PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pusat kesehatan masyarakat, disingkat PUSKESMAS adalah Organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tept guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya ksehatan
tersebut diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan
mutu pelayanan kepada per-orangan. Oleh karenanya puskesmas haruslah didukung
dengan ada nya tempat pelayanan yang berupa banguanan dan sarana lingkungan
yang memadai, untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan maka
diperlukan upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan agar bisa menjaga
kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.
II. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Maksud dari kegiatan UKL-UPL adalah membantu dalam penyusunan kajian
lingkungn terhadap pembangunan dengan menganalisa kemungkinan dampak
dan cara mngatasinya terhadap fisik bangunan puskesmas, sehingga pasca
operasional bisa diatasi tanpa kendala apapun.
B. Tujuan
Menyiapkan dokumen lingkungan hidup ( UKL-UPL ) yang akan digunakan
pihak pemrakarsa sebagai dasar melakukan kelayakan fisik terhadap
pembangunan puskesmas dikabupaten Empat Lawang, termasuk pengelolaan
terhadap dampak lingkungan yang mungkin timbul dan mengatasinya serta
menghasilkan dokumen UKL-UPL lengkap dengan upaya lingkungan yang
menyertainya agar berhasil guna dan tepat guna/ sasaran.
1
BAB II
URAIAN RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
2
Kecamatan : Pendopo
A. PENGGUNAAN LAHAN
Puskesmas Rawat Inap Pendopo memiliki bangunan diatas lahan ±…..m² yang menjadi lahan
terbuka (10%) dan lahan tertutup (90%). Lahan terbuka berupa lahan parkir dan lahan
tertutup diperuntukkan sebagai bangunan tempat kegiatan pelayanan, ruang kantor pimpinan,
dan 3 unit bangunan rumah pegawai (Dokter, Bidan, Perawat) agar dapat dengan mudah
melayani masyarakat.
B. ALAT KESEHATAN
3
18 Tabung oksigen dan regulator 5 buah Baik
II Peralatan medis tambahan
1 Pengukur tinggi badan 1 buah Baik
2 Pita pengukur 1 buah Baik
3 Tempat kapas metal 2 buah Baik
4 Timbangan bayi 1 buah Baik
5 Loupe 1 buah Baik
6 Syphilis tes 1 buah Baik
7 Autocheck (glu, chole, uric acid) 5 buah Baik
8 Coolbox 3 buah Baik
9 Kursi roda pasien 1 Baik
10 Bed pasien 9 buah Baik
11 Bed rawat pasien 6 buah Baik
III Peralatan tambahan
1 Kipas angina 2 buah Baik
2 ACC 3 buah Baik
3 Jam dinding 2 buah Baik
4 Computer 2 buah Baik
5 Mesin printer 2 buah Baik
6 CCTV 8 buah Baik
7 Lemari es 2 buah Baik
8 Apar 1 buah Baik
9 Genset 1 buah Baik
10 Meja kantor 19 buah Baik
11 Kursi 50 buah Baik
12 Lemari 16 buah Baik
13 Meja pendaftaran 1 buah Baik
14 Kursi tunggu pasien 4 buah/ set Baik
15 Sofa 2 set Baik
Kegitan utama yang dilakukan oleh Puskesmas Rawat Inap Pendopo adalah pelayanan
kesehatan di dalam gedung (rawat jalan), rawat inap, UGD dan pelayanan kesehatan diluar
gedung seperti pelayanan kesehatan di posyandu, surveilans penyakit, sanitasi, dan promosi
kesehatan. Untuk menunjang pelayanan disediakan ruang pemeriksa rawat jalan dan untuk
kedepannya, sesuai dengan perkembangannya, Puskesmas Rawat Inap Pendopo akan terus
menambahkan jenis pelayanan.
Table 2.3.kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Pendopo
4
gedung - Infeksius dikelola oleh
1) Rawat jalan : Jarum suntik, puskesmas sesuai
- loket spuit, kapas, prosedur (SOP) dan
- Poli umum bekas perban, dikirim ke pihak ketiga
- Poli gigi pembalut, feces khusus limbah
POLI KIA KB
APOTEK
POLI LANSIA
UGD
RAWAT PULANG
D.TRANSPORTASI
Jenis transortasi yang banyak digunakan di Puskesmas Rawat Inap Pendopo dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Dalam pelaksanaan operasional Puskesmas Rawat Inap Pendopo dipimpin oleh seorang
kepala puskesmas, dan dalam tugasnya dibantu oleh kepala tata usaha, serta 50 orang staff
dari beberapa profesi kesehatan (dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, nutrisionis,
sanitarian, analis, farmasi, dll), dan tenaga administrasi.
Kepala Puskesmas
drg. Novi Yatri Pratiwi Arupi Yusandi, Am.Kep Ns. Dwi Sartika, S.Kep
Sumber daya energi yang digunakan dalam menunjang terlaksananya kegiatan pelayanan
kesehatan rawat jalan dari Puskesmas Rawat Inap Pendopo yaitu bersumber dari PT.PLN
(Persero) Sumatera Selatan dan Genset, sesuai dengan tabel dibawah ini :
Sedangkan sumber air yang digunakan berasal dari Sumur Bor (Drilling Wells). Yang
diambil menggunakan mesin pompa listrik dan dialirkan ke seluruh unit pelayanan di
Puskesmas Rawat Inap Pendopo, sesuai dengan jumlah pemakaian yang dimuat pada tabel
dibawah ini :
7
E. TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang ada di Puskesmas Rawat Inap Pendopo berjumlah sebanyak 50 orang
pegawai negeri sipil yang terdiri dari 5 orang laki-laki 18 orang perempuan, pegawai kontrak
2 orang, dan staff puskesmas, sesuai dengan tabel dibawah ini :
F. PROSES KEGIATAN
Pada waktu dokumen ini kami laksanakan, Puskesmas Rawat Inap Pendopo pada saat ini
berada ditahap operasional, dimana kegiatan puskesmas adalah pelayanan didalam gedung
dan diluar gedung.
Dalam kegiatan puskesmas menghasilkan limbah padat dan limbah cair dengan jenis medis
dan non medis. Limbah padat dan cair non medis yang dihasilkan Puskesmas Rawat Inap
Pendopo dikelola sendiri sedangkan limbah padat medis ditampung dan dikirim kepada
pihak ke-3 yang sebelumnya telah menjalin kerjasama dalam MOU.
8
Baku Mutu Air Bersih, sedangkan hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Dari tabel diatas Air Bersih dari sumber sumur Bor yang digunakan masih memenuhi
syarat standar baku mutu.
b. Kualitas Udara
Pengukuran kualitas udara (gas, polutan, debu dan temperature) mengambil sampel di
areal Puskesmas Rawat Inap Pendopo, untuk itu standar baku mutu kualitas udara
mengacuh pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang
pengendalian pencemaran udara. Untuk pengukurannya memerlukan waktu satu jam
per-parameter, dimuat pada tabel dibawah ini :
9
Dari tabel diatas diketahui bahwa parameter pemeriksaan kualitas udara sesuai dengan
standar yang ditentukan.
c. Kebisingan
Pengukuran intensitas kebisingan dengan menentukan lokasi pengambilan sampel
pada ruang depan Puskesmas Rawat Inap Pendopo, untuk kebisingan disesuaikan
dengan standar baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996,
tentang baku mutu tingkat kebisingan. Ada pun hasil pemeriksaan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 2.10. Hasil pemeriksaan tingkat kebisingan di Puskesmas Rawat Inap Pendopo
10
BAB III
PERKIRAAN DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
11
II. Tahap Konstruksi
A. Sumber dampak
Sumber dampak pada tahap kegiatan ini disebabkan oleh kegiatan sebagai berikut:
1. Pembangunan fisik
2. Pemasangan instalasi penunjang
3. Mobilisasi peralatan material bahan bangunan
4. Mobilisasi tenaga kerja
5. Demobilisasi material bekas bangunan dan tenaga kerja
B. Perkiraan dampak
Perkiraan dampak yang akan terjadi pada tahap konstruksi adalah :
1. Mobilisasi tenaga kerja
Mobilisasi tenaga kerja adalah usaha untuk merektrut tenaga kerja yang
dilakukan oleh pemrakarsa dan konsultan teknis.Dampak yang mungkin
terjadi terhadap lingkungan tersedianya lapangan pekerjaan, penurunan tingkat
pengangguran dan keresahan pada masyarakat.Dampak yang timbul bersifat
sementara dan tidak penting.
2. Pembangunan fisik
Pembangunan fisik Puskesmas Rawat Inap Pendopo dapat berpotensi
menimbulkan dampak terhadap lingkungan :
a. Kecelakaan kerja
b. Peningkatan kebisingan
c. Penurunan kualitas udara
d. Peningkatan timbunan limbah domestic
e. Penurunan kualitas udara
3. Pemasangan instalasi penunjang
Pekerjaan ini merupakan pemasangan listrik, air bersih, instalasi bahaya
kebakaran, instalasi air kotor yang dapat menimbulkan dampak :
a. Kecelakaan kerja
b. Peningkatan timbunan limbah B3
c. Peningkatan kebisingan
4. Demobilisasi material bekas pembangunan dan tenaga kerja
12
Pada tahap ini adalah pembersihan lokasi dasi peralatan-peralatan kerja yang
sudah tidak terpakai lagi yang mungkin dapat menimbulkan dampak :
a. Kecelakaan kerja
b. Peningkatan timbunan limbah B3
c. Peningkatan kebisingan
13
dapat menimbulkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang tergolong
limbah B3 akan dikelola karena limbah tersebut dapat mencemari tanah, air,
terutama dapat mencemari air sumur penduduk sekitar Puskesmas Rawat Inap
Pendopo, dampak yang ditimbulkan tergolong DAMPAK NEGATIF
PENTING.
Dampak dari proses pembersihan juga berpengaruh pada operasional kamar mandi
yang terdapat di Puskesmas Rawat Inap Pendopo. Limbah cair domestik dan tinja
yang dapat menjadi salah satu sumber limbah berpotensi menimbulkan penyakit
jika tidak dikelola, lebih lanjut akan menimbulkan pencemaran air tanah
permukaan.
Berbagai persepsi masyarakat yang timbul dengan beroperasinya Puskesmas
Rawat Inap Pendopo jika tidak diantisipasi akan menimbulkan berbagai potensi
dan keresahan pada masyarakat sekitar Puskesmas Rawat Inap Pendopo,
akibatnya akan mengganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan tenaga kerja
yang bekerja di Puskesmas Rawat Inap Pendopo sehingga dampak yang timbul
bersifat NEGATIF PENTING.
Disamping dampak negative penting, kegiatan operasional alat kesehatan
Puskesmas Rawat Inap Pendopo, dapat juga memberikan dampak positif yaitu
peluang kerja bagi masyarakat sekitar Puskesmas Rawat Inap Pendopo, dengan
memberikan peluang kerja, maka otomatis akan memberikan peningkatan
pendapatan masyarakat sekitar Puskesmas Rawat Inap Pendopo, yang akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tenaga kerja yang dibutuhkan tentunya
tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus sehingga dampak yang
ditimbulkan bersifat TIDAK PENTING.
14
PENTING, karena biasanya limbah domestic tidak mengandung bahan beracun
dan berbahaya.
Kegiatan operasional kantor Puskesmas Rawat Inap Pendopo memberikan
peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dampak yang ditimbulkan bersifat
DAMPAK POSITIF TIDAK PENTING.
Selain dari itu, kegiatan pada Puskesmas Rawat Inap Pendopo dapat menimbulkan
limbah padat dan cair, sehingga perlu dilakukan pemantauan air tanah secara
periodic untuk mengetahui apakah adanya dampak yang ditimbulkan akibat
limbah cair.Limbah hasil kegiatan alat sarana kesehatan biasanya mengandung
bahan-bahan beracun berbahaya, sehingga dampak yang timbul digolongkan
DAMPAK NEGATIF PENTING.
Akibat dari keresahan masyarakat akan memicu penolakan terhadap beroperasinya
Puskesmas Rawat Inap Pendopo di sekitar masyarakat, oleh karena itu dampak
yang ditimbulkan adalah DAMPAK NEGATIF PENTING.
Berikut adalah dampak dan tolak ukur yang ditimbukan pada tahan operasional
Puskesmas Rawat Inap Pendopo.
15
udara proyek dan pemantauan
Peningkatan Lokasi sekitar Perlu pengelolaan
timbunan limbah proyek dan pemantauan
domestic dan
limbah cair
Pemasangan instalasi Kecelakaan kerja Semua tenaga kerja Angka kecelakaan
penunjang dan keselamatan kerja
kerja
Peningkatan Lokasi sekitar Perlu pengelolaan
timbunan limbah proyek dan dan pemantauan
B3 Masyarakat sekitar
lokasi proyek
Demobilisasi material Peningkatan debu Lokasi sekitar Perlu pengelolaan
bekas bangunan dan dan kebisingan proyek dan pemantauan
tenaga kerja Kecelakaan dan Semua tenaga kerja Perlu pengelolaan
keselamatan kerja dan pemantauan
Keresahan Pekerja tahap Perlu pengelolaan
masyarakat karena konstruksi dan pemantauan
adanya pemutusan
hubungan kerja
Tahap Operasional
Operasional Kesempatan kerja Masyarakat sekitar Perlu pengelolaan
puskesmas lokasi puskesmas dan pemantauan
rawat inap pendopo
Persepsi Masyarakat sekitar Perlu pengelolaan
masyarakat lokasi puskesmas dan pemantauan
terhadap pelayanan rawat inap pendopo
kesehatan
Limbah cair lokasi puskesmas Perlu pengelolaan
domestic dan medis rawat inap pendopo dan pemantauan
Potensi kebakaran lokasi puskesmas Perlu pengelolaan
rawat inap pendopo dan pemantauan
Limbah padat lokasi puskesmas Perlu pengelolaan
rawat inap pendopo dan pemantauan
Social ekonomi lokasi puskesmas Perlu pengelolaan
masyarakat rawat inap pendopo dan pemantauan
Pemeliharaan gedung Limbah domestic lokasi puskesmas Perlu pengelolaan
16
dan lingkungan rawat inap pendopo dan pemantauan
puskesmas rawat inap
pendopo
Limbah padat lokasi puskesmas Perlu pengelolaan
rawat inap pendopo dan pemantauan
Limbah cair lokasi puskesmas Perlu pengelolaan
rawat inap pendopo dan pemantauan
17
BAB IV
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PUSKESMAS RAWAT INAP PENDOPO
18
masyarakat survey, keresahan pengukuran harus proyek pada saat lingkungan dan
pengukuran masyarakat didampingi pengukura dan pelaksana
desain dapat ditangani dengan wakil n masyarakat teknis
dengan baik pemerintah dan
masyarakat yang
berbatasan dengan
proyek
Tahap Konstruksi
Kesempatan Mobilisasi Tenaga local Menyiapkan Lokasi Pada saat Dinas tenaga Pemrakarsa
kerja tenaga kerja dapat terakomodir alokasi khusus proyek dan penerimaan kerja dan
sehingga konflik untuk tenaga kerja lingkungan tenaga pelaksana
social dapat local sekitar kerja teknis
Keresahan ditekan Pada waktu
masyarakat penerimaan
tenaga kerja, toga,
toma, dan kaling
agar dilibatkan
Peningkatan Mobilisasi Agar Menutup bak Lokasi Setiap saat Dinas Pemrakarsa
debu dan peralatan lingkungan kendaraan pada proyek dan sesuai perhubungan dan
kebisingan material bahan tetap sehat dan saat mobilisasi lingkungan kebutuhan Badan pelaksana
bangunan nyaman sekitar lingkungan teknis
Kecelakaan dan Memakai alat Semua
Agar hidup
keselamatan pelindung kerja, tenaga kerja
kecelakaan Dinas
19
kerja kerja dapat jaminan kesehatan ketenaga
ditekan dan kerjaan
mempersiapkan
obat P3K
Peningkatan Pembangunan Agar Menggunakan alat Lokasi Pada tahap Badan Pemrakarsa
kebisingan fisik kebisingan peredam proyek dan konstruksi lingkungan dan
tidak lingkungan Setiap saat hidup pelaksana
mengganggu sekitar dibutuhkan Dinas teknis
Kecelakaan Memakai alat Semua
lingkungan ketenaga
kerja pelindung kerja, tenaga kerja
sekitar kerjaan
jaminan kesehatan
Agar
dan
kecelakaan
mempersiapkan
kerja dapat
obat P3K
ditekan
Penurunan Menyiram Lokasi
Agar debu
kualitas udara material sebelum proyek dan
tidak merusak
dipakai lingkungan
kualitas udara
sekitar
Peningkatan Limbah padat Memisahkan dan Lokasi
timbunan dan cair tidak mengumpulkan proyek dan
limbah padat mencemari limbah padat dan lingkungan
dan cair lingkungan cair sekitar
domestic sekitar
20
Kecelakaan Pemasangan Agar Memakai alat Semua Pada tahap Badan Pemrakarsa
kerja dan instalasi kecelakaan pelindung kerja, tenaga kerja konstruksi lingkungan dan
keselamatan penunjang kerja dapat jaminan kesehatan Setiap saat hidup pelaksana
kerja ditekan dan dibutuhkan Dinas teknis
Agar limbah mempersiapkan ketenaga
tidak obat P3K kerjaan
Peningkatan Limbah B3 Lokasi
mencemari
timbunan dikelola sesuai proyek dan
lingkungan
limbah B3 dengan peraturan lingkungan
pemerintah sekitar
Peningkatan Demobilisasi Agar Menutup bak Lokasi Satu kali Badan Pemrakarsa
debu dan material bekas lingkungan kendaraan pada proyek dan pada tahap lingkungan dan
kebisingan bangunan dan tetap sehat dan saat mobilisasi lingkungan konstruksi hidup pelaksana
tenaga kerja nyaman sekitar Setiap saat Dinas teknis
Kecelakaan dan Memakai alat Semua
Agar dibutuhkan ketenaga
keselamatn pelindung kerja, tenaga kerja
kecelakaan kerjaan
kerja jaminan kesehatan
kerja dapat
dan
ditekan
mempersiapkan
Tenaga kerja
obat P3K
tidak merasa
Keresaan Sosialisasi dan Masyarakat
dirugikan
masyarakat publikasi sekitar
karena adanya proyek
21
pemutusan
hubungan kerja
Tahap Operasional
Kesempatan Operasional Menekan angka Tenaga kerja Masyarakat Dinas Pemrakarsa
kerja Puskesmas pengangguran diupayakan sekitar Setiap saat ketenaga dan
dan lebih banyak Puskesmas dibutuhkan kerjaan pelaksana
pemeliharaan daripada Rawat Inap teknis
gedung dan tenaga luar Pendopo
lingkungan Mengupayakan
Puskesmas pelatihan
Rawat Inap keterampilan
Persepsi Pendopo Meningkatkan Pengumpulan data Setiap saat Pemrakarsa
masyarakat kualitas dan persepsi selama dan
terhadap pelayanan rumah masyarakat masa pelaksana
pelayanan sakit dilakukan melalui operasional teknis
kesehatan pengamatan
langsung
Limbah padan Agar Limbah padat Lokasi Setiap saat Badan Pemrakarsa
dan cair lingkungan dan sisa sekitar selama lingkungan dan
domestic kerja menjadi makanan Puskesmas masa hidup dan pelaksana
bersih karena ditempatkan di Rawat Inap operasional dinas teknis
limbah padat terpisah Pendopo kesehatan
dan sisa Sampah yang
22
makanan dihasilkan oleh
sudah dikelola Puskesmas
Tidak terjadi Rawat Inap
pencemaran Pendopo akan
lingkungan dikelola sendiri
sedangkat
untuk limbah
medis dan B3
diserahkan
kepada pihak
ke-3
Limbah cair Mencegah agar Mengelola secara Lokasi Setiap saat Badan Pemrakarsa
medis tidak terjadi khusus limbah sekitar selama lingkungan dan
pencemaran cair medis Puskesmas masa hidup dan pelaksana
pada saluran menggunakan Rawat Inap operasional dinas teknis
air limbah IPAL Pendopo kesehatan
Limbah cair
mencemari air
tanah melalui
infiltrasi ke air
tanah
Mengantisipasi
23
agar tidak
timbul
keresahan di
masyarakat
Potensi Mencegah Penggunaan Lokasi Setiap saat Pemrakars Pemrakarsa
kebakaran terjadinya sarana dan sekitar selama a dan dan
kebakaran prasarana yang Puskesmas masa pelaksana pelaksana
dapat Rawat Inap operasiona teknis teknis
mencegah Pendopo l
kebakaran
sesuai SOP
Pemeriksaan
sarana dan
prasarana
secara berkala
Limbah padat Agar sisa alat Bekerja dengan Lokasi Setiap saat Badan Pemrakarsa
medis tidak pihak ketiga sekitar selama lingkungan dan
digunakan oleh dalam hal ini Puskesmas masa hidup dan pelaksana
pihak yang Rumah Sakit Rawat Inap operasional dinas teknis
tidak Tebing Tinggi dan Pendopo kesehatan
berwenang PT. KIS
Tidak
24
menimbun
persepsi
negative dalam
masyarakat
sekitar
Social ekonomi Untuk Meningkatkan Masyarakat Setiap saat Pemrakars Pemrakarsa
masyarakat mengantisipasi interaksi sekitar selama a dan dan
terjadinya dengan Puskesmas masa pelaksana pelaksana
penolakan masyarakat Rawat Inap operasional teknis teknis
masyarakat Melibatkan Pendopo
masyarakat
dalam kegiatan
bakti social
25
Lokasi Waktu
Pra – Konstruksi
Keresahan Konsultasi Untuk Observasi Pemantauan Pemantauan Lurah Pemrakarrsa
masyarakat public dan mengetahui langsung ke dilakukan di dilakukan 2 lingkungan dan
sosialisasi dan lokasi dengan desa gunung kali yakni setempat dan pelaksana
memastikan cara meraksa baru pada saat kepala teknis
pengelolaan wawancara dan perencanaan lingkungan
lingkungan kuesioner pembangunan setempat
dapat untuk dan pada saat
dijalankan mengetahui ada pengukuran
atau tidaknya
konflik di
masyarakat
Tahap Konstruksi
Kesempatan kerja Mobilisasi Membuka Tenaga kerja Lokasi proyek Satu kali pada dinas tenaga Pemrakarsa
tenaga kerja lapangan local lebih dan saat kerja dan
pekerjaan pada banyak lingkungan konstruksi pelaksana
masyarakat dibandingkan sekitar berlangsung teknis
sekitar proyek dari luar
Peningkatan debu Mobilisasi Agar dapat Pemantauan Lokasi proyek Satu kali pada Dinas Pemrakarsa
dan kebisingan peralatan mengurangi dilakukan dan saat perhubungan dan
material pencemaran dengan lingkungan konstruksi dan badan pelaksana
bahan udara dan mengumpulkan sekitar berlangsung lingkungan teknis
26
bangunan dan dan satu kali hidup
menganalisa pada tahap
data kualitas konstruksi
udara sesuai
dengan
parameternya
27
ke-3
Tahapan Operasional
Kesempatan kerja Operasional Meningkat Menerima Penduduk Satu kali Pemrakarsa Pemrakarsa
puskesmas, penghasilan karyawan dikawasan dalam setahun dan pelaksana dan
pemeliharaan masyarakat sesuai dengan lokasi dan terus teknis pelaksana
gedung dan keahlian dan puskesmas berlangsung teknis
lingkungan harus rawat inap selama
puskesmas melibatkan pendopo operasional
rawat inap Toga, Toma berjalan
pendopo dan kepala
lingkungan
setempat
Limbah domestic Agar limbah Menyediakan Lokasi Satu kali Badan Pemrakarsa
domestic dapat tempat puskesmas dalam setahun lingkungan dan
dikelola penampungan rawat inap dan terus hidup pelaksana
dengan baik dan pendopo berlangsung teknis
pengelolaan selama
limbah operasional
domestik berjalan
Potensi kebakaran Agar bahaya Pemeliharaan Lokasi Setiap saat Dinas Pemrakarsa
kebakaran APAR, puskesmas secara berkala kebakaran
dan
dapat kalibrasi setiap rawat inap pelaksana
diminimalisir 1 tahun sekali pendopo teknis
Social ekonomi Untuk Melibatkan Masyarakat Setiap saat Pemrakarsa Pemrakarsa
kemasyarakatan mengantisipasi masyarakat sekitar selama masa dan pelaksana dan
terjadinya dalam kegiatan puskesmas operasional teknis pelaksana
penolakan dari bakti social rawat inap teknis
masyarakat pendopo
28
29
BAB V
PENGAWASAN DAN PELAPORAN
I. PENGAWASAN
Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terhadap usaha dan atau
kegiatan Puskesmas Rawat Inap Pendopo, telah diuraikan pada BAB sebelumnya dan
akan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
telah ditetapkan.
II. PELAPORAN
Pelaporan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
disampaikan kepada instansi yang terkait dan kantor lingkungan hidup Kabupaten
Empat Lawang, setiap enam bulan sekali.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan sebagaimana mestinya.
30
31