1.2 Tujuan
Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan
pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Panduan ini digunakan untuk memberikan panduan kepada petugas
tentang cara pemberian layanan upaya pengobatan, melalui proses
anamnesis, proses kajian, penentuan diagnosis hingga proses terapi yang
akan dilakukan pada poli umum.
1.3 Sasaran
Sasaran panduan ini adalah petugas klinik yang memberi layanan
pada poli umum, baik seorang dokter maupun perawat terlatih yang telah
mendapat pendelegasian wewenang dari dokter.
Kegiata
n diluar
2
gedung
:
a) Penyuluhan tentang penyakit
b) Pengobatan sederhana secara masal
Lingkup berlakunya pedoman upaya pengobatan ini adalah pelayanan
didalam maupun diluar gedung Klinik Pratama Kemhan
3
BAB II STANDAR KETENAGAAN
BAB III
STANDAR PELAYANAN
4
Fasilitas dan kelengkapan
Kelengkapan fasilitas di poli umum Klinik Pratama Kemhan sebagai berikut:
- Ruangan
Standart Ruangan :
Arah angin harus dari belakang petugas
Mempunyai cross ventilation (ventilasi cukup dan terbuka)
Mempunyai fasilitas air mengalir
untuk cuci tangan Kondisi riil :
Luas poli umum Klinik Pratama Kemhan adalah 12 m2
Telah memiliki fasilitas air mengalir
Memiliki cross ventilation
- Peralatan
Standart peralatan :
Set pemeriksaan umum
Set pemeriksaan mata
CHN kit
Mebelair
Bahan habis pakai
(Daftar standart peralatan terdapat dalam lampiran 1)
Kondisi Riil :
Berdasarkan daftar inventaris poli umum yang
tersedia seperti pada daftar terlampir (lampiran 2)
Masih terdapat kesenjangan peralatan yang harus
dipenuhi oleh Klinik Pratama Kemhan demi
peningkatan kualitas pelayanan di poli umum
5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Standar I (Pengkajian)
6
c. .Riwayat Kesehatan, terdiri dari : Riwayat penyakit lalu, riwayat
penyakit keluarga, riwayat ketergantungan terhadap zat tertentu, riwayat
pekerjaan yang berhubungan dnegan zat berbahaya dan pekerjaan resiko
tinggi, riwayat alergi.
d. Riwayat Psikosial dan Spiritual, terdri dari status psikologi, status sosial
e. Riwayat Penggunaan Obat
f. Skrining Gizi
Setelah melakukan pengkajian awal medis rawat jalan, perawat melakukan pengkajian (anamnesis) pasien
dan menuliskannya di kolom S (Subjective) pada lembar Poli Umum. Isi anamnesis meliputi :
7
1) Keluhan Pasien
Berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang
sering disampaikan oleh pasien maupun keluarga pasien.
Penelusuran riwayat penyakit yang di derita saat ini,
penyakit lainnya yang merupakan faktor resiko, riwayat
keluarga, riwayat social, dan riwayat alergi menjadi
informasi lainnya pada bagian ini. Pada beberapa
penyakit, bagian ini memuat informasi spesifik yang harus
diperoleh dokter dari pasien atau keluarga pasien untuk
menguatkan diagnosis penyakit. Wawancara terhadap
pasien atau keluarganya meliputi :
Keluhan Utama
Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran yang
menyebabkan pasien pergi berobat
Riwayat Penyakit Sekarang
Memperjelas keluhan utama, menguraikan
bagaimana setiap gejala itu terjadi.
Gejala utama harus di terangkan secara jelas
dengan menyebutkan lokasi, kualitas, kuantitas
atau intensitas, waktu termasuk awitan, durasi dan
frekuensi, situasi ketika gejala tersebut timbul,
faktor yang memperberat atau meringankan gejala,
dan manifetasi yang menyertainya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Daftar penyakit yang dialami pada waktu kanak-kanak
Daftar penyakit pada usia dewasa beserta
tanggal kejadiannya, setidaknya meliputi
empat kategori, medis, pembedahan,
obstetric ginekologi (wanita), dan psikiatri.
Meliputi praktek pemeliharaan kesehatan
seperti imunisasi, tes skrening, masalah
gaya hidup, dan keamanan dirumah.
8
Riwayat Penyakit Keluarga
Membuat diagram mengenai usia dan
kesehatan, atau usia dan penyebab
kematian saudara sekandung, orang tua,
dan kakek atau nenek.
Catatan tentang ada atau tidaknya penyakit
spesifik dalam keluarga, seperti hipertensi,
penyakit jantung coroner, dan lain-lain.
Lamanya Sakit
Lamanya dia menderita sakit sekarang. Jika sakit
yang sekarang dikeluhkan merupakan kembuhan,
maka ditanyakan juga lamanya sakit mulai
terjangkit.
Pengobatan yang sudah dilakukan
Daftar obat-obatan yang sudah digunakan selama ini.
Riwayat alergi obat
Riwayat terjadinya alergi terhadap obat-obatan
yang pernah dikonsumsi selama ini. Ini merupakan
catatan buat petugas kesehatan sehingga tidak
memberikan obat dari golongan yang sama.
2) Pemeriksaan
tanda – tanda
vital Perawat
melaksanakan
pemeriksaan
vital sign
meliputi :
Pengukuran tekanan darah
Pengukuran suhu tubuh
Pengukuran nadi
Pengukuran pernapasan
3) Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi).
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh untuk
menentukan adanya kelainan dari suatu system atau organ
bagian tubuh.
9
Mengklarifikasi dan memastikan kelianan sesuai
dengan keluhan dan riwayat kesehatan pasien.
Mendapatkan data untuk menegakkan
diagnosis medis dan
keperawatan/kebidanan.
Mendapatkan data fisik untuk menentukan status kesehatan
pasien.
Langkah kerja :
Atur pencahayaan yang cukup
Atur suhu dan suasana ruangan nyaman
Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien
Buka bagian yang diperiksa
Perhatikan kesan pertama pasien : perilaku,
ekspresi, penampilan umum, pakaian,
postur tubuh, dan gerakan dengan waktu
cukup.
Lakukan inspeksi secara sistemis, bila
perlu bandingkan bagian sisi tubuh pasien.
Palpasi
Adalah pemerksaan dengan perabaan
menggunakan rasa propioseptif ujung
jari dan tangan.
Hasil pemeriksaan :
Permukaan : halus/kasar, menonjol/datar,
keras/lunak, dingin dll.
Getaran dan denyutan : denyut nadi dan
vena, pukulan jantung, dll.
10
Keadaan organ dibawah permukaan :
keadaan hepar, massa abnormal, dll.
Cara kerja :
Daerah yang diperiksa bebas dari gangguan yang
menutupi
Yakinkan tangan hangat tidak dingin
Lakukan perabaan secara sistematis,
untuk menetukan ukuran, bentuk,
konsistensi dan permukaan :
Jari telunjuk dan ibu jari
untuk menentukan
besar/ukuran
Jari 2,3,4 bersama untuk
menentukan konsistensi dan
kualitas massa atau organ
Sedikit tekanan untuk menetukan rasa sakit
Perkusi
Dengan perkusi diketahui isi jaringan dibawah
permukaan tubuh. Ada 5 kualitas dasar bunyi
perkusi :
Pekak : massa padat
Redup : suara perkusi hati
Sonor : suara perkusi paru normal
Hypersonor : paru emfisematous
Tympani : suara normal abdomen
Cara kerja :
Lepas pakaian sesuai dengan keperluan
Luruskan jari tengah kiri, dengan ujung jari
tekan pada permukaan yang akan diperkusi
Lakukan ketukan dengan ujung jari tengah
kanan diatas jari kiri, dengan lentur dan
cepat, dengan menggunakan pergerakan
pergelangan tangan
Lakukan perkusi secara sistematis sesuai dengan
keperluan
Auskultasi
Adalah pemeriksaan mendengarkan suara dalam
tubuh dengan menggunakan alat stetoskop.
Hasil pemeriksaan :
Bunyi dalam tubuh normal dihasilkan oleh :
11
Paru : bunyi nafas
Jantung : bunyi karena
menutupnya katup jantung
Usus/abdomen : bunyi bising dan peristaltic usus
Pembuluh darah :
bunyi aliran darah Cara kerja :
Ciptakan suasan tenang dan aman
Pasang ear piece pada telinga
Pastikan posisi stetoskop tepat dan dapat didengar
Pada bagian sisi mebran dapat digosok biar hangat
Lakukan pemeriksaan dengan sistematis
sesuai dengan kebutuhan
B. Standar II : Diagnosis
12
C. Standar III : Pengobatan
Prognosis
Kategori prognosis :
1. Ad vitam : menunjuk pada pengaruh
penyakit pada proses kehidupan
2. Ad functionam : menunjuk pada pengaruh
penyakit terhadap fungsi organ atau fungsi manusia
dalam melakukan tugasnya
3. Ad sanationam : menunjuk pada penyakit yang
dapat sembuh total sehingga dapat beraktifitas seperti
biasa
13
Prognosis digolongkan sebagai berikut :
1. Sanam : sembuh
2. Bonam : baik
3. Malam : buruk/jelek
4. Dubia : tidak tentu/ragu-ragu
Dubia ad sanam : tidak tentu/ragu-ragu,
cenderung sembuh/baik Dubia ad malam :
tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk/jelek
Untuk menentukan prognosis sangat ditentukan dengan
kondisi pasien saat diagnosis ditegakkan.
D. Standar IV : Pendokumentasian
Perawat menuliskan jam datang pasien sesuai dengan jam kedatangan berkas rekam medis
yang sampai di ruang anamnesa, kemudian apabila dokter telah selesai memeriksa pasien maka dokter akan
menulis jam selesai pasien berobat.
14
B
A
B
L
O
G
I
S
T
I
K
15
B
AB VI
KESELA
MATAN
PASIEN
16
BAB VII
KESELA
MATAN
KERJA
17
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
18
BAB IX
PENUTUP
Pelayanan upaya pengobatan yang baik merupakan salah satu
tolok ukur kinerja Puskesmas dan diperlukan untuk peningkatan mutu
pelayanan Klinik Pratama Kemhan
Ditetapk
an,
Kepala
Klinik
Pratama
Kemhan
19
REFERENSI
1. Buku standart Puskesmas Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur tahun 2013
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514
tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
20
Lampiran 1
1. Anuskop 3 buah 0
13.
21
18. Opthalmoscope 1 buah 0
22
10. Sarung tangan non steril Sesuai Kebutuhan Sesuai
Keb.
III. Perlengkapan
1. Bantal 1 buah
3. Kasur 1 buah
8. Perlak 2 buah
9. Pispot 1 buah
IV.Meubelair
1. Kursi Kerja 3
2. Lemari arsip 1
24
Lampiran 3
25
ALUR PELAYANAN POLI UMUM
Petugas Menerima RM
Identifikasi
Pemeriks. Anamnesis
Penunjang? RUJUKAN ?
Pemeriksaan Fisik
TDK
YA TDK YA
Diagnosa
RS
LABORATORIUM Terapi
KASIR
OBAT
INTERNAL
:
P.KIA
P.GIGI
PULANG Ruang
Tindakan
26