HASIL PENGKAJIAN
32
tahun 2009 tanggal 25 Juni 2009 tentang SOTK baru Pemerintah Kabupaten
Cirebon dan perangkatnya.
Berdasarkan Peraturan daerah no 5 tahun 2009 tersebut nomenklatur RS
Arjawinangun berubah menjadi RSUD Arjawinangun. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan No. HK. 03 .05/I/7873/2010 tentang Penetapan Kelas Rumah
Sakit Umum Daerah Arjawinangun Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat,
RSUD Arjawinangun sebagai rumah sakit kelas C naik menjadi kelas B,
kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan daerah kabupaten Cirebon No.12
Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten.
Rumah Sakit Arjawinangun Kabupaten Cirebon, dalam pasal 5
menetapkan bahwa RSUD Arjawinangun adalah kelas B Non Pendidikan. Pada
tanggal 26 Juli 2011 dilakukan pembahasan tupoksi RSUD Arjawinangun 2011
dan pada tanggal 2 November 2011 dilaksanakan pelantikan Struktur Manajemen
RSUD Arjawinangun Kelas serta pada tanggal 18 Juli 2012 diresmikan oleh
Bupati sebagai rumah sakit Kelas B, pada tahun 2015 telah diresmikan ruang
perawatan jiwa sehingga RSUD Arjawinangun menjadi rumah sakit pemerintah
daerah yang mengintegrasikan perawatan jiwa dengan perawatan fisik.
d. Struktur Organisasi RS
e. Sumber Daya Manusia
a) Jumlah dokter RSUD Arjawinangun
Tabel 3.1
Jumlah Dokter Umun dan Spesialis
Di RSUD Arjawinangun Cirebon
18 Dokter Sp. KK 2 2
19 Dokter Gigi 2 2
20 Dokter Sp. Bedah Mulut 0 0
21 Dokter Sp. Urologi 1 1
22 Drg.Spesialis Orthodonty 1 1
23 Drg.Spesialis Kedokteran Gigi Anak 1 1
24 Drg.Spesialis Konservasi 1 1
JUMLAH 58 1 59
1. Pengelolaan Unit
a. Karakteristik Ruang Imam Bonjol
1) Struktur Organisasi
a) Struktur Ruangan Iman Bonjol
STRUKTUR ORGANISASI RUANG IMAM BONJOL
RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON
KEPALA INSTALASI RAWAT INAP
Dr. H. Rosidi
KEPALA RUANGAN
Vivi Shofiyah, S.Kep.,Ners
Administrasi
Khaerudin
Laki-Laki
Spul Hook
Perempuan
R. Kepala Ruangan
R. OPRA Nurstation U
R. Diskusi R. Isolasi LORONG
Dapur
K.09/T2
K.10/T2
K.12/T2
K.11/T2
Tangga
R. Nurse
Kepala Station
Ruangan
Isolas POLI
R.
i Tindaka R.
n Dokter
Tabel 3.2
Kualifikasi pendidikan formal tenaga keperawatan
Di Ruang Imam Bonjol RSUD Arjawinangun
No Tingkat pendidikan Jumlah Persentase
1 Ners 5 20 %
2 DIII 20 80 %
Total 25 100 %
Sumber :Data ruang Imam bonjol 2019
Analisis: Berdasarkan tabel 3.2 menunjukan tenaga keperawatan di ruang
Imam Bonjol sebagian besar berpendidikan D3 Keperawatan (Vokasional) dengan
persentasi sebesar 80%.
3) Karakteristik Perawat Berdasarkan Pelatihan PPI dan
Perawatan Luka Modern
Tabel 3.3
Pelatihan PPI dan Perawatan Luka Modern
Di RSUD Arjawinangun
No Jenis pelatihan Iya Tidak %
1 Pelatihan PPI 2 23 8
2 Pelatihan Perawatan Luka Modern 1 24 4
Berdasarkan tabel 3.3 perawat ruang Imam Bonjol yang mengikuti pelatihan
PPI sebanyak 2 orang atau 8%. dan yang mengikuti perawatan luka modern
sebanyak 1 orang atau 4%
c. Karakteristik Pasien
1) Karakteristik Pasien Masuk di Ruang Imam Bonjol
Grafi 3.4
Data Jumlah Pasien Masuk di Ruang Imam Bonjol
Dari Bulan Januari-Desember 2019 RSUD Arjawinangun
250
200
150
100
50
Berdasarkan grafik 3.4 pasien masuk dalam 1 tahun di ruang rawat imam bonjol
berjumlah 2395 pasien dengan rata rata perbulan 199 pasien.
2) Karakteristik berdasarkan pasien Keluar
Grafik 3.5
Data Jumlah Pasien Keluar di Ruang Imam Bonjol
Dari Bulan Januari-Desember 2019 RSUD Arjawinangun
250
200
150
100
50
1000
800
600
400
200
Berdasarkan grafik 3.6 pasien lama rawat dalam 1 tahun di ruang rawat imam
bonjol berjumlah 1.0361 hari dengan rata-rata perbulan 863 hari.
Tabel 3.4
Kepatuhan 5 Momen Cuci Tangan Perawat
Ruang Imam Bonjol RSUD Arjawinangun Cirebon
No 5 Momen Cuci Tangan %
1 Sebelum kontak Dengan Pasien 28,4
2 Sebelum Melakukan Tindakan Aseptik 41,2
3 Setelah kontak Denga Pasien 68,4
4 Setelah Terkena Cairan Tubuh Pasien 86,8
5 Setelah Kontak Dengan Lingkungan Pasien 21,6
Rata-Rata 48,48
Berdasarkan Tabel 3.4 dari hasil observasi selama 24 jam / 3 Shift didapatkan
hasil dari 10 tindakan perawat imam bonjol dengan sampel 25 perawat yang
mematuhi 5 momen cuci tangan dengan rata-rata sebanyak 48,48 %
Tabel 3.5
Tindakan Manajemen Nyeri Perawat Terhadap Pasien
No Tindakan %
1 Manajemen Nyeri 8
Berdasarkan Tabel 3.4 didapatkan dari hasil observasi selam 3 hari dari
tanggal 19 sampai dengan 22 Januari 2020 perawat dalam melakukan tindakan
manajemen nyeri sebanyak 8%
4) BOR
Tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di Rumah Sakit dapat
dilihat dari persentasi BOR (Bod Occupaion Rate). Berdasarkan data yang diperoleh
dari ruang Imam Bonjol diperoleh hasil perhitungan BOR berdasarkan data selama 1
tahun terakhir yaitu dari bulan Januari-Desember 2019 dengan jumlah tempat tidur 48
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7
Distribusi Nilai BOR Di Ruang Imam Bonjol
RSUD Arjawinangun Pada Januari-Desember 2019
Analisis: Berdasarkan tabel 3.7 diperoleh rata-rata nilai BOR pada 1 tahun
terakhir yaitu dari bulan Januri-Desember 2019 sebesar 69.20%, Menurut DEPKES
RI (2005) menyebutkan bahwa BOR yang ideal adalah antara 60-85%, jadi dapat
disimpulkan bahwa BOR di ruangan Imam Bonjol masuk dalam kategori baik.
Tabel 3.8
Distribusi Nilai LOS Di Ruang Imam Bonjol
RSUD Arjawinangun Pada Januari-Desember 2019
Analisis : Berdasarkan tabel 3.8 hasil data pada bulan Januari-Desember 2019
didapatkan data lama rawat 10.361 dengan jumlah pasien keluar 2.390 sehingga LOS
yang didapatkan 3 hari.
Tabel 3.11
Distribusi Nilai NDR Di Ruang Imam Bonjol
RSUD Arjawinangun Pada Januari-Desember 2019
Bulan Jumlah Pasien Jumlah Pasien NDR (%)
Meninggal Keluar
Januari 5 202 24.75
Februari 3 209 14.35
Maret 2 210 9.52
April 1 182 5.49
Mei 0 172 0.00
Juni 1 158 6.33
Juli 3 205 14.63
Agustus 4 215 18.60
September 0 204 0.00
Oktober 4 212 18.87
November 4 235 17.02
Desember 1 186 5.38
Jumlah 28 2.390 1.17
Sumber: Data bulan Januari-Desember 2019
Tabel 3.12
Distribusi Nilai GDR Di Ruang Imam Bonjol
RSUD Arjawinangun Pada Januari-Desember 2019
Tabel 3.13
Daftar Alat Kesehatan Ruang Imam Bonjol tanggal 20-23 Februari 2017
RSUD Arjawinangun Tahun 2018
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Kurang Ket.
Baik Rusak
Baik
A. Alat Kesehatan
1 Bak Instrumen 13 1 12
2 Bengkok 10 10 -
3 Spuit - - - Tidak ada
4 Bed side monitor - - - Tidak ada
5 Brangkar 2 2 -
6 Gunting perban 2 2 -
7 Gliserin spuit - - - Tidak ada
8 Infuse pump - - - Tidak ada
9 Irigator set - - - Tidak ada
10 Korsi roda 2 2 -
11 Lampu sorot tindakan 1 1 -
12 Lampu emergency - - - Tidak ada
13 Light case - - - Tidak ada
14 Lampu baca rongent 1 1 -
15 Nebulizer 2 2 -
16 Oksigen sentral - - - Tidak ada
17 Oksimetry 3 2 1
18 Pen light 1 1 -
19 Pispot - - - Tidak ada
20 Pinset anatomis 28 24 4
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Kurang Ket.
Baik Rusak
Baik
21 Pinset sirurgis 11 10 1
22 Reflek hummer 1 1 -
23 Standar Waskom - - - Tidak ada
double
24 Set angkat jahitan - - - Tidak ada
25 Set ganti balutan - - - Tidak ada
Set aspirasi sumsum - - - Tidak ada
26 tulang belakang
27 Spigmomanometer - - - Tidak ada
28 Spirometry - - - Tidak ada
29 Sucsion fortable 1 1 -
30 Sucsion sentral - - - Tidak ada
31 Standar infus 47 47 -
Set resusitasi 2 1 1
32 deawasa/anak
33 Standar infus mobile 5 5 -
Stetoskop dewasa 6 6 -
34
35 Stetoskop anak - - - Tidak ada
36 Syringe pump 1 1 -
Tempat tidur pasien 48 48 -
37 (manual)
Tempat tidur pasien - - - Tidak ada
38 elektrik
39 Tensimeter dewasa 1 1 -
40 Thermometer digital 2 2 -
Thermometer sensor 1 1
41 infared
Timbangan berat 1 1 -
42 badan dewasa
Timbangan berat - - - Tidak ada
43 badan anak
44 Tongue spatel 1 1
45 Troli emergency 1 1 -
Troli tindakan 4 4 -
46 instrument
Troli tabung oksigen 2 2 -
47 besar
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Kurang Ket.
Baik Rusak
Baik
48 Tabung oksigen kecil 1 1 -
49 Troli dan alat EKG 1 1 -
50 Tourniquet 3 3 -
51 Thoracic drainage - - - Tidak ada
52 Skerm - - - Tidak ada
53 Urinal pot - - - Tidak ada
54 Vein stabileizer 1 1 -
55 Set cuci rambut - - - Tidak ada
56 Set memandikan - - - Tidak ada
57 Set GV 14 14
58 Sterilisator - - - Tidak ada
59 Vasculuminafar - - - Tidak ada
B. Sarana pendukung1
1 AC ½ PK 1 1 -
2 AC 1 PK 1 1 -
3 AC 2 PK 8 2 6
4 APAR 2 2 -
5 Lemari Arsip 2 2 -
6 Lemari Alkes 1 1 -
7 Loker Obat 1 1 -
8 Loker Perawat 1 1 -
9 Computer 1 1 -
10 Kulkas Obat 1 1 -
11 Kursi Perawat 6 6 -
12 Kursi Kayu - - - Tidak ada
Kursi Penunggu 37 37 -
13 Pasien
14 Kursi Bundar Tinggi 9 9 -
15 Kursi Kayu Panjang - - - Tidak ada
16 Kipas Angin Tornado 1 1 -
17 Kipas Angin Dinding 23 23 -
18 Kabinet - - - Tidak ada
19 Meja Kayu 2 2 -
20 Meja Makan Pasien - - - Tidak ada
21 Printer 1 1 -
22 Televisi 1 1 -
23 Telephone 3 3 -
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Kurang Ket.
Baik Rusak
Baik
24 Kursi Penunggu - - - Tidak ada
Pasien Ada Sandaran
Sumber: Data Bulan Januari – Desember 2019
Analisis: Berdasarkan tabel 3.13 alat-alat kesehatan dalam keadaaan kurang
baik namun hasil dari observasi selama dua hari tanggal 20-23 Januari 2020 alat yang
di gunakan untuk set ganti balutan belum memadai. Selain itu, dalam perawatan alat
setelah pakai seperti nirbeken dan alat-alat habis pakai disimpan di tempatnya, dan
ruang tempat penyimpanan alat terpelihara dengan baik. Penyimpanan spuit habis
pakai di simpan di tempat sampah yang khusus spuit, sedangkan benda tajam dan
jarum masuk ke safety box, serta pembuangan sampah medis dan nonmedis sudah
menggunakan tempat yang sesuai dengan jenis sampah di ruang Imam Bonjol.
Pada hasil observasi ruang Imam Bonjol tidak sepenuhnya memiliki sarana
pendukung sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan pelayanan kesehatan pada pasien
seperti mesin EKG yang dimiliki ruangan hanya satu. Untuk sarana pendukung
lainnya seperti kipas angin dinding yang dimilki oleh ruang Imam Bonjol sejumlah
23 yang berfungsi dengan baik dan yang menggunakan AC
1) Inventaris Linen
Berdasarkan hasil observasi, linen yang digunakan di Ruang Imam Bonjol
sudah tersentral, stock hanya kurang dari kebutuhan ruangan untuk setiap harinya.
Linen dalam keadaan baik semua, proses suplai linen langsung diperoleh dari sentral
laundry RSUD Arjawinangun. Ruang Imam Bonjol hanya memiliki 39 linen
sedangkan tempat tidur di ruangan berjumlah 48 tempat tidur sehingga dapat
dikatakan jumlah linen kurang dalam ruangan.
Analisis: berdasarkan observasi dan wawancara ke 14 pasien pada tanggal
20-23 Januari 2020 didapatkan data bahwa linen diganti ketika sudah dalam keadaan
kotor dan ketika terkena cairan tubuh pasien, berdasarkan wawancara dengan
perawat, perawat mengatakan linen diganti 1 hari sekali. Kebersihan untuk pasien
harus dijaga kebersihannya untuk mengurangi terjadinya infeksi dan mencegah
lamanya rawat inap. Perawatan tempat tidur pasien merupakan hal yang harus
diperhatikan untuk meningkatkan rasa nyaman pasien selama dirawat di rumah sakit
sehingga kebutuhan pasien terpenuhi. Ruang tempat penyimpanan linen tertata
dengan rapih namun dalam keadaan pintu lemari terbuka.