UNIT KB
PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas
adalah pelayanan kesehatan yang dapat ,memuaskan setiap jasa pelayanan sesuai
dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai
dengan kode edik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan Organisasi
penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit merupakan wujud penyediaan
sumber daya di bidang kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative. Puskesmas Sebagai penyedia jasa layanan bagi masyarakat,
organisasi tersebut perlu memiliki mutu pelayanan berkualitas yang sesuai dengan
harapan masyarakat. Salah satu penyedia pelayanan di puskesmas adalah
Pelayanan keluarga berencana (KB).
Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera)
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan
yang baik dengan kemampuan produksi nasional (Depkes,1999).
Sejak pelita V, program KB nasional berubah menjadi gerakan KB nasional
yaitu gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi
masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan
NKKBS dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.
(Sarwono,1999).
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Pelayanan keluarga berencana di puskesmas adalah pelayanan pemberian
konseling, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), Pelayanan Kontrasepsi,
dan Tes keganasan
2
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah menjaga
hubungan yang baik dengan pasien dalam proses pelayanan terutama menyangkut
keramahan dan kesopanan petugas kesehatan saat melayani pasien.
Di unit pelayanan KB sampai saat ini mengalami perkembangan dalam hal
pelayanan IVA TEST yang dilaksanakan oleh dokter yang kompeten di
bidangnya seperti pemeriksaan lendir servik, keputihan, perdarahan di luar haid
dan masalah lainnya di dalam Rahim. Pelayanan dokter tersebut dilengkapi
dengan adanya fasilitas pelayanan penunjang yang lengkap yaitu Kriotherapy
yang tidak semua puskesmas memilikinya. Peralatan tersebut adalah mesin laser
dingin atau beku.
Penyusunan buku pedoman pelayanan Keluaga Berencana ini sangat penting
karena diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi pedoman bagi semua
tenaga kesehatan yang bertugas dipelayanan keluarga berencana . Untuk
peningkatan mutu pelayanan perlu adanya standarisasi pedoman keja di pelayanan
keluarga berencana dan dilaksanakan secara terus menerus, bila perlu dilakukan
evaluasi secara berkala. Buku Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana
Puskesmas“Kecamatan Jagakarsa” diharapkan dapat menjadi pedoman pelayanan
Unit Keluarga Berencana untuk selanjutnya.
TUJUAN PEDOMAN
Tujuan Umum
Sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan di Keluarga Berencana
Tujuan Khusus
a. Semua staf pelayanan unit Keluarga berencana mampu mengaplikasikan
teknik dan tata cara pelayanan dengan baik dan benar sesuai dengan standar
pelayanan
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien selama dilakukan
pelayanan di unit pelayanan Keluarga brencana untuk membantu pelaksanaan
penerapan standar pelayanan yang paripurna di rumah sakit.
c. Memberikan pedoman tentang pengawasan keselamatan kerja di Unit
Keluarga Berencana
d. Memberikan pedoman tentang keamanan dan keselamatan bagi pasien dan
petugas
e. Memberikan pedoman tentang alur pelayanan pasien secara jelas.
f. Memberikan pedoman tentang pemantapan mutu pelayanan di Unit
Pelayaanan Keluarga Berencana sehingga tercapai kepuasan pasien.
3
Pelayanan kontrasepsi (penyuntikan, pemasangan/pencabutan IUD, pemberian
pil dan pemberian kontrasepsi kondom)
Test keganasan (iva test)
C. BATASAN OPERASIONAL
Setiap peserta calon KB terlebih dahulu dilakukan penimbangan berat badan dan
pengukuran tekanan darah, apabila tekanan darahnya tinggi maka akan dibuatkan
surat rujukan internal ke BPU.
Alur kegiatan Laboratorium Patologi Anatomi meliputi: (jelaskan definisi satu per
satu kegiatan secara garis besar)
1. Persiapan ruangan
Persiapan ruangan adalah bidan mempersiapkan ruangan dan peralatan yang di
perlukan, menerima pasien sesuai nomer urut, penyusuaian datadan untuk pasien
baru membuat kartu status
2. Pemeriksaan dan konseling
Pemeriksaan dan konseling adalah bidan melakukan pemeriksaan berat badan
tekanan darah, penapisan, konseling dan pemeriksaan penunjang.
3. Menegakan diagnosa
Menegakan Diagnosa adalah bidan dapat menegakan diagnosa tindakan apa yang
dapat diberikan pada pasien KB
4. Membuat rujukan
Membuat Rujukan adalah bidan dapat membuat surat rujukan internal maupun
rujukan eksternal jika kasusnya tidak dapat dilayani
5. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah bidan menulis form pembayaran sesuai tindakan
yang akan dilakukan, menerima salinan bukti pembayaran dari pasien,
melakukan tindakan sesuai dengan kontrasepsi yang dibutuhkan
6. Pencatatan
4
Pencatatan adalah bidan mencatat kembali kartu kunjungan ulang pada status,
mencatat tahap pemeriksaan dan tindakan pada status, mencatat pada buku
register harian KB, merekap jumlah kunjungan dan tindakan untuk dilaporkan ke
kasir dan mengembalikan kartu status KB ke tempat penyimpanan
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera
2. Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan
Nasional
3. Peraturan pemerintah no 27 tahun tahun 1994tentang Pengelolaan Perkembangan
Kependudukan
4. Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala BKKBN
No.10/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
Pusat
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Catatan :
Jenis tenaga sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan Bab. II Pasal 2
Unit pelayanan KB tidak buka di hari minggu atau hari libur nasional dan tidak
melakukan sistem jaga on call pada hari-hari libur tersebut.
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Lampirkan denah ruangan disini (floor plan)
B. STANDAR FASILITAS
1. Kondisi Bangunan Dan Prasarana fisik
7
2. Jenis Peralatan
No. JENIS KELENGKAPAN JUMLAH
1 Speculum (S, M, L) Secukupnya
2 Pinset anatomis (B, K) Secukupnya
3 Pinset sirurgis (B, K) Secukupnya
4 Tampon Tang Secukupnya
5 Tenaculum Secukupnya
6 Gunting (besar, kecil) 1 Buah
7 Aligator 2 Buah
8 Sonde Uterus Secukupnya
9 Korentang 1 Buah
10 Bak Instrumen (K) 1 Buah
11 Bak Instrumen (B) 2 Buah
12 Tromol (B,K) 1 Buah
13 lampu Sorot 1 Buah
14 Nierbeiken (B, K, S) Secukupnya
15 Trokard Secukupnya
16 Implant 20 set
17 IUD 75 Iud
18 bisturi Secukupnya
19 Kom kecil 2 Buah
20 Timbangan dewasa 1 Buah
21 Tensi meter 1 Buah
22 Sterilisator
2 Spuit Aspirasi + Jarum Secukupnya
PERLENGKAPAN KESELAMATAN KB
9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Persiapan ruangan
2. Pemeriksaan dan konseling
3. Menegakkan Diagnosa
4. Membuat Rujukan
5. Pelaksanaan tindakan
6. Pencatatan
10
BAB V
LOGISTIK
A. Perencanaan
Kebutuhan logistik di unit KB meliputi perbekalan farmasi yang meliputi obat dan
bahan habis pakai (BHP); Alat Tulis Kantor (ATK); dan cetakan. Penghitungan
kebutuhan dilakukan dengan cara menghitung rerata penggunaan logistik di periode
sebelumnya dengan ditambahkan buffer stock sebanyak 10% dari total penggunaan.
C. Penggunaan
Pemantauan penggunaan logistik dilakukan dengan menggunakan kartu stock dan
juga pengawasan langsung dari kepala unit dengan memperhitungkan stock minimal
dan maksimal dalam suatu periode.
11
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
12
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
13
Rumah Membersihkan alat-
Tangga alat spoelhok
2 Masker Dysposible Perawatan
lukamayor
Perawatan luka
infeksius
Pemasangan IUD
Pencabutan IUD
Control IUD
Pemasangan
Implant
3 Celemek/apron Memasang IUD
14
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Kalibrasi Alat.
Alat yang hrus dikalibrasi meliputi : tensimeter, CTG,alat-alat tersebut harus
dilakukan kalibrasi minimal 1 tahun sekali , kalibrasi dilakukan secara internal oleh
bagian Sarana Prasarana puskesmas kecamatan jagakarsa Yaitu oleh bagian elektro
medis atau secara eksternal oleh Lembaga Kalibrasi Terakreditasi. Dokumentasi
proses kalibrasi dengan diberikan stiker kalibrasi dan kartu pemeliharaan.
Judul Indikator : Berisi judul dari indicator yang dijadikan indicator kunci saja, tanpa ada
target atau respon time
Assessment Praanestesi
Definisi Operasional : Berisi penjelasan dari judul indicator dan dapat dilengkapi dengan
respon time atau target yang diinginkan
Pembuatan assessment praanestesi oleh dokter anestesi sebelum
dilakukan operasi dilakukan maksimal 2 jam sebelum pelaksanaan
operasi di ruang rawat atau di poliklinik
Bagian/Unit : Berisi bagian atau unit mana yang harus melakukan pengukuran ini
15
Instalsi Bedah Sentral
Person In Charge : Berisi jabatan PIC yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengukuran
ini; dapat juga diisi dengan nama PIC tetapi harus segera diganti apabila
ada perbedaan nama PIC
Supervisor IBS
Kebijakan Mutu : Berisi dasar kebijakan mutu yang mendasarinya
Proaktif, cepat, tanggap
Rasionalisasi : Berisi alasan mengapa hal in dijadikan indicator mutu
Pelaksanaan visite praanestesi dan pembuatan assessment praanestesi
akan menyiapkan pasien pada kondisi optimal untuk persiapan operasi
yang aman dan mencegah terjadinya komplikasi intra dan pasca
anesthesia
Formula Kalkulasi :
X 100%
16
BAB IX
PENUTUP
.
Buku pedoman pelayanan Unit keluarga Berencana (KB) mempunyai peranan yang
penting sebagai pedoman bagi staf keperawatan, kebidanan dan manajemen
Puskesmas Kecamatan jagakarsa dalam memahami organisasi dalam pelayanan
keperawatan dan kebidanan.
Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak atau staf puskesmas kecamatan
Jagakarsa kami butuhkan demi kesempurnaan program pengorganisasian ini. Dengan
demikian dapat diharapkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan dapat
17
memberikan kontribusi yang maksimal demi terwujudnya Puskesmas Kecamatan
jagakarsa sebagai pilihan utama di DKI Jakarta.
18