baik.
Pedoman ini di susun oleh penyusun dengan berbagai kendala karena keterbatasan
kemampuan penyusun maupun tim untuk membuat pedoman yang sesuai acuan..
Namun dengan usaha keras dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu agar dapat menyelesaikan pedoman dengan baik dan mendekati acuan.
umum dan memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
pedoman ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun membutuhkan kritik dan
Pekalongan, April 2016
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan Umum adalah serangkaian kegiatan untuk menentukan adanya
kelainan dari suatu sistem atau organ tubuh manusia secara umum yang meliputi
melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi), mendengar (auskultasi)
yang dilakukan di ruang pemeriksaan umum. Pemeriksaan Umum dilakukan sesuai
prosedur (SOP) yang ada di ruang lingkup pemeriksaan umum. Setelah dilakukan
pemeriksaan umum ditentukan pendekatan diagnosa dan diberikan pengobatan
sesuai SOP. Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang
memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut
dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. Pengobatan rasional
menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis
obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau.
Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan
pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
B. Tujuan
Pedoman Pemeriksaan Umum Puskesmas Karangdadap bertujuan untuk
menjadi acuan petugas pemeriksa dalam memberi pelayanan pemeriksaan
umum kepada pasien rawat jalan baik pasien anak maupun dewasa di dalam
gedung maupun luar gedung. Sehingga pada akhirnya pemeriksaan umum
dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin sesuai harapan pelanggan
danmeningkatkan kepuasan pelanggan.
2
C. Ruang Lingkup
Pelayanan Pemeriksaan dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
Meliputi :Pengobatan di Ruang Pemeriksaan Umum Puskesmas
Induk,Puskesmas Pembantu dan PKD
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas
Meliputi : Pengobatan di Puskesmas Keliling
D. Batasan Operasional
1. Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
2. Pasien rawat jalan adalah pasien puskesmas yang setelah mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisinya dapat pulang ke rumah.
3. Pasien rawat jalan yang diperiksa di ruang pemeriksaan umum adalah
pelanggan yang datang yang berusia lebih dari 6 tahun dan datang untuk
berobat umum bukan periksa hamil, KB, imunisasi atau kesehatan gigi.
E. Landasan Hukum
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Djumaroh S.Kep
Imiyah, AmK
Ikhwatina, AmK
Sarduki, AmK
Zumaro, AmK
4
klinis yang menjadi tugas keseharian dokter atau yang berkaitan dengan
tugas integrasinya, maka akan didisposisi untuk melakukan pertemuan,
sehingga pelayanan dilayani oleh perawat yang diberi pelimpahan
wewenang.
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
Almari
TT periksa
Periksa II
Meja
P
Cuci
tgn
P TT periksa Cuci
tgn
Meja Meja
Komputer Periksa I
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas Sarana
Ruang Pemeriksaan umum terdiri dari Ruang pemeriksaan Umum I
dan II yang merupakan ruangan dengan ruang pemeriksaan petugas
pemeriksaan umum (Dokter dan perawat), termasuk didalamnya terdapat
meja periksa dan bed/tempat tidur(TT) pasien.
Dua ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi petugas.
Selain itu di ruang Pemeriksaan Umum I memiliki seperangkat komputer
sebagai bagian dari sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan
server untuk memasukkan data pasien pada sistem informasi puskesmas
yaitu P care dan e puskesmas dan 1 (satu) printer untuk membuat rujukan
pasien BPJS.
6
2. Peralatan
Timbangan Dewasa
Stetoscope
Tensimeter
Termometer
Jam dinding
Form- form pemeriksaan penunjang dan lain lain
7
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Tata Laksana
1. Kegiatan di Dalam Gedung
1.1. Puskesmas Induk
a. Persiapan ruangan
- Persiapan alat – alat pemeriksaan
b. Penatalaksanaan pasien
- Memanggil pasien berdasarkan nomor urut dengan mesin antrian
- Melakukan pengecekan awal nomor antrian, nama, tanggal lahir dan
apabila pasien lupa tanggal lahir ditanyakan alamat. Bila terdapat
perbedaan, petugas ruang pemeriksaan umum mengecek ulang dan
berkoordinasi dengtan petugas pendaftaran.
- Melakukan Kajian awal klinis , bagi pasien baru dan pasien yang belum
pernah dilakukan kajian awal
- Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana penderita
- Melakukan pencatatan rekam medik pasien
- Pengobatan medik dasar di Puskesmas sesuai pedoman dan SOP
- Melakukan perawatan luka
- Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
- Konseling medik umum
- Melakukan rujukan internal ke unit lain bila diperlukan
- Menerima rujukan internal
- Melakukan rujukan kasus spesialistik
- Menerbitkan surat keterangan sakit/sehat yang ditandatangani dokter,
bila diperlukan
- Memberikan surat KIR dokter
8
- Mengisi status RM dengan lengkap
- Membuar R1 sebagai pendamping P care dan e puskesmas
- Memverifikasi kelengkapan status RM
- Memasukkan data pasien pemeriksaan umum ke P care dan e
puskesmas
c. Selesai pelayanan
- Mencuci dan mensterilkan alat sesuai prosedur
1.2 Puskesmas Pembantu
a. Persiapan ruangan
- Persiapan alat – alat pemeriksaan
b. Penatalaksanaan pasien
- Memanggil pasien berdasarkan nomor urut
- Melakukan pengecekan awal nomor urut, nama, tanggal lahir dan
apabila pasien lupa tanggal lahir ditanyakan alamat. Bila terdapat
perbedaan, petugas ruang pemeriksaan umum mengecek ulang dan
berkoordinasi dengtan petugas pendaftaran.
- Melakukan Kajian awal klinis , bagi pasien baru dan pasien yang belum
pernah dilakukan kajian awal
- Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana penderita
- Melakukan pencatatan rekam medik pasien
- Pengobatan medik dasar di Puskesmas sesuai pedoman dan SOP
- Melakukan perawatan luka
- Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
- Konseling medik umum
- Melakukan rujukan internal ke unit lain di pustu atau ke puskesmas
induk bila diperlukan
- Menerima rujukan internal
- Melakukan rujukan kasus spesialistik
- Menerbitkan surat keterangan sakit/sehat yang ditandatangani dokter,
bila diperlukan
9
- Mengisi status RM dengan lengkap
- Membuar R1 sebagai pendamping P care dan e puskesmas
- Memverifikasi kelengkapan status RM
- Memasukkan data pasien pemeriksaan umum ke P care dan e
puskesmas
c. Selesai pelayanan
- Mencuci dan mensterilkan alat sesuai prosedur
1.3 PKD
a. Persiapan ruangan
- Persiapan alat – alat pemeriksaan
b. Penatalaksanaan pasien
- Memanggil pasien berdasarkan nomor urut pendaftaran
- Melakukan pengecekan awal nomor urut, nama, tanggal lahir dan
apabila pasien lupa tanggal lahir ditanyakan alamat. Bila terdapat
perbedaan, petugas ruang pemeriksaan umum mengecek ulang dan
berkoordinasi dengtan petugas pendaftaran.
- Melakukan Kajian awal klinis , bagi pasien baru dan pasien yang belum
pernah dilakukan kajian awal
- Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana penderita
- Melakukan pencatatan rekam medik pasien
- Pengobatan medik dasar di Puskesmas sesuai pedoman dan SOP
- Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
- Konseling tentang penyakit
- Melakukan rujukan internal ke puskesmas induk bila diperlukan
- Mengisi status RM dengan lengkap
- Membuat R1 PKD sebagai pendamping P care dan e puskesmas
- Memverifikasi kelengkapan status RM
- Memasukkan data pasien ke e puskesmas dan Pcare
10
c. Selesai pelayanan
- Mencuci dan menyimpan alat sesuai prosedur
c. Selesai pelayanan
- Mencuci dan menyimpan alat sesuai prosedur
11
4. Dokumentasi
1. Kegiatan di dalam gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
a. Ditulis dalam Buku Register
b. di-input dalam P care dan e puskesmas Puskesmas melalui Komputer
12
BAB V
LOGISTIK
13
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
14
Beberapa hal yang dapat dilakukan petugas adalah:
Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sebelum
melakukan prosedur, dengan pertanyaan terbuka, contoh :” Nama bapak
siapa?” “Tolong sebutkan tanggal lahir Bapak”.
Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat ditanyakan
kepada penunggu/ pengantar pasien.
Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima
instruksi/ laporan.
Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali oleh
penerima instruksi/ laporan.
Instruksi/ laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasikan oleh individu
pemberi instruksi/ laporan.
15
Untuk istilah yang sulit atau obat – obatan kategori LASA (Look Alike Sound
Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut perhurup misalnya :
UBRETID
S Situasi
Kulit:…
Alat Bantu…
A Assesment/ Penilaian
R Rekomendasi
16
3. MENINGKATKAN KESELAMATAN PENGGUNAAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH ALERT)
Obat- obatan yang perlu diwaspadai adalah : NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan
Mirip) / LASA (Look Alike Sound
Alike) yaitu obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip.
a. Golongan Opioid
- Fentanil
- Kodein HCL
- Morfin HCl
- Morfin Sulfat
- Petidin HCl
- Sufentanil
b. Antiaritmia
- Lidokain
- Amiodaron
17
d. Sound Alike Look Alike Drugs
Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan tubuh,
ekskreta, dan selaput lendir pasien seperti sarung tangan, masker, tutup kepala,
kacamata pelindung, apron/ jas, dan sepatu pelindung.
18
6. PENGURANGAN RISIKO CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH
Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :
1. Semua pasien baru dinilai rIsiko jatuhnya dan penilaian diulang jika diindikasikan
oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan lainnya.
2. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat rIsiko jatuh pasien
guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga lainnya.
19
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
20
Program keselamatan kerja di Poli Umum merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan
keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien, keluargapasien, masyarakat sekitar.
Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan
baik dan lancar.
Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan
KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan rawat inap puskesmas.
21
d. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran,
e. Harus mengetahui cara mencuci tangan dengan benar,
f. Buanglah sampah pada tempatnya,
g. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik,
h. Dilarang merokok.
22
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
23
BAB IX
PENUTUP
24
25