PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan yang menjelaskan bahwa rumah sakit merupakan salah satu
sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan
dasar, kesehatan rujukan, kesehatan penunjang untuk kepentingan
pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dibidang kesehatan.
Dari tahun ke tahun, rumah sakit mengalami peningkatan
pelayanan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien
yang berobat di rumah sakit dan juga adanya kebijakan pemerintah yang
memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga miskin
sehingga masyarakat miskin tidak takut lagi berkunjung untuk
memperoleh pelayanan di rumah sakit. Pesatnya peningkatan kunjungan
pasien keluarga miskin tersebut dijumpai sampai melebihi kapasitas
fasilitas pelayanan yang tersedia di rumah sakit.
Peran rumah sakit sangat menentukkan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memuaskan kepada
masyarakat. Salah satu upaya rumah sakit yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memuaskan kepada
masyarakat dengan pelayanan laboratorium 24 jam. Sehingga untuk itu,
perlu disusun Panduan Pelayanan Unit Laboratorium sebagai acuan
dalam pemberian pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sakina Idaman.
B. Ruang Lingkup
SK Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman
Yogyakarta Nomor RSSI.IV/A/001.2/0077/I/2015 tanggal 2 Januari 2015
tentang Struktur Organisasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman
Yogyakarta.
C. Landasan hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Permenkes No. 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
4. Keputusan Mentri Kesehatan nomor HK.02.03/1/0857
5. Peraturan Mentri Kesehatan RI nomor 755/MENKES/PER//IV/2011
tanggal 1 April 2011 tentang penyelenggaraan komite medik di
Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Kepala Dinas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor : 445/697/IV.2 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sakina Idaman
7. Akta pendirian Yayasan Sakina Idaman dari Notaris Agus Praptini, SH
No 71 tertanggal 30 Desember 1997
8. Akta notaris Noer Idajati nomor 02 tahun 2011 tentang Yayasan
Sakina Idaman
9. Keputusan Bupati Sleman nomor 503/2450/DKS/2012 tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
10. Keputusan Ketua Yayasan Sakina Idaman Nomor 002/Y-SI/1/2011
tentang pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina
Idaman
11. Surat Keputusan Direktur RSIA Sakina Idaman No. 023/RS-SI/1/2011
tantang organisasi dan tata kerja
D. Batasan Operasional
1. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental maupun
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi
2. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan per orangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat
3. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit
4. Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kehususan
lainnya
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung di
rumah sakit
6. Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana,
tenaga, perbekalan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
7. Fasilitas kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventtif, kuratif maupun rehabilitasi
8. Teknologi kesehatan adalah bentuk alat dan atau metode yang
ditunjukan untuk membantu menegakan diagnosa, pencegahan, dan
penanganan permasalahan kesehatan manusia
9. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
meningkatkan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan
kesehatan
10. Pelayanan laboratorium adalah sebuah pelayanan pemeriksaan yang
diberikan dari laboratorium selama 24 jam kepada masyarakat untuk
membantu dokter dalam menegakan diagnosa
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Jumlah
NO Uraian Pendidikan Sertifikat Ada Kurang
Kebutuhan
Kepala Unit D III Analis
1. STR 1 1 -
Laboratorium Kesehatan
B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga Analis Kesehatan yang ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sakina Idaman ada 5 orang dengan standar minimal pendidikan DIII
Analis Kesehatan. Pelaksana Analis Kesehatan di Laboratorium,
berdasarkan hasil perhitungan beban kerja membutuhkan 5 orang analis,
sehingga masih dibutuhkan 1 orang lagi untuk memenuhi sesuai dengan
perhitungan beban kerja.
C. Pengaturan Jaga
Hari kerja untuk petugas Analis Kesehatan di Rumah Sakit Ibu
dan Anak adalah 25 hari kerja dalam 1 bulan dengan jam kerja standar 7
jam per hari.
Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut :
Batas toleransi keterlambatan 10 menit.
Izin meninggalkan jam kerja wajib mendapatkan persetujuan atasan
langsung dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan
urgensinya.
Pengaturan shift untuk tenaga Analis Kesehatan :
Shift pagi : 07.00 – 14.00
Shift siang : 14.00 – 21.00
Shift malam : 21.00 – 07.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
Keterangan : d. Wastafel
a. Bed pasien e. Almari
b. Meja f. Pintu
c. Kursi
B. Standar Fasilitas
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan laboratorium di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman dapat berjalan optimal,
maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan
yang memadai sebagai berikut :
2 Meja 4
3 Kursi 5
5 Hematologi Analizer 1
6 Fotometer 1
7 Sentrifuge 1
8 Mikroskop 2
9 Tabung Kimia 1 box
11 Freezer 1
12 Computer 2
15 Wastafel 2
16 Micro Pipet 5
17 Baskom 5
18 Rak barang 1
19 Almari mini 2
BAB II
B. Penanganan Sampel
1. Petugas laboratorium melakukan identifikasi sampel
2. Petugas laboratorium melakukan penanganan sampel meliputi :
a. Sampel darah EDTA dilakukan homogenisasi dengan cara
membolak-balikkan tabung EDTA secara perlahan beberapa kali
atau meletakkan tabung EDTA di roller mixer
b. Sampel darah Sitrat, NaF dan serum dilakukan sentrifugasi
menggunakan sentrifus, hasil sentrifugasi dipisahkan antara sel
darah dengan serum yang kemudian akan dilakukan analisis
c. Sampel urin dapat dilakukan sentrifugasi menggunakan sentrifus
atau langsung dilakukan pemeriksaan, sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diminta
d. Sampel yang diperiksa berupa preparat segera dilakukan
pengecatan / pewarnaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diminta
3. Petugas laboratorium mendistribusikan sampel ke ruang analisis
sampel sesuai dengan jenis pemeriksaan laboratorium yang diminta
4. Petugas laboratorium menghubungi laboratorium klinik rujukan untuk
mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan laboratorium yang
belum dapat dikerjakan secara mandiri atau untuk konfirmasi
C. Pemeriksaan Laboratorium
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Imunoserologi
4. Urin dan Feses
5. Lain-lain
G. Penyimpanan Dokumen
Penyimpanan dokumen di laboratorium dilakukan selama 5 (lima)
tahun. Dokumen-dokumen yang perlu disimpan di laboratorium meliputi :
1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium rujukan
4. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan
5. Surat keluar dan surat masuk
H. Pemusnahan Dokumen
Pemusnahan dokumen di laboratorium dilakukan setelah
melewati 5 (lima) tahun masa simpan dokumen. Proses pemusnahan
dokumen dilakukan dengan bekerjasama dengan Unit terkait.
Registrasi pasien
PASIEN LANGSUNG Pasien mendapat No.RM KASIR
Sampling
Pemeriksaan dan
Hasil
SELESAI
Keterangan :
J. Pengelolaan Spesimen
Spesimen adalah sebagian atau kuantitas bahan yang diambil untuk
tujuan digunakan dalam pengujian, pemeriksaan ataupun diagnostik.
1. Macam-macam spesimen
a. Darah
b. Urine
c. Faeces
2. Pengelolaan Spesimen
Yang harus diperhatikan dalam pengelolaan spesimen adalah:
a. Persiapan Pasien
b. Pengambilan Spesimen
c. Penyimpanan Spesimen
d. Pengiriman Spesimen
K. Pemeriksaan Laboratorium
1. Jenis pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium Rumah Sakit
Sakina Idaman adalah sebagai berikut :
a. Hematologi Klinik
a) Hematologi lengkap
b) KED
c) Jumlah Trombosit Manual
d) Hematokrit
e) Retikulosit
f) Morfologi Darah Tepi
g) Golongan Darah ABO
h) Golongan Darah Rhesus
i) CT dan BT
b. Imunoserologi
a) HbsAg (Rapid)
b) IgM / IgG Anti Dengue
c) NS – 1
d) Widal
e) Anti HIV (Rapid)
c. Kimia Klinik
a) SGOT
b) SGPT
c) Bilirubin Total
d) Bilirubin Direk
e) Ureum
f) Kreatinin
g) Asam Urat
h) Glukosa Darah Sewaktu
i) Glukosa Darah Puasa
j) Glukosa Darah 2 jam PP
k) Kolesterol Total
l) Trigliserida
d. Urin dan Feses
a) Urin Rutin
b) Glukosa Urin
c) Protein Urin
d) Eritrosit Dismorfik Urin
e) Tes Kehamilan (Rapid)
f) Feses Rutin
2. Pemeriksaan Rujukan
Pemeriksaan rujukan yang dilakukan di Rumah Sakit Sakina Idaman
adalah pemeriksaan yang belum mampu dilaksanakan oleh
laboratorium Rumah Sakit Sakina Idaman
a) Spesimen Rujukan
Rujukan pemeriksaan dapat berupa rujukan spesimen pasien
(serum atau preparat) dilengkapi identitas pasien pada wadah
sampel data rujukan.
b) Persiapan Sampel Rujukan
Mempersiapkan sampel darah EDTA atau darah sitrat untuk
pemeriksaan hematologi, parasitologi, sampel jaringan dalam
wadah berformalin untuk pemeriksaan patologi anatomi atau
mengolah sampel dalam bentuk serum untuk pemeriksaan kimia
klinik, sampel preparat untuk pemeriksaan mikrobiologi.
c) Transport Sampel
Pengiriman sampel menuju laboratorium rujukan menggunakan
wadah khusus yang representatif untuk sampel, yaitu wadah
berpenutup rapat, tidak tembus cahaya agar sampel tetap layak
untuk dilakukan pemeriksaan
d) Administrasi sampel rujukan
Sampel yang akan dirujuk diberi label yang berisi identitas
pasien, tanggal pengiriman dan jam pengambilan.
e) Pengiriman dilakukan oleh petugas laboratorium atau petugas
laboratorium rujukan yang bersedia untuk melakukan
pengambilan sampel pasien langsung di Rumah Sakit Sakina
Idaman.
3. Administrasi rujukan
a) Sampel yang akan dikirim harus disertai dengan form permintaan
pemeriksaan yang akan dirujuk berisi identitas pasien, jenis
pemeriksaan yang akan dirujuk, jam pengambilan sampel dan
tanda tangan dokter / petugas pengirim .
b) Semua pemeriksaan yang dirujuk dicatat dalam buku register
khusus rujukan
c) Petugas laboratorium klinik rujukan datang mengambil sampel
dengan mengisi buku ekspedisi dan memberikan perkiraan
waktu selesainya pemeriksaan tersebut
d) Hasil yang telah selesai akan dikirim oleh petugas laboratorium
rujukan disertai dengan rincian tagihan biayanya
e) Semua hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan disimpan
dalam file
f) Setiap akhir bulan, laboratorium rujukan akan mengirimkan
tagihan pemeriksaan yang kemudian akan diverifikasi oleh
bagian keuangan dan dibayarkan ke laboratorium rujukan
2. Trouble Shooting
a. Trouble Shooting Tahap Pra Analitik
1). Persiapan Pasien
- Dianjurkan berpuasa selama 8 – 10 jam untuk pemeriksaan
gula darah puasa
- Pengambilan darah dianjurkan untuk duduk, karena
pengaliran cairan dari ruangan intravaskuler ke interstitial
dan sebaliknya sangat dipengaruhi oleh keadaan tubuh
2). Pengambilan Sampel
1. Darah vena dan kapiler
- Darah vena diambil dengan metode terbaik adalah darah
dibiarkan mengalir bebas dan langsung ke dalam tabung
sampel
- Darah vena diambil secara perlahan-lahan tetapi jangan
terlalu lama, karena akan mempengaruhi pemeriksaan
parameter koagulasi
- Tabung sampel harus bersih dan kering, bersihkan tabung-
tabung gelas dengan detergen yang netral dan tidak korosif
terhadap gelas
- Penggunaan jarum yang disposible
- Sebelum Mengambil sampel darah kapiler bersihkan
terlebih dahulu kulit yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 70% dan jangan ditekan-tekan, darah yang keluar
pertama kali dihapus terlebih dahulu dengan kapas kering
2. Menghindari terjadinya hemolisis
- Penggunaan alat yang disposible
- Menghindari dari penyedotan yang terlalu cepat dan
penekanan
- Menggunakan plasma sebagi pengganti serum
- Pemisahan sel-sel darah dilakukan dalam waktu maksimal
1 jam
- Menghindari pengiriman whole blood
3). Persiapan sampel
- Pemakaian antikoagulan yang sesuai dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan
O. Pengelolaan Limbah
Disesuaikan dengan pengelolaan limbah yang telah diatur dan
ditetapkan tentang Pedoman Pengelolaan Limbah Medis dan nonmedis
Rumah Sakit Sakina Idaman sesuai dengan SK No.
RSSI.III/A/001.3/0361/IV/2015
Pengelolaan limbah medis dan non medis di unit Pelayanan
Laboratorium telah dikelompokkan sesuai dengan jenis limbahnya yaitu
ditempatkan pada tempat yang telah disediakan dan ditentukan.
Limbah laboratorium adalah bahan bekas dalam pekerjaan di
laboratorium yang dapat berbentuk cair maupun padat yang merupakan
sisa-sisa pemeriksaan di laboratorium yang berbahaya bagi petugas
laboratorium, masyarakat dan lingkungan hidup.
Penggolongan jenis limbah yang dihasilkan oleh Pelayanan
Laboratorium terdiri dari :
1. Limbah Medis
a. Limbah Medis Padat
Adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah
patologi, dan limbah benda tajam.
LOGISTIK
A. Unit Farmasi
Perbekalan farmasi yang ada di laboratorium terdiri dari reagen dan
alat medis habis pakai. Pengelolaan perbekalan farmasi di Unit
Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Sakina Idaman bekerjasama
dengan Unit Farmasi dalam hal pengadaan, penyimpanan dan
monitoring. Distribusi perbekalan farmasi untuk Laboratorium
diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem floor stock
(persediaan di ruangan).
1. Pengadaan
Permintaan perbekalan farmasi yang ada di laboratorium ke
Unit farmasi dilakukan setiap bulannya menggunakan lembar
permintaan yang berisikan kebutuhan apa saja yang dipakai di Unit
Pelayanan Laboratorium setiap bulannya dan apabila dalam
perjalanan terdapat kekurangan bahan maka dari Unit laboratorium
dapat mengajukan permintaan tambahan ke Unit Farmasi yang
kemudian dicatat di lembar permintaan tersebut disertai tanggal
penerimaan.
Untuk reagen yang dipakai terutama alat medis menggunakan
sistem Kerja Sama Operasional (KSO) permintaan dan pembelian
reagen juga melalui Unit Farmasi kecuali sistem KSO yang sudah
mencakup pemakaian reagen di dalamnya sehingga permintaan
langsung kepada penyedia alat.
2. Penyimpanan
Reagen yang dipakai di Unit Pelayanan Laboratorium terdiri dari :
Stabilitas
No Nama Reagen
Penyimpanan
1 Ureum 2 – 8ºC
2 Creatinin 2 – 8ºC
3 Glukosa darah 2 – 8ºC
4 SGOT 2 – 8ºC
5 SGPT 2 – 8ºC
6 Bilirubin Direk 20 - 30ºC
7 Bilirubin Total 20 - 30ºC
8 Albumin 2 – 8ºC
9 Cholesterol 2 – 8ºC
10 Kontrol Serum kering 2 – 8ºC
11 Kontrol Serum cair Freezer
12 Strip Urine 20 - 30ºC
B. RT
Setiap selesai pelayanan di laboratorium jas laboratorium yang kotor
dimasukkan dalam plastik berwarna kuning kemudian dibawa ke Urusan
Rumah Tangga untuk dicuci dan disetrika.
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP