Anda di halaman 1dari 10

KONSEP PERSIAPAN DAN PROSEDUR

PASIEN UNTUK
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kelompk 2

Alisa Septiani Buchori (C1AA19005)


Luki Ginanjar (C1AA19047)
Moch Fadhil Mubarok (C1AA19056)
Muhammad Raihan Alfaizi (C1AA19065)
Salsa Shafira Milatillah (C1AA19091)
Septi Asmarita Muhrianti (C1AA19095)
Definisi Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan bagian dari pemeriksaan medis yang
dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Pemeriksaan ini
umumnya dilakukan setelah pemeriksaan fisik dan penelusuran riwayat keluhan
atau riwayat penyakit pada pasien

Tujuan dalam pemeriksaan penunjang yaitu:


1. Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
2. Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit
yang diderita oleh pasien
3. Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis

Jenis-jenis Pemeriksaan Penunjang


Berdasarkan media yang di gunakan:
4. Pemeriksaan lab
5. Pemeriksaan robegen
6. Pemeriksaan USG
Persiapan Pasien Untuk Pemeriksaan
Penunjang

1. Informed Consent
Informed consent adalah proses penyampaian informasi terkait tindakan medis
yang ditawarkan dokter atau perawat kepada pasien sebelum pasien menyetujui
tindakan medis tersebut. Informed consent menjadi bentuk komunikasi dokter
dan petugas medis, serta memberi waktu untuk pasien untuk bertanya,
menyetujui, atau menolak penanganan tersebut.

Proses dalam informed consent mencakup:


1. Wewenang untuk membuat keputusan
2. Detil dari informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan
3. Pemahaman terkait informasi medis
4. Keputusan sukarela untuk menjalani tindakan medis
Persiapan Fisik dan Psikis pada klien

Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses
persiapan karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh
terhadap kondisi fisiknya. Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial
maupun aktual pada integeritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres
fisiologis maupun psikologis (Barbara C. Long, 2000).

Contoh: perubahan fisiologis yang muncul akibat kecemasan dan ketakutan


misalkan pasien dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan sebelum
operasi dapat mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan
meningkat sehingga operasi bisa dibatalkan.
Disamping itu perawat perlu mengkaji hal-hal yang bisa digunakan untuk
membantu pasien dalam menghadapi masalah ketakutan dan kecemasan ini,
seperti adanya orang terdekat, tingkat perkembangan pasien, faktor
pendukung/support system.
Pemeriksaan pada kelompok usia

Bukan hanya orang dewasa atau orang tua yang perlu melakukan
medical check up. Anak-anak pun, dalam kondisi tertentu atau
bahkan kapan saja diperlukan, bisa melakukannya. Jika pada
orang dewasa medical check up diperlukan untuk mengetahui
status kesehatan secara keseluruhan, pada anak tujuannya lebih
kepada memastikan ia tumbuh dan berkembang dengan baik

Secara umum, inilah yang jenis pemeriksaan yang akan dilakukan


pada anak :
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan khusus
3. Pemeriksaan laboratorium
.
Persiapan Pemeriksaan Diagnostik
Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu
diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa.
Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil
laboratorium yaitu :
1. Pra instrumentasi tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara
petugas, pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan
mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium tahapan
prainstrumentasi meliputi :
a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir.
b. Persiapan penderita.
c. Cara pengambilan sampeld.
d. Penanganan awal sampel dan transportasi
2. Interpretasi Data
a. Menentukan aspek positif klien
Jika klien memerlukan standar kriteria kesehatan, perawat
kemudian menyimpulkan bahwa klien memiliki aspek positif
tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan atau membantu
memecahkan masalah klien yang dihadapi.
Lanjutan

b. Menentukan masalah klien


Jika klien tidak memenuhi standar kriteria maka klien tersebut
mengalami keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan
memerlukan pertolongan.
c. Menentukan masalah masalah klien yang pernah dialami Perawat dapat
menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien
tidak tahan tubuh klien tidak mampu untuk mampu untuk
melawan infeksi tersebut.
d. Menentukan keputusan
Penentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yang
ditemukan. Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu
peningkatan status dan fungsi kesehatan.
e. Masalah yang akan muncul
Mengumpulkan data yang lengkap masalah- f. Masalah kalaboratif
Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lain professional yang
kompeten dan berkolaborasi untuk penyelesaian masalah
tersebut.
lanjutan
2. Interpretasi Data
a. Menentukan aspek positif klien
b. Menentukan masalah klien
d. Menentukan keputusan
e. Masalah yang akan muncul

3.Validasi Data
Perawat memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan
dilakukan bersama klien, keluarga dan masyarakat. Validasi dilakukan
dengan mengerjakan pertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada
klien/ keluarga tentang kejelasan interpretasi data. (Iyer, taptid dan
Bernochi – Losey dalam nursalam, 2004 ; 66).

Tahap-tahap pemeriksaan penunjang

1. Persiapan alat. Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu


diperhatikan instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan
berkesan profesional dalam bekerja.
2. Persiapan pasien. Dalam mempersiapkan pasien yang perlu diperhatikan
yaitu puasa, obat yang diminum pasien saat menjalani pengobatan,
Waktu Pengambilan dan Posisi pengambilan sampel.
lanjutan

Alat-alat yang Digunakan untuk Melakukan Pengkajian Penunjang


1. MRI(Magnetic Resonance Imaging)
2. Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography)
3. Angiograph Alat Angiografi
4. Mobile Fluorostar C-Arm
5. Roentgen Konvensional
6. Mammografi Alat Mammografi
7. Roentgen Panoramik 4
8. UltraSonoGraphy (USG)
9. ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill
10. EEG (ElectroEncephaloGrafi)
11. EMG (ElectroMyoGrafi)
12. Audiometri Alat deteksi

Anda mungkin juga menyukai