BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A Latar Belakang..........................................................................
B Tujuan Pedoman.......................................................................
C Sasaran Pedoman....................................................................
D Ruang Lingkup Pedoman.............................................................
E Batasan Operasional.................................................................
BAB II STANDAR KETENAGAAN...........................................................
A Kualifikasi Sumber Daya Manusia..............................................
B Jadwal Kegiatan........................................................................
BAB III STANDAR FASILITAS................................................................
A Denah Ruang.............................................................................
B Standar Fasilitas.......................................................................
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN....................................................
A Lingkup Kegiatan......................................................................
B Metode....................................................................................
C Langkah Kegiatan......................................................................
BAB V LOGISTISK.................................................................................
BAB VI KESELAMATAN PASIEN............................................................
BAB VII KESELAMATAN KERJA...........................................................
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU..............................................................
BAB IX PENUTUP.................................................................................
Referensi..............................................................................................
Lampiran..............................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang
memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut
dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. Pengobatan rasional
menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis
obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau.
B. Tujuan
Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan
pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Pedoman ini digunakan untuk memberikan panduan kepada petugas tentang
cara pemberian layanan upaya pengobatan, melalui proses anamnesis, proses
kajian, penentuan diagnosis hingga proses terapi yang akan dilakukan pada poli
pengobatan umum.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman upaya pengobatan di Puskesmas Ngemplak
Simongan ini adalah:
Kegiatan didalam gedung :
a) Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana penderita
b) Melakukan pencatatan rekam medis pasien
c) Pengobatan medik dasar di puskesmas sesuai pedoman
d) Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
e) Konseling medik umum
f) Deteksi dini
g) Menerima rujukan dan melakukan rujukan kasus spesialistik
h) Menerbitkan surat keterangan sakit/sehat yang ditandatangani oleh dokter
i) Melakukan rehabilitasi
D. Batasan Operasional
Berdasarkan Permenkes RI No 269 Tahun 2008 , Rekam Medis adalah
Berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Adapun jenis rekam medis yang digunakan di puskesmas
Ngemplak Simongan adalah rekam medis elektronik atau Sistem Informasi
Puskesmas (SIMPUS)
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang Nomor 29 Tahun 2004 Praktik Kedokteran;
2. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang – undang Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan:
BAB II. STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pelayanan poli umum dilakukan oleh 1 dokter dan 2 perawat yang terbagi
menjadi perawat ruang tindakan dan perawat ruan poli umum. Pelayanan
dapat dilakukan secara online apabila pasien tidka bisa hadir ke Puskesmas.
C. Jadual Kegiatan
Penyelenggaraan upaya pengobatan dilakukan setiap hari sebelum jam
pelayanan Senin sampai Kamis jam 07.00 – 16.00 WIB , Jumat jam 07.00 – 14.00,
Sabtu jam 07.00 – 11.00 untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, saat jam
pelayanan hingga setelah pelayanan untuk pencatatan kegiatan serta pengelolaan
peralatan yang telah dipakai selama pelayanan.
BAB III. STANDAR FASILITAS
2 3
Keterangan
1. Ruang Perawat (tensi, anamnesis, cek suhu)
2. Ruang Pemeriksaan Dokter
3. Ruang Pemeriksaan Lansia
Kondisi Riil :
Berdasarkan daftar infventaris poli umum peralatan yang tersedia
seperti pada daftar terlampir (lampiran 2)
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN
Pengkajian
Diagnose
Perencanaan
Pelaksanaan/pengobatan
Evaluasi
Proses tersebut sebagai salah satu pendekatan utama dalam proses pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah.
1. Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan seseorang yang berkunjung ke
Puskesmas, apakah keadaan seseorang tersebut sehat atau sedang sakit.
2. Standar Asuhan
Standar I : Pengkajian
Standar II : Diagnosa
Standar III : Pengobatan
Standar IV : Pendokumentasian
A. Standar I (Pengkajian)
a. Keluhan pasien
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan penunjang
c. Pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Langkah kerja :
Atur pencahayaan yang cukup
Atur suhu dan suasana ruangan nyaman
Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien
Buka bagian yang diperiksa
Perhatikan kesan pertama pasien : perilaku, ekspresi,
penampilan umum, pakaian, postur tubuh, dan gerakan
dengan waktu cukup.
Lakukan inspeksi secara sistemis, bila perlu bandingkan
bagian sisi tubuh pasien.
Palpasi
Adalah pemerksaan dengan perabaan menggunakan rasa
propioseptif ujung jari dan tangan.
Hasil pemeriksaan :
Permukaan : halus/kasar, menonjol/datar, keras/lunak,
dingin dll.
Getaran dan denyutan : denyut nadi dan vena, pukulan
jantung, dll.
Keadaan organ dibawah permukaan : keadaan hepar,
massa abnormal, dll.
Cara kerja :
Daerah yang diperiksa bebas dari gangguan yang
menutupi
Yakinkan tangan hangat tidak dingin
Lakukan perabaan secara sistematis, untuk menetukan
ukuran, bentuk, konsistensi dan permukaan :
Jari telunjuk dan ibu jari untuk menentukan
besar/ukuran
Jari 2,3,4 bersama untuk menentukan konsistensi
dan kualitas massa atau organ
Sedikit tekanan untuk menetukan rasa sakit
Perkusi
Dengan perkusi diketahui isi jaringan dibawah permukaan tubuh.
Ada 5 kualitas dasar bunyi perkusi :
Pekak : massa padat
Redup : suara perkusi hati
Sonor : suara perkusi paru normal
Hypersonor : paru emfisematous
Tympani : suara normal abdomen
Cara kerja :
Lepas pakaian sesuai dengan keperluan
Luruskan jari tengah kiri, dengan ujung jari tekan pada
permukaan yang akan diperkusi
Lakukan ketukan dengan ujung jari tengah kanan diatas
jari kiri, dengan lentur dan cepat, dengan menggunakan
pergerakan pergelangan tangan
Lakukan perkusi secara sistematis sesuai dengan
keperluan
Auskultasi
Adalah pemeriksaan mendengarkan suara dalam tubuh dengan
menggunakan alat stetoskop.
Hasil pemeriksaan :
Bunyi dalam tubuh normal dihasilkan oleh :
Paru : bunyi nafas
Jantung : bunyi karena menutupnya katup
jantung
Usus/abdomen : bunyi bising dan peristaltic usus
Pembuluh darah : bunyi aliran darah
Cara kerja :
Ciptakan suasan tenang dan aman
Pasang ear piece pada telinga
Pastikan posisi stetoskop tepat dan dapat didengar
Pada bagian sisi mebran dapat digosok biar hangat
Lakukan pemeriksaan dengan sistematis sesuai dengan
kebutuhan
B. Standar II : Diagnosa
Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.Beberapa penyakit membutuhkan hasil
pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis atau karena telah menjadi
standar algoritma penegakan diagnosis.Selain itu bagian ini juga memuat
klasifikasi penyakit, diagnosis banding dan komplikasi penyakit.
Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu kriteria berikut :
Prognosis
Kategori prognosis :
1. Ad vitam : menunjuk pada pengaruh penyakit pada proses
kehidupan
2. Ad functionam : menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap
fungsi organ atau fungsi manusia dalam melakukan tugasnya
3. Ad sanationam : menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total
sehingga dapat beraktifitas seperti biasa
Prognosis digolongkan sebagai berikut :
1. Sanam : sembuh
2. Bonam : baik
3. Malam : buruk/jelek
4. Dubia : tidak tentu/ragu-ragu
Dubia ad sanam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh/baik
Dubia ad malam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk/jelek
D. Standar IV : Pendokumentasian
b. Tingkat kerincian
Kerincian dalam rekam medis harus memiliki kaitan dengan subjek
atau permasalahannya tetapi jangan sampai berlebihan.
BAB V. LOGISTIK
Untuk mencegah terhadap potensi yang mungkin terjadi seperti yang telah
disebutkan diatas maka dilakukan :
- Pelaksanaan prosedur identifikasi dan kesesuaian dengan identitas pasien
- Umpan balik dari unit pelayanan tentang kesesuaian identifikasi pasien
dengan Rekam Medis
- Monitoring secara berkala oleh tim mutu Puskesmas Ngemplak Simongan
Adapun untuk Penanganan/ tindak lanjut Hasil identifikasi, temuan audit
internal, pelaporan dan keluhan atau pengaduan dibahas dan ditindak lanjuti oleh Tim
Mutu dalam Rapat Tim Mutu atau Rapat Tinjauan Manajemen. Dan hasil rapat
dilakukan umpan balik kepada penanggung jawab pelayanan balai pengobatan
umum
BAB VII. KESELAMATAN KERJA
Pelayanan upaya pengobatan yang baik merupakan salah satu tolok ukur
kinerja Puskesmas dan diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
Ngemplak Simongan.
REFERENSI
YANG
N STANDA
JENIS PERALATAN TERSEDIA DI
O R
PUSKESMAS
I. Set Pemeriksaan Umum
1 Baki Logam Tempat alat steril bertutup 2 Buah
Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan
1 Buah 1 Buah
2 refraksi
3 Buku Ishihara Tes 1 Buah 1 Buah
Corong telinga / Speculum telinga ukuran 1 Set 1 Set
4 kecil, sedang, besar
5 Garputala 521 Hz, 1024 Hz, @084 Hz 1 set 1 Set
6 Handle kaca laring 1 Buah
7 Handle kaca nasopharing 1 buah
8 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 Set
9 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set
10 Kaca pembesar untuk diagnostik 1 Buah
Lampu kepala / Head lamp + Adaptor 1 Buah 1 Buah
11 AC / DC
Lampu senter untuk pemeriksaan / pen
1 buah 1 Buah
12 light
Lensa uji-coba untuk pemeriksaan
1 set
13 refraksi
14 Metline (pengukur lingkar pinggang) 1 buah 1 Buah
15 Opthalmoscope 1 buah
16 Palu reflex 1 buah 1 Buah
Sesuai
Pelilit kapas / Cotton applicatot Ada
17 kebutuhan
18 Skinfold Calliper 1 buah
Snellen Chart 2 Jenis ( E Chart + 1 Buah
19 Alphabet Chart)
20 Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 Buah
21 Stetoskop untuk dewasa 1 Buah 1 Buah
Sudip lidah logam / spatula lidah logam 4 buah 1 Buah
22 panjang 12 cm
Tempat tidur periksa dan
1 Buah 1 Buah
23 perlengkapannya
24 Termometer untuk dewasa 1 Buah 1 Buah
25 Timbangan dewasa 1 buah 1 Buah
26 Tonometer Schiotz 1 buah
III. Perlengkapan
1. Bantal 1 buah 1 buah
2. Baskom cuci tangan 1 buah
3. Kasur 1 buah 1 buah
4. Lampu spiritus 1 buah
5. Lemari Alat 1 buah
6. Meja instrumen 1 buah
7. Meteran tinggi badan 1 buah 1 buah
8. Perlak 1 buah 1 buah
9. Pispot 1 buah
10. Sarung bantal 1 buah 1 buah
11. Seprei 1 buah 1 buah
12. Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah
13. Stop Watch 1 buah 1 buah
14. Tempat sampah tertutup yang dilengkapi 2 buah 2 buah
dengan injakan pembuka penutup
IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 3
2. Lemari arsip 1 1
3. Meja tulis 1/2 biro 1 1
Lampiran 3
LOKET PENDAFTARAN
RUANG TUNGGU
POLI UMUM
APOTIK
PULANG