PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah organisasi yang berkiprah dalam bidang jasa
pelayanan kesehatan perorangan. Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat kabupaten Ngada dan sekitarnya. Penyelenggaraan
pelayanan di RSUD Bajawa didukung oleh banyak jenis ketrampilan
SDM baik yang berbentuk profesi maupun non profesi. Salah satu
bentuk penyelenggaraan di RSUD Bajawa adalah rawat jalan. Bentuk
pelayanan ini memberi pengobatan yang adekuat dengan biaya yang
lebih sedikit dan lebih sedikit intervensi. Pelayanan rawat jalan di RSUD
Bajawa dibagi menjadi beberapa klinik sesuai dengan banyaknya
pelayanan spesialistik dari staf medis yang ada. Dengan adanya program
jaminan kesehatan nasional,semakin mudah bagi masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan,berakibat meningkatnya kunjungan di
rumah sakit. Rawat jalan RSUD Bajawa selain menerima rujukan yang
datang dari puskesmas di sekitar kabupaten Ngada,juga melayani
rujukan dari kabupaten Nagekeo dan Manggarai Timur, sehingga
semakin hari jumlah kunjungan di rawat jalan semakin meningkat.
Jika kita mengacu pada analisa Ros, poliklinik rawat jalan yang
baik adalah yang mempunyai ciri-ciri fasilitas rumah sakit yang
memadai, jam praktek yang tepat dan system rujukan yang baik,
penjadwalan kunjungan yang efisien untuk memperpendek waktu
tunggu, tarif yang terjangkau oleh sasaran, serta kualitas pelayanan
yang oleh pasien dinilai baik bila pelayanan oleh dokter dan perawat
dilakukan dengan ramah, penuh perhatian terhadap kebutuhan pasien
dan perasaannya.
Di RSUD Bajawa jumlah kunjungan rata2 perhari 80-100 pasien,
dengan waktu tunggu mendapat pelayanan oleh dokter rata2 60-120
menit, dan fasilitas ruang tunggu yang tersedia kurang cukup untuk
menampung pasien yang datang ke rawat jalan, sehingga pasien masih
menunggu di luar poliklinik. Namun RSUD Bajawa tetap berusaha
1
untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien, menjamin
kontinuitas pelayanan, serta mendapatkan pelayanan yang terintegrasi
dan terkoordinasi dari berbagai asuhan dari para professional pemberi
asuhan sehingga diharapkan mendapat hasil pelayanan yang
efektif,efisien dan menjamin keselamatan pasien,serta bermuara pada
kepuasan pasien dan pemenuhan hak pasien
Oleh karena itu, perlu disusun suatu pedoman pelayanan yang
mengatur jalannya pelayanan di rawat jalan yang diharapkan bias
memenuhi pelayanan yang efektif,efisien dan menjamin keselamatan
pasien
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Tercapainya unit pelayanan rawat jalan yang efektif,efisien, menjamin
keselamatan pasien, menjamin kontinuitas pelayanan,serta
pelayanan yang terkoordinasi dan terintegrasi dari berbagai asuhan
dari para professional pemberi asuhan sehingga bermuara pada
kepuasan pasien dan hak pasien terpenuhi
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan di rawat jalan yang
merata,terjangkau serta terkoordinasi dengan berbagai asuhan
dari para professional pemberi asuhan
b) Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan SPO sehingga hasil pelayanan
kesehatan yang efektif, efisien dan menjamin keselamatan pasien
c) Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman
dan lingkungan yang aman
C. Ruang Lingkup
Instalasi rawat jalan RSUD Bajawa sesuai dengan rumah sakit tipe C
memberikan pelayanan umum dan spesialis dasar terdiri dari :
1. Klinik Umum
2. Klinik gigi
3. Klinik spesialis terdiri dari spesialis penyakit dalam, bedah, anak,
kebidanan dan kandungan
4. Klinik VCT
2
5. Klinik TB Paru
D. Batasan Operasional
Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting
sesuai dengan kerangka pelayanan di instalasi rawat jalan :
1. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
2. Instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan
pengobatan oleh dokter ahli di bidang masing-masing untuk pasien
yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau
tidak memerlukan pelayanan rawat inap
3. Klinik umum adalah yang melayani pemeriksaan dan penentuan
diagnosa dan dokter yang melayani dokter umum
4. Klinik kebidanan dan kandungan adalah yang melayani
pemeriksaan kehamilan, konsultasi kandungan/alat kontrasepsi,
tindakan pemasangan/pelepasan alat kontrasepsi, pemeriksaan
penunjang USG,penentuan diagnosa dan dokter yang melayani
dokter spesialis ObGin
5. Klinik bedah adalah yang melayani pemeriksaan,penentuan
diagnosa, rawat luka, dokter yang melayani dokter spesialis Bedah
6. Klinik dalam adalah yang melayani pemeriksaan dan penentuan
diagnosa, dokter yang melayani dokter spesialis penyakit dalam
7. Klinik anak adalah yang melayani pemeriksaan, penentuan
diagnosa dan dokter yang melayani dokter spesialis Anak
8. Klinik gigi adalah yang melayani pemeriksaan dan penentuan
diagnosa untuk gigi dan mulut dan melayani dokter gigi
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit
3
3. Undang- undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang
praktik kedokteran
4. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang
tenaga kesehatan
5. Undang-undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2014 tentang
keperawatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1045/Menkes/PER/XI/2006 tentang pedoman organisasi rumah
sakit di lingkungan departemen kesehatan
8. Surat Keputusan direktur RSUD Bajawa tentang Struktur Organisasi
dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan di poliklinik dijabarkan dalam table sebagai
berikut :
Table 2.1 Distribusi ketenagaan di poliklinik
1 Umum 1 perawat 1
3 Bedah 1 perawat 2
5 Anak 1 Perawat 1
7 VCT 1 perawat 1
8 Tb Paru 1 perawat 1
C. Pengaturan Jaga
Instalasi rawat jalan RSUD Bajawa memiliki 8 (Delapan) ruangan
yang dipakai sebagai pelayanan poliklinik ditambah ruangan loket
5
pendaftaran,skrining, kasir rawat jalan serta BPJS Center dengan
jadwal pelayanan dari pukul 07.30 WITA s/d 13.00 WITA
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Ada di lampiran
B. Standar fasilitas
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET
A. KLINIK UMUM
1 STETOSKOP 1 BUAH
2 TENSI METER AIR RAKSA 1 BUAH
3 EKG 1 BUAH
4 FILM VIEWER 1 BUAH
5 TIMBANGAN 1 BUAH
6 MEJA BIRO 2 BUAH
7 KURSI 5 BUAH
8 KOMPUTER DAN PERANGKATNYA 1 SET
9 LEMARI 1 BUAH
10 TEMPAT TIDUR PERIKSA 1 BUAH
11 TEMPAT SAMPAH SESUAI JENIS 3 BUAH
12 TROLI EKG 2 BUAH
13 SAMPIRAN 1 BUAH
14 SET THT 1 SET
15 ALAT SATURASI OKSIGEN 1 BUAH
16 AIPHONE 1 BUAH
17 TIRAI/SAMPIRAN 1 LEMBAR
B. KLINIK PENYAKIT DALAM
1 TENSI METER 1 BUAH
2 STETOSKOP 1 BUAH
3 ALAT NEBULIZER DEWASA 1 SET
4 TIMBANGAN 1 BUAH
5 MEJA BIRO 2 BUAH
6 KURSI 4 BUAH
7 LEMARI 1 BUAH
8 TEMPAT TIDUR PERIKSA 1 BUAH
9 TROLI 2 BUAH
10 TEMPAT SAMPAH SESUAI JENIS 3 BUAH
11 TIRAI/SAMPIRAN 1 LEMBAR
12 KOMPUTER DAN PERANGKATNYA 1 SET
13 AIPHONE 1 BUAH
14 FILM VIEWER 1 BUAH
15 EMBER BERTUTUP 2 BUAH
C. KLINIK BEDAH
1 AIPHONE 1 BUAH
2 TEMPAT TIDUR PASIEN 1 BUAH
7
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET
8
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET
9
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET
10
JUMLA
NO NAMA BARANG H SATUAN KET
11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
12
b. Medical chek up atas permintaan instansi pemerintah atau lembaga
resmi lainnya terdiri dari :
Pemeriksaan laboratorium : darah rutin : Hb, MCV, MCH,
MCHC, leukosit, trombosit, hematokrit. Kimia klinik : Gula
darah puasa, gula darah 2 jam PP, ureum, Creatinin, SGOT,
SGPT, HbsAg, Kolesterol total, HDL, LDL, Trigliserida, Asam
Urat, dan Malaria, urin lengkap, narkoba
EKG
Radiologi : foto rontgen Thorax
Pemeriksaan lain sesuai kebutuhan instansi atau lembaga
5. Klinik Anak :
Pelayanan pasien di klinik anak dilakukan oleh dokter spesialis anak.
RSUD Bajawa sampai tahun 2019 belum mempunyai dokter spesialis
anak yang menetap,tetapi merupakan dokter spesialis anak yang
mengikuti program WKDS. Jenis pelayanan di klinik anak meliputi :
a. Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dan perawatan tali pusat
meliputi penimbangan berat badan, pemeriksaan kondisi umum
dan fisik, pemantauan pemberian ASI dan kemampuan minum
bayi, pemeriksaan tanda-tanda infeksi pada tali pusat, serta
edukasi mengenai cara perawatan tali pusat yang benar.
b. Pemeriksaan dan pengobatan pasien dengan tujuan ke klinik anak
atau konsulan dari klinik lain meliputi anamnese (keluhan),
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (radiologi dan
laboratorium) bila diperlukan, pemberian resep dan edukasi kepada
14
orang tua (pasien) mengenai masalah kesehatan yang akan atau
sedang mereka alami
c. Pemeriksaan tumbuh kembang anak meliputi pemeriksaan tinggi
badan, berat badan (status gizi). Setiap kasus gangguan tumbuh
kembang akan ditindaklanjuti bekerjasama dengan instalasi
rehabilitasi medic bila diperlukan
6. Klinik gigi
Pelayanan pasien di klinik gigi dilakukan oleh dokter gigi. Jenis
pelayanan yang diberikan meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan gigi rutin
b. Perawatan saluran akar gigi dan tumpatan
c. Pembersihan karang gigi
d. Pencabutan gigi
e. Bedah mulut minor meliputi odontektomi gigi impaksi
mesioangular,fiksasi fraktur dentoalveolar sederhana
f. Pembuatan dan pemasangan gigi tiruan lepasan menggunakan
bahan akrilik
7. Klinik VCT
Pelayanan pasien di klinik VCT dilakukan oleh dokter dan perawat yang
telah mengikuti pelatihan VCT. Dokter yang melayani di klinik VCT
dokter I Made Doni Hartawan. Klinik VCT melayani pasien tujuan klinik
VCT dan konsulan dari klinik lain serta pemberian obat HIV/AIDS di
instalasi Farmasi RS.
8. Klinik TB Paru
Pelayanan pasien di klinik TB Paru dilakukan oleh dokter umum dan
dokter spesialis penyakit dalam. Pasien yang dicurigai atau mempunyai
riwayat penyakit TB Paru akan langsung dilayani oleh dokter umum di
klinik TB dan bila dibutuhkan akan dikonsulkan kepada dokter spesialis
penyakit dalam.
15
BAB V
LOGISTIK
16
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk
asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden, dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko. Insiden keselamatan pasien
adalah kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian,
dll) yang tidak seharusnya terjadi.
B. Tujuan :
1. Mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil
2. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rs
3. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
4. Menurunkan kejadian tidak diharapkan di rs
5. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C. Tatalaksana keselamatan pasien
Ada tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil
2. Memimpin dan mendukung karyawan
3. Mengintegrasikan aktifitas pengelolaan resiko. Mengembangkan
sistem dan proses pengelolaan resiko serta melakukan identifikasi
dan asesmen hal potensial bermasalah
17
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar
dengan mudah dapat melaporkan kejadian atau insiden, serta
rumah sakit mengatur pelaporan kepada KKP-RS ( Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
5. Melibatkan dan komunikasi dengan pasien. Mengembangkan
cara-cara berkomunikasi yang terbuka dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
Mendorong karyawan untuk melakukan analisis masalah, belajar
bagaimana dan mengapa kejadian ini timbul.
7. Mencegah cidera melalui implementasi system keselamatan
pasien. Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau
masalah keselamatan pasien untuk melakukan perubahan pada
sistem pelayanan.
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk
mencapai keselamatan pasien
D. Sasaran keselamatan pasien di Instalasi rawat jalan RSUD Bajawa
1. Ketepatan identifikasi pasien adalah ketepatan penentuan
identitas pasien sejak awal pasien masuk sampai dengan pasien
keluar terhadap semua pelayanan yang diterima oleh pasien.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi lisan yang menggunakan prosedur write back,
read back, dan repeat back (reconfirm).
3. Ketepatan penyampaian hasil penunjang: ketepatan penulisan
atau penyimpanan hasil penunjang pada rekam medic pasien
18
4. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat pasien, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara/rute, tepat waktu, dan tepat dokumentasi.
19
BAB VII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
20
2. Petugas kesehatan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular di lingkungan
tempat kerjanya, untuk menghindarkan hal itu, setiap petugas harus
menerapkan prinsip universal precaution.
B. Prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
Prosedur utama dalam prinsip universal precaution dalam kaitan
keselamatan kerja adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene
sanitasi ruangan, dan sterilisasi peralatan. Tiga prinsip tersebut
dijabarkan menjadi 5(lima) kegiatan pokok yaitu :
1. Cuci tangan dengan metode standar dan pada saat yang tepat guna
mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung diri yang memenuhi standar diantaranya
pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah
serta cairan infeksi yang lain
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan.
Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah
dipakai ke pasien
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan. Tersedianya tempat
pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius
serta terdapatnya tempat sampah khusus untuk pembuangan jarum
ataupun spuit bekas.
21
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
22
Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh dokter
spesialis dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam waktu satu
bulan
Frekuensi □Harian
pengumpulan Mingguan
data √Bulanan
Lainnya .................
Frekuensi Mingguan
analisis Bulanan
√Triw.ulan
Semester
Nilai 100%
Ambang/Standa
r
23
Eksternal: Mading RS
an pemilihan
24
Sampel: Jumlah minimal sampel sesuai pedoman PMKP
Frekuensi □Harian
pengumpulan Mingguan
data √Bulanan
Lainnya .................
Frekuensi Mingguan
analisis Bulanan
√Triw.ulan
Semester
Nilai ≤ 60 menit
Ambang/Standa
r
25
BAB IX
PENUTUP
Demikian telah disusun suatu pedoman pelayanan Instalasi Rawat
Jalan yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pelayanan di Instalasi rawat
jalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan di RSUD
Bajawa. Pedoman ini akan mengalami perbaikan dalam upaya peningkatan
kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan suatu evaluasi secara
teratur dan berkelanjutan dalam hal pemantauannya
26
LAMPIRAN : DENAH RAWAT JALAN
UTARA
27