Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat komprehensif
dan bisa memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar
pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pusat Kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.
Upaya kesehatan perseorangan yang selanjutnya disebut UKP adalah suatu kegiatan dan atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat
dan tepat pada seseorang atau kelompok agar dapat menurunkan angka kematian dan mencegah
terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
Dengan semakin meningkatnya jumlah peserta gawat darurat, maka unit gawat darurat perlu
dibuat standart pelayanan yang merupakan panduan bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan
pelayanan yang diberikan kepada pasien UGD Puskesmas Ciruas.
Tidak bisa dihindari, pelayanan pasien umum rawat jalan mengambil porsi terbesar dari
keseluruhan pelayanan perseorangan. Dengan demikian, potret pelayanan umum di Puskesmas
akan menjadi potret keseluruhan dari mutu layanan Puskesmas. Untuk itu diperlukan upaya
peningkatan mutu pelayanan rawat jalan bagi pasien umum.Upaya peningkatan mutu tersebut
disusun dalam suatu panduan yang bisa memberi arah bagi semua petugas yang bertugas di situ
untuk bisa memberikan pelayanan sesuai standar.Panduan pelayanan ini dinamakan Panduan
Pelayanan Umum.

1.2 Tujuan

1
1.2.1. Tujuan Umum
Terlaksananya Pelayanan umum yang bermutu di Puskesmas.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Sebagai acuan bagi dokter danperawat untuk melaksanakan Pelayanan umum di
Puskesmas,
2. Sebagai pedoman bagi Dinas Kesehatan dalam pembinaan Pelayanan umum di
Puskesmas.
1.3 Sasaran
1. Semua petugas yang bertugas di ruang pelayanan umum seperti Perawat dan Dokter,
2. Pengguna layanan, yaitu pasien yang berobat dan berumur di atas 18 tahun.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Panduan ini adalah :
1. Penyelenggaraan pelayanan secarakomprehensif, berkesinambungan dan bermutu, di
ruang pelayanan umum Puskesmas dan jaringan,
2. Penyelenggaraan pelayanan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung,
3. Peyelenggaraan pelayanan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama inter dan antar
profesi dengan ruang – ruang pelayanan lain,
4. Pengisian rekam mediskajian awal dan rekam medis kunjungan ulang secara lengkap dan
benar,
5. Melakukanpencatatan, pelaporan, danevaluasiterhadapmutudanakses pelayanan,
6. Upaya peningkatankompetensipetugas pelaksana pelayanan,
7. Melakukanpenapisanrujukansesuaidenganindikasimedisdansistem rujukan,
8. Sebagaiwahanapendidikantenagakesehatan.

1.5. Batasan Operasional


Ruang pelayanan umum adalah ruang pelayanan yang melayani pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan umum bagi yang berusia diatas 18 tahun yang meliputi :
1. Pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi, konsultasi, dan pelayanan kesehatan lainya tanpa
mengharuskan rawat inap.
2. Pasien yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisinya, dapat
pulang kerumah.
2
1.6 Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah No46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan,
2. Peraturan PresidenNo 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional,
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 47Tahun 2016Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 th 2015 ttg Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi,
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien,
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 83 Th 2019 ttg Registrasi Tenaga Kesehatan,
7. Peraturan MenteriKesehatan No 43Tahun 2019Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
8. Keputusan Menteri Kesehatan No HK.02.02/Menkes/514 Tahun 2015 Tentang Panduan
Praktik KlinisBagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN, FASILITAS, DAN PERALATAN

2.1. Standar Ketenagaan

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di ruang pelayanan umum adalah:

No Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan Jumlah

1 Penanggung jawab Dokter Memiliki STR dan SIP 1


Ruangan
2 Kepala Ruangan Minimal D III Memiliki STR dan 1
Keperawatan SIPP
3 Dokter Fungsional Dokter Memiliki STR dan SIP 1
Umum
3 Pelaksana D III Keperawatan Memiliki STR dan 3
Keperawatan SIPP

2.2. Standar Fasilitas


Prasarana dan sarana yang harus dimiliki Puskesmasuntuk menyelenggarakan pelayanan
umum adalah sebagai berikut :
a. Ruang pelayanan menyatu dengan system pelayanan lainnya,
b. Mempunyai papan nama “Ruang Pelayanan umum” yang dapat terlihat jelas oleh
pasien,
c. Mempunyai ruang tunggu yang nyaman bagi pasien,
d. Tersedia informasi tentang jenis – jenis pelayanan yang diselenggarakan di ruangan itu,
e. Tersedia meja kursi untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan tanda-tanda vital
pada pasien,
f. Tersedia tempat untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan pada pasien yang
dilakukan oleh dokter.
g. Tersedia meja administrasi, komputer dan printer,
h. Tersedia lemari khusus untuk tempat peralatan pemeriksaan,
i. Tersedia lemari arsip,
j. Tersedia tempatsampahtertutupyangdilengkapidenganinjakanpembuka penutup :
sampah medis, sampah organik,sampah anorganik,

4
k. Tersedia Panduan Praktek Klinis sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No
HK.02.02/Menkes/514 tahun 2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Denah Ruangan

MEJA PEMERIKSAAN PINTU


TTV MASUK

Meja
Anamnesa LEMARI

TEMPAT TIDUR PASIEN


WASTAFEL

Catatan : Jenis dan jumlah fasilitas pendukung pelayanan disesuaikan dengan kondisi masing – masing
Puskesmas

2.3. Standar Peralatan


2.3.1. Tersedia set pemeriksaan umum :
No Jenis alat Jumlah
1 Senter untukperiksa
2 Tensimeter
3 Stetoskop
4 Termometer
5 Perkusi Hammer
6 Otoskop
7 Opthalmoskop
8 Sudip lidah
9 Metline( pengukur lingkar pinggang)
10 Timbanganinjak dewasa
11 Pengukur tinggibadan
12 Buku ishihara test
2.3.2. Tersedia bahan habis pakai:

5
No Bahan habis pakai Jumlah
1 Masker wajah
2 Sarung tangan non steril
3 Hand sanitizer
4 Tissue

2.3.3. Tersedia Buku Pencatatan dan Pelaporan:


No Bahan habis pakai Jumlah
1 Buku Register Harian
2 Buku Register Rujukan Internal
3 Buku Register Rujukan Eksternal

2.3.4. Tersedia berbagai blanko / format :


No Bahan habis pakai Jumlah
1 Kertas Resep
2 Formulir Permintaan Konsultasi Gizi
3 Formulir Permintaan Konsultasi Sanitasi
4 Formulir Permintaan pemeriksaan laboratorium
5 Formulir Rujukan Eksternal
6 Formulir Surat Keterangan Sehat
7 Formulir Surat Keterangan Sakit
8 Formulir Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan
9 Formulir lain sesuai kebutuhan (dituliskan)

Catatan : Jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan disesuaikan dengan
kondisi masing – masing Puskesmas

6
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

3.1. Jenis – jenis Pelayanan


a. Pelayanan pemeriksaan pasien usia di atas 18 tahun,
b. Pelayanan Surat Keterangan Sehat,
c. Pelayanan Surat Keterangan Sakit,
d. Pelayanan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan,
e. Rujukan internal dalam lingkungan puskesmas meliputi pelayanan laboratorium, konsultasi
gizi dan sanitasi,
f. Pelayanan Rujukan ke rumah sakit berdasarkan diagnosis dan kriteria yang telah di tetapkan
dokter.

3.2. Metode Kegiatan


Ada dua macam metode yang digunakan dalam pemeriksaan pasien, yaitu “Kajian Awal Klinis”
untuk pasien baru, dan “Kajian Klinis” untuk pasien kunjungan ulang. Secara umum metodenya
sama, yaitu dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panunjang, penegakkan diagnosis,
dan membuat rencana layan klinis. Bedanya adalah, di kajian awal klinis, penggalian atau assessment
terhadap kondisi kesehatan pasien dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan banyak
profesi, sedangkan kajian klinis pada pasien kunjungan ulang dilakukan sebagai kelanjutan dari rekam
jejak riwayat kesehatan pasien dan kondisi terkini.

3.2.1. Kajian Awal Paripurna


Khusus untuk kajian awal, anamnesis dan pemeriksaan fisiknya dilakukan secara paripurna,
karena kajian awal dianggap sebagai perkenalan pertama dengan pasien.Karena itu petugas mesti
mengenal kondisi dan riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh. Informasi yang diperlukan untuk
kajian awal disusun berbagai profesi, yaitu ;
1. Dokter,
2. Dokter gigi,
3. Perawat,
4. Bidan (khusus untuk pasien baru perempuan),
5. Nutrisionist,
6. dan Sanitarian.

7
Dalam praktek pelayanan sehari - hari, kajian awal dilakukan oleh perawat dan
dokter.Penggalian informasi riwayat kesehatan pasien yang sudah disusun oleh berbagai profesi
tersebut di atas dilakukan oleh perawat.Lalu dokter melanjutkan dengan anamnesis dan pemeriksaan
fisik yang terfokus. Agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu, maka harus disepakati dengan
jelas, anamnesis dan pemeriksaan fisik mana saja yang harus dilakukan oleh perawat, jadi dokter
tidak perlu lagi mengulang anamnesis atau pemeriksaan fisik yang sama.

3.2.1.1. Kajian awal oleh perawat


1. Anamnesis
Sebelum anamnesis dilakukan, sebaiknya dikonfirmasi dahulu identitas pasien.Anamnesis adalah
wawancara terhadap pasien atau keluarganya tentang keluhan yang dirasakan (Subjektif).
Anamnesis yang dilakukan oleh perawat adalah :
a. Keluhan utama
Adalah keluhanyang paling dirasakan atau yang paling berat, sehingga mendorong pasien
datang berobat atau mencari pertolongan medis.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Merupakan informasi tentang riwayat penyakit dahulu yangharus digali secara lengkap dan
runut, karena seringkali keluhan yang diderita sekarang merupakan kelanjutan atau
komplikasi dari penyakit dahulu.Penggalian informasi termasuk riwayat pengobatan yang
pernah diterimanya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Merupakan penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan seperti diabetesmelitus,
hipertensi, asma, dan lain - lain. Petugasmenanyakan riwayat penyakit orangtua,kakek,
nenekdan lain - lain.
d. Riwayat Allergi,
e. RiwayatKebiasaan/Sosial Budaya
Kebiasaan yang biasa dilakukan oleh pasien yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya,
seperti kebiasaan merokok, atau minum alkohol, sering melakukan ritual tertentu, dan lain
lain.
2. Tanda tanda vital
Pemeriksaan tanda tanda vital meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, frekuensi nafas, suhu,
berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang.
3. Kesadaran

8
Penentuan tingkat kesadaran dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif:
composmentis, apatis, somnolen, stupor, koma. Sedangkan secara kuantitatif dengan glasgow
comascale (GCS).
3.2.1.2. Kajian awal oleh dokter
1. Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang (Subjektif)
Adalah perjalanan penyakit dimulai saat pertama kali pasien merasakan munculnya
keluhan atau gejala penyakitnya atau dengan kata lain mulai dari akhir masa sehat. Setelah itu
ditanyakan bagaimana perkembangan penyakitnya apakah cenderung menetap, berfluktuasi
atau bertambah lama bertambah berat sampai akhirnya datang mencari pertolongan medis.
2. Pemeriksaan fisik (Objektif)
Adalah pemeriksaan yang mencakup:
a. Inspeksi :Keadaan umum pasien secara visual
b. Palpasi :Pemeriksaan raba (perabaan benjolan)
c. Perkusi :Pemeriksaan ketuk (batas jantung, paru hepar)
d. Auskultasi :Periksadenganmenggunakanstetoskop
Pemeriksaan fisik untuk kajian awal meliputipemeriksaan menyeluruh mulai dari kepala, leher,
dada, abdomen, genitalia, dan ekstremitas.
3. Pemeriksaan penunjang sederhana (Objektif)
Adalah pemeriksaan yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit yaitu
Laboratorium.
4. Penegakan diagnosis (Assesment)
Adalah menetapkan jenis penyakit yang diderita oleh pasien berdasarkan hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh dokter atau oleh paramedik
yang mendapat pendelegasian wewenang apabila dokter tidakada
5. Rencana penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Bagian iniberisi rencana tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien. Rencana
penatalaksanaan dibuat oleh dokter atau oleh petugas yang sudah mendapat pendelegasian
wewenang dari dokter. Rencana penatalaksanaan meliputi :
a. Pengobatan/ terapi
Pengobatan diberikan sesuai dengan diagnosis.Pengobatan juga memberikan kesempatan
kepada pasien untuk memilih menerima atau pun menolak akan tindak lanjut terapi
yang akan diberikan kepada pasien.
b. Tindakan medis
Tindakan medis yang akan dilaksanakan meliputi perawatan luka, bedah minor,
pemasangan infus, atau tindakan lain yang harus diberikan kepada pasien. Pelaksanaan
9
tindakan disesuaikan dengan kompetensi dokter yang melakukan tindakan dan disetujui
oleh pasien atau keluarga pasien. Mekanisme inform concent dilaksanakan sbelum
tindakan diambil.
c. Rujukan internal
Adalah rujukan yang ditujukanke unit – unit pelayanan lain dalam lingkungan Puskesmas
meliputi ; KIA- KB, Gigi, Ruang tindakan/ RawatInap, Kesling, Gizi,Laboratorium.
d. Rujukan Eksternal
Adalah rujukan ke fasilitas kesehatan di luar Puskesmas
(RumahSakit,Laboratoriumswasta).Kriteria rujukan eksternal adalah yang diluar
diagnosis144 penyakit yang tidak boleh dirujuk oleh dokter umum.Rujukan eksternal
dilaksanakan berdasarkan persetujuan dari pasien.
e. Pengisian rekam medis
Harus diisi secara lengkap oleh petugas yang melaksanakanlayanan klinis mulai dari
anamnesiskeluhan utama, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat
alergi,pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang yang penting, diagnosis, terapi,
konsultasi,tindakan medis, kunjungan ulang, serta rencana penatalaksanaan yang akan
diberikan (S/subjektif,O/objektif,A/assesment,P/planning).
Setiap Rencana Pelyanan Klinis yang akan diberikan harus melibatkan pasien. Karena itu di
rekam medis dibubuhkan nama, SIP, dan tanda tangan dokter pemberi pelayanan sebagai
tanda bahwa rencana pelayanan tersebut sudah disetujui oleh pasien atau keluarga pasien.

Rekam Medis Pengkajian Awal Pasien Umum

KOP PUSKESMAS

PENGKAJIAN DATA UMUM PASIEN

Diisi oleh Petugas Pendaftaran pada Tanggal : ……………………. Jam : …………………………

IDENTITASPASIEN
(Diisi sesuai Kartu Tanda Pengenal Pasien yang masih berlaku; KTP/ KK/ SIM/ Kartu Pelajar/ dsb)
Nomer Rekam Medis : ……………………………………
Nama : ………………………..………………………………… No. NIK : …………………………….
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Tanggal Lahir : ....................................................
Agama : ....................................................
Pendidikan : □ Belum / tidak tamat SD □ SD □ SLTP □ SLTA
□ Diploma □ Sarjana
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………….…………………………………………………
Status Perkawinan : □ Kawin □ Belum Kawin □ Janda □ Duda

10
Nama Suami / Istri : ………………………………………
atus Pembiayaan : □ Umum
□ BPJS (PBI / Mandiri / PNS / TNI / POLRI / ………………………………….. )
No. Peserta : ………………………

PERSETUJUAN UMUM / GENERAL CONSENT

PASIEN / WALI PASIEN HARUS MEMBACA, MEMAHAMI DAN MENGISI INFORMASI BERIKUT

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :


Nama Lengkap : ………………………………………………………… L / P
Tempat/ tgl lahir : …………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………
No. Telepon : …………………………………………………………
Bertindak atas : diri saya sendiri / …………………………(nama pasien yang identitasnya tersebut di atas)
Menyatakan :
I. PERSETUJUAN UNTUK PERAWATAN DAN PENGOBATAN
1. Saya mengetahui bahwa saya memiliki kondisi yang membutuhkan perawatan medis, saya mengijinkan
dokter/tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas ……………. untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan
pengobatan / tindakan / asuhan sesuai prosedur.
2. Saya sadar bahwa praktik kedokteran bukanlah ilmu pasti dan saya mengakui bahwa tidak ada jaminan atas
hasil apapun terhadap prosedur pengobatan/ asuhan/ tindakan lainnya yang dilakukan kepada saya.
3. Saya mengerti dan memahami bahwa :
a. Saya memiliki hak untuk menyatakan persetujuan atau menolak untuk setiap prosedur atau terapi yang
akan diberikan kepada saya.
b. Saya memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan tentang rencana pelayanan yang akan diberikan
kepada saya, termasuk identitas setiap orang yang akan memberikan pelayanan pemeriksaan / tindakan
kepada saya.
II. PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI
1. Saya memahami bahwa informasi yang ada dalam diri saya terkait dengan kondisi kesehatan saya,
berdasarkan pemeriksaan yang saya jalani di Puskesmas …………….akan terjamin kerahasiaannya.
2. Saya memberi wewenang kepada Puskesmas …………..untuk memberikan informasi terkait kondisi
kesehatan saya bila diperlukan untuk keperluan proses klaim asuransi (JKN dan sebagainya).
3. Saya memberi wewenang kepada Puskesmas …………. untuk memberikan informasi tentang kondisi
kesehatan saya kepada yang tersebut berikut ini :
a. ……………………………………………………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………………………………………………….
c. ……………………………………………………………………………………………………….
III. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
Saya telah mendapat informasi tentang “Hak dan Kewajiban Pasien” di Puskesmas ……….melalui media
informasi yang disediakan oleh petugas Puskesmas.
IV. INFORMASI BIAYA PELAYANAN PUSKESMAS
Saya telah memahami tentang informasi biaya pengobatan dan biaya tindakan yang disampaikan oleh pihak
Puskesmas, dan saya bersedia untuk membayar biaya tersebut sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian Persetujuan Umum (“General Consent”) ini telah saya baca dan saya pahami.

……………….., …………………………………..
Petugas Pasien / Wali Pasien

……………………………………………………….. ………………………..……………………………………..
Tanda Tangan dan Nama Terang Tanda Tangan dan Nama Terang

11
PENGKAJIAN RESIKO JATUH
(GET UP AND GO TEST)
(Diisi oleh Petugas Pendaftaran)
Diisi oleh Petugas Pendaftaran pada Tanggal : ……………………………….. Jam : ………………………………
Berikan tanda () pada kolom yang sesuai dengan hasil penilaian.
1. PENGKAJIAN
No Penilaian / Pengkajian Ya Tidak
1 Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)
a. Tidak seimbang/ sempoyongan/ limbung
b. Jalan menggunakan alat bantu (kruk, tripot, kursi roda, orang lain)
2 Menopang saat akan duduk
(Tampak memegang pinggiran kursi / meja / benda lain sebagai penopang saat akan
duduk)
2. HASIL
No Hasil Dasar Penilaian Keterangan
1 Tidak Beresiko Tidak ditemukan 1 dan 2
2 Resiko Rendah Ditemukan salah satu dari 1 atau 2
3 Resiko Tinggi Ditemukan 1 dan 2
3. TINDAKAN
No Hasil Tindakan Ya Tidak Nama & Tanda
Tangan Petugas
1 Tidak Beresiko Tidak ada tindakan
2 Resiko Rendah Edukasi
3 Resiko Tinggi a. Pasang pita kuning pada
lengan atas pasien
b. Edukasi

PENGKAJIAN AWAL
PASIEN RAWAT JALAN

Ruang Pelayanan Umum Tanggal : Jam :

1. SUBJECTIVE
ANAMNESA
Keluhan Utama : …………………………………………………………………………………………..
Keluhan Tambahan : …………………………………………………………………………………………..
Riwayat Penyakit Dahulu : …………………………………………………………………………………………..
Riwayat Penyakit Keluarga : …………………………………………………………………………………………..
Riwayat Alergi : …………………………………………………………………………………………..
Kebiasaan : …………………………………………………………………………………………..
Tindakan / terapi yang pernah dijalani:..…………………………………………………………………………………………
Obat yang sedang dikonsumsi : …………………………………………………………………………………………..
Riwayat Penyakit Sekarang : ………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….

2. OBJECTIVE

A. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan Umum : □ Baik □ Sedang □ Lemah
2) Kesadaran (GCS) : E : ………….. V : ……………. M : ………………..
3) Tanda – tanda Vital :
Tekanan Darah : Nadi : Suhu : Frek. Nafas :
…………………. .mmHg ……………..… x/ menit ………..……………. oC …………..…… x/ menit
4) ANTROPOMETRI
Berat Badan : Tinggi Badan : IMT (BB/TB)2: Lingkar Perut :
……………………. Kg ……………………. Cm ………………………….. …………………….Cm

12
5) MALNUTRITION SCREENTOOLS TEST (MST)
Pasien Usia > 18 tahun
Pasien Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan selama 6 bulan
terakhir?
 Tidak Ada Penurunan BB (skor 0)
 Tidak yakin / tidak tahu / baju terasa longgar (skor 2)
 Ya, BB turun :
 1 – 5 kg (skor 1)
 6 – 10 kg (skor 2)
 11 – 15 kg (skor 3)
 > 15 kg (skor 4)
2. Apakah asupan makanan berkurang karena tidak ada nafsu makan?
 Tidak (skor 0)
 Ya (skor 1)
TOTAL SKOR (1 + 2)

3. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien beresiko □ Tidak
mengalami malnutrisi? □ Ya
Antara lain :
DM/ CKD/ Infeksi kronis/ gangguan fungsi tiroid/ kanker/ lainnya
………………………
Bila skor > 2 atau terdapat penyakit tertentu dilakukan pengkajian lebih lanjut oleh ahli gizi

5) Status Generalis
a. Kepala / Leher
: .................................................................................................................................
.................................................................................................................................
b. Thorax : ................................................................................................................................
.
.................................................................................................................................
c. Abdomen : ................................................................................................................................
.
.................................................................................................................................
d. Ekstremitas : ................................................................................................................................
.
.................................................................................................................................
e. Lainnya : ................................................................................................................................
.
.................................................................................................................................

6) Status psiko – sosiokultural & spiritual


a. Status mental : □ orientasi baik □ disorientasi □ gelisah □ tidak respons
b. Respons emosi : □ tenang □ takut □ tegang □ marah
□ sedih □ menangis □ gelisah
c. Hubungan pasien dengan keluarga : □ baik □ tidak baik
d. Ketaatan menjalankan ibadah : □ baik □ tidak baik
e. Bahasa : □ Indonesia □ Minang □ lainnya ………………….

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Hasil selengkapnya terlampir)


Laboratorium : EKG :
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… Pemeriksaan Penunjang Lain :
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………

13
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
……………………………………………………………………. …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
…………………………………………………………………… …………………………………………………………
……………………………………………………………………. …………………………………………………………
3. ASSESMENT
Diagnosa Medis Diagnosa Keperawatan

……………………………………………………..…… (ICDX: …………..) ………………………………………………………


………………………………………………………
……………………………………………………..…… (ICDX: …………..) ………………………………………………………
………………………………………………………
4. PLANNING
Rencana Pelayanan Medis Rencana Asuhan Keperawatan
A. Rencana Tindakan / Pengobatan :
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
B. Rencana Edukasi : ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
C. Rencana Konsultasi : ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
……………………………………………………………………………. ………………………………………………………
D. Rencana Monitoring : ………………………………………………………
□ kontrol kembali tanggal : …………………………………………… ………………………………………………………
□ lainnya : ……………………………………………………………… ………………………………………………………
………………………………………………………………………… ………………………………………………………
E. Rencana Rujukan ………………………………………………………
Rujuk ke RS : …………………………….. Poli : ……………………. ………………………………………………………
F. Rencana Pelayanan Lainnya ………………………………………………………
…………………………………………………………………………… ………………………………………………………
…………………………………………………………………………… ………………………………………………………
…………………………………………………………………………… ………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan, Perawat,

________________________________________ ___________________________________
Nama Terang dan Tanda Tangan Nama Terang dan Tanda Tangan

14
15
PENGKAJIAN AWAL TAMBAHAN
PASIEN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Keluhan Utama : ………………………………….

Riwayat PTM pada diri sendiri Riwayat PTM pada keluarga


Diabetes Ya / Tidak / tidak Tahu Diabetes Ya / Tidak / tidak Tahu
Hipertensi Ya / Tidak / tidak Tahu Hipertensi Ya / Tidak / tidak Tahu
Penyakit jantung Ya / Tidak / tidak Tahu Penyakit jantung Ya / Tidak / tidak Tahu
Stroke Ya / Tidak / tidak Tahu Stroke Ya / Tidak / tidak Tahu
Asma Ya / Tidak / tidak Tahu Asma Ya / Tidak / tidak Tahu
Kanker Ya / Tidak / tidak Tahu Kanker Ya / Tidak / tidak Tahu
Kolesterol tinggi Ya / Tidak / tidak Tahu Kolesterol tinggi Ya / Tidak / tidak Tahu
PPOK Ya / Tidak / tidak Tahu PPOK Ya / Tidak / tidak Tahu
Thalassemia Ya / Tidak / tidak Tahu Thalassemia Ya / Tidak / tidak Tahu
Lupus Ya / Tidak / tidak Tahu Lupus Ya / Tidak / tidak Tahu

FAKTOR RESIKO
Merokok : ya / tidak Kurang aktivitas Fisik : ya / tidak
Kurang makan sayur buah : ya / tidak konsumsi alcohol : ya / tidak
Stress : ya / tidak

PLANNING:

TINDAK LANJUT (dilingkari)


1. Pulang, berobat jalan
2. Dirujuk ke ………………………………………..…Atas Dasar : Medis / Permintaan Keluarga
3. Menolak dirawat : …………………………………………………………….
4. Meninggal : ……………………………………tgl& jam…………………….
Sebab meninggal ……………………………………………………………..

Pengkajian Diselesaikan Pada Pengkajian Diselesaikan Pada


Tanggal : Tanggal :
Jam : Jam :
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan, Perawat,

_____________________________________ _________________________________
Nama Terang dan Tanda Tangan Nama Terang dan Tanda Tangan

3.2.1.3. Pelayanan Pasien Kunjungan Ulang


Pelayanan pasien kunjungan ulang tidak selengkap pemeriksaan pasien kunjungan awal.
Pemeriksaan pasien kunjungan ulang oleh perawat meliputi :
Anamnesis : Keluhan utama

16
Pemeriksaan fisik, terdiri dari : Tinggi badan, Berat badan, Pemeriksaan tekanan darah, frekuensi
nadi, frekuensi nafas, suhu, dan lingkaran perut.
Anamnesis oleh dokter dilaksanakan secara terfokus sesuai keilmuan dokter.Pemeriksaan fisik
oleh dokter juga dilaksanakan secara terfokus pada organ – organ tertentu yang menurut dokter
perlu diperiksa.Permintaan pemeriksaan penunjang juga dilakukan oleh dokter untuk membantu
menegakkan disgnosis.Rencana layanan klinis selanjutnya tergantung perkembangan penyakit dan
kesehatan pasien.
Rekam medis kunjungan ulang adalah seperti di bawah ini :

CATATAN PERKEMBANGAN No Rekam Medik : ………………………………………….


Nama Pasien : …………………………………………. L / P
PASIEN RAWAT JALAN Tanggal Lahir : ………………………………………….
(Ditulis dengan prinsip SOAP) Alamat : ………………………………………….
Status : UMUM / BPJS (No : …………………………)
ANAMNESA DAN DIAGNOSA & PERENCANAAN Nama &
TANGGAL
PEMERIKSAAN KODE ICD X LAYANAN Paraf
/ JAM
(Subjective – Objective) (Assesment) (Planning) Petugas

17
3.3.Langkah Kegiatan
1. Setalah pasien mendaftar, petugas dibagian pendaftaran akanmemberikan rekam medis
untuk diisi oleh perawat dan dokter yang bertugas,
2. Perawatmemanggil pasien, kemudian mencocokkan identitas pasien dengan rekam
medisnya,
3. Perawatmelakukan anamnesis,
4. Perawatmelakukan pemeriksaan vitalsign,
5. Dokter melakukan anamnesis terfokus,
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik,
7. Bila diperlukan, akan dilakukan rujukan internal kelaboratorium,
8. Dokter menegakkan diagnosis,
9. Dokter membuat Rencana Layanan Klinis.
10.Dokter memberikan terapi, mengedukasi, menulis resep dan menyerahkan ke
pasien/keluarga,
11.Bila pasien memerlukan tindakan dilakukan di Ruang Tindakan,dan bila memerlukan
rujukan perawat membuatkan surat rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi,
12.Dokter mencatat hasil pemeriksaan dan rencana layanan klinis ke dalam rekam medis,
13.Perawatmenulis hasil pemeriksaan kedalam buku register harian dan meng in put ke P Care
untuk pasien BPJS,
14.Perawatmengembalikan rekam medis pasien ke ruang rekam medis.

18
BAB IV
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

4.1. Penyusunan Indikator Mutu Pelayanan


Mutu pelayanan di berbagai aspek pelayanan ke masyarakat menjadi topik yang makin lama
makin sering dibicarakan.Bermacam teori muncul bekaitan dengan peningkatan mutu pelayanan
publik, tak terkecuali mutu pelayanan kesehatan.Tentu saja untuk mencapai mutu pelayanan yang
baik, diperlukan indikator.Indikator adalah tolok ukur untuk menilai sesuatu yang ingin
dicapai.Banyak teori bermunculan sebagai pegangan menetapkan indikator mutu pelayanan. Pada
umumnya untuk menentukan indikator mutu, didasarkan kepada :
a. Dipersyaratkan peraturan,
b. Dipersyaratkan pemilik,
c. Dipersyaratkan pelanggan,
d. Mempertimbngkan Hihg Risk, High Cost, High Volume, dan Problem Prone,
e. Konsensus,
f. Ketersediaan Data
Menurut Donadebian (1996), ada 3 aspek mutu yang bisa diukur, yaitu :
a. Input (fasilitas, staf, peralatan, perlengkapan),
b. Proses (kepatuhan terhadap protocol dan standar),
c. Output atau hasil.
Berdasarkan teori ini, maka indikator mutu di ruang pelayann umum dikaji dari 3 variabel
sebagai berikut :
a. Variabel input :
1) Tenaga,
2) Fasilitas,
3) Peralatan Pelayanan,
b. Variabel Proses :
1) Kajian awal oleh perawat,
2) Kajian awal oleh dokter.
c. Variabel Out put :
1) Kelengkapan isi rekam medis,
4.1.1. Dari variabel tenaga, ada 2 indikator mutu, yaitu :
a. Perawat, jumlah 3 orang, berpendidikan minimal D3 keperawatan, punya SIPP,
b. Dokter, jumlah 1 orang, punya SIP.

19
4.1.2. Dari variabel fasilitas pelayanan, ada 8 indikator mutu, yaitu :
a. Punya papan nama “Ruang Pelayanan umum”,
b. Punya ruang tunggu yang nyaman bagi pasien,
c. Tersedia informasi tentang jenis – jenis pelayanan,
d. Tersedia 2 meja dan 4 kursi,
e. Tersedia komputer dan printer,
f. Tersedia lemari alat periksa,
g. Tersedia tempatsampahmedis dan non medis,
h. Tersedia Buku Panduan Praktek Klinis.
4.1.3. Dari variabel peralatan, ada 26 indikator mutu, yaitu :
a. Senter untukperiksa
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Perkusi Hammer
f. Otoskop
g. Opthalmoskop
h. Sudip lidah
i. Metline( pengukur lingkar pinggang)
j. Timbanganinjak dewasa
k. Pengukur tinggibadan
l. Buku Ishihara test
m. Masker wajah
n. Sarung tangan non steril
o. Hand sanitizer
p. Buku Register Harian
q. Buku Register Rujukan Internal
r. Buku Register Rujukan Eksternal
s. Kertas Resep
t. Formulir Permintaan Konsultasi Gizi
u. Formulir Permintaan Konsultasi Sanitasi
v. Formulir Permintaan pemeriksaan laboratorium
w. Formulir Rujukan Eksternal
x. Formulir Surat Keterangan Sehat
y. Formulir Surat Keterangan Sakit

20
z. Formulir Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan
4.1.4. Dari variabel Kajian Awal Oleh Perawat, ada 14 indikator mutu, yaitu :
a. Dilakukan anamnesis Keluhan utama,
b. Riwayat penyakit dahulu,
c. Riwayat penyakit keluarga,
d. Riwayat alergi,
e. Riwayat tindakan / operasi yang pernah dijalani,
f. Obat yang sering dikonsumsi,
g. Riwayat kebiasaan / bio psiko sosial,
h. Dilakukan pemeriksaan fisik mengukur tinggi badan,
i. Menimbang berat badan,
j. Mengukur tekanan darah,
k. Menghitung frekuensi nadi,
l. Mengukur suhu,
m. Menghitung frekuensi nafas,
n. Mengukur lingkar perut.
4.1.5. Dari variabel Kajian Awal Oleh Dokter, ada 4 indikator mutu, yaitu :
a. Dilakukan anamnesis terfokus,
b. Dilakukan pemeriksaan fisik dan (bila perlu) pemeriksaan penunjang,
c. Ditegakkan diagnosis,
d. Dibuat rencana layanan.
4.1.6. Dari variabel Kelengkapan Isi Rekam Medis, ada 4 indikator mutu, yaitu :
a. Catatan Anamnesis,
b. Catatan Pemeriksaan fisik dan (bila perlu) peneriksaan penunjang,
c. Catatan Diagnosis,
d. Catatan Rencana Layanan.
4.1.7. Perilaku Pemberi Layanan
a. Ketanggapan petugas terhadap Pasien
b. Keramahan Petugas
c. Kejelasan Petugas dalam Memberikan Informasi
d. Kecepatan Pelayanan
e. Kenyamanan Ruang Tunggu
f. Kebersihan Ruang Pemeriksaan

21
4.2. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Umum
4.2.1. Audit Internal
Audit internal adalah Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan (dapat
dipertanggung jawabkan)melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang
berujung pada penarikan kesimpulan) secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang
berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat. Secara sederhana, pengertian audit
internal adalah kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana penerapan sistem
pelayanan yang sudah disusun, apakah sudah sesuai standar atau belum. Dalam
pelaksanaannya, tim audit internal Puskesmas akan membandingkan praktek pelayanan
dengan standar atau indikator yang sudah disusun.
Bagi tim audit internal, indikator mutu yang disusun bisa dijadikan sebagai “kriteria audit”.
Kriteria audit adalah pembanding (denumerator) dari “hasil audit” untuk variabel yang sama.
Perbandingan antara kriteria audit dengan hasil audit akan menjadi “temuan audit”. Temuan audit
inilah yang akan diinterpretasikan oleh tim audit internal untuk dianalisis. Interpretasi dari audit
internal, akan menghasilkan tiga kemungkinan yaitu ;
1. Mutu pelayanan umum dikatakan baik apabila temuan audit di satu variabel > 80%,
2. Mutu pelayanan umum dikatakan sedang apabila temuan audit di satu variabel 60 –
80%,
3. Mutu pelayanan umum dikatakan kurang apabila temuan audit < 60%.
Berdasarkan interpretasi di atas, tim audit internal akan memberikan rekomendasi untuk
ditindaklanjuti. Berdasarkan rekomendasi ini, dibuat rencana tindak lanjut untuk perbaikan mutu
layanan umum selanjutnya. Dengan demikian, diharapkan mutu pelayanan umum di Puskesmas akan
bisa ditingkatkan secara berkesinambungan (Continues Quality Improvement).
4.2.2. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei adalah salah satu metode untuk mengukur mutu pelayanan dari sisi pengguna
layanan.Metode survei juga macam – macam. Secara umum, proses survei bisa dilaksanakan
dengan urutan sebagai berikut :
a. Penentuan pelaksana survei (mahasiswa, anak SMA, komponen masyarakat, dll)
b. Menentukan penanggung jawab,
c. Membuat instrumen survei,
d. Menentukan jadwal,
e. Pelaksanaan survei,
f. Laporan hasil survei,
g. Analisis hasil survei,
h. Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).

22
4.2.3. Kaji Banding
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan umum di suatu Puskesmas
adalah dengan melakukan kaji banding.Kaji banding adalah proses membandingkan
pelaksanaan pelayanan umum yang dilaksanakan Puskesmas ke Puskesmas lain yang
dianggap lebih baik. Dengan kaji banding, Puskesmas bisa menggali ke Puskesmas yang lebih
baik tersebut berbagai trik dan cara memberikan pelayanan, sehingga bisa dijadikan acuan
untuk melakukan berbagai perbaikan. Proses kaji banding bisa dilakukan dengan urutan
sebagai berikut :
a. Pembentukan tim kaji banding
b. Menentukan penanggung jawab,
c. Membuat instrumen kaji banding ,
d. Menentukan jadwal,
e. Pelaksanaan kaji banding,
f. Laporan kaji banding,
g. Analisis hasil kaji banding,
h. Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).
4.2.4. Penanganan Keluhan Pelanggan
Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan Puskesmas adalah penanganan keluhan
pelanggan. Pelanggan yang mengeluh terhadap mutu layanan bisa menjadi teroris yang akan
bercerita kepada banyak orang tentang kejelekan pelayanan Puskesmas. Sebaliknya,
pelanggan yang puas, bisa menjadi iklan gratis dalam meningkatkan cakupan pelayanan
Puskesmas.Karena itu, penanganan keluhan pelanggan adalah suatu keharusan untuk
meningkatkan mutu layanan umum di Puskesmas. Secara umum, proses penangan keluhan
pelanggan bisa dilakukan dengan cara berikut :
a. Menentukan penanggungjawab penanganan keluhan pelanggan,
b. Membuat sistim pengaduan pelanggan ; kotak saran, SMS, WA, dll,
c. Menentukan jadwal membuka kotak saran, merekap SMS, WA, dll,
d. Melakukan identifikasi keluhan pelanggan, dan menglompokkan keluhan yang sama atau
relatif sama,
e. Lakukan analisis keluhan pelanggan untuk menentukan prioritas penanganan,
f. Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).

23
Tabel indikator dan upaya peningkatan mutu pelayanan umum

24
4.3. Upaya Keselamatan Pasien
Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan umum perlu diidentifikasi dan dikelola
dengan baik untuk mengupayakan keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat yang dilayani.
Terdapat enam sasaran keselamatan pasien yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan
keselamatan pasien di Puskesmas, yaitu :
a. Tidak terjadinya salah identifikasi pasien,
b. Komunikasi efektif dalam pelayanan,
c. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat,
d. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan,
e. Pengurangan terjadinya risiko infeksi dalam pelayanan klinis,
f. Tidak terjadinya pasien jatuh.
Dari enam sasaran keselamatan pasien, maka yang sesuai dengan karakteristik pelayanan
umumadalah :
a. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien diPelayanan umum
b. Komunikasi efektif dalam Pelayanan umum,
c. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan,
d. Pengurangan resiko pasien jatuh.
Agar ke-empat sasaran keselamatan pasien tersebut dapat dicapai maka perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan yang nyata untuk mencapai sasaran - sasaran tersebut, untuk selanjutnya
dimonitor secara periodik dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Indikator
keselamatan pasien yang disusun di Puskesmas disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana
yang ada, sebagai berikut :

Sasaran Indikator Keselamatan Upaya Mencapai


No Target
Keselamatan Pasien Pasien Sasaran Keselamatan Pasien
a. Tidak terjadinya Kepatuhan melakukan 100 % 1. Melakukan identifikasi pasien
kesalahan identifikasi identifikasi pasien pada minimal dengan dua cara
pasien dalam saat akan yaitu dengan memanggil
pelayanan umum melaksanakan nama dan alamat pasien,
pelayanan 2. Menyusun prosedur
identifikasi pasien,
3. Sosialisasi pelaksanaan
identifikasi pasien,
4. Kepatuhan melaksanakan
identifikasi pasien,

25
5. Monitoring dan tindak lanjut
terhadap kepatuhan
identifikasi pasien.
b Komunikasi efektif Kepatuhan 100 % 1. Menyusun prosedur
dalam Pelayanan melaksanakan prosedur komunikasi efektif dalam
umum pada saat Pemberian pemberian edukasi kepasien,
Informasi dan edukasi 2. Sosialisasi SOP ke petugas,
pada pasien 3. Memonitor dan menindak
lanjut pelaksanaan sosialisasi
SOP
c Pengurangan resiko Kepatuhan hand higine 100% 1. Petugas melakukan 6
infeksi terkait dan APD langkah cuci tangan di lima
pelayanan kesehatan waktu cuci tangan,
2. Pemakaian APD ( Masker)
d Pengurangan resiko Pencegahan pasien 100% 1. Pemberian tangga naik turun
pasien jatuh terjatuh dari tempat 2. adanya pelindung kiri kanan
tidur pemeriksaan tempat tidur

26
BAB V
PENUTUP

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.Konsep kesatuan
upaya kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) menjadi pedoman dan pegangan bagi
semua fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas yang merupakan unit pelaksana kesehatan tingkat
pertama (primary health care).
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok (basic health
services) yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat termasuk didalamnya pelayanan
kefarmasian di Puskesmas.
Puskesmas bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan kemampuannya.Tujuan pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai semua itu, semua petugan pemberi pelayanan harus melaksanakan kegiatan
sesuai standar operasional prosedur yang sudah disusun, memperhatikan sasaran keselamatam
pasien, dan melakukan upaya – upaya peningkatan mutu pelayanan.

27

Anda mungkin juga menyukai