Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
komprehensif dan bisa memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi
yang telah ditetapkan.
Pusat Kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perseorangantingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.
Upaya kesehatan perseorangan yang selanjutnya disebut UKP adalah suatu
kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakitdan memulihkan kesehatan perseorangan.
Tidak bisa dihindari, pelayanan pasien umum rawat jalan mengambil porsi
terbesar dari keseluruhan pelayanan perseorangan.Dengan demikian, potret
pelayanan umum di Puskesmas akan menjadi potret keseluruhan dari mutu
layanan Puskesmas. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan mutu pelayanan
rawat jalan bagi pasien umum.Upaya peningkatan mutu tersebut disusun dalam
suatu panduan yang bisa memberi arah bagi semua petugas yang bertugas di
situ untuk bisa memberikan pelayanan sesuai standar.Panduan pelayanan ini
dinamakan Panduan Pelayanan Umum.

1
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Terlaksananya Pelayanan umum yang bermutu di Puskesmas.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Sebagai acuan bagi dokter danperawat untuk melaksanakan Pelayanan
umum di Puskesmas,
2. Sebagai pedoman bagi Dinas Kesehatan dalam pembinaan Pelayanan
umum di Puskesmas.
1.3 Sasaran
1. Semua petugas yang bertugas di ruang pelayanan umum seperti Perawat dan
Dokter,
2. Pengguna layanan, yaitu pasien yang berobat dan berumur di atas 18 tahun.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Panduan ini adalah :
1. Penyelenggaraan pelayanan secarakomprehensif, berkesinambungan dan
bermutu, di ruang pelayanan umum Puskesmas dan jaringan,
2. Penyelenggaraan pelayanan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung,
3. Peyelenggaraan pelayanan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama inter
dan antar profesi dengan ruang – ruang pelayanan lain,
4. Pengisian rekam mediskajian awal dan rekam medis kunjungan ulang
secara lengkap dan benar,
5. Melakukan pencatatan, pelaporan, danevaluasi terhadap mutu dana kses
pelayanan,
6. Upaya peningkatan kompetensi petugas pelaksana pelayanan,
7. Melakukan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan,
8. Sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.

1.5. Batasan Operasional


Ruang pelayanan umum adalah ruang pelayanan yang melayani pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan umum bagi yang berusia diatas 18 tahun yang
meliputi :
2
1. Pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, konsultasi, dan pelayanan kesehatan
lainya tanpa mengharuskan rawat inap.
2. Pasien yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kondisinya, dapat pulang kerumah.

1.6 Landasan Hukum


1. Peraturan Pemerintah No46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehatan,
2. Peraturan PresidenNo 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional,
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 47Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 th 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi,
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2011 tentang Keselamatan
Pasien,
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 83 Th 2019 ttg Registrasi Tenaga
Kesehatan,
7. Peraturan MenteriKesehatan No 43Tahun 2019Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat,
8. Keputusan Menteri Kesehatan No HK.02.02/Menkes/514 Tahun 2015 Tentang
Panduan Praktik KlinisBagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN, FASILITAS, DAN PERALATAN

2.1. Standar Ketenagaan

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di ruang pelayanan umum adalah:

No Nama Jabatan Kualifikasi Keterangan Jumlah


Formal
1 Penanggung jawab Dokter Memiliki STR dan SIP 1
Ruangan
2 Kepala Ruangan Minimal D III Memiliki STR dan SIPP 1
Keperawatan
3 Dokter Fungsional Dokter Memiliki STR dan SIP 1
Umum

4 Pelaksana D III Memiliki STR dan SIPP 3


Keperawatan Keperawatan

2.2. Standar Fasilitas


Prasarana dan sarana yang harus dimiliki Puskesmas untuk
menyelenggarakan pelayanan umum adalah sebagai berikut :
a. Ruang pelayanan menyatu dengan system pelayanan lainnya,
b. Mempunyai papan nama “Ruang Pelayanan umum” yang dapat terlihat jelas
oleh pasien,
c. Mempunyai ruang tunggu yang nyaman bagi pasien,
d. Tersedia informasi tentang jenis – jenis pelayanan yang diselenggarakan di
ruangan itu,
e. Tersedia meja kursi untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan tanda-
tanda vital pada pasien,
f. Tersedia tempat untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan pada pasien
yang dilakukan oleh dokter.
g. Tersedia meja administrasi, komputer dan printer,
h. Tersedia lemari khusus untuk tempat peralatan pemeriksaan,
i. Tersedia lemari arsip,

4
j. Tersedia tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup : sampah medis, sampah organik,sampah anorganik,
k. Tersedia Panduan Praktek Klinis sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No
HK.02.02/Menkes/514 tahun 2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter
di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Denah Ruangan

MEJA PEMERIKSAAN PINTU


TTV MASUK

Meja
Anamnesa LEMARI

TEMPAT TIDUR PASIEN


WASTAFEL

Catatan : Jenis dan jumlah fasilitas pendukung pelayanan disesuaikan dengan


kondisi masing – masing Puskesmas

2.3. Standar Peralatan


2.3.1. Tersedia set pemeriksaan umum :

Tersedia set pemeriksaan umum


NO Jenis alat Jumlah
1 Senter untuk periksa 1
2 Tensimeter 1
3 Stetoskop 1
4 Termometer 1
5 Perkusi Hammer 1
6 Otoskop 1

5
7 Opthalmoskop 1
8 Sudip lidah 1
9 Metline ( pengukur lingkar pinggang) 1
10 Timbangan injak dewasa 1
11 Pengukur tinggi badan 1
12 Buku ishihara test 1

2.3.2. Tersedia bahan habis pakai:

Tersedia bahan habis pakai


No Bahan habis pakai Jumlah
1 Masker wajah 1
2 Sarung tangan non steril 1
3 Hand sanitizer 1
4 Tissue 1

2.3.3. Tersedia Buku Pencatatan dan Pelaporan:


Tersedia Buku Pencatatan dan Pelaporan
No Bahan habis pakai Jumlah
1 Buku Register Harian 1
2 Buku Register Rujukan Internal 1
3 Buku Register Rujukan Eksternal 1

2.3.4. Tersedia berbagai blanko / format :


Tersedia berbagai blanko / format
No Bahan habis pakai Jumlah
1 Kertas Resep 1
2 Formulir Permintaan Konsultasi Gizi 1
3 Formulir Permintaan Konsultasi 1
Sanitasi
4 Formulir Permintaan pemeriksaan 1
laboratorium
5 Formulir Rujukan Eksternal 1

6
6 Formulir Surat Keterangan Sehat 1
7 Formulir Surat Keterangan Sakit 1
8 Formulir Surat Keterangan Hasil
Pemeriksaan
9 Formulir lain sesuai kebutuhan 1
(dituliskan)

Catatan : Jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan
disesuaikan dengan kondisi masing – masing Puskesmas

7
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

3.1. Jenis – jenis Pelayanan


a. Pelayanan pemeriksaan pasien usia di atas 18 tahun,
b. Pelayanan Surat Keterangan Sehat,
c. Pelayanan Surat Keterangan Sakit,
d. Pelayanan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan,
e. Rujukan internal dalam lingkungan puskesmas meliputi pelayanan
laboratorium, konsultasi gizi dan sanitasi,
f. Pelayanan Rujukan ke rumah sakit berdasarkan diagnosis dan kriteria yang
telah di tetapkan dokter.

3.2. Metode Kegiatan


Ada dua macam metode yang digunakan dalam pemeriksaan pasien,
yaitu “Kajian Awal Klinis” untuk pasien baru, dan “Kajian Klinis” untuk pasien
kunjungan ulang. Secara umum metodenya sama, yaitu dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan panunjang, penegakkan diagnosis, dan
membuat rencana layan klinis. Bedanya adalah, di kajian awal klinis, penggalian
atau assessment terhadap kondisi kesehatan pasien dilakukan secara
komprehensif dengan melibatkan banyak profesi, sedangkan kajian klinis pada
pasien kunjungan ulang dilakukan sebagai kelanjutan dari rekam jejak riwayat
kesehatan pasien dan kondisi terkini.

3.2.1. Kajian Awal Paripurna


Khusus untuk kajian awal, anamnesis dan pemeriksaan fisiknya
dilakukan secara paripurna, karena kajian awal dianggap sebagai perkenalan
pertama dengan pasien.Karena itu petugas mesti mengenal kondisi dan
riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh. Informasi yang diperlukan untuk
kajian awal disusun berbagai profesi, yaitu ;
1. Dokter,
2. Dokter gigi,
3. Perawat,
4. Bidan (khusus untuk pasien baru perempuan),
8
5. Nutrisionist,
6. dan Sanitarian.
Dalam praktek pelayanan sehari - hari, kajian awal dilakukan oleh
perawat dan dokter.Penggalian informasi riwayat kesehatan pasien yang
sudah disusun oleh berbagai profesi tersebut di atas dilakukan oleh
perawat.Lalu dokter melanjutkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik
yang terfokus. Agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu, maka harus
disepakati dengan jelas, anamnesis dan pemeriksaan fisik mana saja yang
harus dilakukan oleh perawat, jadi dokter tidak perlu lagi mengulang
anamnesis atau pemeriksaan fisik yang sama.

3.2.1.1. Kajian awal oleh perawat


1. Anamnesis
Sebelum anamnesis dilakukan, sebaiknya dikonfirmasi dahulu
identitas pasien.Anamnesis adalah wawancara terhadap pasien
atau keluarganya tentang keluhan yang dirasakan (Subjektif).
Anamnesis yang dilakukan oleh perawat adalah :
a. Keluhan utama
Adalah keluhanyang paling dirasakan atau yang paling berat,
sehingga mendorong pasien datang berobat atau mencari
pertolongan medis.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Merupakan informasi tentang riwayat penyakit dahulu yangharus
digali secara lengkap dan runut, karena seringkali keluhan yang
diderita sekarang merupakan kelanjutan atau komplikasi dari
penyakit dahulu.Penggalian informasi termasuk riwayat
pengobatan yang pernah diterimanya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Merupakan penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan
seperti diabetesmelitus, hipertensi, asma, dan lain - lain.
Petugasmenanyakan riwayat penyakit orangtua,kakek, nenekdan
lain - lain.
d. Riwayat Allergi,
e. Riwayat Kebiasaan / Sosial Budaya
9
Kebiasaan yang biasa dilakukan oleh pasien yang bisa
mempengaruhi kondisi kesehatannya, seperti kebiasaan
merokok, atau minum alkohol, sering melakukan ritual tertentu,
dan lain lain.
2. Tanda tanda vital
Pemeriksaan tanda tanda vital meliputi pemeriksaan tekanan
darah, nadi, frekuensi nafas, suhu, berat badan, tinggi badan, dan
lingkar pinggang.
3. Kesadaran
Penentuan tingkat kesadaran dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Secara kualitatif: composmentis, apatis, somnolen,
stupor, koma. Sedangkan secara kuantitatif dengan glasgow
comascale (GCS).
3.2.1.2. Kajian awal oleh dokter
1. Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang (Subjektif)
Adalah perjalanan penyakit dimulai saat pertama kali pasien
merasakan munculnya keluhan atau gejala penyakitnya atau
dengan kata lain mulai dari akhir masa sehat. Setelah itu
ditanyakan bagaimana perkembangan penyakitnya apakah
cenderung menetap, berfluktuasi atau bertambah lama bertambah
berat sampai akhirnya datang mencari pertolongan medis.
2. Pemeriksaan fisik (Objektif)
Adalah pemeriksaan yang mencakup:
a. Inspeksi : Keadaan umum pasien secara visual
b. Palpasi : Pemeriksaan raba (perabaan benjolan)
c. Perkusi : Pemeriksaan ketuk (batas jantung, paru hepar)
d. Auskultasi: Periksa denganmenggunakan stetoskop
Pemeriksaan fisik untuk kajian awal meliputi pemeriksaan
menyeluruh mulai dari kepala, leher, dada, abdomen, genitalia, dan
ekstremitas.
3. Pemeriksaan penunjang sederhana (Objektif)
Adalah pemeriksaan yang diperlukan untuk membantu
menegakkan diagnosis penyakit yaitu Laboratorium.
4. Penegakan diagnosis (Assesment)
10
Adalah menetapkan jenis penyakit yang diderita oleh pasien
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan oleh dokter atau oleh paramedik yang
mendapat pendelegasian wewenang apabila dokter tidak ada
5. Rencana penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Bagian iniberisi rencana tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien. Rencana penatalaksanaan dibuat oleh dokter atau oleh
petugas yang sudah mendapat pendelegasian wewenang dari
dokter. Rencana penatalaksanaan meliputi :
a. Pengobatan/ terapi
Pengobatan diberikan sesuai dengan diagnosis.Pengobatan juga
memberikan kesempatan kepada pasien untuk memilih
menerima atau pun menolak akan tindak lanjut terapi yang
akan diberikan kepada pasien.
b. Tindakan medis
Tindakan medis yang akan dilaksanakan meliputi perawatan
luka, bedah minor, pemasangan infus, atau tindakan lain yang
harus diberikan kepada pasien. Pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan kompetensi dokter yang melakukan
tindakan dan disetujui oleh pasien atau keluarga pasien.
Mekanisme inform concent dilaksanakan sbelum tindakan
diambil.
c. Rujukan internal
Adalah rujukan yang ditujukanke unit – unit pelayanan lain dalam
lingkungan Puskesmas meliputi ; KIA- KB, Gigi, Ruang tindakan/
RawatInap, Kesling, Gizi,Laboratorium.
d. Rujukan Eksternal
Adalah rujukan ke fasilitas kesehatan di luar Puskesmas (Rumah
Sakit, Laboratorium swasta).Kriteria rujukan eksternal adalah
yang diluar diagnosis 144 penyakit yang tidak boleh dirujuk oleh
dokter umum.Rujukan eksternal dilaksanakan berdasarkan
persetujuan dari pasien.

11
e. Pengisian rekam medis
Harus diisi secara lengkap oleh petugas yang melaksanakan
layanan klinis mulai dari anamnesis keluhan utama, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat
alergi,pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang yang penting,
diagnosis, terapi, konsultasi, tindakan medis,kunjungan ulang,
serta rencana penatalaksanaan yang akan diberikan
(S/subjektif,O/objektif,A/ assesment,P/planning). Setiap Rencana
Pelyanan Klinis yang akan diberikan harus melibatkan pasien.
Karena itu di rekam medis dibubuhkan nama, SIP, dan tanda
tangan dokter pemberi pelayanan sebagai tanda bahwa rencana
pelayanan tersebut sudah disetujui oleh pasien atau keluarga
pasien.
Rekam Medis Pengkajian Awal Pasien Umum

12
PEMERINTAHAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AIR BALUI
Alamat : Jln. Provinsi Sekayu – Lubuk linggau Dusun 1 Desa Air Balui kec.Sanga Desa 30759
Email :Puskesmasairbalui0759@gmail.com

PENGKAJIAN DATA UMUM PASIEN


Diisi oleh Petugas Pendaftaran pada Tanggal : ………………
Jam : ………………
IDENTITASPASIEN
(Diisi sesuai Kartu Tanda Pengenal Pasien yang masih berlaku; KTP/ KK/ SIM/
Kartu Pelajar/ dsb)
Nomor Rekam Medis : ……………………………………
Nama : ……………………..……………..
No. NIK : ……………………………...........
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Tanggal Lahir : ....................................................
Agama : ....................................................
Pendidikan : □ Belum / tidak tamat SD
□ SD □ SLTP □ SLTA
□ Diploma □ Sarjana
Pekerjaan : ……………………………………
Alamat :………………………….…………
Status Perkawinan : □ Kawin □ Belum Kawin
□ Janda □ Duda
Nama Suami / Istri : ……………………………………
atus Pembiayaan : □ Umum
□ BPJS (PBI / Mandiri / PNS / TNI / POLRI .. )
No. Peserta : ………………………

PERSETUJUAN UMUM / GENERAL CONSENT

PASIEN / WALI PASIEN HARUS MEMBACA, MEMAHAMI DAN MENGISI


13
INFORMASI BERIKUT

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :


Nama Lengkap : ………………………………………………………… L / P
Tempat/ tgl lahir : …………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………
No. Telepon : …………………………………………………………
Bertindak atas : diri saya sendiri /………………(nama pasien yang
identitasnya tersebut di atas)
Menyatakan :
I. PERSETUJUAN UNTUK PERAWATAN DAN PENGOBATAN
1. Saya mengetahui bahwa saya memiliki kondisi yang membutuhkan
perawatan medis, saya mengijinkan dokter/tenaga kesehatan lainnya di
Puskesmas Air balui untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan
pengobatan / tindakan / asuhan sesuai prosedur.
2. Saya sadar bahwa praktik kedokteran bukanlah ilmu pasti dan saya
mengakui bahwa tidak ada jaminan atas hasil apapun terhadap prosedur
pengobatan/ asuhan/ tindakan lainnya yang dilakukan kepada saya.
3. Saya mengerti dan memahami bahwa :
a. Saya memiliki hak untuk menyatakan persetujuan atau menolak untuk
setiap prosedur atau terapi yang akan diberikan kepada saya.
b. Saya memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan tentang rencana
pelayanan yang akan diberikan kepada saya, termasuk identitas setiap
orang yang akan memberikan pelayanan pemeriksaan / tindakan
kepada saya.

II. PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI


1. Saya memahami bahwa informasi yang ada dalam diri saya terkait dengan
kondisi kesehatan saya, berdasarkan pemeriksaan yang saya jalani di
Puskesmas Air balui akan terjamin kerahasiaannya.
2. Saya memberi wewenang kepada Puskesmas Air balui untuk memberikan
informasi terkait kondisi kesehatan saya bila diperlukan untuk keperluan
proses klaim asuransi (JKN dan sebagainya).
3. Saya memberi wewenang kepada Puskesmas Air balui untuk memberikan

14
informasi tentang kondisi kesehatan saya kepada yang tersebut berikut ini:
a. …………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………………………..
III.HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
Saya telah mendapat informasi tentang “Hak dan Kewajiban Pasien” di
Puskesmas Air balui melalui media informasi yang disediakan oleh petugas
Puskesmas.

IV. INFORMASI BIAYA PELAYANAN PUSKESMAS


Saya telah memahami tentang informasi biaya pengobatan dan biaya
tindakan yang disampaikan oleh pihak Puskesmas, dan saya bersedia untuk
membayar biaya tersebut sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian Persetujuan Umum (“General Consent”) ini telah saya baca dan saya
pahami.

………………..,
Petugas …………………………………..
Pasien / Wali Pasien

………………………………………… ………………………..
…………….. ……………………………………..
Tanda Tangan dan Nama Terang Tanda Tangan dan Nama Terang

PENGKAJIAN RESIKO JATUH


(GET UP AND GO TEST)

15
(Diisi oleh Petugas Pendaftaran)
Diisi oleh Petugas Pendaftaran pada Tanggal : ………………………………..
Jam : ……………………………….
Berikan tanda () pada kolom yang sesuai dengan hasil penilaian.
1. PENGKAJIAN
No Penilaian / Pengkajian Ya Tidak
1 Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)
a.Tidak seimbang/ sempoyongan/ limbung
b.Jalan menggunakan alat bantu (kruk, tripot, kursi roda,
orang lain)
2 Menopang saat akan duduk
(Tampak memegang pinggiran kursi / meja / benda lain
sebagai penopang saat akan duduk)
2. HASIL
No Hasil Dasar Penilaian Keterangan
1 Tidak Beresiko Tidak ditemukan 1 dan 2
2 Resiko Rendah Ditemukan salah satu dari 1
atau 2
3 Resiko Tinggi Ditemukan 1 dan 2
3. TINDAKAN
No Hasil Tindakan Ya Tidak Nama & Tanda
Tangan Petugas
1 Tidak Tidak ada tindakan
Beresiko
2 Resiko Edukasi
Rendah
3 Resiko Tinggi a. Pasang pita
kuning pada
lengan atas
pasien
b. Edukasi

PENGKAJIAN AWAL

16
PASIEN RAWAT JALAN

Ruang Pelayanan Umum Tanggal : Jam :

1. SUBJECTIVE
ANAMNESA
Keluhan Utama :
…………………………………………………………………………………………..
Keluhan Tambahan :
…………………………………………………………………………………………..
Riwayat Penyakit Dahulu :
…………………………………………………………………………………………..
Riwayat Penyakit Keluarga :
…………………………………………………………………………………………..
Riwayat Alergi :
…………………………………………………………………………………………..
Kebiasaan :
…………………………………………………………………………………………..
Tindakan/terapi yang pernah dijalani : ..............................................................
Obat yang sedang dikonsumsi :
…………………………………………………………………………………………..
Riwayat Penyakit Sekarang :
………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………….

2. OBJECTIVE

A. PEMERIKSAAN FISIK

17
1) Keadaan Umum : □ Baik □ Sedang □ Lemah
2) Kesadaran (GCS) : E : ………….. V :…………… M :…………..
3) Tanda – tanda Vital :
Tekanan Darah : Nadi : Suhu : Frek. Nafas :
………….mmHg …………x/menit ..…………. oC ….…… x/ menit
4) ANTROPOMETRI
Berat Badan : Tinggi Badan : IMT (BB/TB)2: Lingkar Perut :
………………Kg ……………Cm …………… ……………Cm

5) MALNUTRITION SCREENTOOLS TEST (MST)


Pasien Usia > 18 tahun
Pasien Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
diinginkan selama 6 bulan terakhir?
 Tidak Ada Penurunan BB (skor 0)
 Tidak yakin / tidak tahu / baju terasa longgar (skor 2)
 Ya, BB turun :
 1 – 5 kg (skor 1)
 6 – 10 kg(skor 2)
 11 – 15 kg (skor 3)
 > 15 kg (skor 4)
3. Apakah asupan makanan berkurang karena tidak ada nafsu
makan?
 Tidak (skor 0)
 Ya (skor 1)
TOTAL SKOR (1 + 2)

3. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan □ Tidak


pasien beresiko mengalami malnutrisi? □ Ya
Antara lain :
DM/ CKD/ Infeksi kronis/ gangguan fungsi tiroid/ kanker/
lainnya ………………………
Bila skor > 2 atau terdapat penyakit tertentu dilakukan pengkajian lebih lanjut

18
oleh ahli gizi

5) Status Generalis
a. Kepala / Leher
: ..................................................................................................................
.
................................................................................
...................................
b. Thorax : ............................................................................................
.......................
................................................................................
...................................
c. Abdomen : ............................................................................................
.......................
................................................................................
...................................
d. Ekstremitas : ............................................................................................
.......................
................................................................................
...................................

e. Lainnya : ............................................................................................
.......................
................................................................................
...................................

6) Status psiko – sosiokultural & spiritual


a. Status mental : □ orientasi baik □ disorientasi □ gelisah
□ tidak respons
b. Respons emosi : □ tenang □ takut □ tegang □ marah

19
□ sedih □ menangis □ gelisah
c. Hubungan pasien dengan keluarga : □ baik □ tidak baik
d. Ketaatan menjalankan ibadah : □ baik □ tidak baik
e. Bahasa : □ Indonesia □ Minang □ lainnya

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Hasil selengkapnya terlampir)


Laboratorium : EKG :
……………………………………………… ………………………………………
…………………… …………………
……………………………………………… ………………………………………
…………………… ………………………………………
……………………………………………… ……………………………………
…………………… Pemeriksaan Penunjang Lain :
……………………………………………… ………………………………………
…………………… …………………
……………………………………………… ………………………………………
…………………… …………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
…………. ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ………………………………………
……………………………………………… ……………………………
………………………………………………
…………………………………….
3. ASSESMENT
Diagnosa Medis Diagnosa Keperawatan
20
…………………………………………………….. ………………………………………
…… (ICDX: …………..) ………………………………………
………………………………………
……………………………………………………..
………………………………………
…… (ICDX: …………..)
………………………………………
………………………
4. PLANNING
Rencana Pelayanan Medis Rencana Asuhan Keperawatan
A. Rencana Tindakan / Pengobatan :
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
…………………….. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
…………………….. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
…………………….. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………

21
……………………. ……………………………………
B. Rencana Edukasi : ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
C. Rencana Konsultasi : ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……………………. ……………………………………
D. Rencana Monitoring : ……………………………………
□ kontrol kembali tanggal : ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
□ lainnya : ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
……… ……………………………………
……………………………………………………… ……………………………………
………………… ……………………………………
E. Rencana Rujukan ……………………………………
Rujuk ke RS : …………………………….. ……………………………………
Poli : ……………………. ……………………………………
…………………

F. Rencana Pelayanan Lainnya


………………………………………………………
……………………
………………………………………………………
……………………
………………………………………………………

22
……………………
………………………………………………………
……………………
………………………………………………………
……………………
………………………………………………………
……………………

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan, Perawat

________________________________________ __________________________
Nama Terang dan Tanda Tangan Nama Terang dan Tanda
Tangan

23
PENGKAJIAN AWAL TAMBAHAN
PASIEN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Keluhan Utama : ………………………………….

Riwayat PTM pada diri sendiri Riwayat PTM pada keluarga


Diabetes Ya / Tidak / tidak Tahu Diabetes Ya / Tidak / tidak Tahu
Hipertensi Ya / Tidak / tidak Tahu Hipertensi Ya / Tidak / tidak Tahu
Penyakit jantung Ya / Tidak / tidak Tahu Penyakit Ya / Tidak / tidak Tahu
jantung
Stroke Ya / Tidak / tidak Tahu Stroke Ya / Tidak / tidak Tahu
Asma Ya / Tidak / tidak Tahu Asma Ya / Tidak / tidak Tahu
Kanker Ya / Tidak / tidak Tahu Kanker Ya / Tidak / tidak Tahu
Kolesterol tinggi Ya / Tidak / tidak Tahu Kolesterol Ya / Tidak / tidak Tahu
tinggi
PPOK Ya / Tidak / tidak Tahu PPOK Ya / Tidak / tidak Tahu
Thalassemia Ya / Tidak / tidak Tahu Thalassemia Ya / Tidak / tidak Tahu
Lupus Ya / Tidak / tidak Tahu Lupus Ya / Tidak / tidak Tahu

FAKTOR RESIKO
Merokok : ya / tidak Kurang aktivitas Fisik : ya / tidak
Kurang makan sayur buah : ya / tidak konsumsi alcohol : ya / tidak
Stress : ya / tidak

PLANNING:

24
TINDAK LANJUT (dilingkari)
1. Pulang, berobat jalan
2. Dirujuk ke ………………………………………..…Atas Dasar : Medis / Permintaan
Keluarga
3. Menolak dirawat : …………………………………………………………….
4. Meninggal : ……………………………………tgl & jam…………………….
Sebab meninggal ……………………………………………………………..

Pengkajian Diselesaikan Pada Pengkajian Diselesaikan Pada


Tanggal : Tanggal :
Jam : Jam :
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat

_______________________________ _________________________________
Nama Terang dan Tanda Tangan Nama Terang dan Tanda Tangan

3.2.1.3. Pelayanan Pasien Kunjungan Ulang


Pelayanan pasien kunjungan ulang tidak selengkap pemeriksaan pasien
kunjungan awal. Pemeriksaan pasien kunjungan ulang oleh perawat meliputi :
Anamnesis : Keluhan utama
Pemeriksaan fisik, terdiri dari : Tinggi badan, Berat badan, Pemeriksaan
tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu, dan lingkaran perut.
Anamnesis oleh dokter dilaksanakan secara terfokus sesuai keilmuan
dokter.Pemeriksaan fisik oleh dokter juga dilaksanakan secara terfokus pada organ –
organ tertentu yang menurut dokter perlu diperiksa.Permintaan pemeriksaan
penunjang juga dilakukan oleh dokter untuk membantu menegakkan
disgnosis.Rencana layanan klinis selanjutnya tergantung perkembangan penyakit
dan kesehatan pasien.

25
Rekam medis kunjungan ulang adalah seperti di bawah ini :

No Rekam Medik :
………………………………………….
Nama Pasien :
CATATAN PERKEMBANGAN ………………………………………..L / P
PASIEN RAWAT JALAN Tanggal Lahir :
(Ditulis dengan prinsip SOAP) ………………………………………….
Alamat :
………………………………………….
Status : UMUM / BPJS (No :
…………………………)
ANAMNESA
DAN DIAGNOSA & PERENCANAA
Nama & Paraf
TANGGAL PEMERIKSAAN KODE ICD X N LAYANAN
/ JAM Petugas
(Subjective – (Assesment) (Planning)
Objective)

26
3.3.Langkah Kegiatan
1. Setalah pasien mendaftar, petugas dibagian pendaftaran akanmemberikan
rekam medis untuk diisi oleh perawat dan dokter yang bertugas,
2. Perawatmemanggil pasien, kemudian mencocokkan identitas pasien
dengan rekam medisnya,
3. Perawatmelakukan anamnesis,
4. Perawatmelakukan pemeriksaan vital sign,
5. Dokter melakukan anamnesis terfokus,
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik,
7. Bila diperlukan, akan dilakukan rujukan internal kelaboratorium,
8. Dokter menegakkan diagnosis,
9. Dokter membuat Rencana Layanan Klinis.

27
10. Dokter memberikan terapi, mengedukasi, menulis resep dan menyerahkan
ke pasien/keluarga,
11. Bila pasien memerlukan tindakan dilakukan di Ruang Tindakan, dan bila
memerlukan rujukan perawat membuatkan surat rujukan ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi,
12. Dokter mencatat hasil pemeriksaan dan rencana layanan klinis ke dalam
rekam medis,
13. Perawat menulis hasil pemeriksaan kedalam buku register harian dan meng
in put ke P Care untuk pasien BPJS,
14. Perawat mengembalikan rekam medis pasien ke ruang rekam medis.

28
BAB IV
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

4.1. Penyusunan Indikator Mutu Pelayanan


Mutu pelayanan di berbagai aspek pelayanan ke masyarakat menjadi topik yang
makin lama makin sering dibicarakan.Bermacam teori muncul bekaitan dengan
peningkatan mutu pelayanan publik, tak terkecuali mutu pelayanan kesehatan.Tentu
saja untuk mencapai mutu pelayanan yang baik, diperlukan indikator.Indikator adalah
tolok ukur untuk menilai sesuatu yang ingin dicapai.Banyak teori bermunculan
sebagai pegangan menetapkan indikator mutu pelayanan. Pada umumnya untuk
menentukan indikator mutu, didasarkan kepada :
a. Dipersyaratkan peraturan,
b. Dipersyaratkan pemilik,
c. Dipersyaratkan pelanggan,
d. Mempertimbngkan Hihg Risk, High Cost, High Volume, dan Problem Prone,
e. Konsensus,
f. Ketersediaan Data
Menurut Donadebian (1996), ada 3 aspek mutu yang bisa diukur, yaitu :
a. Input (fasilitas, staf, peralatan, perlengkapan),
b. Proses (kepatuhan terhadap protocol dan standar),
c. Output atau hasil.
Berdasarkan teori ini, maka indikator mutu di ruang pelayann umum dikaji dari 3
variabel sebagai berikut :
a. Variabel input :
1) Tenaga,
2) Fasilitas,
3) Peralatan Pelayanan,
b. Variabel Proses :
1) Kajian awal oleh perawat,
2) Kajian awal oleh dokter.
c. Variabel Out put :
1) Kelengkapan isi rekam medis,

29
4.1.1. Dari variabel tenaga, ada 2 indikator mutu, yaitu :
a. Perawat, jumlah 3 orang, berpendidikan minimal D3 keperawatan, punya SIPP
b. Dokter, jumlah 1 orang, punya SIP

4.1.2. Dari variabel fasilitas pelayanan, ada 8 indikator mutu, yaitu :


a. Punya papan nama “Ruang Pelayanan umum”,
b. Punya ruang tunggu yang nyaman bagi pasien,
c. Tersedia informasi tentang jenis – jenis pelayanan,
d. Tersedia 2 meja dan 4 kursi,
e. Tersedia komputer dan printer,
f. Tersedia lemari alat periksa,
g. Tersedia tempatsampahmedis dan non medis,
h. Tersedia Buku Panduan Praktek Klinis.
4.1.3. Dari variabel peralatan, ada 26 indikator mutu, yaitu :
a. Senter untukperiksa
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Perkusi Hammer
f. Otoskop
g. Opthalmoskop
h. Sudip lidah
i. Metline( pengukur lingkar pinggang)
j. Timbanganinjak dewasa
k. Pengukur tinggibadan
l. Buku Ishihara test
m. Masker wajah
n. Sarung tangan non steril
o. Hand sanitizer
p. Buku Register Harian
q. Buku Register Rujukan Internal
r. Buku Register Rujukan Eksternal
s. Kertas Resep
t. Formulir Permintaan Konsultasi Gizi

30
u. Formulir Permintaan Konsultasi Sanitasi
v. Formulir Permintaan pemeriksaan laboratorium
w. Formulir Rujukan Eksternal
x. Formulir Surat Keterangan Sehat
y. Formulir Surat Keterangan Sakit
z. Formulir Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan
4.1.4. Dari variabel Kajian Awal Oleh Perawat, ada 14 indikator mutu, yaitu :
a. Dilakukan anamnesis Keluhan utama,
b. Riwayat penyakit dahulu,
c. Riwayat penyakit keluarga,
d. Riwayat alergi,
e. Riwayat tindakan / operasi yang pernah dijalani,
f. Obat yang sering dikonsumsi,
g. Riwayat kebiasaan / bio psiko sosial,
h. Dilakukan pemeriksaan fisik mengukur tinggi badan,
i. Menimbang berat badan,
j. Mengukur tekanan darah,
k. Menghitung frekuensi nadi,
l. Mengukur suhu,
m. Menghitung frekuensi nafas,
n. Mengukur lingkar perut.
4.1.5. Dari variabel Kajian Awal Oleh Dokter, ada 4 indikator mutu, yaitu :
a. Dilakukan anamnesis terfokus,
b. Dilakukan pemeriksaan fisik dan (bila perlu) pemeriksaan penunjang,
c. Ditegakkan diagnosis,
d. Dibuat rencana layanan.
4.1.6. Dari variabel Kelengkapan Isi Rekam Medis, ada 4 indikator mutu, yaitu :
a. Catatan Anamnesis,
b. Catatan Pemeriksaan fisik dan (bila perlu) peneriksaan penunjang,
c. Catatan Diagnosis,
d. Catatan Rencana Layanan.
4.1.7. Perilaku Pemberi Layanan
a. Ketanggapan petugas terhadap Pasien
b. Keramahan Petugas

31
c. Kejelasan Petugas dalam Memberikan Informasi
d. Kecepatan Pelayanan
e. Kenyamanan Ruang Tunggu
f. Kebersihan Ruang Pemeriksaan

4.2. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Umum


4.2.1. Audit Internal
Audit internal adalah Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan
signifikan (dapat dipertanggung jawabkan)melalui interaksi (pemeriksaan,
pengukuran dan penilaian yang berujung pada penarikan kesimpulan) secara
sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas
penggalian nilai atau manfaat. Secara sederhana, pengertian audit internal
adalah kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana penerapan sistem
pelayanan yang sudah disusun, apakah sudah sesuai standar atau belum.
Dalam pelaksanaannya, tim audit internal Puskesmas akan membandingkan
praktek pelayanan dengan standar atau indikator yang sudah disusun.
Bagi tim audit internal, indikator mutu yang disusun bisa dijadikan sebagai
“kriteria audit”. Kriteria audit adalah pembanding (denumerator) dari “hasil audit”
untuk variabel yang sama. Perbandingan antara kriteria audit dengan hasil audit
akan menjadi “temuan audit”. Temuan audit inilah yang akan diinterpretasikan oleh
tim audit internal untuk dianalisis. Interpretasi dari audit internal, akan menghasilkan
tiga kemungkinan yaitu ;
1. Mutu pelayanan umum dikatakan baik apabila temuan audit di satu
variabel > 80%,
2. Mutu pelayanan umum dikatakan sedang apabila temuan audit di satu
variabel 60 – 80%,
3. Mutu pelayanan umum dikatakan kurang apabila temuan audit < 60%.
Berdasarkan interpretasi di atas, tim audit internal akan memberikan
rekomendasi untuk ditindaklanjuti. Berdasarkan rekomendasi ini, dibuat rencana
tindak lanjut untuk perbaikan mutu layanan umum selanjutnya. Dengan demikian,
diharapkan mutu pelayanan umum di Puskesmas akan bisa ditingkatkan secara
berkesinambungan (Continues Quality Improvement).

32
4.2.2. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei adalah salah satu metode untuk mengukur mutu pelayanan dari
sisi pengguna layanan.Metode survei juga macam – macam. Secara umum,
proses survei bisa dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :
a. Penentuan pelaksana survei (mahasiswa, anak SMA, komponen masyarakat,
dll)
b. Menentukan penanggung jawab,
c. Membuat instrumen survei,
d. Menentukan jadwal,
e. Pelaksanaan survei,
f. Laporan hasil survei,
g. Analisis hasil survei,
h. Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).

4.2.3. Kaji Banding


Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan umum di suatu
Puskesmas adalah dengan melakukan kaji banding.Kaji banding adalah
proses membandingkan pelaksanaan pelayanan umum yang dilaksanakan
Puskesmas ke Puskesmas lain yang dianggap lebih baik. Dengan kaji
banding, Puskesmas bisa menggali ke Puskesmas yang lebih baik tersebut
berbagai trik dan cara memberikan pelayanan, sehingga bisa dijadikan acuan
untuk melakukan berbagai perbaikan. Proses kaji banding bisa dilakukan
dengan urutan sebagai berikut :
a. Pembentukan tim kaji banding
b. Menentukan penanggung jawab,
c. Membuat instrumen kaji banding ,
d. Menentukan jadwal,
e. Pelaksanaan kaji banding,
f. Laporan kaji banding,
g. Analisis hasil kaji banding,
h. Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).
4.2.4. Penanganan Keluhan Pelanggan
Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan Puskesmas adalah
penanganan keluhan pelanggan. Pelanggan yang mengeluh terhadap mutu

33
layanan bisa menjadi teroris yang akan bercerita kepada banyak orang
tentang kejelekan pelayanan Puskesmas. Sebaliknya, pelanggan yang puas,
bisa menjadi iklan gratis dalam meningkatkan cakupan pelayanan
Puskesmas.Karena itu, penanganan keluhan pelanggan adalah suatu
keharusan untuk meningkatkan mutu layanan umum di Puskesmas. Secara
umum, proses penangan keluhan pelanggan bisa dilakukan dengan cara
berikut :
a. Menentukan penanggungjawab penanganan keluhan pelanggan,
b. Membuat sistim pengaduan pelanggan ; kotak saran, SMS, WA, dll,
c. Menentukan jadwal membuka kotak saran, merekap SMS, WA, dll,
d. Melakukan identifikasi keluhan pelanggan, dan menglompokkan keluhan yang
sama atau relatif sama,
e. Lakukan analisis keluhan pelanggan untuk menentukan prioritas penanganan,
f. Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).

34
Tabel indikator dan upaya peningkatan mutu pelayanan umum

35
4.3. Upaya Keselamatan Pasien
Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan umum perlu diidentifikasi
dan dikelola dengan baik untuk mengupayakan keselamatan pasien, pengunjung,
dan masyarakat yang dilayani. Terdapat enam sasaran keselamatan pasien yang
perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas,
yaitu :
a. Tidak terjadinya salah identifikasi pasien,
b. Komunikasi efektif dalam pelayanan,
c. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat,
d. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan,
e. Pengurangan terjadinya risiko infeksi dalam pelayanan klinis,
f. Tidak terjadinya pasien jatuh.
Dari enam sasaran keselamatan pasien, maka yang sesuai dengan karakteristik
pelayanan umumadalah :
a. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien diPelayanan umum
b. Komunikasi efektif dalam Pelayanan umum,
c. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan,
d. Pengurangan resiko pasien jatuh.
Agar ke-empat sasaran keselamatan pasien tersebut dapat dicapai maka perlu
dilakukan kegiatan-kegiatan yang nyata untuk mencapai sasaran - sasaran tersebut,
untuk selanjutnya dimonitor secara periodik dengan menggunakan indikator yang
jelas dan terukur. Indikator keselamatan pasien yang disusun di Puskesmas
disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada, sebagai berikut :

Sasaran Indikator Upaya Mencapai


N
Keselamatan Keselamatan Target Sasaran Keselamatan
o
Pasien Pasien Pasien
a. Tidak terjadinya Kepatuhan 100 % 1.Melakukan identifikasi
kesalahan melakukan pasien minimal dengan
identifikasi pasien identifikasi pasien dua cara yaitu dengan
dalam pelayanan pada saat akan memanggil nama dan
umum melaksanakan alamat pasien,
pelayanan 2.Menyusun prosedur
identifikasi pasien,

36
3.Sosialisasi pelaksanaan
identifikasi pasien,
4.Kepatuhan
melaksanakan identifikasi
pasien,
5.Monitoring dan tindak
lanjut terhadap
kepatuhan identifikasi
pasien.
B Komunikasi Kepatuhan 100 % 1. Menyusun prosedur
efektif dalam melaksanakan komunikasi efektif dalam
Pelayanan umum prosedur pada saat pemberian edukasi
Pemberian kepasien,
Informasi dan 2. Sosialisasi SOP ke
edukasi pada petugas,
pasien 3. Memonitor dan menindak
lanjut pelaksanaan
sosialisasi SOP
C Pengurangan Kepatuhan hand 100% 1. Petugas melakukan 6
resiko infeksi higine dan APD langkah cuci tangan di
terkait pelayanan lima waktu cuci tangan,
kesehatan 2. Pemakaian APD
( Masker)
D Pengurangan Pencegahan pasien 100%1. Pemberian tangga naik
resiko pasien terjatuh dari tempat turun
jatuh tidur pemeriksaan 2. adanya pelindung kiri
kanan tempat tidur

37
BAB V
PENUTUP

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat.Konsep kesatuan upaya kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan
termasuk Puskesmas yang merupakan unit pelaksana kesehatan tingkat pertama
(primary health care).
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok
(basic health services) yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat
termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
Puskesmas bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan
kemampuannya.Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai semua itu, semua petugan pemberi pelayanan harus
melaksanakan kegiatan sesuai standar operasional prosedur yang sudah disusun,
memperhatikan sasaran keselamatam pasien, dan melakukan upaya – upaya
peningkatan mutu pelayanan.

38

Anda mungkin juga menyukai