Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN IMPLAN DI KAMAR OPERASI

RUMAH SAKIT UMUM SAKINA IDAMAN

RUMAH SAKIT UMUM SAKINA IDAMAN


2022
DAFTAR ISI
BAB I Definisi……………………………………….. 1
BAB II Ruang Limgkup……………………………. 2
BAB III Tata Laksana………………………………. 3
BAB IV Dokumentasi……………………………….. 5
BAB I
DEFINISI

Dalam panduan ini yang dimaksud dengan :


a. Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin dan atau
implant yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat
orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tuhuh
b. Implant adalah bahan atau mater yang secara buatan
dipasang pada tubuh. Banyak tindakan bedah di rumah sakit yang
menggunakan impan prostetik antara lain panggul, lutut, jantung, dan
pompa insulin. Tindakan operasi seperti ini mengharuskan tindakan
yang dimodifikasi dengan mempertimbangkan beberapa factor.
c. Alur pemesanan implant adalah rangkaian tahapan jalan
pemesanan implant dari analisa kebutuhan sampai datangnya implant.
d. Alur pendistribusian implant adalah rangkaian tahapan jalan
pendistribusian implant, dari implant datang sampai digunakan pasien.
e. Farmasi adalah instalasi rumah sakit yang bertugas untuk
menyediakan dan mengadakan kebutuhan obat maupun bahan habis
pakai
f. Kamar operasi adalah instalasi khusus di rumah sakit, tempat
untuk melakukan pembedahan, baik elektif maupun emergency yang
membutuhkan keadaan steril. Banyak tindakan bedah
g. CSSD adalah unit di rumah sakit yang bertanggung jawab
melakukan sterilisasi alat pembedahan permasuk implant.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Pengelolaan implant adalah suatu proses yang dimulai dari pemilihan,


pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan penarikan
implant. Pelayanan dan penggunaan implant adalah suatu proses yang
dimulai dari permintaan implant sebelum operasi, persiapan sebelum
penggunaan implant dan dokumentasi serta administrasi sesudah
penggunaan implant. Monitoring penggunaan implant adalah kegiatan untuk
menjamin mutu dan keamanan implant yang digunakan serta langkah –
langkah yang dilakukan jika terjadi kerusakan implant.
Panduan ini diterapkan kepada semua pihak yang berkaitan dengan
pengelolaan, pelayanan dan penggunaan implant di kamar operasi serta
monitoringnya.

2
BAB III
TATA LAKSANA

1. Pengelolaan Implan
Pengelolaan implant meliputi :
a. Pemilihan jenis implant dan penyedia implant di Ruah Sakit
dilakukan oleh instalasi farmasi dan sesuai kebijakan direktur
b. Penyediaan implant berdasarkan usulan DPJP dan
diutamakan sudah masuk e-catalog
c. Untuk menjaga kualitas, keamanan mutu dan manfaat dari
implant maka pengadaan hanya dari distributor resmi yang
berijin dan produk sudah memiliki nomor ijin edar dari
Kementrian Kesehatan
d. Pengadaan implant dilakukan melakukan melalui pembelian
oleh bagian pengadaan yang ditetapkan oleh direktur
e. Penerimaan implant harus menjamin kesesuaian jenis,
spesikfikasi, jumlah dan mutu implant yang diterima
f. Penyimpanan implant dengan memperhatikan kaidah
penyimpanan sesuai persyaratan kefarmasian
g. Pendistribusian impan ke kamar perasi sesuai dengan jenis
implant yang diminta opeh DPJP
h. Apabila ada implant yang rusak atau tidak memenuhi syarat
digunakan da atautelah ditarik ijin edarnya, maka dilakukan
penarikan oleh instalasi farmasi

2. Pelayanan dan penggunaan implant


Alur pelayanan dan penggunaan implant sebagai berikut :
a. Saat diputuskan operasi, DPJP memesan impan ke farmasi
b. Petugas farmasi menyiapkan dan menyerahkan impan sesuai
pesanan dan melakukan serah terima ke petugas CSSD untuk
3

dilakukan sterilisasi
c. Setelah dilakukan sterilisasi, implant diserahkan oleh bagian
CSSD kepada farmasi, dan diserahkan ke perawat kamar operasi
d. Perawat instrument memastikan implant yang dibutuhkan
sudah steril dan sudah ada dikamar operasi sebelum pasien
dilakukan pembiusan
e. Ketersediaan implant dan penandaan lokasi operasi dapat
dipastikan dengan pengisian Surgical Safety Checlist pada bagian
sign in
f. Setelah operasi. DPJP menulis jenis dan jumlah implant yang
digunakan di laporan operasi
g. Perawat kamar operasi mencatat impan yang digunakan
dalam lembar ALHP/BLHP

3. Monitoring Penggunaan Implan


a. Apabila ada kerusakan implant baik sebelum maupun saat
pemasangan, perawat kamar operasi mengembalikan ke farmasi
dan dicatat dalam form pemakaian alat
b. Apabila ada malfungsi implant, maka kamar operasi
mengetahui kejadian malfungsi implant yang membuat laporan
insiden
c. Apabila ada hal khusus yang harus diperhatikan oleh pasien
setelah pemasanagn implant, DPJP menuliskan instruksi khusus di
lembar terintegrasi serta memberikan edukasi pada
pasien/keluarga dan didokumentasikan pada lembar edukasi
d. Untuk memudahkan penelusuran apabila terjadi penarikan
kembali (recall) maka perlu ada dokumentasi di berkas rekam
medis tentang pasien yang menggunakan implant dan implant yang
terpasang (dengan penempelan stiker barcode atau penulisan kode
implant) pada laporan operasi

4
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi dikaukan dalam


1. Form surgical safety checklist
2. Laporan operasi
3. Form ALHP/BMHP

5
BAB IV
PENUTUP

Untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan penggunaan implant di


kamar operasi, maka pelayanan penggunaan implant sesuai dengan panduan
yang ada.
Lampiran 1
Daftar implant yang digunakan di RSU Sakina Idaman
1. Mess hernia

Anda mungkin juga menyukai