N
Nama Alat Kesehatan Jumlah Berfungsi
o
Kit Imunisasi
1 Vaccine Carrier 1 Baik
Kit UKS
3 Pinhole 1 Baik
4 Tensimeter 1 Baik
Kit Bidan
1 Balon penghisap (bulb syringe)/bola karet 1 Baik
4 Doppler 1 Baik
9 Analisa Hb 1 Baik
27 Tensimeter 1 Baik
8 Tensimeter 1 Baik
26 Doppler 1 Baik
7 Tensimeter 1 Baik
8 Otoscope 1 Baik
4 bengkok 3 Baik
10 Stretcher/Brankar 3 Baik
20 Tensimeter 2 Baik
21 Spalk 1 Baik
23 Otoscope 1 Rusak
26 Nebulizer 1 Baik
41 ECG/EKG/Electrocardiograph 1 Baik
7 Tensimeter 1 Baik
17 Doppler 1 Baik
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
0
25 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 3 Baik
6 Tensimeter 1 Baik
8 Tensimeter Anaeroid 1
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
1
(Type Chisel/Mesial)
Bor Intan Kontra Angle Hand Piece
20 Conventional (Kecepatan Rendah) (round, 1 Rusak
inverted dan fissure)
21 Bein lurus besar 1 Baik
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
2
6 Tensimeter Digital 1 Baik
8 Stretcher/Brankar 3 Baik
2 Laboratorium
3 Megaphone 1 Baik
4 Westergren 1 Baik
15 Laptop 1 Baik
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
3
b. Jaringan Puskesmas
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan,
Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Jaringan pelayanan
Puskesmas terdiri atas Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling,
dan bidan desa. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
sebagaimana terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek,
laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
1). Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan jaringan
pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan
secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.
Puskesmas Pembantu merupakan bagian integral Puskesmas,
yang harus dibina secara berkala oleh Puskesmas. Tujuan
Puskesmas Pembantu adalah untuk meningkatkan jangkauan dan
mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas Pembantu didirikan dengan perbandingan 1
(satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 2 (dua) sampai 3
(tiga) desa. Penanggungjawab Puskesmas Pembantu adalah
seorang perawat, yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
atas usulan Kepala Puskesmas. Tenaga minimal di Puskesmas
Pembantu terdiri dari 1 (satu) orang perawat dan 1 (satu) orang
bidan.
Fungsi Puskesmas Pembantu adalah untuk menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas, di
wilayah kerjanya. Peran Puskesmas Pembantu:
- Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di
wilayah kerja Puskesmas.
- Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama
UKM.
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
4
- Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi,
KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan
masyarakat, dan lain-lain.
- Mendukung pelayanan rujukan.
- Mendukung pelayanan promotif dan preventif.
Jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) dirinci menurut
kondisi fisik bangunannya. Rincian kondisi fisik tersebut adalah:
- Baik; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan dalam
kondisi baik atau tidak mengalami kerusakan.
- Rusak Ringan; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan
terjadi kerusakan pada komponen pintu, jendela, kaca,
penggantung, pengunci, cat, dan sebagainya.
- Rusak Berat; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan
terjadi kerusakan pada komponen pokok dari bangunan
seperti pilar, pondasi, sloope, ring balk.
- Rusak Total; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan
sudah tidak dapat digunakan/dimanfaatkan lagi.
Berikut adalah data puskesmas pembantu di wilayah Cikijing
Tabel 5.3 Puskemas Pembantu Pada UPT Puskesmas Cikijing
No. Alamat Status Tanah Kondisi
1 Desa Kancana Hak Guna Pakai Baik
2 Desa Sindangpanji Hak Guna Pakai Baik
2) Bidan Desa
Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan
tinggal serta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya,
yang meliputi satu atau dua desa yang dalam melaksanakan tugas
pelayanan medik baik di dalam maupun di luar jam kerjanya
bertanggung jawab langsung kepada kepala Puskesmas dan
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
5
bekerjasama dengan perangkat desa.Bidan desa juga memiliki
wilayah kerja dalam satu desa tau dua desa.
Bidan di desa menyelenggarakann pelayanan kesehatan
sesuai kompetensi dan sumber daya yang dimiliki, terutama
pertolongan persalinan, kesehatan ibu dan dan anak dan
membina peran serta masyarakat dalam 5 program terpadu
Posyandu yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi,Imunisasi, penanggulangan Diare dan ISPA
termasuk penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
6
2. Jejaring Puskesmas
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana terdiri
atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
Tabel 5.5 Data Jejaring Puskesmas di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Cikijing
No Desa Jejaring
Kli- RS Labo Apo Dokter Dokter Bidan
nik Rato tik Praktik Gigi Praktik
rium Swasta Praktik Swasta
Swasta
1. Cisoka 1
2. Sindangpanji 2
3. Cikijing 4 2
4. Cidulang 1 3
5. Sukamukti 4 1 2
6. Kasturi 1 1 1 2 1 3
7. Banjaransari 1
8. Sindang 2
9. Sukasari 1 1 2
10 . Sunalari 1
11 . Bagjasari 1
12 . Jagasari 2
13 . Cilangcang 1
14 . Kancana 2
15 . Cipulus 1
Jumlah 2 0 1 5 7 2 26
3. UKBM
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
merupakan bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola
oleh masyarakat. Beberapa bentuk UKBM yang dikenal adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Poskesdes dan Desa Siaga.
a. Posyandu
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
7
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu
oleh petugas kesehatan. Posyandu merupakan salah satu Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Jadi, Posyandu
merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang
kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. Konsep
Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang
dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek
lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain
sebagainya. (Departemen kesehatan, 1987:10).
Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, telah
dikembangkan metode dan alat telaahan perkembangan
Posyandu, yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian
Posyandu. Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat
perkembangan Posyandu yang secara umum dibedakan atas 4
tingkat (strata) yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri.
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
8
strata purnama 9 posyandu dan strata mandiri 2 posyandu,
rincian selengkapnya bisa dilihat pada tabel 5.7 berikut.
10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
9
Cintasari Mawar 4 Madya
Mekarsari Mawar 5 Madya
Kondangsari Mawar 6 Madya
9. Sukasari 6 Raksabumi Mawar 1 Madya
Sarimanik Mawar 2 Madya
Sukapancar Mawar 3 Madya
Malongpong Mawar 4 Madya
Kulisi Mawar 5 Madya
Parentah Mawar 6 Madya
10 . Sindang 6 Rebo Rahayu 1 Purnama
Salasa Rahayu 2 Madya
Jum'at Rahayu 3 Madya
Ahad Rahayu 4 Pratama
Senen Rahayu 5 Pratama
Kamis Rahayu 6 Pratama
11 . Jagasari 5 Desa Mawar 1 Purnama
Colom Tengah Mawar 2 Madya
Colom Mawar 3 Madya
Tonggoh
Sukamulya Mawar 4 Pratama
Kaler Mawar 5 Madya
12 . Sunalari 2 Mekarsari Balita Sehat 1 Madya
Sukaresmi Balita sehat 2 Pratama
13 . Kancana 3 Desa Anggrek 1 Madya
Cilancang Anggrek 2 Pratama
Tonggoh
Pabuaran Anggrek 3 Madya
14 . Cilangcang 2 Warnasari Warnasari Purnama
Mawarsari Mawarsari Purnama
15 . Cipulus 3 Desa Bugenvil 1 Madya
Semplo Bugenvil 2 Pratama
Ciinjuk Bugenvil 3 Madya
b. Poskesdes
Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yg dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat yang betrujuan untuk mewujudkan masyarakat sehat
yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
Berdasarkan tabel 5.4 di Kecamatan Cikijing mempunyai 2 unit
Poskesdes dan 1 unit polindes
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
0
c. Desa Siaga
Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi
pelayanan kesehatan dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top
down menjadi lebih partisipatif dan bottom up. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa siaga, desa siaga merupakan desa yang
penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Desa siaga adalah suatu konsep peran serta dan
pemberdayaan masyarakat di tingkat desa, disertai dengan
pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk
memelihara kesehatannya secara mandiri.
Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah
terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap
terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Selanjutnya,
secara khusus, tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006),
adalah :
4. Posbindu
Posbindu, saat ini telah menjadi salah satu strategi penting
pemerintah (Kemenkes) untuk mengendalikan trend penyakit tidak
menular yang semakin mengkhawatirkan. Sebagaimana kita
ketahui, berbagai data dan penelitian, menunjukkan bahwa trend
tingkat kesakitan dan kematian penyakit tidak menular
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
2
(hipertensi, diabetes, stroke, jantung, ginjal, dan lainnya), sudah
melampaui tinkat morbiditas dan mortalitas penyakit menular.
Perbedaan Posbindu dan Posyandu terutama pada sasaran.
Pada Posyandu mencakup bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui ,
ibu nifas, serta Wanita usia subur. Sedangkan sasaran usia
Posbindu adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan
penyandang PTM atau orang dewasa yang berumur 15 tahun ke
atas. Posyandu sebetulnya dapat dimanfaatkan sebagai wadah
atau tempat Posbindu. Selain juga dapat memanfaatkan lembaga
yang sudah ada, seperti posyandu Lansia, Pos UKK, atau
membentuk tempat dan lembaga khusus lainnya sesuai
kesepakatan masyarakat, karena Posbindu merupakan salah satu
bentuk UKBM (sebagaimana halnya Posyandu).
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko
PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi
merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat,
kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko
yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama
adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan
pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Sampai Tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Cikijing
dari 15 desa baru 7 desa yang mempunyai Posbindu yaitu Desa
Cikijing, desa Kasturi, desa Cidulang, desa Suaksari, desa Cisoka,
desa Sindang dan desa Kancana.
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
3
B. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
pada bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Tabel 5.8 Data sumber daya manusia berdasarkan Profil SDMK UPT
Puskesmas Cikijing pada tahun 2021
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
4
Pembantu
5 Perawat gigi
6 Bidan
7 Bidan Desa 15 10 PNS, 15 15 0
5
sukwan
5 Tenaga promosi 1 1 0 0 0
kesehatan dan
ilmu perilaku
6 Tenaga sanitasi 2 1 PNS, 1 1 1 +1
lingkungan PHL
7 Nutrisionis 1 PNS 2 2 1
8 Tenaga
apoteker
9 Asisten
Apoteker
10 Ahli Teknologi 2 1 PNS, 1
Laboratorium PHL
Medik
11 Perekam medis
12 Tenaga sistem 0
informasi
kesehatan
11 Bendahara 0
12 Tenaga
admnistrasi
keuangan
13 Tenaga
administrasi
kepegawaian
14 Pengadministra
si umum
15 Pengelola
Barang Aset
Negara
16 Pengelola
program dan
pelaporan
17 Kasir
18 Tenaga
kebersihan
19 Petugas
Kemanan
20 Juru masak
21 laundry
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
5
22 Sopir
C. Pembiayaan Kesehatan
Sumber pendanaan puskesmas terdiri dari Angaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Angaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), dan sumber-sumber lain yang sah dan
tidak mengikat. Dana Kapitasi merupakan salah satu dana yang
berasal dari sumber-sumber lain yang sah yaitu BPJS Kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016
dana kapitasi dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan dan dukungan operasional pelayanan kesehatan.
Pembiayaan kesehatan yang berasal dari APBD bersumber dari
retribusi puskesmas yang berbayar dan dana non kapitasi.
Sedangkan dana perimbangan mencakup Dana Alokasi Khusus
dan APBN yang dialokasikan ke daerah untuk mendanai kegiatan
khusus yang menjadi urusan daerah. Dana Alokasi Khusus
digunakan untuk membiayai kegiatan fisik dan non fisik. Salah
satu dana DAK non fisik yang mengutamakan untuk pelayanan
promotif dan preventif pada pada pelayanan kesehatan tingkat
pertama adalah BOK
Pendapatan adalah semua penerimaan baik dalam bentuk kas
dan tagihan yang membuat ekuitas dana lancar dalam periode
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
6
bersangkutan. Pendapatan UPT Puskesmas Cikijing bersumber
dari jasa layanan umum, kapitasi dan non kapitasi.
Tabel 5. 10 Target Pendapatan UPT Puskesmas Cikijing Tahun 2021
1. APBD
Pendapatan yang bersumber dari APBD terdiri dari:
- Pendapatan rawat jalan tertentu yang tidak di gratiskan
- Pendapatan rawat inap
- Pendapatan persalinan
- Pendapatan UGD
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
7
- Pendapatan rujukan /ambulance
- Pendapatan laboratorium
2. Kapitasi
Dana Kapitasi di puskesmas dibayarkan secara pra upaya setiap
bulan, dimanfaatkan untuk jasa pelayanan sebesar 60% dan
dukungan operasional pelayanan sebesar 40%.
Cakupan pelayanan dalam kapitasi di UPT Puskesmas Cikijing
meliputi:
a. Administratif
b. Promotif dan preventif
c. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
d. Tindakan medik non spesialistik
e. Obat dan BMHP
f. Pemeriksaan laboratorium tingkat pratama
g. Pelayanan program rujuk balik
h. Pelayanan program pengelolaan penyakit kronis
i. Home visite
j. Pelayanan gigi
Sementara itu untuk jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut:
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
8
4 Alkes Rp 81.691.284
5 Lain-lain Rp 593.686.371
Jumlah Rp 2.140.394,700
11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
9
Untuk jaminan persalinan (Jampersal) selama satu tahun
sebanyak 24 tindakan persalinan normal, 2 tindakan persalinan
patologis, 14 tindakan pra rujukan dan 1 tindakan pasca salin
dengan jumlah uang sebesar Rp. 17.825.000,-.
b. BOK
Pemanpaatan dana BOK utamanya untuk mendukung biaya
operasional bagi petugas kesehatan dan kader dalam menjangkau
masyarakat diwilayah kerja puskesmas sehingga terbentuk
perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat. Jenis pembiayaan
tersebut meliputi ;
a. transfort petugas kesehatan, kader serta petugas lintas
sektor;
b. belanja perjalanan dinas dalam daerah bagi ASN dan Non
ASN;
c. belanja bahan habis pakai ;
d. belanja material pendukung ;
e. belanja percetakan dan penggandaan ;
f. belanja makan dan minum rapat ;
g. belanja kegiatan pertemuan ;
h. belanja honor tenaga kontrak;
i. belanja pemeriksaan sampel ; belanja jasa transport
pemeriksaan sample ;
j. belanja iuran JKN tenaga kontrak di puskesmas.
Ruang lingkup kegiatan BOK pada Tahun 2021 adalah sebagai
berikut:
12
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2021
0