Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PELAYANAN

RUANG DAHLIA RSUD KELET


PERAWATAN ISOLASI COVID -19

Sesuai dengan Peraturan Direktur RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah


Nomor: 001 TAHUN 2017 Tanggal 03 Januari 2017

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET


PROVINSI JAWA TENGAH
2020
RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 1
PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA DAHLIA

DAFTAR ISI
HALAMAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 3
B. Tujuan Pedoman ………………………………………………………. 3
C. Ruang Lingkup ………………………………………………………… 4
D. Batasan Operasional ………………………………………….………. 5
E. Landasan Hukum ……………………………………………………. . 5

BAB II STANDARD KETENAGAAN


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ……………………………..….… 7
B. Distribusi Ketenagaan ………………………………………………… 9
C. Pengaturan Jaga ………………………………….…………………… 10

BAB III STANDARD FASILITAS


A. Denah Ruangan ……………………………..…………………….…. 11
B. Standard Fasilitas ………………………………..…………………… 14

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN …….…………………………….….. 15


BAB V LOGISTIK …………………………….…………………………….…. 17
BAB VI KESELAMATAN PASIEN ……….…………………………………… 21
BAB VII KESELAMATAN KERJA ………….……………………………….… 23
BAB VIIIPENGENDALIAN MUTU ………….……………………………….… 25
BAB IX PENUTUP …………………………….………………………............ 27

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Daerah Kelet sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik
dan organisasi yan sangat komplek,berbagai jenis tenaga kesehatan dengan
perangkat keilmuanya masing-masing berinteraksi satu sama lain, ilmu
pengetahuan,tehnologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu
membuat semakin kompleknya permasalahan dalam rumah sakit.
Pada hakekatnya rumah sakit harus memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara paripurna yaitu pelayanan yang meliputi
promotif,preventif,kuratif dan rehabilatif. Berdasarkan Undang-undang Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa RS diselenggarakan berdasarkan
Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan,etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan antidiskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien serta mempunyai fungsi sosial.
Untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjaga
keselamatan pasien maka Rumah Sakit harus mempunyai standar pelayanan
yang sesuai dengan standar Akreditasi Nasional maupun Internasional, baik
sumber daya manusia, fasilitas, sarana dan prasarana serta Standar Prosedur
Operasional, maupun Pedoman / Panduan Pelayanan dimasing-masing unit .
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan
tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae. Coronaviridae dibagi dua sub keluarga dibedakan berdasarkan
serotipe dan karakteristik genom. Terdapat empat genus yaitu alpha coronavirus,
betacoronavirus, deltacoronavirus dan gamma coronavirus.
Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa ditemukan
untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan sumber utama untuk
kejadian severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East respiratory
syndrome (MERS).
Secara umum, alur Coronavirus dari hewan ke manusia dan dari manusia
ke manusia melalui transmisi kontak, transmisi droplet, rute feses dan oral.
Berdasarkan penemuan, terdapat tujuh tipe Coronavirus yang dapat menginfeksi
manusia saat ini yaitu dua alphacoronavirus (229E dan NL63) dan empat
betacoronavirus, yakni OC43, HKU1, Middle East respiratory syndrome-

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 3


associated coronavirus (MERS-CoV), dan severe acute respiratory syndrome-
associated coronavirus (SARS CoV). Yang ketujuh adalah Coronavirus tipe baru
yang menjadi penyebab kejadian luar biasa di Wuhan, yakni Novel Coronavirus
2019 (2019-nCoV). Isolat 229E dan OC43 ditemukan sekitar 50 tahun yang lalu.
NL63 dan HKU1 diidentifikasi mengikuti kejadian luar biasa SARS. NL63 dikaitkan
dengan penyakit akut laringotrakeitis (croup).

Ruang Dahlia merupakan bagian dari unit pelayanan rawat inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Kelet, merawat pasien dengan penyakit Covid-19 Dewasa
dan pasien Anak, laki-laki dan perempuan, sehingga diperlukan pedoman
penyelenggaraan pelayanan sebagai pedoman/ketentuan dasar yang memberi
arah kepada pegawai/pelaksana asuhan baik Dokter, Perawat, petugas
penunjang, dan Petugas Administrasi serta fasilitas sarana dan prasarana yang
harus ada di ruang Dahlia.

B. Tujuan Pedoman

Tujuan Umum:
Sebagai panduan/acuan yang jelas dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan di Ruang Dahlia sehingga keselamatan pasien dan peningkatan mutu
di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet dapat tercapai.
Tujuan Khusus:
1. Sebagai pedoman pelayanan yang baku yang dapat dipakai dalam
melaksanakan kegiatan Asuhan pasien covid-19 di Ruang Dahlia
2. Mempermudah admistrasi pelayanan di Ruang Dahlia
3. Tercapainya indikator mutu dan keselamatan pasien covid-19 di Ruang Dahlia
4. Tersedianya Sumber Daya Manusia/ petugas baik Medis, Tenaga
Keperawatan, Penunjang sesuai standar
5. Tersedianya sarana prasarana baik medis maupun non medis untuk
menunjang kelancaran pelayanan
6. Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
7. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar yang berlaku di rumah sakit:
Pedoman Praktik Klinik (PPK), Standard Pelayanan Minimal (SPM), Indikator
Mutu Klinik, Indikator Pelayanan, Standard Prosedur Operasional ( SPO ),
Standard Asuhan Keperawatan ( SAK), Clinical Pathway (CP)
8. Menurunkan angka kematian
9. Mencegah dan menurunkan Healthcare associated Infections (HAI’s)
10. Meningkatkan keselamatan pasien
11. Meningkatkan keselamatan kerja
12. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 4


13. Menyediakan wahana pendidikan,pelatihan dan penelitihan

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Lingkup pelayanan di Ruang Dahlia meliputi lingkup
Kegiatan sebagai berikut:
a. Asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan
b. Pelayanan Medis,
c. Pelayanan Gizi,
d. Pelayanan administrasi
e. Pelayanan Rekam Medi
f. Pelayanan Farmasis
g. Pelayanan Psikologi
h. Pelayanan kebutuhan pasien dan keluarga pasien (konsultasi medis)

Pelayanan Pasien di Ruang Dahlia adalah sebagai berikut :


1. Memberikan pelayanan pada pasien dengan penyakit Covid 19 dewasa dan
pasien anak.
2. Jenis pembiayaan pasien meliputi : pasien umum dan BPJS
3. Pasien yang dirawat berhak untuk mendapatkan pelayanan spesialis oleh
dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dan berhak memilih dokter (DPJP )

D. Batasan Operasional
Bidang kerja ruang Dahlia meliputi pengelolaan pasien.

Dengan memberikan asuhan pada kasus pasien dengan penyakit Covid-19


dewasa dan anak di kelas 2 yang diberikan pelayanan langsung oleh dokter
spesialis sebagai DPJP dan DPJP bertanggung jawab terhadap pasien selama
dalam perawatan di rumah sakit. DPJP menjadi ketua tim bekerja sama dengan
konsulen lain yang ikut merawat pasien.

E. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan pedoman pelayanan Ruang Dahlia RSUD Kelet
adalah sebagai berikut:

No Jenis Peraturan / Tentang


Nomor dan Tahun
1. UU No. 44 Tahun 2009 Rumah Sakit
2. UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
Undang-Undang nomor 29 Tentang Praktek Kedokteran
3.
tahun 2004

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 5


Kedaruratan kesehatan masyarakat
4. Keppres Nomor 11 tahun 2020
akibat covid 19
Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Standar Pelayanan Rumah
5. Nomor
Sakit
1333/Menkes/SK/XII/1999
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
6.
Nomor 5l2I/Menkes/Per/IV/2007 Praktik Kedokteran
Kepmenkes RI No
7. Registrasi dan Praktek Perawat
1239/Menkes/SK/XI/2001
Perubahan atas Permenkes No HK
8. Permenkes No 17 th 2013 02.02/Menkes/148/2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktek Perawat
Peraturan Menteri Kesehatan RI
9. tentang keselamatan pasien
No 16191/Menkes/Per/VIII/2011
Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Pedoman manajemen
10. Republik Indonesia Nomor kesehatan dan keselamatan kerja (k3)
432/menkes/sk/iv/2007 di rumah sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Rekam Medik
11.
269/Menkes/Per/III/2008
Peraturan Menteri Kesehatan tentang persetujuan tindakan
12. .
290/Menkes/Per/III/2008 kedokteran
PERMENKES No.008 Tahun Kode Etik PNS di Lingkungan
13.
2012 Kementerian Kesehatan.
14. COVID
PERGUB JATENG No. 95 Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi
15.
Tahun 2008 dan Tata Kerja RSUD Kelet.
Pembentukan , Kedudukan, Tugas
Pokok, Fungsi dan Susunan
PERDA Provinsi Jawa
16. Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Tengah No.8 Tahun 2008
Sakit Umum Daerah dan Rumah
Sakit Jiwa Daerah
Peraturan Direktur RSUD
17. Kebijakan pelayanan RSUD Kelet.
Kelet No. 001 Tahun 2014

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 6


BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Kepala Ruang
a. Pendidikan : SI Keperawatan + Ners, dan menduduki
jenjang karir PK III Medikal
b. Pelatihan : 1. Manajemen Kepala Ruang
2. Pelatihan dasar: BHD, Pasient safety,
K3,BTCLS
3. Pelatihan fungsional perawatan
penyakit airborn dieseses dan droplet.
c. Pengalaman Kerja dan : Menjadi Pelaksana perawatan medical /
jenjang karir Critical minimal 3 tahun
d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam
kepemimpinan
2. Berdedikasi tinggi
3. Dapat bekerja sama dengan bagian
lain
4. Cepat dan tanggap
5. Bertanggung jawab
6. Usia 25-56 tahun
7. Sehat jasmani dan rohani

2. Perawat Katim
Pendidikan : SI Keperawatan + Ners (diutamakan)
minimal D3 dan menduduki jenjang karir
PK II Medikal
Pelatihan : 1. Pelatihan CI
2. Pelatihan dasar: BHD, Pasient safety,
K3,BTCLS
3. Pelatihan fungsional perawatan
Medikal
Pengalaman Kerja : Menjadi Perawat pelaksana minimal 3
tahun
Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam
kepemimpinan
2. Berdedikasi tinggi

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 7


3. Dapat bekerja sama dengan bagian
lain
4. Cepat dan tanggap
5. Bertanggung jawab
6. Usia 25-56 tahun
7. Sehat jasmani dan rohani
3. Perawat pelaksana
Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan dengan masa
kerja minimal 2 tahun dan menduduki
jenjang karir PK II Medikal dan PK I
Pelatihan : 1. Pelatihan dasar: BHD, Pasient safety,
K3, BTCLS
2. Pelatihan fungsional perawatan
Medikal
Pengalaman Kerja : Menjadi perawat Pelaksana Medikal
minimal 2 tahun
Syarat lain : 1. Berdedikasi tinggi
2. Dapat bekerja sama dengan
pelaksana perawat lain
3. Cepat dan tanggap
4. Bertanggung jawab
5. Sehat jasmani dan rohani

Perhitungan Standard Kebutuhan Tenaga Keperawatan


Penentuan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Pedoman cara penghitungan
tenaga keperawatan ( Direktorat pelayanan keperawatan, Depkes 2005 ).
Cara perhitungan berdasarkan :
a. Hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun
1. Jumlah jaga perawatan yang di terima pasien selama 24 jam
2. Jumlah TT dan BOR
3. Jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari
4. Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun
- Jumlah hari minggu 52 hari
- Libur nasional 14 hari
- Cuti tahunan 12 hari
5. Jumlah hari efektif dalam 1 tahun 365 – 78 = 286 hari
6. Jumlah hari efektif per minggu 289 hari : 7 = 41 minggu
7. Antisipasi tugas non keperawatan = 25%

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 8


b. Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun
- Jam kerja dalam 1 tahun (41 minggu) x 40 jam = 1640 jam/tahun
c. Pertimbangan Cuti Hamil 2 Orang/ Tahun
Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Pasien

No Jenis/Kategori Rata-rata Rata-rata jam Jml jam


pasien/hari prwt/pasien/hari perawat/hari
1 Paien Minimal 2
2 Pasien Parsial 3,5
3 Pasien Total 5-6
jumlah

Jadi jml tenaga perawat yang diperlukan adalah =

a. Rata2 jml pasien/hari x rata2 jam/perawat/pasien/hari = jml perawat


Jam kerja efektif/shiff

b. Hari libur/cuti/hari besar (loss Day):

= 52 + 12 + 14 = 78 hari
286

d. Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah factor koreksi (


tugas – tugas non keperawatan ) 25%

Kebutuhan tenaga di Ruang Dahlia berdasarkan tingkat pendidikan

Daftar kebutuhan sumber daya manusia di Ruang Dahlia


NO JENIS PENDIDIKAN JML KEBUTUHAN
KETENAGAAN
1 Perawat S1 Kep/Ns 3 9
2 Perawat D.III Kep 10 6
Jumlah

B. Distribusi Ketenagaan
Jumlah tenaga perawat ruang Dahlia adalah 13 perawat dan 1 Administrasi yang
meliputi

NO PENDIDIKAN JML DISTRIBUSI JABATAN


1 Ners 3 1 Kepala Ruang
1 Perawat Katim
1 Pelaksana keperawatan
2 D III Keperawatan 10 1 Perawat Katim
9 Pelaksana keperawatan

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 9


Metode penugasan di ruang Dahlia dengan metode Tim
Metode penugasan dengan pembagian Tim dengan alasan :
1. Memilih metode Tim karena keterbatasan tenaga professional
2. Melalui metode Tim tersebut,diharapkan pemberian asuhan keperawatan bisa
fokus pada sekelompok pasien di masing – masing Tim.
C. Pengaturan Jaga
➢ Jam Kerja
Jam kerja pegawai dalam satu minggu minimal 37,5 jam, terdistribusi sebagai berikut:
1. Shift pagi 7 jam : dari jam 07.00-13.30 WIB
2. Shift sore 7 jam : dari jam 13.30-20.30 WIB
3. Shift malam 10 jam : dari jam 20.30-07.00 WIB
➢ Mekanisme pengaturan jadwal dinas:
Pengaturan jaga terdiri shift dan non shift. Perawat non shif : masuknya pagi senin
sampai Jumat, Libur pada hari sabtu , minggu dan libur nasional ( jika memungkinkan )
sedangkan perawat shif : masuknya secara bergantian pagi, siang dan malam ( ritme
jadwal menyesuaikan SDM yang tersedia ).

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 10


BAB III.
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Lokasi
Lokasi ruang Dahlia terletak di gedung Dahlia yang berdekatan dengan gedung
Edelweis ( ruang anak ) dan gedung Anyelir ( ruang penyakit dalam dewasa kelas 3 ).
Desain
Ruang Dahlia merupakan ruangan rawat inap kelas 2 yang merawat pasien
dengan kasus penyakit dalam dewasa.
➢ Ruangan Dahlia dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari :
1. Ruang pasien :
a) Luas kamar 4 x 3 m2
b) Terdapat 8 kamar, untuk 8 TT
c) Kamar dibatasi oleh tirai /korden
d) Masing – masing kamar terdapat kamar mandi di dalam, AC, TV
2. Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dengan ventiasi udara bertekanan negativ, untuk
merawat pasien covid 19 ruang kelas 2
3. Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih
Untuk menyimpan monitor, pompa infus dan pompa syringe, alat-alat sekali
pakai, cairan, penggantung infus, trolly, penghangat darah, alat isap, linen dan
tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
4. Ruang tempat pembuangan alat / bahan kotor
Ruang untuk membersihkan alat-alat suction , pemeriksaan urine ada tempat
tersendiri, pengosongan dan pembersihan pispot dan botol terdapat ruang
tersendiri di masing masing ruang rawat . Desain unit menjamin tidak
ada kontaminasi.
5. Ruang perawat
Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas
B. Ruangan Dahlia terdiri dari:
a. Kamar 101 – 108
Untuk perawatan pasien covid-19
b. Ruang perawat/ ruang rapat
Berfungsi sebagai ruang ganti perawat yang terdapat 2 loker tempat barang bawaan
/ tas pegawai, 1 meja kursi untuk makan ,dispenser, westafel untuk cuci tangan

c. Ruang Linen/ruang obat

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 11


Terdapat 2 almari tempat penyimpanan linen bersih dan 1 lemari untuk penyimpanan
alat tulis dan alat habis pakai. Terdapat 1 kulkas, 1 troly emergency, 1 buah almari
obat pasien
d. Ruang Instrumen alat alat kotor,
e. Ruang APD infeksius
f. Ruang Ners Station
g. Tempat penyimpanan alat medis
Terdapat 1 almari tempat penyimpanan alat medis
h. Tempat penyimpanan linen bersih
i. Ruang linen kotor
Tempat menyimpan linen kotor sebelum diambil oleh petugas laundry
j. Gudang
Tempat penyimpanan kursi roda, troly untuk mengambil barang
k. Ruang Janitor
Tempat menyimpan barang-barang cleaning servise

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 12


RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 13
C. Standar Fasilitas
Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu
kelancaran pelayanan. Berikut ini adalah ketentuan umum mengenai peralatan :
a. Jumlah dan macam peralatan disesuaikan dengan standar yang berlaku.
b. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.
c. Peralatan dasar meliputi:
1) Central Bed side monitor
2) Alat penunjang jalan nafas.
3) Alat hisap.
4) Alat pengatur suhu pasien.
5) Pompa infus dan pompa syringe.
6) Peralatan portable untuk transportasi.
7) Lampu untuk tindakan.
8) Elektrokardiogram
9) Heppafilter
10) CCTV
11) APD SET Level 3
12) Chamber Disinfeksi
13) Ventilator
e. Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan perawat perlu tersedia untuk
penggunaan alat-alat termasuk langkah-langkah untuk mengatasi apabila terjadi
malfungsi.

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 14


BAB IV.

TATA LAKSANA PELAYANAN

D. Pasien –pasien yang dirawat di Instalasi Ruang Dahlia bisa masuk melalui:
• IGD (Instalasi Gawat Darurat )
• Poliklinik
• Ruang Perawatan Intenshift
• Ruang Perawatan Penyakit Dalam Kelas I,II dan Kelas III
• Pindahan dari Rumah Sakit lain /rujukan dari RS lain
E. Adapun system pembayaranya memakai:
• Memakai Pendanaan Kemenkes
F. Pasien setiap hari divisite oleh DPJP, setiap hari libur divisite oleh dokter jaga yang
sudah diatur jadwalnya.
G. Alur kegiatan pelayanan di rawat inap adalah sbb: Pasien yang memerlukan rawat
inap di Ruang Dahlia dapat masuk dari dari IGD, Poliklinik, ICU, ruang rawat inap
lain (Ruang Perawatan Penyakit Dalam ,Kelas I, II dan Kelas III).
H. Pasien dari IGD akan diperiksa oleh dokter jaga untuk kemudian dilaporkan ke
dokter konsulen (DPJP) Pasien dari poliklinik diperiksa oleh dokter jaga sesuai
penyakitnya selanjutnya mendaftar ke Admision, setelah administrasi komplit maka
pasien diantar oleh petugas ke ruang dahlia.
I. Pasien diterima oleh perawat dengan memakai APD lengkap level 3 yang sudah
membawa Rekam Medis, Perawat selanjutnya melakukan serah terima pasien dari
petugas yang mengantar Pasien, selanjutnya dilakukan pemeriksaan Vital Sign dan
pengkajian awal oleh perawat, dan keluarga /pasien diorientasikan.
J. Pasien dewasa tidak diperbolehkan untuk penunggu pasien, sedang pasien anak
diperbolehkan dengan satu penunggu pasien, penunggu diberikan gaun/ baju kerja,
penunggu ddiberikan surat pernyataan menunggu pasien
K. Perawat melengkapi rekam medis dan melaporkan ke dokter tentang keadaan
pasien beserta hasil pemeriksaan penunjang lainya, selanjutnya perawat mencatat
advis dokter ke lembar dokumen terintegrasi dan melaksanakan program terapi.
L. Penerimaan pasien dari Poly, IGD, ICU, Ruang lain menggunakan lembar
pemindahan pasien yang sudah ditanda tangani oleh dokter dan perawat yang
mengirim dan menerima. Keluarga pasien di orientasikan tentang ruang serta di
edukasi termasuk cara cuci tangan menggunakan hand scrub sesuai SPO dan
dijelaskan identifikasi pasien penggunaan gelang pasien.
M. Dilakukan anamnesa dan pemeriksaan oleh dokter jaga dan perawat. Dokter dan
perawat mengisi assesmen awal maksimal 24 jam.

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 15


N. Pasien dirawat oleh dokter DPJP, dokter jaga dibawah pengawasan dan
pendampingan DPJP.
O. Asuhan dilakukan oleh multidisipliner yang berfokus pada keselamatan pasien, Cara
pasien mendapatkan obat dan alkes dokter membuat resep dengan one day dose,
resep diserahkan petugas apotik, perawat ruangan akan mengambil obat ke
farmasi.
P. Perawat melakukan asuhan keperawatan dalam waktu 24 jam yang menjadi 3 shift.
Jika pasien sudah dinyataakan sehat dan boleh pulang, dokter dan perawat menulis
resume medis dan keperawatan.
Q. Perawat yang bertugas di Dahlia selama 2 minggu, di akhir tugas dilakukan scraning
rapid test, jika hasil rapid reaktif dilakukan kelolaan sesuai standar yang ada, jika
hasil rapid test non reaktif perawat diberikan waktu work from home selama 5 hari.
R. Dokter menulis resep obat diminum dirumah dan menulis surat keluar yang berisi
kapan pasien harus kontrol lagi. Keluarga di edukasi hal-hal yang harus diperhatikan
dirumah Obat-obatan. Sisa obat di retur ke farmasi.
S. Keluarga pasien mengurus adminstrasi dan mengambil obat untuk di rumah ke
farmasi rawat inap. Petugas melepas gelang identitas pasien. Maksimal setengah
jam setelah mengurus administrasi pasien keluarga meninggalkan rumah sakit
dengan diantar oleh petugas sampai kendaraan penjemput.
T. Pasien tidak diperkenankan APS, pulang atas permintaan sendiri.
U. Apabila pasien sudah diperbolehkan Pulang maka ,setelah administrasi selesai
maka pasien diantar oleh petugas menuju pintu keluar dahlia bagian belakang.
V. Apabila pasien meninggal maka karu / perawat segera melapor ke bagian umum
dan kepegawaian, yang selanjutnya berkoordinasi dengan tim pemulasaraan
jenazah dan petugas ambulance ,setelah 2 jam dan administrasi selesai, maka
jenazah diambil oleh petugas pemulasaraan jenazah dengan memakai APD Level
3 dan surat keterangan kematian diserahkan kepada keluarga

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 16


BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang keberhasilan pelayanan yang bermutu diperlukan pengelolaan


permintaan, penyimpanan dan pemakaian barang maupun bahan habis pakai yang benar.
A. Tujuan
1. Mendapatkan barang dalam jumlah cukup dan berkualitas
2. Mencapai daya guna yang optimal
3. Memberikan kepuasan dan rasa nyaman bagi pasien
4. Mencegah terjadinya infeksi nosookomial
5. Memberikan kemudahan bagi perawat
B. Jenis peralatan keperawatan
1. Peralatan tekstil pasien
2. Peralatan kedokteran dan kesehatan dasar
3. Barang-barang farmasi rutin
4. Barang kelontong
5. Barang cetakan
6. Barang kantor non rutin
7. Alat tulis kantor
8. Alat rumah tangga

C. Ruang lingkup
1. Perencanaan logistik
a. Tujuannya agar barang yang diterima sesuai dengan standar kebutuhan
ruangan rawat inap baik kualitas maupun kuantitasnya
b. Perencanaan barang di ruang rawat adalah Kepala Ruang Rawat.
c. Cara:
1. Rencana kebutuhan disusun berdasarkan jenis, prioritas, standart, jumlah
dan kualitas
2. Permintaan ditulis pada formulir yang tersedia
3. Waktu: barang rutin direncanakan tiap akhir bulan dan barang non rutin
direncanakan setiap akhir tahun anggaran

d. Alur Perencanaan

Kepala Ruang Rawat Kepala Instalasi

Bidang Pelayanan

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 17


Bidang perencanaan

Panitia Pengadaan PPTK Bidang pelayanan

Direktur

2. Pengadaan Barang
Pengadaan barang dilaksanakan oleh Panitia yang ditunjuk dengan Surat
Keputusan Direktur
3. Pendistribusian
a. Dilaksanakan oleh gudang farmasi dan atau gudang umum/ laundry
b. Pelaksanaan pendistribusian dilakukan setelah barang ada.
c. Cara :
1) Barang datang diterima oleh:
- Gudang farmasi: berupa alat kesehatan
- Gudang umum: alat rumah tangga/ kantor
- Instalasi Laoundry: alat tenun/ linen
2) Setelah barang diterima oleh ketiga tempat tersebut maka barang
didistribusikan ke seluruh rawat inap.
3) Prosedur permintaan dari Instalasi – instalasi diketahui oleh kepala ruang
masing – masing.
4) Barang didistribusikan ke ruang rawat kemudian dicatat dalam buku
inventaris ruangan, selanjutnya dapat digunakan untuk pelayanan sesuai
kebutuhan.
d. Untuk barang- barang non rutin/ tertentu.
Pengalokasian barang dibuat bersama yaitu oleh Pengurus Barang (asset) /
Bidang Perencanaan bersama Bidang Pelayanan.

4. logistik keperawatan
a. Barang yang telah diterima disimpan dan dicatat dengan baik menurut kelompok
dan jenisnya.
b. Barang ditempatkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengecekan
setiap waktu dan pengeluaran jika dibutuhkan.

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 18


c. Peralatan yang dibutuhkan sehari-hari tiap pagi disiapkan’
d. Selesai pemakaian, alat dibersihkan kemudian di simpan sesuai tempatnya.
e. Setiap operan dinas alat dioperkan kepada petugas berikutnya.
f. Alat –alat secara periodik sesuai jadwal IPSRS dilakukan perawatan/ service/
perbaikan. Alat yang rusak dan tidak bisa dipakai dikembalikan ke bagian aset
rumah sakit.
5. Penghapusan
a. Adalah kegiatan pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku, peralatan yang rusak berat dan
tidak dapat diperbaiki/ tidak layak pakai yang telah dinyatakan oleh IPSRS,
barang hilang akibat kecalakaan, bencana alam, tercecer atau tidak ditemukan,
dilaporkan oleh kepala ruang kepada sub.bag.rumah tangga dengan bukti
buku pengembalian barang.
b. Dari Ka.Sub.Bag.RT selanjutnya barang tersebut diambil dan diserahkan
kepada IPSRS
c. Pencatatan inventaris ruangan dikurangi sesuai barang yang dikembalikan dan
secara kontinu lapor kebagian asset baik menerima maupun mengembalikan
barang.
6. Pengawasan/ Pengendalian
Pengawasan peralatan dilaksanakan oleh petugas inventaris ruangan atas nama
kepala ruang.
a. Pencatatan dan pelaporan.
Setiap barang yang diterima oleh ruang rawat dicatat oleh petugas inventaris
ruangan dan dimasukkan ke buku inventaris.
b. Pencatatan dan pelaporan inventaris barang dilaporkan kepada :
- Kepala ruang setiap bulan
- Kepala Bidang pelayanan
- Kepala Instalasi Aset
c. Pengambilan barang
Barang dari gudang diambil oleh ruangan. Petugas RT dan rawat inap mencatat
barang yang masuk di buku inventaris induk dan KIR , serta mencatat dan
menulis barang yang rusak / hilang. Pada setiap pagi, siang, sore, malam dan
hari libur barang- barang yang digunakan secara rutin diruang rawat inap
dioperkan dari penanggung jawab pagi ke jaga sore dan seterusnya.
d. Setiap akhir tahun dilaksanakan inventaris peralatan dari bidang keperawatan
e. Laporan barang rusak.

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 19


1) Kepala ruang melaporkan barang yang rusak kepada kepala Instalasi,
kepala instalasi mengirim barang untuk perbaikan ke IPSRS/ RT.
2) Barang yang masih bisa diperbaiki, diusulkan oleh pengurus barang untuk
diperbaiki dan barang yang sudah rusak berat dilaporkan kepada kuasa
barang untuk dilelang atau dimusnahkan
f. Rencana Perbaikan.
Ruang rawat melaporkan ke petugas tehnik setempat untuk menilai barang
tersebut dan diperbaiki, jika tidak adapat diatasi dilaporkan ke Kepala Instalasi,
kemudian dilaporkan ke IPSRS.

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 20


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Program keselamatan pasien ditujukan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah


sakit. Kesalahan dalam pelayanan dapat berupa sudah melaksanakan tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Sasaran keselamatan pasien di rumah sakit adalah :
1. Identifikasi pasien dengan benar
a. Pasien diidentifikasi dengan menggunakan minimal 2 cara identifikasi pasien(nama,
tanggal lahir dan no register).
b. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk
darah,pengambilan specimen untuk pemeriksaan klinik dan sebelum pemberian
tindakan
c. Identifikasi pasien melaui gelang dan barcode/label.
d. Nomor kamar pasien tidak bisa untuk identifikasi pasien.
2. Peningkatan komunikasi efektif
a. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil tes ditulis secara
lengkap oleh penerima perintah.
b. Perintah lengkap secara lisan dan telepon atau hasil pemeriksaan dibaca kembali
secara lengkap,oleh penerima perintah
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau hasil
percobaan
3. Peningkatan keamaanan obat yang perlu diwaspadai
a. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien, kecuali jika dibutuhkan
secara klinis dan tidak diambil untuk mencegah pengadministrasian yang kurang
hati-hati pada area dimana sesuai area kebijakan.
b. Elektrolit konsentrat tidak ditempatkan pada unit pelayanan pasien harus diberi label
yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi ketat.
4. Kepastian tepat sisi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
a. Verifikasi sebelum operasi
b. Penandaan lokasi operasi
c. Menggunakan suatu checlit untuk memferifikasi persiapan pasien dan
kelengkapan dokumen
d. Menerapkan dan mencatat prosedur sebelum incise/time out tepat sebelum
dimulainya suatu prosedur.
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
a. Menerapkan program hand hygiene yang efektif

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 21


b. Menerapkan hand hygiene pada 5 moment
c. Menyediakan hand rub untuk cuci tangan.
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
a. Menerapkan proses asessmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dan
asesmen ulang dengan indikasi perubahan kondisi.
b. Menilai dan secara periodik melakukan penilaian ulang terhadap potensial risiko
berhubungan dengan pengobatan.
c. Melakukan tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang tidak
teridentifikasi.

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 22


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis
lainnya perlu di perhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang ada
di rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja
disana perlu dilaksanakan, seperti misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi
maupun non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan lain
sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga “concern” keselamatan dan hak-
hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety.
1. Keselamatan dan keamanan
a. Menyusun rencana perbaikan fasilitas di ruangan
b. Pemasangan kamera pada daerah yang dianggap rawan
c. Semua staf, pengunjung, vendor diiedntifikasi dan diberi tanda pengenal sementara
atau permanen.
2. Bahan-bahan berbahaya
a. Melakukan inventarisasi bahan-bahan dan limbah berbahaya
b. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
c. Pelaporan dan penyelidikan tumpahan, paparan terhadap bahan/limbah berbahaya
d. Peralatan pelindung dan prosedur yang benar dalam penanganan tumpahan bahan
berbahaya
e. Pemberian label bahan dan limbah berbahaya secara tepat
3. Kesiapan menghadapi bencana
a. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi, konsekuensi bahaya, ancaman dan
kejadian
b. Mengidentifikasi dan penugasan terhadap staf bila terjadi bencana
c. Mengelola kegiatan selama kejadian bencana
4. Penanganan kebakaran
a. Mencegah kebakaran melalui pengurangan risiko, penyimpanan dan penanganan
bahan-berbahaya
b. Menyediakan jalan keluar yang aman dan tidak terhalang apabila terjadi
kebakaran
c. Menyediakan system peringatan dini, deteksi dini, alarm kebakaran

5. Peralatan medis
a. Melakukan inventarisasi peralatan medis di ruangan

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 23


b. Melakukan pengujian/ kalibrasi secara berkala
c. Melakukan pemeliharan preventif
6. Sistem utilisasi
Mengusahakan air dan listrik tersedia 24 jam untuk memenuhi kebutuhan penting
dalam perawatan pasien .
7. Pendidikan staf
Mengusulkan semua staf mendapatkan pelatihan untuk menangani kebakaran,
keamanan, bahan-bahan berbahaya dan keadaan darurat

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 24


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

1. Pengendalian mutu harus berlandaskan falsafah dan strategi usaha bersama untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi oleh tim yang terdiri dari berbagai
disiplin ilmu.
2. Kita harus menganggap masalah sebagai peluang kemajuan, karena itu sikap kita
terhadap masalah adalah:
a. Peka
b. Menyambut baik
c. Menanggapi
d. Mendelegasikan
e. Menunjang (analisa pareto)
3. Prinsip Kendali Mutu keperawatan
a. Mengutamakan kualitas/ mutu
b. Setiap karyawan mengarahkan perhatian terhadap pelanggan/ pasien
c. Dilakukan bersama oleh seluruh tim pelayanan
d. Koordinasi dilakukan dengan baik
e. Ekonomis tidak terlalu banyak biaya
f. Fokus terhadap factor kinerja yang kritikal misalnya asuhan yang diberikan
g. Menganut sistem prioritas
h. Melakukan pekerjaan sejak awal dengan benar
i. Pengendalian dengan data, menganalisa data oleh pembuat keputusan
j. Menggerakan terus menerus siklus PDCA
k. Melakukan pengendalian kualitas dalam proses kerja
l. Menerakan proses keperawatan dan hasil kerja tertulis jelas
m. Dalam menghadapi persoalan, kurangi akibat dan tanggulangi penyebabnya
n. Jangan menyalahkan orang lain
o. Hargailah karyawan secara manusiawi
4. Jenis kegiatan pengendalian mutu
a. Internal keperawatan
1) Pemantauan laporan kejadian perawatan:Pasien jatuh, salah obat,tingginya
angka infeksi nosokomial.
2) Gugus kendali mutu keperawatan
3) Presentasi kasus(rutin dan khusus)
4) Audit nursing
5) Membentuk tim budaya kerja untuk membangun budaya kerja organisasi

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 25


b. Eksternal keperawatan
1) Kotak saran
2) Angket pasien pulang
3) Masukan antar profess/ direksi
4) Media cetak /elektronik
5. Evaluasi terhadap :
1. Indikator mutu klinis keperawatan
2. Indikator mutu unit kerja
3. Indek kepuasan pasien
4. Audit keperawatan mengacu pada SAK,SPO,CP
5. HAi’s

RSUD Kelet Sahabat Terpercaya Menuju Sehat Page 26

Anda mungkin juga menyukai