
mengkomunikasikan keadaan mbak sekarang dan menyampaikan
informasi yang penting antar shift jaga. Pada shift pagi ini, mbak akan
dirawat oleh perawat pelaksana pagi yang menggantikan perawat
pelaksana malam.
(Perawat pelaksana pagi memperkenalkan diri pada pasien dan kemudian melakukan
validasi langsung ke pasien).
Pp pagi : Perkenalkan nama saya suster Riska, dan rekan saya suster
Sri yang akan merawat mbak dari pukul 08.00 – 14.00. Apa yang
mbak rasakan saat ini, apakah ada perkembangan yang lebih baik
dari sebelumnya?
Nn Mira : Iya suster daerah payudara kanan saya masih terasa nyeri. Duh sakit
suster, apa nggak ada cara untuk bisa ngilangin rasa sakitnya suster.
Aku kadang nggak bisa tidur kalau sakitnya muncul suster
Pp pagi : Iya mbak, rasa sakit yang mbak rasakan saat ini merupakan efek dari
operasi yang telah mbak lakukan, namun mbak jangan terlalu khawatir
karena sudah ada terapi obat untuk mengurangi rasa sakit yang mbak
rasakan. Bila ada keluhan mbak tidak perlu sungkan untuk meminta
bantuan kami, kami selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik
untuk mbak.
Nn Mira : Iya suster. Suster kalau boleh tau kapan yach dokter saya datang untuk
periksa keadaan saya?
Pp pagi : Hari ini jadwal dokter Anton untuk memeriksa ibu pukul 09.00 WITA.
Ibu sabar yah, semua keluhan ibu dapat ibu sampaikan juga pada
dokter Anton.
Nn Mira : Iya suster, makasih.
Pp pagi : Baiklah mbak kami ke pasien selanjutnya, selamat beristirahat mbak.
Nn Mira : Iya suster. Makasih
Pp pagi : Sama – sama mbak.

SESI 3 di Nurse Station


Karu : Alhamdulillah, kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang
terima, saya berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian antar
shift bisa jelas dan lebih terstruktur. Mungkin dari pasien tadi ada yang masih
harus didiskusikan lagi?
Pp pagi : ada tambahan bu, Nn. mirawati masih mengeluhkan nyerinya, dimana
nyerinya itu membuat dia sulit untuk tidur, apa yang harus dilakukan selain
mempertahankan intervensi yang telah dilakukan?
Karu : untuk Nn. Mirawati lakukan intervensi tentang manajemen relaksasi nyeri
dan ajarkan teknik distraksi relaksasi, bila perlu konsulkan lagi ke dr. Anton
untuk terapi farmakologi untuk menangani rasa nyerinya. Dan untuk mbak
astri, harapkan untuk melaporkan perkembangannya kepada dokter Suryo agar
masalahnya dapat segera diatasi. Dan ingat untuk Nn. Ani, mohon hubungi
kembali pihak laboratorium untuk pengambilan sampel darah BGA.
Pp pagi : Baik bu, terimakasih
Karu : saya ucapkan terima kasih atas kerjasama antara perawat pelaksana yang
telah bekerja dengan baik, terima kasih untuk shift malam yang telah bekerja
dengan baik, dan untuk shift pagi selamat bertugas. Demikian tadi timbang
terima yang sudah kita lakukan, semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat
bermanfaat dan memberi keuntungan bagi kita semua serta memberi
kesembuhan untuk pasien serta kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan
tugas masing-masing. Sebelum saya akhiri mari kita bersama – sama
membaca doa dan mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah), bedoa dimulai.
Saya akhiri Wassalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai