Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN PELAYANAN

POLI KIA KB
Klinik mitra 08
Lamongan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatannya
sehingga Buku Pedoman Pelayanan Poli KIA KB, telah selesai dibuat.Buku Pedomanini dibuat
sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan pada KIA KB Klinik Mitra 08. Klinik Mitra 08
merupakan klinik yang dibangun dengan tujuan memberikan pelayanan promotif, prevntif,
kuratif, dan rehabilitatif tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Lamongan, peningkatan
sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan karyawan.

Penyusun menyadari bahwa Buku Pedoman Pelayanan Poli KIA KB ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
terciptanya kesempurnaan dalam Buku Pedoman ini.

Januari 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
profesi yang telah ditetapkan.dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi – tingginya.
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator kesehatan umum dan kesejahteraan
masyarakat.Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting derajat
kesehatan masyarakat. Secara global, jumlah kematian ibu menurun 45% dari 523.000
pada tahun 1990 menjadi 289.000 pada tahun 2013. Maternal Mortality Ratio (MMR)
global juga menurun 45% dari 380 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (tahun
1990) menjadi 210 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Pada tahun 1990-2013,
Indonesia mengalami kemajuan dalam menurunkan angka kematian Ibu, dari 430 per
100.000 kelahiran hidup menjadi 190 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
Dengan semakin meningkatnya jumlah kematian ibu dan bayi, maka diperlukan
peningkatan pelayanan promotif preventif di fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan
hal tersebut diatas, maka di Poli KIA KB perlu dibuat pedoman pelayanan yang
merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang
diberikan ke pasien rawat jalan Klinik Mitra 08.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan KIA KB di Poli
Umum Mitra 08 harus berdasarkan standar pelayanan KIA KB Mitra 08.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman ini digunakan untuk memberikan pedoman kepada petugas tentang cara
pemberian layanan di Poli KIA KB, melalui proses anamnesis, proses kajian, penentuan
diagnosis hingga proses terapi yang akan dilakukan pada Klinik Mitra 08.

C. Sasaran pedoman
Sasaran pedoman ini adalah petugas Klinik yang memberi layanan pada balai poli
KIA KB, baik seorang dokter maupun bidan terlatih yang telah mendapat pendelegasian
wewenang dari dokter

D. Ruang lingkup pedoman


Ruang lingkup pelayanan di Poli KIA KB meliputi:

1. Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC)


2. Pelayanan persalinan dan post partum ( jejaring )
3. Konseling metode KB
4. Pelayanan KB pil, suntik , untuk implant dan IUD dengan jejaring.
5. Penatalaksanaan efek samping KB baik hormonal maupun non hormonal
6. Melakukan rujukan kasus KB ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

E. Batasan operasional
Poli KIA KB klinik adalah jenis pelayanan di faskes yang memberikan pelayanan
promotif dan preventif pada pra kehamilan, kehamilan, pascapersalian, dan layanan KB
berupa pemeriksaan kehamilan, dan penyuluhan kepada pasien atau masyarakat di tingkat
pertama
BAB II

STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi sumber daya manusia
Petugas Poli KIA KB Klinik Mitra 08 terdiri dari:
 1 orang penanggung jawab upaya pengobatan di dalam gedung Klinik (Dokter
umum)
 2 orang pelaksana di dalam gedung Klinik yaitu bidan minimal lulusan D3 yang
mendapat pendelegasian wewenang dari dokter
B. Distribusi ketenagaan
Di dalam klinik Mitra 08 ketenagaan sudah terdistribusi sesuai tugas dan fungsi
serta sesuai dengan analisa kebutuhan

C. Jadwal kegiatan
Penyelenggaraan poli KIA KB dilakukan setiap hari Senin sampai dengan hari
Sabtu.sebelum jam pelayanan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, saat jam
pelayanan hingga setelah pelayanan untuk pencatatan kegiatan serta pengelolaan
peralatan yang telah dipakai selama pelayanan. Jam pelayanan buka selama 4 jam, yaitu
pukul 08.00-12.00 WIB
BAB III

STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas
Pada poliKIA KB, kelengkapan fasilitas di Klinik Mitra 08 sebagai berikut:
Ruangan
Standart Ruangan :
 Arah angin harus dari belakang petugas
 Mempunyai cross ventilation (ventilasi cukup dan terbuka)
 Mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci tangan

Kondisi riil :

 Luas poli KIA- KB Klinik Mitra 08 adalah 6 m2


 Belum memiliki fasilitas air mengalir
 Belum memiliki cross ventilation
Peralatan
Standart peralatan :
 Set pemeriksaan Kehamilan
 Set KB
 Bahan habis pakai (Daftar standart peralatan terdapat dalam lampiran 1)

Kondisi Riil :

 Berdasarkan daftar infventaris poli KIA KB peralatan yang tersedia seperti


pada daftar terlampir (lampiran 2)
 Masih terdapat kesenjangan peralatan yang harus dipenuhi oleh Klinik
Mitra 08 demi peningkatan kualitas pelayanan di poli KIA – KB.
BAB IV

TATA LAKASANA PELAYANAN


A. Ruang Lingkup Kegiatan
Tata laksana pasien Poli KIA KB merupakan suatu proses atau rangkaian
kegiatan yang langsung diberikan kepada pasien pada tatanan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan proses, berpedoman pada standar, dilandasi etik dan etika,dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawab.

B. Metode
Proses tersebut meliputi tahap:
1. Pengkajian
2. Diagnose
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan/pengobatan
5. Evaluasi

Proses tersebut sebagai salah satu pendekatan utama dalam proses pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah.

1. Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan reproduksi dan kehamilan seseorang yang
berkunjung ke Klinik Mitra 08, apakah keadaan seseorang tersebut sehat atau sedang
sakit
2. Standar Asuhan
a. Standar I : Pengkajian
b. Standar II : Diagnosa
c. Standar III : Pengobatan
d. Standar IV : Pendokumentasian
C. Langkah Kegiatan
A. Standar I (Pengkajian)
Pengkajian memerlukan data yang lengkap tentang keadaannya untuk menentukan
kebutuhan pengobatan. Komponen pengkajian meliputi :
a. Keluhan pasien
Berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang sering disampaikan
oleh pasien maupun keluarga pasien. Penelusuran riwayat penyakit yang di derita
saat ini, penyakit lainnya yang merupakan factor resiko, riwayat keluarga, riwayat
social, dan riwayat alergi menjadi informasi lainnya pada bagian ini. Pada
beberapa penyakit, bagian ini memuat informasi spesifik yang harus diperoleh
dokter dari pasien atau keluarga pasien untuk menguatkan diagnosis penyakit.
Wawancara terhadap pasien atau keluarganya meliputi :
 Identifikasi Data
 Mengidentifikasi data seperti usia, jenis kelamin,pekerjaan, status
perkawinan (biasanya saat pendaftaran,hal ini sudah ditanyakan
oleh petugas pendaftaran)
 Sumber riwayat medis, biasanya pasien, tetapi dapat jugaanggota
keluarga, surat rujukan atau rekam medis
 Keluhan Utama
Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran yang menyebabkanpasien pergi
berobat
 Riwayat Penyakit Sekarang
Memperjelas keluhan utama, menguraikan bagaimana setiapgejala itu
terjadi.
Gejala utama harus di terangkan secara jelas denganmenyebutkan lokasi,
kualitas, kuantitas atau intensitas, waktutermasuk awitan, durasi dan
frekuensi, situasi ketika gejalatersebut timbul, faktor yang memperberat
atau meringankangejala, dan manifetasi yang menyertainya
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Daftar penyakit yang dialami pada waktu sebelumnya
 Meliputi praktek pemeliharaan kesehatan seperti KB sebelumnya
dan riwayat kehamilan / penyakit sebelumnya
 Riwayat Penyakit Keluarga
Membuat diagram mengenai usia dan kesehatan, atauusia dan penyebab
kematian saudara sekandung, orangtua, dan kakek atau nenek.
Catatan tentang ada atau tidaknya penyakit spesifik dalamkeluarga, seperti
hipertensi, penyakit jantung coroner, danlain-lain.
 Lamanya Sakit
Lamanya dia menderita sakit sekarang. Jika sakit yang sekarangdikeluhkan
merupakan kembuhan, maka ditanyakan jugalamanya sakit mulai
terjangkit.
 Pengobatan yang sudah dilakukan
Daftar obat-obatan yang sudah digunakan selama ini.
 Riwayat alergi obat
Riwayat terjadinya alergi terhadap obat-obatan yang pernahdikonsumsi
selama ini. Ini merupakan catatan buat petugaskesehatan sehingga tidak
memberikan obat dari golongan yangsama.

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan vital sign meliputi :
 Pengukuran tekanan darah
 Pengukuran suhu tubuh
 Pengukuran nadi
 Pengukuran pernapasan
c. Pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh untuk menentukanadanya
kelainan dari suatu system atau organ bagian tubuh.
Tujuan pemeriksaan adalah :
 Mengklarifikasi dan memastikan kelainan sesuai dengan keluhan dan
riwayat kesehatan pasien.
 Mendapatkan data untuk menegakkan diagnose medis
dankeperawatan/kebidanan.
 Mendapatkan data fisik untuk menentukan status kesehatanpasien.

Cara pemeriksaan meliputi :

 Inspeksi, adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat.Hasil


pemeriksaan yang didapat :
 Kesan umum penderita
 Bentuk dan postur tubuh
 Ukuran tubuh dan bagiannya
Langkah kerja
 Atur pencahayaan yang cukup
 Atur suhu dan suasana ruangan nyaman
 Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien
 Buka bagian yang diperiksa
 Perhatikan kesan pertama pasien : perilaku, ekspresi,penampilan
umum, pakaian, postur tubuh, dan gerakandengan waktu cukup.
 Lakukan inspeksi secara sistemis,
 Palpasi, adalah pemerksaan dengan perabaan menggunakan
rasapropioseptif ujung jari dan tangan.
Hasil pemeriksaan :
 Permukaan : halus/kasar, menonjol/datar, keras/lunak,dingin,
besarnya kehamilan dll
 Getaran dan denyutan : denyut nadi dan vena, pukulan jantung, dll.

Cara kerja :

 Lakukan perabaan secara sistematis, untuk menetukanukuran,


bentuk, konsistensi dan permukaan :
 Auskultasi, adalah pemeriksaan mendengarkan suara dalam tubuh
denganmenggunakan Fetal Doppler.
Hasil pemeriksaan :
Bunyi dalam tubuh normal dihasilkan oleh :
 Kekuatan denyut jantung Janin
 Frekuensi Denyut Jantung Janin
Cara kerja :
 Ciptakan suasan tenang dan aman
 Pasien dipasang Selimut dan buka baju yang bagian perut ibu
 Pastikan alat Fetal Dopller di bagian punggung janin
 Dinilai suara Denyut Jantung Janin
 Lakukan pemeriksaan dengan sistematis sesuai dengankebutuhan
B. Standar II : Diagnosa
Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan
dengananamnesis dan pemeriksaan fisik. Beberapa penyakit membutuhkan
hasilpemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis atau karena telah
menjadistandar algoritma penegakan diagnosis. Selain itu bagian ini juga
memuatklasifikasi penyakit, diagnosis banding dan komplikasi penyakit.
C. Standar III : Pengobatan
Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi padapasien
yang terbagi atas dua bagian yaitu : penatalaksanaan non farmakologi danfarmakologi.
Selain itu bagian ini juga berisi edukasi dan konseling terhadappasien dan keluarga,
aspek komunitas lainnya serta kapan dokter perlu merujukpasien (kriteria rujukan).
Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu kriteria berikut :
1. Time : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepadakondisi kronis atau
melewati golden time standard
2. Usia (age) : jika usia pasien dalam kategori yang dikawatirkanmeningkatkan
resiko komplikasi serta resiko kondisi penyakit lebih berat
3. Complication : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi pasien
4. Comorbidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yangmemperberat
kondisi pasien.

Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapatmenjadi


dasar bagi dokter untuk melakukan rujukan demi menjaminkeberlangsungan
penatalaksanaan dengan persetujuan pasien.
Terapi diberikan sesuai dengan diagnose dan hasil pemeriksaanpenunjang (jika ada).
Pemberian terapi meliputi :

a. Pemberian terapi supportif, seperti meningkatkan daya tahan tubuh


b. Pemberian terapi farmakologis, berupa terapi symptomatis dan atau terapi kausatif
c. Konseling dan edukasi

Prognosis

Kategori prognosis :

1. Ad vitam : menunjuk pada pengaruh penyakit pada proses kehidupan


2. Ad functionam : menunjuk pada pengaruh penyakit terhadapfungsi organ atau
fungsi manusia dalam melakukan tugasnya
3. Ad sanationam : menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh totalsehingga dapat
beraktifitas seperti biasa

Prognosis digolongkan sebagai berikut :

1. Sanam : sembuh
2. Bonam : baik
3. Malam : buruk/jelek
4. Dubia : tidak tentu/ragu-ragu
Dubia ad sanam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh/baik
Dubia ad malam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk/jelek

Untuk menentukan prognosis sangat ditentukan dengan kondisi pasiensaat diagnosis


ditegakkan.

D. Standar IV : Pendokumentasian
Catatan pemeriksaan, pengobatan rawat jalan ditulis di rekam medissehingga dapat
digunakan sebagai bahan bukti informasi, tindakan danlaporan. Penulisan catatan
medis dilakukan sesegera mungkin sebelum datahilang dari ingatan. Jika ditulis
dengan tangan, sebuah rekam medis yang baikselalu dianggap sah secara hukum
BAB V

LOGISTIK
Petugas penanggung jawab pelayanan upaya pengobatan wajib memastikanlogistik peralatan dan
bahan habis pakai terpenuhi dengan cara melakukanperencanaan kebutuhan, melakukan
pengecekan secara berkala dan segeramembuat permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM


Program upaya pengobatan harus memperhatikan keselamatan dengan caramelakukan
identifikasi terhadap potensi yang mungkin terjadi yaitu:

- Kesalahan diagnosis
- Kesalahan identifikasi pasien/salah orang
- Kesalahan pemberian terapi
- Kesalahan pemberian resep
- Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan
- Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang baik
- Insiden tertusuk jarum bekas pakai
- Limbah medis berceceran
- Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien
- Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
- Menggunakan peralatan tidak steril

Untuk mencegah terhadap potensi yang mungkin terjadi seperti yang telahdisebutkan diatas
maka dilakukan :

- Pelaksanaan prosedur identifikasi dan kesesuaian dengan identitas pasien


- Umpan balik dari unit pelayanan tentang kesesuaian identifikasi pasiendengan Rekam
Medis
- Monitoring secara berkala oleh tim mutu Klinik Mitr 08

Adapun untuk Penanganan/ tindak lanjut Hasil identifikasi, temuan auditinternal, pelaporan
dan keluhan atau pengaduan dibahas dan ditindak lanjuti oleh TimMutu dalam Rapat Tim
Mutu atau Rapat Tinjauan Manajemen. Dan hasil rapatdilakukan umpan balik kepada
penanggung jawab pelayanan poli umum.

BAB VII

KESELAMATAN KERJA
Program keselamatan kerja petugas pelayanan poli umum dilaksanakandengan memperhatikan
lingkungan kerja yang nyaman dan aman serta fasilitas kerja yang aman. Program keselamatan
kerja yang dimaksud melalui program pencegahandan pengendalian infeksi, meliputi :

1. Cuci tangan
2. Penggunaan APD yang baik dan benar
3. Penanganan dekontaminasi alat
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU
Pengaduan dan keluhan pasien terkait dengan pelayanan upaya bengobatanumum
dilaporkan kepada Tim Mutu klinik Mitra 08. Sasaran mutu upayapengobatan umum ditetapkan
oleh Tim Mutu Klinik dan dipantau melaluimonitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian
sasaran mutu dibahas dalamrapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada Penanggungjawab
Klinik. Setiap adanyakesalahan dalam upaya pelayanan pengobatan umum dilaporkan kepada
Tim Mutu Klinik Mitra 08
BAB IX

PENUTUP
Demikian Pedoman Pelayanan Poli KIA KB Klinik Mitra 08 ini dibuat , tidak ada yang
sempurna hasil ciptaan manusia termasuk pedoman ini,karena kesempurnaan hanya milik Allah
Subhanahu wa ta’ala semata, untuk itu saran dan kritik membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan panduan ini di masa datang.Mudah-mudahan dengan adanya Pedoman ini
memudahkan semua komponen yang ada di Klinik Mitra 08 dalam meningkatkan Mutu dan
kualitas Pelayanan Klinik. Semoga AllahSubhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan taufik dan
hidayahNya kepada hamba-hambanyayang selalu berlomba dalam kebaikan dan terus -menerus
memperbaiki amaliyahnya Aamiin.

Akhirnya kami ucapkan Alhamdulillahirrobil alamin atas karunia dan nikmat yang di
berikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala

Anda mungkin juga menyukai