Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah organisasi yang berkiprah dalam bidang jasa
pelayanan kesehatan perorangan. Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat kabupaten Ngada dan sekitarnya. Penyelenggaraan
pelayanan di RSUD Bajawa didukung oleh banyak jenis ketrampilan
SDM baik yang berbentuk profesi maupun non profesi. Salah satu
bentuk penyelenggaraan di RSUD Bajawa adalah rawat jalan. Bentuk
pelayanan ini memberi pengobatan yang adekuat dengan biaya yang
lebih sedikit dan lebih sedikit intervensi. Pelayanan rawat jalan di RSUD
Bajawa dibagi menjadi beberapa klinik sesuai dengan banyaknya
pelayanan spesialistik dari staf medis yang ada. Dengan adanya program
jaminan kesehatan nasional,semakin mudah bagi masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan,berakibat meningkatnya kunjungan di
rumah sakit. Rawat jalan RSUD Bajawa selain menerima rujukan yang
datang dari puskesmas di sekitar kabupaten Ngada,juga melayani
rujukan dari kabupaten Nagekeo dan Manggarai Timur, sehingga
semakin hari jumlah kunjungan di rawat jalan semakin meningkat.
Jika kita mengacu pada analisa Ros, poliklinik rawat jalan yang
baik adalah yang mempunyai ciri-ciri fasilitas rumah sakit yang
memadai, jam praktek yang tepat dan system rujukan yang baik,
penjadwalan kunjungan yang efisien untuk memperpendek waktu
tunggu, tarif yang terjangkau oleh sasaran, serta kualitas pelayanan
yang oleh pasien dinilai baik bila pelayanan oleh dokter dan perawat
dilakukan dengan ramah, penuh perhatian terhadap kebutuhan pasien
dan perasaannya.
Di RSUD Bajawa jumlah kunjungan rata2 perhari 80-100 pasien,
dengan waktu tunggu mendapat pelayanan oleh dokter rata2 60-120
menit, dan fasilitas ruang tunggu yang tersedia kurang cukup untuk
menampung pasien yang datang ke rawat jalan, sehingga pasien masih
menunggu di luar poliklinik. Namun RSUD Bajawa tetap berusaha

1
untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien, menjamin
kontinuitas pelayanan, serta mendapatkan pelayanan yang terintegrasi
dan terkoordinasi dari berbagai asuhan dari para professional pemberi
asuhan sehingga diharapkan mendapat hasil pelayanan yang
efektif,efisien dan menjamin keselamatan pasien,serta bermuara pada
kepuasan pasien dan pemenuhan hak pasien
Oleh karena itu, perlu disusun suatu pedoman pelayanan yang
mengatur jalannya pelayanan di rawat jalan yang diharapkan bias
memenuhi pelayanan yang efektif,efisien dan menjamin keselamatan
pasien
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Tercapainya unit pelayanan rawat jalan yang efektif,efisien, menjamin
keselamatan pasien, menjamin kontinuitas pelayanan,serta
pelayanan yang terkoordinasi dan terintegrasi dari berbagai asuhan
dari para professional pemberi asuhan sehingga bermuara pada
kepuasan pasien dan hak pasien terpenuhi
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan di rawat jalan yang
merata,terjangkau serta terkoordinasi dengan berbagai asuhan
dari para professional pemberi asuhan
b) Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan SPO sehingga hasil pelayanan
kesehatan yang efektif, efisien dan menjamin keselamatan pasien
c) Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman
dan lingkungan yang aman
C. Ruang Lingkup
Instalasi rawat jalan RSUD Bajawa sesuai dengan rumah sakit tipe C
memberikan pelayanan umum dan spesialis dasar terdiri dari :
1. Klinik Umum
2. Klinik gigi
3. Klinik spesialis terdiri dari spesialis penyakit dalam, bedah, anak,
kebidanan dan kandungan
4. Klinik VCT

2
5. Klinik TB Paru

D. Batasan Operasional
Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting
sesuai dengan kerangka pelayanan di instalasi rawat jalan :
1. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
2. Instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan
pengobatan oleh dokter ahli di bidang masing-masing untuk pasien
yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau
tidak memerlukan pelayanan rawat inap
3. Klinik umum adalah yang melayani pemeriksaan dan penentuan
diagnosa dan dokter yang melayani dokter umum
4. Klinik kebidanan dan kandungan adalah yang melayani
pemeriksaan kehamilan, konsultasi kandungan/alat kontrasepsi,
tindakan pemasangan/pelepasan alat kontrasepsi, pemeriksaan
penunjang USG,penentuan diagnosa dan dokter yang melayani
dokter spesialis ObGin
5. Klinik bedah adalah yang melayani pemeriksaan,penentuan
diagnosa, rawat luka, dokter yang melayani dokter spesialis Bedah
6. Klinik dalam adalah yang melayani pemeriksaan dan penentuan
diagnosa, dokter yang melayani dokter spesialis penyakit dalam
7. Klinik anak adalah yang melayani pemeriksaan, penentuan
diagnosa dan dokter yang melayani dokter spesialis Anak
8. Klinik gigi adalah yang melayani pemeriksaan dan penentuan
diagnosa untuk gigi dan mulut dan melayani dokter gigi

E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit

3
3. Undang- undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang
praktik kedokteran
4. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang
tenaga kesehatan
5. Undang-undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2014 tentang
keperawatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1045/Menkes/PER/XI/2006 tentang pedoman organisasi rumah
sakit di lingkungan departemen kesehatan
8. Surat Keputusan direktur RSUD Bajawa tentang Struktur Organisasi
dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Kepala instalasi rawat jalan RSUD Bajawa adalah seorang dokter
gigi yang bekerja purna waktu
2. Kepala poliklinik adalah seorang perawat/bidan pelaksana
dengan kualifikasi perawat lulus DIII keperawatan
3. Perawat/bidan pelaksana adalah perawat/bidan lulus DIII/DIV
keperawatan

B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan di poliklinik dijabarkan dalam table sebagai
berikut :
Table 2.1 Distribusi ketenagaan di poliklinik

No Klinik Jumla kualifikasi Jumlah Ket


h tenaga

1 Umum 1 perawat 1

2 Penyakit dalam 1 perawat 1

3 Bedah 1 perawat 2

4 Kebidanan dan 1 bidan 2


kandungan

5 Anak 1 Perawat 1

6 Gigi 1 Perawat gigi 4


Tekniker gigi 1

7 VCT 1 perawat 1

8 Tb Paru 1 perawat 1

C. Pengaturan Jaga
Instalasi rawat jalan RSUD Bajawa memiliki 8 (Delapan) ruangan
yang dipakai sebagai pelayanan poliklinik ditambah ruangan loket

5
pendaftaran,skrining, kasir rawat jalan serta BPJS Center dengan
jadwal pelayanan dari pukul 07.30 WITA s/d 13.00 WITA

6
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Ada di lampiran
B. Standar fasilitas

JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET
  A. KLINIK UMUM      
1 STETOSKOP 1 BUAH  
2 TENSI METER AIR RAKSA 1 BUAH  
3 EKG 1 BUAH  
4 FILM VIEWER 1 BUAH  
5 TIMBANGAN 1 BUAH  
6 MEJA BIRO 2 BUAH  
7 KURSI 5 BUAH  
8 KOMPUTER DAN PERANGKATNYA 1 SET  
9 LEMARI 1 BUAH  
10 TEMPAT TIDUR PERIKSA 1 BUAH  
11 TEMPAT SAMPAH SESUAI JENIS 3 BUAH  
12 TROLI EKG 2 BUAH  
13 SAMPIRAN 1 BUAH  
14 SET THT 1 SET  
15 ALAT SATURASI OKSIGEN 1 BUAH  
16 AIPHONE 1 BUAH  
17 TIRAI/SAMPIRAN 1 LEMBAR  
         
  B. KLINIK PENYAKIT DALAM      
1 TENSI METER 1 BUAH  
2 STETOSKOP 1 BUAH  
3 ALAT NEBULIZER DEWASA 1 SET  
4 TIMBANGAN 1 BUAH  
5 MEJA BIRO 2 BUAH  
6 KURSI 4 BUAH  
7 LEMARI 1 BUAH  
8 TEMPAT TIDUR PERIKSA 1 BUAH  
9 TROLI 2 BUAH  
10 TEMPAT SAMPAH SESUAI JENIS 3 BUAH  
11 TIRAI/SAMPIRAN 1 LEMBAR  
12 KOMPUTER DAN PERANGKATNYA 1 SET  
13 AIPHONE 1 BUAH  
14 FILM VIEWER 1 BUAH  
15 EMBER BERTUTUP 2 BUAH  
         
  C. KLINIK BEDAH      
1 AIPHONE 1 BUAH  
2 TEMPAT TIDUR PASIEN 1 BUAH  

7
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET

3 FILM VIEWER 1 BUAH  


4 COMPUTER 1 UNIT  
5 MEJA BIRO 2 BUAH  
6 KURSI KAYU 3 BUAH  
7 KURSI STAINLESS 1 BUAH  
8 BANGKU BUNDAR 1 BUAH  
9 MEJA INSTRUMENT 1 BUAH  
10 LEMARI ALAT 3 BUAH  

11 TIMBANGAN DAN PENGUKUR TINGGI BADAN 1 SET  


12 TANGGA PIJAKAN BRANKAR 1 BUAH  
13 BANTAL KULIT 1 BUAH  
14 TIRAI/SAMPIRAN 1 LEMBAR  
15 BOX FILE 5 BUAH  
16 BAKI ALAT 2 BUAH  
17 TENSI METER 1 BUAH  
18 STETOSKOP 1 BUAH  
19 TEMPAT SAMPAH SESUAI JENIS 3 BUAH  
20 EMBER SEDANG 1 BUAH  
21 PENGGAYUNG 1 BUAH  
22 NIERBEKEN BESAR 3 BUAH  
23 NIERBEKEN SEDANG 1 BUAH  
24 KOM SUBLIMAT 2 BUAH  
25 MINOR SET 4 SET  
26 SIRCOMCISI SET 2 SET  
27 TANG MELEPAS GIPS 1 BUAH  
28 KABEL ROLL 1 BUAH  
29 TROMOL KASSA BESAR 1 BUAH  
30 TROMOL KASSA SEDANG 1 BUAH  
31 TROMOL KASSA KECIL 1 BUAH  
32 HEATING SET 2 SET  
         
  C. KLINIK ANAK      
1 AIPHONE 1 BUAH  
2 MEJA BIRO 1 BUAH  
3 KURSI SOFA/RODA 1 BUAH  
4 TEMPAT TIDUR PASIEN 1 BUAH  
5 TENSI METER ANAK 1 BUAH  
6 TENSI METER DEWASA 1 BUAH  
7 TIMBANGAN BAYI 1 BUAH  
8 TIMBANGAN DEWASA 1 BUAH  
9 KURSI KAYU 4 BUAH  
10 STETOSKOP 1 BUAH  
11 TERMOMETER 1 BUAH  
12 FILM VIEWER 1 BUAH  

8
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET

13 HEKTER SEDANG 1 BUAH  


14 BUKU REGISTER 1 BUAH  
15 TEMPAT SAMPAH 3 BUAH  
16 NEBULESSER 1 BUAH  
17 TABUNG 02 TRANSPROTASI 1 BUAH  
18 KOMPUTER DAN PERANGKATNYA 1 SET  
19 SATURASI 02 1 BAUH  
20 SENTER 1 BUAH  
  E. KLINIK GIGI      
1 AGATE SPATULLA 3 BUAH  
2 ARTERI CLAMP 5 BUAH  
3 AMALGAM STOPPER 10 BUAH  
4 AGATE SPATEL 3 BUAH  
5 BAK INSTRUMEN 10 BUAH  
6 BASKOM STAINLESS 1 BUAH  
7 BEIN LURUS 8 BUAH  
8 BEIN BENGKOK 3 BUAH  
9 BEIN BENDERA 3 BUAH  
10 BUR HIGH SPEED 6 SET  
11 BUR LOW SPEED 2 SET  
12 BURNISHER 7 BUAH  
13 BUR TULANG 2 SET  
14 CITO JET 3 BUAH  
15 CEMEN SPATEL 11 BUAH  
16 CEMEN STOPPER 14 BUAH  
17 CARVER 1 BUAH  
18 CRAYER 3 BUAH  
19 DENTAL UNIT 2 BUAH  
20 DOCTOR STOOL/KURSI BERODA 3 BUAH  
21 DEPPEN DISK 2 BUAH  
22 EXCAVATOR 12 BUAH  
23 GUNTING JAHIT 2 BAUH  
24 GUNTING JARINGAN 2 BUAH  
25 GUNTING KASSA 2 BUAH  
26 HAND PIECE HIGH SPEED 2 BUAH  
27 HAND PIECE LOW SPEED 3 BUAH  
28 HAND PIECE SPEED LURUS 2 BUAH  
29 HEADLAMP 1 BUAH  
30 HANDLE BLADE 4 BUAH  
31 JARUM EKSTERPASI 2 SET  
32 KACA MULUT 18 BUAH  
33 KOM SUBLIMAT 2 BUAH  
34 KOMPRESOR 2 BUAH  
35 LAMPU SPIRITUS 1 BUAH  
36 LEMARI ALAT 1 BUAH  

9
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET

37 LIGHT CURRING 1 BUAH  


38 LECRON 1 BUAH  
39 MESIN ODONTECTOMY 1 BUAH  
40 MATRIX 3 BUAH  
41 NIER BEKEN KECIL 1 BUAH  
42 NIER BEKEN SEDANG 2 BUAH  
43 NIER BEKEN BESAR 1 BUAH  
44 PINSET LURUS 3 BUAH  
45 PINSET BENGKOK 11 BUAH  
46 PISTOL COMPOSIT 2 BUAH  
47 PROBE 1 BUAH  
48 PLASTIS FILLING 2 BUAH  
49 NEDLE HOLDER 9 BUAH  
50 RUBER BOLW 2 BUAH  
51 RASPARATORIUM 3 BUAH  
52 SONDE 12 BUAH  
53 SONDE LURUS 3 BUAH  
54 STERILISATOR AIR 1 BUAH  
55 SUCTION STAINLEES STIL 3 BUAH  
56 STETOSKOP DEWASA 2 BUAH  
57 SENDUK GIPS 1 BUAH  
58 SCALER 3 BUAH  
59 SENDOK CETAK      
  A. RAHANG ATAS      
  NO : 1 6 BUAH  
  NO : 2 8 BUAH  
  NO : 3 6 BUAH  
  NO : 4 3 BUAH  
  RAHANG BAWAH      
  NO : 1 6 BUAH  
  NO : 2 8 BUAH  
  NO : 3 6 BUAH  
  NO : 4 4 BUAH  
60 TROMOL KECIL 1 BUAH  
61 TROMOL SEDANG 1 BUAH  
62 TROMOL BESAR 1 BUAH  
63 TROMOL KACA 1 BUAH  
1 BUAH
DIPINJAM
FISIOTHERAP
64 TENSI METER DEWASA 2 BUAH Y
65 TROLI 1 BUAH  
66 TANG MAHKOTA DEWASA RB 4 BUAH  
67 TANG OREMOLAR DEWASA RB 1 BUAH  
68 TANG SISA AKAR DEWASA RB 6 BUAH  
69 TANG FRONTAL 3 BUAH  

10
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET

70 TANG MAHKOTA DEWASA RA KIRI 4 BUAH  


71 TANG MAHKOTA DEWASA RA KANAN 3 BUAH  
72 TANG DEWASA PREMOLAR RA 2 BUAH  
73 TANG DEWASA MAHKOTA ANTERIOR RA 2 BUAH  
74 TANG DEWASA SISA AKAR PREMOLAR RA 2 BUAH  
75 TANG DEWASA SISA AKAR ANTERIOR RA 1 BUAH  
76 TANG MAHKOTA POSTERIOR SUSU RB 2 BUAH  
77 TANG SISA AKAR SUSU RB 1 BUAH  
78 TANG SIASA AKAR SUSU RA 1 BUAH  
79 KNABEL TANG 1 BUAH  
80 TEMPAT SAMPAH SESUAI JENIS 3 BUAH  
84 AIRPHONE 1 BUAH  
85 BOX FILE 4 BUAH  
86 CERMIN 1 BUAH  
87 COMPUTER DAN PERANGKATNYA 1 SET  
88 EMBER AIR BERTUTUP BESAR 1 BUAH  
89 EMBER AIR BERTUTUP KECIL 1 BUAH  
100 GAYUNG 2 BUAH  
101 HEKTER BESAR 1 BUAH  
102 HANDUK KECIL 5 BUAH  
103 HANDUK BESAR 7 BUAH  
104 KAIN GORDEN 3 BUAH  
105 KURSI KAYU 3 BUAH  
106 LEMARI KAYU 2 BUAH  
107 MEJA KAYU 1 BUAH  
108 MEJA BIRO 1 BUAH  
109 KAIN PUTIH 10 BUAH  
110 HANDUK LAP TANGAN 9 BUAH  
111 KAIN BIRU U STERIL 3 BUAH  
         
  KLINIK KIA      
1 LEMARI OBAT 1 BUAH  
2 ALAT USG 2 DIMENSI 1 BUAH  
3 DOPLER 1 BUAH  
4 LAMPU SOROT 1 BUAH  
5 KURSI MERAH 3 BUAH  
6 KURSI LIPAT 1 BUAH  
7 KURSI KAYU 2 BUAH  
8 IUD KIT 1 SET  
9 IMPLANT KIT 1 SET  
10 TEMPAT SAMPAH SESUAI JENIS 2 BUAH  
11 TENSI METER 1 BUAH  

11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran pasien rawat jalan


1. Pasien datang ke Instalasi rawat jalan mengambil nomor antri di ruang
skrining dan dilakukan proses verifikasi oleh petugas ruang skrining
2. Petugas skrining juga melakukan asesmen awal untuk pasien resiko
jatuh, dan skrining untuk pasien batuk
3. Pasien mengantri untuk didaftarkan di tempat pendaftaran rawat jalan
4. Pendaftaran dilakukan,secara manual maupun dalam SIMRS
5. Pasien menunggu untuk dilayani di poli tujuan
6. Pelayanan pasien di poliklinik/instalasi rawat jalan dilaksanakan setiap
hari Senin s/d Kamis pada pukul 08.00 s/d 13.00 WITA, hari Jumat
pada pukul 08.00 s/d 10.30 WITA, kemudian di hari Sabtu pada pukul
08.00 s/d 12.00 WITA

B. Tata laksana pelayanan


1. Klinik umum
Pelayanan pasien di klinik umum dilakukan oleh dokter umum.
Kegiatan layanan berupa anamnese keluhan, pemeriksaan fisik dan
penunjang (radiologi/laboaratorium) bila diperlukan, pemberian
resep,dan edukasi kepada pasien mengenai masalah kesehatan yang
akan atau sedang mereka alami. Klinik umum juga melayani medical
chek up. Jenis medical chek up di RSUD Bajawa :
a. Medical chek up atas permintaan perorangan untuk keperluan
melanjutkan pendidikan, melamar pekerjaan, pengurusan dan
perpanjangan SIM, surat keterangan polisi, CPNS, Pengurusan SIP,
STR, SIPP, SIK terdiri dari :
-. EKG untuk usia > 40 tahun atau yang memiliki indikasi
-. Foto rontgen thorax jika ada indikasi
-. Pemeriksaan kimia klinik HbsAg

12
b. Medical chek up atas permintaan instansi pemerintah atau lembaga
resmi lainnya terdiri dari :
 Pemeriksaan laboratorium : darah rutin : Hb, MCV, MCH,
MCHC, leukosit, trombosit, hematokrit. Kimia klinik : Gula
darah puasa, gula darah 2 jam PP, ureum, Creatinin, SGOT,
SGPT, HbsAg, Kolesterol total, HDL, LDL, Trigliserida, Asam
Urat, dan Malaria, urin lengkap, narkoba
 EKG
 Radiologi : foto rontgen Thorax
 Pemeriksaan lain sesuai kebutuhan instansi atau lembaga

2. Klinik penyakit dalam :


Pelayanan pasien di klinik penyakit dalam dilakukan oleh dokter
spesialis penyakit dalam. Klinik penyakit dalam melayani pasien rawat
jalan dengan tujuan ke klinik penyakit dalam atau yang merupakan
konsulan dari klinik lain.
3. Klinik bedah :
Pelayanan pasien di klinik bedah dilakukan oleh dokter spesialis bedah
umum dan dokter umum. Dokter bedah yang tersedia di RSUD Bajawa
sampai tahun 2019 satu orang sehingga dokter spesialis bedah
menerima konsulan dari dokter umum yang bertugas di klinik bedah
dan akan melayani pasien setelah selesai melayani pasien di ruang
rawat inap dan ruang operasi. Klinik bedah juga melayani pasien dengan
rawat luka, penggantian kateter, dan pasien rawat jalan dengan tujuan
klinik bedah atau konsulan dari klinik lain.

4. Klinik kebidanan dan kandungan


Pelayanan pasien di klinik kebidanan dan kandungan dilakukan oleh
dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Jenis pelayanan di klinik
kebidanan dan kandungan meliputi :
a. Pelayanan kehamilan :
Pemeriksaan kehamilan rutin bagi ibu hamil meliputi pencatatan
keluhan, riwayat persalinan/kehamilan sebelumnya, penimbangan
berat badan dan tinggi badan,pengukuran tanda vital, pemeriksaan
13
fisik dan kondisi kandungan. Pada kasus tertentu dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium dan USG
Perawatan masa nifas bagi ibu post partum meliputi pencatatan
keluhan,pemeriksaan fisik, perawatan luka episiotomy atau luka
post operasi
b. Pelayanan kandungan
Usia anak2: pemeriksaan trauma organ genital, fluor albus. Remaja
dan usia reproduksi : pemeriksaan gangguan haid, infeksi organ
reproduksi
Menopause : keluhan organ reproduksi, keluhan sistemik
menopause, keluhan pada payudara
c. Infertilitas
Sasaran : setiap pasangan suami istri usia produktif yang sulit
memperoleh keturunan. Pemeriksaan kelainan anatomi, infeksi
organ reproduksi dan kelainan hormonal
d. Pelayanan KB :
Sasaran : setiap pasangan suami istri usia produktif , untuk
mengatur kehamilan. Jenis layanan kontrasepsi : IUD, pil KB,
implant atau susuk, suntik, kondom, MOW

5. Klinik Anak :
Pelayanan pasien di klinik anak dilakukan oleh dokter spesialis anak.
RSUD Bajawa sampai tahun 2019 belum mempunyai dokter spesialis
anak yang menetap,tetapi merupakan dokter spesialis anak yang
mengikuti program WKDS. Jenis pelayanan di klinik anak meliputi :
a. Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dan perawatan tali pusat
meliputi penimbangan berat badan, pemeriksaan kondisi umum
dan fisik, pemantauan pemberian ASI dan kemampuan minum
bayi, pemeriksaan tanda-tanda infeksi pada tali pusat, serta
edukasi mengenai cara perawatan tali pusat yang benar.
b. Pemeriksaan dan pengobatan pasien dengan tujuan ke klinik anak
atau konsulan dari klinik lain meliputi anamnese (keluhan),
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (radiologi dan
laboratorium) bila diperlukan, pemberian resep dan edukasi kepada

14
orang tua (pasien) mengenai masalah kesehatan yang akan atau
sedang mereka alami
c. Pemeriksaan tumbuh kembang anak meliputi pemeriksaan tinggi
badan, berat badan (status gizi). Setiap kasus gangguan tumbuh
kembang akan ditindaklanjuti bekerjasama dengan instalasi
rehabilitasi medic bila diperlukan
6. Klinik gigi
Pelayanan pasien di klinik gigi dilakukan oleh dokter gigi. Jenis
pelayanan yang diberikan meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan gigi rutin
b. Perawatan saluran akar gigi dan tumpatan
c. Pembersihan karang gigi
d. Pencabutan gigi
e. Bedah mulut minor meliputi odontektomi gigi impaksi
mesioangular,fiksasi fraktur dentoalveolar sederhana
f. Pembuatan dan pemasangan gigi tiruan lepasan menggunakan
bahan akrilik

7. Klinik VCT
Pelayanan pasien di klinik VCT dilakukan oleh dokter dan perawat yang
telah mengikuti pelatihan VCT. Dokter yang melayani di klinik VCT
dokter I Made Doni Hartawan. Klinik VCT melayani pasien tujuan klinik
VCT dan konsulan dari klinik lain serta pemberian obat HIV/AIDS di
instalasi Farmasi RS.
8. Klinik TB Paru
Pelayanan pasien di klinik TB Paru dilakukan oleh dokter umum dan
dokter spesialis penyakit dalam. Pasien yang dicurigai atau mempunyai
riwayat penyakit TB Paru akan langsung dilayani oleh dokter umum di
klinik TB dan bila dibutuhkan akan dikonsulkan kepada dokter spesialis
penyakit dalam.

15
BAB V

LOGISTIK

A. Prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat di poliklinik


1. Pengertian : Penyediaan alat kesehatan dan obat di poliklinik adalah
permintaan obat dan alat kesehatan di instalasi farmasi oleh dokter
dengan menggunakan resep.
2. Prosedur :
a) permintaan alat kesehatan atau obat ditulis pada kertas resep oleh
dokter poliklinik
b) resep dilengkapi nama dan SIP dokter, tanggal, nama pasien, tanggal
lahir pasien, berat badan dan alamat pasien serta nomor rekam
medic
c) resep tersebut kemudian dibawa ke kasir dan selanjutnya ke
instalasi farmasi rs
B. Perencanaan peralatan dan peremajaan
1. Pengertian : suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan
baru sesuai kebutuhan saat itu atau sebagai pengganti alat rusak atau
harus diganti karena keausannya.
2. Tujuan : adalah agar peralatan dapat digunakan setiap saat tanpa ada
hambatan dan menunjang proses pelayanan di masing-masing klinik
3. Prosedur kegiatan :
a) Dilakukan pengecekan rutin sehingga diketahui peralatan yang tidak
dapat digunakan atau diperbaiki dan direncenakan dalam anggaran
rutin atau diganti yang baru.
b) Pengajuan perencanaan pembelian alat baru diketahui oleh kepala
seksi dan kepala bidang yang bertanggung jawab untuk pengadaan
peralatan dan tim pengadaan barang di rs serta dengan perkiraan
harga.
c) Bila sudah terealisasi, kepala klinik mengecek dan mengambil alat
tersebut di bagian logistik rs, setelah diperbolehkan oleh petugas
logistic rs,alat tersebut dapat diambil, dan dituliskan dalam buku
inventaris klinik masing-masing

16
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk
asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden, dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko. Insiden keselamatan pasien
adalah kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian,
dll) yang tidak seharusnya terjadi.
B. Tujuan :
1. Mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil
2. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rs
3. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
4. Menurunkan kejadian tidak diharapkan di rs
5. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C. Tatalaksana keselamatan pasien
Ada tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil
2. Memimpin dan mendukung karyawan
3. Mengintegrasikan aktifitas pengelolaan resiko. Mengembangkan
sistem dan proses pengelolaan resiko serta melakukan identifikasi
dan asesmen hal potensial bermasalah

17
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar
dengan mudah dapat melaporkan kejadian atau insiden, serta
rumah sakit mengatur pelaporan kepada KKP-RS ( Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
5. Melibatkan dan komunikasi dengan pasien. Mengembangkan
cara-cara berkomunikasi yang terbuka dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
Mendorong karyawan untuk melakukan analisis masalah, belajar
bagaimana dan mengapa kejadian ini timbul.
7. Mencegah cidera melalui implementasi system keselamatan
pasien. Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau
masalah keselamatan pasien untuk melakukan perubahan pada
sistem pelayanan.

Dalam melaksanakan keselamatan pasien ada standar keselamatan


pasien yaitu :

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk
mencapai keselamatan pasien
D. Sasaran keselamatan pasien di Instalasi rawat jalan RSUD Bajawa
1. Ketepatan identifikasi pasien adalah ketepatan penentuan
identitas pasien sejak awal pasien masuk sampai dengan pasien
keluar terhadap semua pelayanan yang diterima oleh pasien.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi lisan yang menggunakan prosedur write back,
read back, dan repeat back (reconfirm).
3. Ketepatan penyampaian hasil penunjang: ketepatan penulisan
atau penyimpanan hasil penunjang pada rekam medic pasien

18
4. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat pasien, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara/rute, tepat waktu, dan tepat dokumentasi.

19
BAB VII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal


164 ayat (1) menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan
serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaaan. Rumah sakit adalah
tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti di atas berarti wajib
menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan kerja
adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjanya, perusahaan, maupun bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar
tempat kerja tersebut. Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah
pekerjaan yang bersifat manusiawi yang memungkinkan pekerja berada dalam
kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja
sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia. Keselamatan
dan kesehatan kerja merupakan bagian integral dari pelindungan terhadap
pekerja dalam hal ini Instalasi rawat jalan dan perlindungan terhadap rumah
sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan
produktifitas pegawai dan rumah sakit.

Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas kesehatan :

1. Petugas kesehatan yang merawat pasien menular harus


mendapatkan pelatihan mengenai cara penularan dan penyebaran
penyakit, yang sesuai protocol bila terpajan.
2. Petugas yang berkontak langsung dengan pasien penyakit menular
harus diberi penjelasan umum mengenai penyakit tersebut
3. Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit menular
melalui udara harus menjaga fungsi saluran pernapasan dengan baik
dan menjaga kebersihan tangan
A. Tujuan :
1. Petugas kesehatan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran
infeksi

20
2. Petugas kesehatan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular di lingkungan
tempat kerjanya, untuk menghindarkan hal itu, setiap petugas harus
menerapkan prinsip universal precaution.
B. Prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
Prosedur utama dalam prinsip universal precaution dalam kaitan
keselamatan kerja adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene
sanitasi ruangan, dan sterilisasi peralatan. Tiga prinsip tersebut
dijabarkan menjadi 5(lima) kegiatan pokok yaitu :
1. Cuci tangan dengan metode standar dan pada saat yang tepat guna
mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung diri yang memenuhi standar diantaranya
pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah
serta cairan infeksi yang lain
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan.
Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah
dipakai ke pasien
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan. Tersedianya tempat
pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius
serta terdapatnya tempat sampah khusus untuk pembuangan jarum
ataupun spuit bekas.

Setiap petugas kesehatan yang berkontak dengan pasien menganggap


bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit sehingga unsur
keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan

21
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masayarakat mengenai


kesehatan, maka saat ini masyarakat semakin memperhatikan mutu
pelayanan kesehatan yang diterima. Pengendalian mutu di Instalasi rawat
jalan harus dilakukan demi kepentingan dan kepuasan pasien sehinggan
nantinya dapat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan instalasi rawat
jalan khususnya dan rumah sakit umum daerah bajawa pada umumnya.
Indikator mutu pelayanan instalasi rawat jalan RSUD Bajawa mengacu pada
pedoman indikator mutu RSUD Bajawa adalah :

1. Dokter Pemberi Pelayanan Spesialis Rawat Jalan

Judul Dokter Pemberi Pelayanan Spesialis Rawat Jalan

Definisi Dokter Pemberi pelayanan spesialis rawat jalan adalah dokter


spesialis yang memberikan pelayanan di klinik rawat jalan di
Operasional
RSUD Bajawa yang dilayani oleh dokter spesialis.

Dokter spesialis di klinik rawat jalan RSUD Bajawa adalah


1. Dokter spesialis penyakit dalam
2. Dokter spesialis bedah
3. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan
4. Dokter spesialis anak

Tujuan Tersedianya pelayanan klinik di rawat jalan oleh tenaga


spesialis yang kompeten pada hari kerja di rumah sakit.

Dimensi Mutu  Efisiensi


 Efektifitas
√Aksesibilitas
 Keselamatan
√Fokus kepada pasien
√Kesinambungan

Dasar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/MenKes/SK/II/2008


pemikiran/alas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

an pemilihan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 340/MenKes/ tentang


klasifikasi rumah sakit

22
Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh dokter
spesialis dalam waktu satu bulan

Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam waktu satu
bulan

Formula Numerator /denomerator/hari x100%


pengukuran

Metologi Sensus Harian


Pengumpulan
Data

Cakupan data Total besar/Sample


Sampel: Jumlah minimal sampel sesuai pedoman PMKP

Frekuensi □Harian
pengumpulan  Mingguan
data √Bulanan
 Lainnya .................

Frekuensi  Mingguan
analisis  Bulanan
√Triw.ulan
 Semester

Nilai 100%
Ambang/Standa
r

Metodologi Statistik : Run Chart


Analisis Interpretasi data : Trend, dibandingkan dengan standar

Sumber Formulir pengambilan data rawat jalan


data/area
monitoring

PJ Data Kepala instalasi rawat jalan

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi

23
Eksternal: Mading RS

2. Waktu tunggu rawat jalan

Judul Waktu tunggu rawat jalan

Definisi Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien


kontak dengan petugas pendaftaran sampai dilayani oleh
Operasional
dokter/dokter spesialis yaitu ≤ 60 menit
Catatan :
Yang dimaksud kontak dengan petugas pendaftaran adalah
waktu petugas mencatat identitas pasien
Yang dimaksud dilayani oleh dokter/dokter spesialis adalah
waktu pasien kontak awal dengan dokter/dokter spesialis

Tujuan Tersedianya pelayanan dokter/dokter spesialis di rawat jalan


yang mudah dan cepat diakses oleh pasien pada hari kerja

Dimensi Mutu √Efisiensi


√Efektifitas
√ Aksesibilitas
□Keselamatan
√Fokus kepada pasien
√Kesinambungan

Dasar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/MenKes/SK/II/2008


pemikiran/alas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

an pemilihan

Numerator Jumlah pasien rawat jalan yang waktu tunggu ≤ 60 menit

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dalm 1 bulan

Formula Numerator /denomerator/menit x100%


pengukuran

Metologi Sensus Harian


Pengumpulan
Data

Cakupan data Total besar/Sample

24
Sampel: Jumlah minimal sampel sesuai pedoman PMKP

Frekuensi □Harian
pengumpulan  Mingguan
data √Bulanan
 Lainnya .................

Frekuensi  Mingguan
analisis  Bulanan
√Triw.ulan
 Semester

Nilai ≤ 60 menit
Ambang/Standa
r

Metodologi Statistik : Run Chart


Analisis Interpretasi data : Trend, dibandingkan dengan standar

Sumber Formulir pengambilan data rawat jalan


data/area
monitoring

PJ Data Kepala instalasi rawat jalan

Publikasi data Internal : Rapat koordinasi


Eksternal: Mading RS

25
BAB IX
PENUTUP
Demikian telah disusun suatu pedoman pelayanan Instalasi Rawat
Jalan yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pelayanan di Instalasi rawat
jalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan di RSUD
Bajawa. Pedoman ini akan mengalami perbaikan dalam upaya peningkatan
kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan suatu evaluasi secara
teratur dan berkelanjutan dalam hal pemantauannya

26
LAMPIRAN : DENAH RAWAT JALAN

UTARA

POLI POLI POLI POLI LOKET   LOKET


DALA UMU PENDAFTARA BPJS/
KIA BEDAH M M N KASIR
SELATAN
PINTU PINTU
MASUK KELUAR

NOMOR ANTRI   TOILET POLI POLI RUANG


PETUGA
SKRINING BATUK   S ANAK GIGI TUNGGU PASIEN
TOILE BANK
PENILAIAN RESIKO JATUH T   NTT
PASIE
N  

27

Anda mungkin juga menyukai