Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

RSUD SANGKULIRANG
Jl.Wana Bhakti Ds. Benua Baru Ulu Kec.Sangkulirang Kab. Kutai Timur Kode Pos 75684
Telepon 0853 4520 3003 Email: rsu.sangkulirang@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANGKULIRANG


NOMOR:

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN PRODUK DARAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAGKULIRANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANGKULIRANG,


Menimbang : a. bahwa untuk menjamin dan mewujudkan ketertiban dan keselamatan dalam
penyelenggaraan pelayanan transfusi darah, maka perlu adanya Panduan
Pelayanan Produk Darah di Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang;
b. bahwa pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang
tentang Panduan Pelayanan Produk Darah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 423/Menkes/SK/IV/2007 tentang
Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Darah;
7. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/KMK/SK/XII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
8. Keputusan Bupati Kutai Timur Nomor 821/0183/BKPP/II/2017 tentang
Pelantikan dan Pengangkatan Kembali Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi,
Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kutai Timur Tahun 2017.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SANGKULIRANG TENTANG PANDUAN PELAYANAN PRODUK
DARAH.

Kesatu : Panduan Pelayanan Produk Darah di Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang
sebagaimana terlampir dalam Keputusan Direktur ini.
Kedua : Panduan Pelayanan Produk Darah di Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang
harus dijadikan acuan dalam Pelayanan Produk darah di Rumah Sakit Umum
Daerah Sangkulirang.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sangkulirang
Pada tanggal :
Direktur,

dr. Said Muchdar Bin Smith


NIP. 19820116 200903 1 006

BAB I
DEFINISI
Dalam Panduan Pelayanan Pelayanan Darah Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang ini, yang
dimaksud dengan:
1. Tranfusi adalah proses pemindahan darah atau komponen darah dari seseorang (donor) ke
orang lain (resipien). Definisi lain adalah sutu proses pekerjaan memindahkan darah dari
orang yang sehat kepada orang yang sakit. Tranfusi darah merupakan suatu prosedur yang
berpotensi bahaya, yang sebaiknya hanya diberikan apabila manfaat secara klinis lebih besar
dibandingkan dengan potensi risikonya, terutama dalam hal reaksi hemolitik dan infeksi yang
ditransmisikan melalui darah. Perlu ditetapkan suatu prosedur untuk memastikan bahwa
darah yang diberikan benar dan bahwa semua reaksi simpang yang mungkin terjadi ditangani
dengan segera sesuai dengan konsep keselamatan pasien .
2. Permintaan darah adalah rangkaian kegiatan perencanaan pemberian darah oleh DPJP
(Dokter Penanggung Jawab Pelayanan), pengisian Formulir Permintaan Transfusi Darah,
penerimaan Formulir Permintaan Transfusi Darah oleh perawat ruangan dan diteruskan ke
unit laboratorium untuk dilakukan proses pengambilan darah ke UTD PMI.
3. Penyediaan darah adalah rangkaian kegiatan pengambilan stok darah yang terscreening
IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah) dari UTD PMI dan pemeriksaan uji silang
serasi beserta penyimpanan darah dalam refrigerator unit laboratorium.
4. Pendistribusian darah adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pengambilan darah dari unit
laboratorium dan distribusi darah ke ruang rawat inap/kamar operasi.
5. UTD PMI adalah sebuah unit yang berfungsi dalam pengadaan stok darah melalui kerja sama
yang saling menguntungkan dengan RSUD Sangkulirang.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Waktu Pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang menyediakan pelayanan darah 24 jam terus
menerus tanpa membedakan waktu dan status sosial ekonomi.

B. Tempat Pelayanan
Satu ruangan dengan laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang dengan sarana
dan prasarana untuk pemeriksaan golongan darah.

C. Kualifikasi Staf
Berdasarkan system pelayanan yang dilaksanakan, pola ketenagaan dan bagan organisasi yang
ditetapkan, maka instalasi laboratorium membutuhkan tenaga sebagai berikut, dikarenakan
saat ini RSUD Sangkulirang belum memiliki Unit Bank Darah Rumah Sakit:
1. Dokter pelayanan darah
Adalah seorang dokter umum yang telah dilatih dalam bidang pelayanan darah.
2. Petugas pelayanan darah
Adalah seorang tenaga analis yang telah mendapatkan sertifikasi pelatihan tentang
transfusi darah.

D. Jenis pelayanan
1. Permintaan Darah.
2. Melakukan pemeriksaan golongan darah (blood typing).
3. Melakukan pelayanan Transfusi Darah.
4. Melakukan penatalaksanaan darah donor yang tidak terpakai.

E. Jenis-jenis Golongan Darah Menurut Lansteiner


a) Gol darah A : Mempunyai antigen A dan antibodi B.
b) Gol darah B : Mempunyai antigen B dan antibodi A.
c) Gol darah O : Tidak mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B.
d) Gol darah AB : Tidak mempunyai antibodi A dan B tetapi mempunyai antigen A dan B.
e) Selain itu dikenal juga Jenis golongan darah Rhesus yaitu Rhesus (-)/ negatif dan Rhesus
(+)/ positif.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Prosedur Pemesanan Darah


1. Dokter DPJP memutuskan bahwa seorang pasien memerlukan transfusi darah/
komponen darah, setelah menimbang risiko dan manfaatnya.
2. Dokter atau perawat menjelaskan perlunya pemberian transfusi darah kepada pasien,
termasuk resiko dan manfaatnya, serta meminta pasien menandatangani informed
consent bila setuju.
3. Dokter memberikan instruksi pemberian darah/komponen darah di lembar instruksi
yang meliputi tipe darah (termasuk pesanan khusus), volume darah, kecepatan
pemberian, obat premedikasi apabila diperlukan.
4. Dokter menuliskan/mengisi form pemesanan darah ke UTD PMI.
5. Dokter mengisi formulir permintaan darah diisi secara lengkap, ditandatangani oleh
dokter yang meminta atau dokter jaga ruangan dan dinilai kelengkapannya oleh perawat
ruangan.
6. Petugas laboratorium mengambil sampel darah EDTA minimal 3 mL, dan paling baik 5
mL. Pada sampel darah ini harus ditempelkan label yang kuat bertuliskan nama lengkap
(sesuai formulir), jenis kelamin, umur, nomor rekam medik, tanggal pengambilan dan
ruang perawatan.
7. Petugas Laboratorium Pelayanan Darah melakukan penentuan Blood Typing ABO dan
Rhesus.
8. Petugas Laboratorium Pelayanan Darah mengirimkan formulir permintaan darah beserta
sampel darah ke PMI Sangatta melalui petugas khusus pengambilan produk darah.
9. Petugas menerima produk darah dari PMI dan melakukan cross check label darah dengan
identitas pasien dan segera membawa ke produk darah kembali ke Rumah Sakit Umum
Daerah Sangkulirang dan menyerahkan ke petugas Laboratorium Pelayanan Darah.

B. Prosedur Penyerahan Darah Dan Komponen Darah


1. Petugas Laboratorium Pelayanan Darah memberikan kabar ke ruang rawat bahwa darah
telah tersedia, Perawat ruang rawat mengambil darah dari Laboratorium Pelayanan
Darah dengan terlebih dahulu mencocokkan label darah dengan data pasien
menggunakan 3 (tiga) pengidentifikasi.
2. Sebelum kontak dengan pasien lakukan cuci tangan dan kenakan sarung tangan biasa.
3. Siapkan alat-alat dalam troli:
a. Perlengkapan pemasangan kanul intravena dan blood set.
b. Darah atau produknya (sesuai kebutuhan) yang sudah di-cross match.
c. Label bukti cross match.
d. Cairan normal saline (NaCl 0,9%).
e. Infusion warmer bila tranfusi lebih dari 4 colf per jam.
f. Formulir catatan keperawatan dan catatan terintegrasi.
g. Tiang infuse.
4. Perawat menerima darah, dan sebelum pemberian kepada pasien terlebih dahulu
memastikan benar pasien dan benar produk darah menggunakan 3 (tiga)
pengidentifikasi.
5. Lakukan double cek dengan perawat lain tentang:
a. Instruksi dokter.
b. Nama pasien dan golongan darah pasien jenis, jumlah darah dan nomornya harus
sesuai antara formulir permintaan, formulir cross match, dan yang tertulis di kantong
darah dan cek tanggal dan jam kadaluarsa.
c. Lakukan observasi keadaan umum pasien dan tanda-tanda vital seperti: tekanan
darah, nadi, pernapasan, suhu sebelum dilakukan pemberian tranfusi.

C. Prosedur pemberian transfusi darah dan komponen darah oleh perawat:


1. Perawat melakukan prosedur pemasangan infus dengan menggunakan blood set.
2. Alirkan cairan NaCl 0,9% untuk bilas  50 mL dengan menggunakan blood set.
3. Berikan darah/produknya sesuai instruksi dokter dan atur tetesannya.
4. Lakukan spuling menggunakan Nacl 0,9% dengan menggunakan set biasa bila terjadi
tetesan tranfusi tidak lancar.
5. Rapikan pasien dan alat-alat, buang sampah sesuai tempatnya.
6. Observasi setiap 15 menit untuk 1 jam pertama selanjutnya setiap jam, dan
dokumentasikan dalam lembar observasi (15 menit pertama, perawat harus berada disisi
pasien).
7. Beritahu dokter spesialis atau dokter jaga bila ditemukan reaksi alergi seperti :
a. Peningkatan suhu, nadi, pernapasan.
b. Pasien gelisah, menggigil, berdebar, keringat dingin, gatal-gatal.
c. Adanya darah dalam urine ( hematuri ) pada pasien yang terpasang kateter.
8. Timbul reaksi alergi lakukan tindakan sebagai berikut:
a. Segera hentikan tranfusi darah.
b. Alirkan Nacl 0,9 % dengan menggunakan set infus biasa.
c. Lapor dokter jaga.
d. Tulis reaksi pada form reaksi tranfusi.
e. Kirimkan ke Bank Darah sisa darah yang masih ada.
9. Lakukan penanganan sesuai penatalaksanaan syok anapilaksis.
10. Cuci tangan selesai tindakan pemberian tranfusi darah.

D. Reaksi Simpang Tranfusi Yang Mungkin Dapat Terjadi


1. Reaksi hemolisis cepat maupun lambat.
2. Reaksi alergi sistemik termasuk syok anafilaktik.
3. Sepsis bacterial.
4. Infeksi lain yang ditularkan melalui transfusi.
5. Kematian.
6. Reaksi imunologi terhadap transfuse.
7. Purpura post transfusi.
8. Reaksi serius lainnya.

E. Apabila Terjadi Reaksi Simpang Akibat Penerimaan Tranfusi


1. Segera hentikan transfusi dengan melakukan klem selang transfusi. Darah yang masih
terdapat dalam selang tidak boleh dimasukkan kepada pasien.
2. Lakukanlah resusitasi jantung paru apabila terjadi syok anafilaktik.
3. Ganti selang, berikan NaCl 0,9% bolus drip cepat.
4. Periksa kembali identitas pasien di gelang dengan identitas pada labu darah.
5. Beri tahukan kepada DPJP.
6. Periksa tanda vital setiap 15 menit dan dokumentasikan.
7. Laporkan kejadian tersebut kepada Sub Unit Pelayanan Darah.
a. Semua gejala dan tanda yang ditemukan pada pasien harus didokumentasikan.
b. Catat jenis dan volume darah yang telah diberikan kepada pasien.
c. Semua tindakan yang dilakukan harus didokumentasikan.
d. Semua labu darah beserta selang yang masih ada harus diserahkan ke Bank Darah.
F. Ouality Control (Pemantauan Mutu)
Kejadian reaksi transfusi

Judul kejadian reaksi transfusi


Dimensi mutu Keselamatan
Definisi operasional Reaksi transfuse adalah kejadian tidak
diharapkan yang terjadi akibat transfusi
darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi
akibat transfusi, hemolisis akibat golongan
darah tidak sesuai atau gangguan system
imun sebagai akibat pemberian transfusi
darah.
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Periode analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kejadian reaksi dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan
transfuse darah dalam satu bulan
Sumber data Laporan bulanan permintaan darah
Standar Perkasus
Penanggungjawab Instalasi laboratorium
pengumpul data

G. Evaluasi
1. Data hasil monitoring
 Data hasil monitoring dikumpulkan, disajikan dalam bentuk grafik, kemudian
dibandingkan dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun. Data dibuat trend dan
dilakukan analisa setiap 3 bulan sekali.
 Data dibandingkan dengan standar atau nilai yang diharapkan dari setiap
indicator/parameter yang diukur.
 Analisa dilakukan untuk mencari penyebab dari penyimpangan yang ditemukan dari
proses pengumpulan data.
2. Hasil proses monitoring
Selain melakukan analisa data indicator yang diukur, analisa juga dilakukan terhadap data
subjektif hasil pengawasan (observasi) pelaksanaan SOP dilapangan.
H. Perhatian Khusus
1. Semua pelaksanaan tranfusi darah dilakukan dengan sistem tertutup.
2. Pemberian transfusi darah whole blood atau packed red cell dapat langsung diberikan
tanpa di hangatkan kecuali pada tranfusi lebih dari 4 colf dalam 1 jam.
3. Pemberian FFP tidak boleh lebih dari 4 jam.
4. Darah yang tidak digunakan harus disimpan di Blood Bank refrigerator di Unit
laboratorium.
5. Set transfusi tidak boleh lebih dari 24 jam (ganti set baru setelah transfusi selesai) atau
setelah 4 kantong.
6. Sesudah transfusi, lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai instruksi dokter.
7. Konfirmasikan ke dokter tentang obat sebelum dan sesudah dilakukan transfusi.
8. Tidak diperkenankan memasukkan zat tambahan (obat-obatan) ke dalam darah.
9. Jika dilakukan transfusi 2 kantong atau lebih, ambil satu per satu dari Laboratorium
Pelayanan Darah. Bila 1 kantong transfusi sedang berjalan, ambil satu kantong berikutnya
di Laboratorium Pelayanan Darah., kecuali pada transfusi TC, semua kantong dapat
diambil sekaligus.
BAB IV
DOKUMENTASI

Daftar induk formulir:


- Formulir pemeriksaan laboratorium
- Formulir permintaan transfuse darah
- Formulir reaksi transfuse

Pendokumentasian pelayanan darah dan produk darah mulai dari pemberian persetujuan,
pengadaan darah, identifikasi pasien, pemberian darah, monitoring pasien dan identifikasi dan
respons terhadap reaksi transfusi tercatat dalam rekam medis pasien.

Ditetapkan di : Sangkulirang
Tanggal :
Direktur,

dr. Said Muchdar Bin Smith


NIP. 19820116 200903 1 006

Anda mungkin juga menyukai