1 Komponen Input
A. Standar Ketenagaan
1. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga
non kesehatan.
2. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1) dihitung berdasarkan analisis beban kerja,
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan,
jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas
wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja.
3. Jenis tenaga kesehatan di puskesmas rawat inap daerah perkotaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit terdiri atas:
a. Dokter atau dokter layanan primer: 2 orang.
b. Dokter gigi: 1 orang.
c. Perawat: 8 orang.
d. Bidan: 7 orang.
e. Tenaga kesehatan masyarakat: 2 orang.
f. Tenaga kesehatan lingkungan: 1 orang.
g. Ahli teknologi laboratorium medik: 1 orang.
h. Tenaga gizi: 2 orang.
i. Tenaga kefarmasian: 2 orang.
j. Tenaga administrasi: 3 orang.
k. Pekarya: 2 orang.
Dokter umum :
Dokter gigi :
Bidan :
P2B :
D3 Kebidanan :
Perawat Kesehatan :
SPK :
D3 Keperawatan :
S1 Keperawatan :
Perawat gigi :
Sanitasi/D3 Kesling :
Nutrisionist :
D3 Gizi :
S1 Gizi :
Apoteker :
Asisten Apoteker :
Tenaga Administrasi :
Sopir/Penjaga :
1. Standar Fasilitas
a. Letak
Letak unit KIA/KB berdekatan dengan unit umum, ruang konsultasi gizi,
unit gizi, dan unit laboratorium. Kriteria ruangan: mempunyai fasilitas
dengan air mengalir untuk cuci tangan.
b. Ruang
1) Ruang KIA
Merupakan ruangan pelayanan KIA yang di dalamnya terdapat meja
dan kursi untuk melakukan anamnesa dan konseling, bed untuk
pemeriksaan, alat-alat kesehatan seperti bidan kit untuk melakukan
ANC, timbangan, dan pengukur tinggi badan.
2) Posyandu
Terdapat 36 posyandu tersebar diseluruh desa cakupan puskesmas
Kedung Kandang yaitu 15 posyandu di kelurahan Kotalama, 7 di
Kedung Kandang, 9 di Buring, dan 5 posyandu di Wonokoyo
dengan jumlah kader sebanyak 222 orang.
3) Ruang KB dan Kespro
Ruangan untuk pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi,
pemeriksaan ginekologi seperti pemeriksaan IVA, terdapat bed
ginekologi serta peralatan untuk pemasangan alat kontrasepsi (IUD
dan Implant).
4) Ruang IMS
5) Ruang Imunisasi
Ruang untuk melakukan imunisasi yang terdapat kulkas untuk
menyimpan coolpad, meja dan kursi untuk konseling, rak untuk
menyimpan laporan, tempat untuk menyimpan vaksin, lemari yang
berisi peralatan untuk imunisasi.
2. Pencatatan dan Pelaporan
Semua kegiatan pokok baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas,
puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus dicatat. Untuk memudahkan
dapat menggunakan formulir standar yang telah ditetapkan dalam SP2TP.
Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan adalah sebagi
berikut.
a. Rekam Kesehatan Keluarga (RKK)
Rekam kesehatan keluarga atau yang disebut family folder adalah
himpunan kartu-kartu individu suatu keluarga yang memperoleh
pelayanan kesehatan di puskesmas. Kegunaan dari RKK adalah untuk
mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran penyakit di suatu keluarga.
Pengguna RKK diutamakan pada anggota keluarga yang mengidap
salah satu penyakit atau kondisi, misalnya penderita TBC, paru, kusta,
keluarga resiko tinggi yaitu ibu hamil resiko tinggi, neonatus resiko
tinggi (BBLR), balita kurang energi kronis (KEK).
b. Kartu Rawat Jalan
Kartu rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medik klien
merupakan alat untuk mencatat identitas atau status klien rawat jalan
yang berkunjung ke puskesmas.
c. Kartu Indeks Penyakit
Kartu indeks penyakit merupakan alat bantu untuk mencatat identitas
klien, riwayat, dan perkembangan penyakit. Kartu indeks penyakit
diperuntukkan khusus penderita penyakit TBC paru dan kusta.
d. Kartu Ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status
kesehatan, dan riwayat kehamilan sampai kelahiran.
e. Kartu Anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan,
pelayanan preventif-promotif-kuratif-rehabilitatif yang diberikan
kepada balita dan anak prasekolah.
f. KMS (Kartu Menuju Sehat)
g. Register
Register merupakan formulir untuk mencatat atau merekap data
kegiatan di dalam dan di luar gedung puskesmas.
1. Di dalam gedung
Kegiatan pelayanan KIA di dalam gedung terdiri dari upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
a. Asuhan Antenatal
1) Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan
persalinan, bidan puskesmas Kedungkandang bekerjasama dengan
kader dan Praktik Bidan Mandiri (PMB) untuk memotivasi setiap
ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif
yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk melakukan pemeriksaan
darah dan urin serta bekerjasama dengan ruang gigi dan gizi sesuai
dengan kebutuhan ibu hamil.
2) Bidan melengkapi riwayat medis pada Kartu Ibu yang disimpan
dalam rekam medis di puskesmas Kedungkandang.
3) Bidan melakukan pemeriksaan fisik umum.
4) Melengkapi pemeriksaan fisik obstetrik pada kunjungan pertama:
a) Mengukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA).
b) Melakukan pemeriksaan mulai dari kepala hingga kaki secara
lengkap.
c) Kadar hemoglobin, golongan darah, tes HIV dan Hepatitis B.
d) Konsultasi internal ke ruang gigi dan gizi sesuai kebutuhan.