UKL-UPL
REANCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS
DARUBA
2 IDENTITAS PEMRAKARSA
Nama Instansi/Institusi : PUSKESMAS DARUBA
Nama Pimpinan : dr. Adil Makmur
Jabatan : Kepala Puskesmas
Alamat Kantor : Jl. Puskesmas No 5 Desa Yayasan Kab. Pulau Morotai
Telepon/Fax :
Nama Kegiatan : Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Lokasi Kegiatan : Desa Yayasan
A.1. Identitas Penyusun
No NAMA JABATAN
1 Fachri R. Ichsan Ketua tim Penyusun
Anggota Tim Penyusun
Sarjana Universitas 45 Makassar
Sertifakat Amdal Penysusn Universitas Hassanudin
Makassar
Serifikasi Ketrampilan Juru Ukur dan Teknik
Pemetaan LPJKD Maluku Utara
2 Ir. Hadisusanto Anggota Tim penyusun
S1 Teknik Sipil
Sertifikat AMDAL Penyusun Pusat Studi
Lingkungan Hidup UGM Yogyakarta
Sertifikasi Keahlian (SKA) Madya Ahli Sumber
Daya Air LPJK Maluku Utara
Sertifikasi Ketrampilan Juru Ukur/Teknik Survey
Tabel 1 Tim Penyusun UKL-UPL Pemerataan dan Penataan Lahan
LUAS AREAL
No JENIS PENGGUNAAN
%
I LAHAN TERTUTUP 90 %
II LAHAN TERBUKA 10 %
III TOTAL LUAS LAHAN 100
a. Alat Kesehatan
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar,
Puskesmas Daruba ditunjang oleh beberapa sarana kesehatan, seperti yang ada di
tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2. Jenis Alat Kesehatan di Puskesmas Daruba
Wita
Pasien Datang Poli Umum
Pasien Datang Poli Umum
Poli Anak/MTBS
Poli Anak/MTBS
Poli Gigi R. Laboraturium
Poli Gigi R. Laboraturium
Poli KIA-KB
Poli KIA-KB Apotik
Imunisasi Apotik
Imunisasi
Loket Pendaftaran Cantin
Loket Pendaftaran Cantin
R. Diagnosa
&Informasi R. Diagnosa
&Informasi
Pasien Pulang
Bimbingan dan
Bimbingan dan
Konseling
Konseling
R. Tindakan
R. Tindakan Ruang Rujukan
Ruang Rujukan
R. Persalinan
R. Persalinan
20 MarselinaTutuhatungewa BidanDesaSabataiBaru
35 Widati BidanDesaKoloray
37 Sukma Ass.BidanDesaKoloray
45 Suhermansyah Perawat
46 Rusmina Perawat
49 Darmawati Perawat
54 Roma Nutrisionis
7 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
57 Sandi Sanitarian
58 Nurlela Laboratorium
59 Aju Promkes
60 Nisa Epidemiologi/Kesmas
e. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Daruba Kabupaten Pulau Morotai
Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas
U KOORDINATOR KIA-KESGA
U KOORDINATOR KIA-KESGA KOORDINATOR RAWAT
K KOORDINATOR RAWAT
K JALAN
M JALAN
M
E
E
S KOORDINATOR PROMOSI KOORDINATOR RAWAT
S KOORDINATOR PROMOSI KOORDINATOR RAWAT
E KESEHATAN INAP
E KESEHATAN INAP
N
N
S
S
I KOORDINATOR GIZI
I KOORDINATOR GIZI
A
A PROGRAM
L PROGRAM
L
KOORDINATOR KES-LING
KOORDINATOR KES-LING
KOORDINATOR P2P
KOORDINATOR P2P
f. Transportasi
Jenis transportasi yang banyak digunakan di Puskesmas Daruba dapat dilihat pada
tabel 2.4 di bawah ini.
Tabel 2.4. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan
JENIS
No PENGGUNAAN
KENDARAAN/ANGKUTAN
1 Pengunjung dan pasien Motor, Mobil
2 Karyawan Motor dan Mobil
- Incenerator PLN
- IPAL PLN
2 Sendiri
Genset 1
Sendiri
Genset 2
Total
Sedangkan sumber air yang digunakan berasal dari Sumur bor. Sebelum di salurkan
ke ruang pelayanan, kamar mandi dan WC pegawai dan pengunjung, air terlebih
dahulu ditampung dalam bangunan instalasi air kemudian dengan menggunakan
pompa listrik air dinaikkan ke atas tower (bak distribusi) untuk dialirkan ke semua
ruangan yang ada di Puskesmas Daruba. Kapasitas penggunaan air setiap hari
seperti tercantum pada tabel 2.6. dibawah ini.
9 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
R. Poli Umum/UGD
Sumur
Bor R. Poli Anak/MTBS
R. Poli Gigi
Dapur
R. Laboratorium
IPAL Peresapan
h. Proses Kegiatan
Pada waktu dokumen ini kami laksanakan, Puskesmas Daruba pada saat ini
berada di tahap operasional, dimana kegiatan Puskesmas adalah pelayanan
kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung.
Dalam proses kegiatan Puskesmas menghasilkan limbah padat dan limbah cair
medis dan non medis. Sedangkan limbah padat medis dan non medis yang
dihasilkan oleh Puskesmas Daruba dan dikelola sendiri, sedangkan limbah padat
non medis dibuang pada tempat penampungan sampah yang nantinya akan
diambil oleh petugas keliling dengan menggunakan kendaraan operasional sampah
milik Pemda Kabupaten pulau Morotai.
a. Kegiatan Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan
Puskesmas Daruba sudah melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan, antara lain dengan melakukan pemeriksaan kualitas air bersih,
Komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan Puskesmas Daruba
adalah sebagai berikut :
1. Kualitas Air Bersih
10 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
Kualitas air bersih bagi pasien, keluarga pasien, pegawai dan kegiatan yang
ada pada lingkungan Puskesmas Daruba menggunakan air yang berasal
dari air tanah, maka pemeriksaan sampel air bersih dari air harus sesuai
dengan baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
416/MENKES/PER/IX/1990, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas
air bersih. Dalam rangka pemantauan kualitas lingkungan, untuk air bersih
ditetapkan lokasi pengambilan sampel air kran induk, Puskesmas Daruba
dan dilakukaan setiap bulannya..
Dari hasil pemeriksaan air Bersih Kimia pada tabel 1 di atas menunjukan
bahwa kualitas air bersih yang berasal dari air PDAM memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 416/MENKES/PER/IX/1990, tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air bersih. Disamping pemeriksaan Air Bersih secara
Kimia dilakukan pemeriksaan Air bersih secara bakteri dengan lokasi
pertokoan tetangga yang terdekat dengan klinik. Hal ini dilakukan sebagai
data dasar kami yang kedepannya kami gunakan untuk mengetahui ada
tidaknya indikasi pencemaran akibat operasional Puskesmas Daruba.
Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
a. Kualitas Udara
1. Gas Polutan dan Debu
Pengukuran Kualitas udara (gas, polutan, debu dan temperatur) mengambil sampel
di areal Puskesmas DarubaMataram, untuk itu pemeriksaan sampel udara
mengacu dengan standar baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara. Untuk pengukurannya
kualitas udara memerlukan waktu pengukuran 1 (satu) jam per parameter.
Adapun hasil pemeriksaan kualitas udara dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel 2.11. Hasil Pemeriksaan Udara Kimia pada Areal Puskesmas Daruba
No Parameter Baku Mutu Hasil Satuan
2. Kebisingan
Pengukuran intensitas kebisingan dengan menentukan lokasi pengambilan sampel
pada ruang depan Puskesmas DarubaMataram , untuk pemeriksaan kebisingan
disesuaikan dengan standar baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
Kep. 48/MENLH/II/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan. Pengukuran
intensitas kebisingan dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level Meter
dengan metode Electrometri.
Adapun hasil pemeriksaan intensitas kebisingan dapat dilihat dalam table berikut:
Tabel 2.12. Hasil Pemeriksaan Kebisingan Pada Ruang Depan Puskesmas
DarubaMataram
No Parameter Baku Mutu Hasil Satuan
13 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
No
Parameter Lokasi Hasil Satuan Metode
Pengambilan (CFU/M³) Spesifikasi
1 Angka kuman Ruang 160 Koloni/m³ Jatuhan
udara Periksa
Sumber : Hasil Pemeriksaan Laboratorium BTKL MANADO 2018
Dengan melihat tabel di atas angka kuman udara yang ada pada lokasi sampling di
Puskesmas Daruba memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh SK MenKes RI
No. 1204/Menkes/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, yaitu : nilai normal pada ruang sampling / laboratorium : 200-500 CFU/m³,
ruang pemeriksaan / perawatan : 200-500 CFU/m³.
Table 2.14. Jenis Fauna
NO Nama Indonesia Nama Latin
Fauna
1 Klas Mamalia
Kucing Felis Domestica
Anjing Conis Familiar
2 Klas Aves
Burung Gereja Lechorelencogas
3 Klas Insekta
Tawon Apis sp
Lalat
Chocorthisppus paralellus
Pulau Morotai terletak di ujung utara Kabupaten Halmahera Utara dan merupakan
bagian dari Provinsi Maluku Utara. Secara geografis Kabupaten Pulau Morotai terletak
di antara 2o 00’ sampai 2o 40’ Lintang Utara dan 128o 15’ sampai 128o 40’ Bujur Timur.
Luas wilayahnya adalah 2.474,94 kilometer persegi berbatasan dengan Samudera
Pasifik di sebelah Utara, Laut Halmahera di sebelah Timur, Selat Morotai di sebelah
Selatan dan Laut Sulawesi di sebelah Barat.
Secara administrasi lokasi Kegiatan Puskesmas daruba berdasarkan buku induk
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pulau Morotai menyebutkan bahwa
penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman dan
produktif melalui pengembangan sektor pertanian, pertambangan, kelautan, industri
dan kepariwisataan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Kegiatan pembangunan Puskesmas Daruba, merupakan lokasi yang sudah berizin
sebagai sarana pelayanan kesehatan. dekat dengan pemukiman masyarakat,
berdasarkan tata ruang lokasi Puskesmas merupakan lokasi yang dapat digunakan
untuk kepentingan umum di bidang kesehatan.
Semua dampak positif dan dampak negatif yang terjadi pada tahap pra
konstruksi bersifat sementara dan berpotensi kecil serta tolak ukurnya
pengelolaan lingkungan yang baik serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain daripada dampak yang ditimbulkan oleh tenaga kerja, dalam tahap
operasional ini, juga dilakukan pemeliharaan alat-alat dan sarana kesehatan yang
dapat menimbulkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang tergolong
limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) akan dikelola karena limbah tersebut dapat
mencemari tanah, air terutama air sumur penduduk sekitar Puskesmas Daruba,
dampak yang ditimbulkan tergolong DAMPAK NEGATIF PENTING.
Dampak dari proses pembersihan juga berpengaruh pada operasional kamar
mandi yang terdapat di Puskesmas Daruba. Limbah cair domestic dan limbah tinja
yang dapat menjadi salah satu sumber limbah berpotensi menimbulkan penyakit
jika tidak dikelola, lebih lanjut akan menimbulkan pencemaran air tanah
permukaan.
Berbagai persepsi masyarakat yang timbul dengan beroperasinya Puskesmas
Daruba jika tidak diantisipasi akan menimbulkan berbagai protes dan keresahan
pada masyarakat sekitar Puskesmas Daruba, akibatnya akan mengganggu
stabilitas keamanan dan kenyamanan tenaga kerja yang bekerja di Puskesmas
Daruba, sehingga dampak yang timbul bersifat NEGATIF PENTING.
Di samping dampak negative penting, kegiatan operasional alat kesehatan
Puskesmas Daruba dapat juga memberikan dampak positif yaitu peluang kerja bagi
masyarakat sekitar Puskesmas Daruba, dengan memberikan peluang kerja, maka
otomatis akan memberikan peningkatan pendapatan masyarakat sekitar
Puskesmas Daruba, yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tenaga
kerja yang dibutuhkan tentunya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus
sehingga dampak yang ditimbulkan bersifat TIDAK PENTING.
Pemeliharaan Gedung dan Lingkungan Klinik
Pada tahap kegiatan operasional Klinik dan pemeliharaan alat sarana kesehatan
Puskesmas Daruba ini dapat menghasilkan limbah domestik berupa sampah dan
limbah cair. Sampah domestic dapat berupa sisa-sisa makanan, plastic,
pembungkus makanan, kertas, dari kegiatan Puskesmas DarubaMataram. Limbah
cair domestic dapat berasal dari buangan air dari kamar mandi, air sisa wudhu
karyawan, pencucian alat-alat kesehatan, hal ini akan berpotensi untuk terjadinya
penurunan kualitas air terutama dampak dari air limbah domestic. Dampak yang
timbul digolongkan dampak NEGATIF TIDAK PENTING, karena biasanya limbah
domestic tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya.
Kegiatan operasional kantor Puskesmas Daruba memberikan peluang kerja bagi
masyarakat sekitar, dampak yang ditimbulkan bersifat DAMPAK POSITIF TIDAK
PENTING.
Selain dari pada tersebut di atas, Kegiatan pada Puskesmas Daruba dapat
menimbulkan limbah padat dan cair, sehingga perlu dilakukan pemantauan air
tanah secara periodic untuk mengetahui apakah ada dampak yang timbul akibat
limbah cair. Apabila ada limbah yang dihasilkan dari kegiatan ini, maka akan
menimbulkan cemaran pada tanah dan air sekitar Puskesmas Daruba. Saluran
penerima disekitar Puskesmas Daruba akan beresiko paling besar akibat cemaran
yang terjadi.
Limbah hasil kegiatan alat sarana kesehatan biasanya mengandung bahan-bahan
beracun berbahaya, sehingga dampak yang timbul dapat digolongkan menjadi
DAMPAK NEGATIF PENTING.
Akibat lebih lanjut daripada dampak negative penting ini adalah terjadinya
penurunan kualitas air, sehingga masyarakat akan susah mendapatkan air bersih
untuk keperluan sehari-hari, maka mengakibatkan penurunan kesehatan
masyarakat sekitar Puskesmas Daruba.
Akibat lebih lanjut adalah keresahan masyarakat yang akan memicu penolakan
terhadap beroperasinya Puskesmas Daruba di sekitar masyarakat klinik, oleh
karena itu dampak yang timbul adalah DAMPAK NEGATIF PENTING.
Berikut ini adalah dampak dan tolak ukur dampak yang ditimbulkan pada tahap
operasional Puskesmas Daruba.
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana Pengelolaan Lingkungan
Dan untuk pemantauan pemantauan lingkungan hidup dirumuskan untuk setiap tahap
kegiatan terdiri atas :
Tahap Kegiatan
Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana Pemantauan
Pengawas Pemantauan
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI KETERANG
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE
PENGELOLA AN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
PEMANTAUAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
LINGKUNGAN
HIDUP
1. Konsultasi Kecemasan Sikap dan Menyampaikan Wilayah studi Pengelolaan Metode Wilayah studi dan Pemantauan Pelaksana :
publik dan
Masyarakat persepsi informasi yang dan Sekitar lingkungan hidup pemantauan Sekitar lokasi lingkungan hidup
sosialisasi
2. Perencanaa (sikap dan masyarakat jelas kepada lokasi kegiatan dilakukan sekali Melakukan kegiatan yang dilakukan sekali Pengawas :
n desain
persepsi). sekitar, baik masyarakat yang Kena pada tahap awal pengamatan Kena dampak pada tahap awal Dinas
Jenis pra Operasi, sekali pra Operasi, Lingkungan
yang menolak sekitar lokasi dampak langsung dan
dampak Wilayah studi pada awal Operasi sekali pada awal Hidup
maupun rencana kegiatan pencatatan
lingkungan Memberi ganti dan Sekitar dan sekali pada Operasi dan Kabupaten
menerima/men dengan metode
yang terjadi rugi yang sesuai, lokasi kegiatan awal pasca sekali pada awal Pulau Morotai
dukung wawancara
adalah berdasarkan yang Kena operasi pasca operasi Pemerintah
rencana langsung
dampak kesepakatan dampak Kecamatan
kegiatan maupun memalui
sosial yang telah dibuat Morotai
tersebut. kuisoner
ekonomi Besarnya bersama Selatan dan
kemudian
berupa Jumlah ganti dan/atau Desa
dianlisis secara
Tuntutan rugi yang berdasarkan nilai setempat.
deskriptif.
Ganti Rugi diminta ganti rugi dalam LSM
Memantau/meme
dari masyarakat peraturan Instansi yang
riksa surat atau
masyarakat sekitar perundang- Dilapori :
bukti kepemilikan
sekitar kegiatan yang undangan Dinas
lahan yang
kegiatan. lahannya kena Lingkungan
dikuasai oleh
dampak Hidup
pemilik lahan dan
kegiatan Kabupaten
bukti perijinan
pemrakarsa Pulau Morotai
kegiatan
Jenis dampak Ukuran dampak Membuat Wilayah studi Periode Metode Wilayah studi dan Periode Pelaksana :
lingkungan
3. Mobilisasi adalah total luas perencanaan dan Sekitar Pengelolaan pemantauan Sekitar lokasi pemantuan di
yang terjadi
tenaga kerja
adalah lahan yang akan teknik kegiatan lokasi kegiatan perubahan Melakukan kegiatan yang lakukan 6 bulan Pengawas :
Kesempatan
dialakukan pemerataan yang Kena bentangan alam pengamatan Kena dampak sekali selama Dinas
Kerja
Keresahan pemerataan, quarry pada lahan dampak. dilakukan setiap langsung tahap operasi Lingkungan
Masyarakat berdasarkan yang telah hari selama pelaksanaan sekali selama Hidup
kriteria dikuasai periode operasi kegiatan sekali pada awal Kabupaten
kerusakan berdasarkan dilakukan sekali Pemerataan dan pasca operasi. Pulau Morotai
lingkungan pada tataguna lahan selama sekali Penataan Lahan Pemerintah
Kepmen LH dan fungsi lahan pada awal pasca Kecamatan
Nomor: KEP- serta pemanfaatan operasi. Morotai
43/MENLH/X/19 ruang. Atau Selatan dan
96. terdiri dari disesuaikan Desa
Topografi; dengan kondisi setempat.
lubang galian, fisik lahan LSM
dasar galian, sekitarnya. Instansi yang
dan dinding Melaksanakan Dilapori :
galian. Kepmen LH Dinas
Nomor: KEP- Lingkungan
43/MENLH/X/1996 Hidup
tentang Kriteria Kabupaten
Kerusakan Pulau Morotai
Lingkungan
Dalam hal
perubahan fungsi
lahan, maka
secara keruangan
harus disesuaikan
25 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
4. Damp Jenis Besaran Melakukan Wilayah studi Periode Metode Wilayah studi Periode Pelaksana :
ak dampak dampak penghijauan dan Sekitar Pengelolaan pemantauan dan Sekitar pemantuan di
Pada lingkungan adalah Luas segera setelah lokasi berkurangnya Melakukan lokasi kegiatan lakukan 6 Pengawas :
Berku yang terjadi lahan, jumlah berakhirnya kegiatan yang vegetasi pengamatan yang Kena bulan sekali Dinas
ranya adalah dan jenis kegiatan Kena dampak. dilakukan langsung dampak selama tahap Lingkungan
Veget dampak tanaman berdasarkan sekali selama pelaksanaan operasi sekali Hidup
asi biologi dan yang ada Kepmen LH periode operasi kegiatan selama sekali Kabupaten
fisik-kimia pada lokasi Nomor: KEP- dan awal pasca penghijauan pada awal Pulau
berupa kegiatan 43/MENLH/X/1 operasi. pasca operasi. Morotai
berkurangn 996 tentang Pemerintah
Instansi
yang Dilapori
:
Dinas
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Pulau
Morotai
5. Dampak Jenis Ukuran 1. Untuk Wilayah studi Periode Memantau Wilayah studi Periode Pelaksana :
Pada dampak dampak mencegah dan Sekitar Pengelolaan pelaksanaan dan Sekitar pemantuan di
Peningkat lingkungan adalah debit kelangkaan lokasi lingkungan kegiatan lokasi kegiatan lakukan 6 Pengawas :
an Aliran yang terjadi air larian dari air minum di kegiatan yang hidup dilakukan pencegahan yang Kena bulan sekali Dinas
Permukaa adalah luas lahan Pulau Kena dampak. sekali pada aliran dampak selama tahap Lingkungan
n dampak yang Ternate, maka tahap Operasi permukaan. operasi sekali Hidup
fisik-kimia digunakan, perlu dan pasca selama sekali Kabupaten
khususnya topografi, dipertimbangk operasi pada awal Pulau
kondisi dan tataguna an alternatif pasca operasi. Morotai
hidrologi lahan (jenis teknik Pemerintah
Jenis Ukuran Melakukan Wilayah studi Periode Memantau Wilayah studi Periode Pelaksana : Erosi dan
dampak dampak langkah- dan Sekitar Pengelolaan pelaksanaan dan Sekitar pemantuan di sedimenta
lingkungan adalah langkah dan lokasi lingkungan kegiatan lokasi kegiatan lakukan 6 Pengawas : si menjadi
yang terjadi tingkat/laju pengelolaan kegiatan yang hidup dilakukan pencegahan yang Kena bulan sekali Dinas penyebab
adalah erosi dan lingkungan Kena dampak. pada tahap erosi dan dampak selama tahap Lingkungan utama
dampak sedimentasi untuk Operasi dan sedimentasi operasi sekali Hidup berkurangn
fisik-kimia dari luas mencegah pasca operasi selama sekali Kabupaten ya
khususnya lahan yang peningkatan pada awal Pulau produktivit
kondisi digunakan, aliran pasca operasi. Morotai as lahan
hidrologi topografi permukaan Pemerintah pertanian,
berupa (panjang dan dengan cara, Kecamatan dan
peningkatan kemiringan baik mekanis Morotai berkuranya
erosi dan lereng), maupun cara Selatan dan kapasitas
sedimentasi pengelolaan vegetasi Desa saluran
tanaman dan setempat. atau
konservasi LSM sungai
tanah serta Instansi akibat
tataguna yang Dilapori pengendap
lahan (jenis : an material
dan Dinas hasil erosi.
kerapatan Lingkungan Dengan
vegetasi) Hidup berjalanny
pada lokasi Kabupaten a waktu,
29 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
Jenis Berdasarkan 1. M Wilayah studi Periode 1. Memantau Wilayah studi Periode Dinas
dampak jenis dampak enggunakan dan Sekitar Pengelolaan parameter dan Sekitar pemantuan di Lingkungan
lingkungan dan Indikator jalan yang lokasi lingkungan kualitas lokasi kegiatan lakukan 6 Hidup
yang terjadi dampak tidak padat kegiatan yang hidup dilakukan udara ambien yang Kena bulan sekali Kabupaten
adalah terjadinya lalu lintas Kena dampak. 6 bulan sekali pada jalur dampak selama tahap Pulau
dampak penurunan saat pada tahap padat operasi sekali Morotai
fisik-kimia kualitas mobilisasi Operasi dan lalulintas selama sekali Pemerintah
berupa udara, maka peralatan sekali pada yang dilalui pada awal Kecamatan
Penurunan ukuran dan material. tahap pasca kendraan pasca operasi. Morotai
Kualitas besaran 2. P operasi pengangkut Selatan dan
Udara dampak engangkutan material. Desa
berdasarka adalah material 2. Memantau setempat.
n baku mutu Peraturan tidak keluhan dari LSM
8. Dampak Jenis Ukuran 1.Menggunakan Wilayah studi Periode 1.Memantau Wilayah studi Periode Pelaksana :
Pada dampak besaran alat peredam dan Sekitar Pengelolaan tingkat dan Sekitar pemantuan di
Peningkat lingkungan dampak suara saat lokasi lingkungan kebisingan. lokasi kegiatan lakukan 6 Pengawas :
an yang terjadi adalah melakukan kegiatan yang hidup dilakukan 2.Memantau yang Kena bulan sekali Dinas
Kebisinga adalah Keputusan pekerjaan Kena dampak. 6 bulan sekali keluhan dari dampak selama tahap Lingkungan
n dampak Menteri pada sumber pada tahap warga operasi sekali Hidup
fisik – kimia Negara bising. Operasi dan masyarakat selama sekali Kabupaten
berupa Lingkungan 2.Melakukan sekali pada sekitar. pada awal Pulau
Peningkata Hidup RI perawatan tahap pasca 3.Memantau pasca operasi. Morotai
n Nomor secara operasi jenis Pemerintah
Golongan C Instansi
Jenis Lepas yang Dilapori
Di Dataran. :
M Dinas
elakukan Lingkungan
kegiatan Hidup
pengambilan Kabupaten
32 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
10. Damp Jenis Ukuran 1. Mengangkut Wilayah studi Periode 1. Memantau Wilayah studi Periode Pelaksana :
ak Pada dampak dampak material tidak dan Sekitar Pengelolaan kapasitas dan Sekitar pemantuan di
Kerusaka lingkungan adalah melebihi lokasi lingkungan kendaraan lokasi kegiatan lakukan 3 Pengawas :
n Jalan yang terjadi adanya kapasitas kegiatan yang hidup dilakukan pengangkut yang Kena bulan sekali Dinas
adalah kerusakan kendaraan. Kena dampak. 3 bulan sekali material. dampak selama tahap Lingkungan
dampak jalan pada 2. Melakukan pada tahap 2. Mencocokkan operasi sekali Hidup
fisik dan jalan-jalan perbaikan Operasi dan kondisi selama sekali Kabupaten
sosial yang dilalui segera sekali pada kerusakan pada awal Pulau
ekonomi kendaraan setelah tahap pasca jalan dengan pasca operasi. Morotai
berupa pengangkut kegiatan operasi kriteria Pemerintah
Pekerjaan
Umum Kota
Ternate
Dinas
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Pulau
Morotai
11. Dampak Jenis Ukuran 1. Menghindari Wilayah studi Periode Memantau Wilayah studi Periode Pelaksana :
Pada dampak dampak jalur-jalur dan Sekitar Pengelolaan kondisi dan Sekitar pemantuan di
Kemaceta lingkungan adalah padat lokasi lingkungan lalulintas lokasi kegiatan lakukan 3 Pengawas :
n yang terjadi peningkatan lalulintas. kegiatan yang hidup dilakukan terutama yang Kena bulan sekali Dinas
Lalulintas adalah jumlah 2. Menempatka Kena dampak. 3 bulan sekali volume arus dampak selama tahap Lingkungan
dampak kendaraan n petugas pada tahap lalulintas operasi sekali Hidup
sosial pengangkut lalulintas Operasi dan berbagai jenis selama sekali Kabupaten
ekonomi material dan pada jalur sekali pada kendaraan pada awal Pulau
berupa jalur/jalan padat tahap pasca pada jalur-jalur pasca operasi. Morotai
kemacetan yang lalulintas saat operasi yang dilalui Pemerintah
berbagai Instansi
jenis yang Dilapori
kendaraan :
untuk Dinas
masing- Pekerjaan
masing arah Umum Kota
pada ruas Ternate
35 | Dokumen UKL UPL Rencana Pembangunan Puskesmas Daruba
CV. Naifa Global Consultant 2018
Jenis Ukuran 1. D Wilayah studi Periode 1. Memantau Wilayah studi Periode Pelaksana :
12. Dampak dampak dampak alam hal dan Pengelolaan langkah- dan Sekitar pemantuan di
Pada lingkungan adalah perubahan Sekitarnya lingkungan langkah lokasi kegiatan lakukan pada Pengawas :
Perbaika yang terjadi adanya fungsi lahan, hidup dilakukan perbaikan yang Kena pasca operasi Dinas
n Lahan adalah perbaikan maka secara pada tahap lahan. dampak Lingkungan
dampak lahan bekas keruangan pasca operasi 2. Memantau Hidup
fisik berupa quarry harus perubahan Kabupaten
perbaikan berdasarkan disesuaikan fungsi lahan Pulau
lahan kriteria dengan Morotai
kerusakan Tataguna Pemerintah
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Identitas Pemrakarsa.. 1
BAB II. BIDANG USAHA DAN ATAU KEGIATAN
2.1. Usaha Dan Atau Kegiatan................................................... 2
2.2. Deskripsi Perusahaan.......................................................... 2
2.3. Lokasi Usaha dan atau Kegiatan......................................... 2
2.4. Status Lahan dan Pemanfaatanya...................................... 3
2.5. Tenaga Kerja........................................................................ 4
2.6. Sarana dan Prasarana......................................................... 4
2.7. Kegiatan Pemantauan dan Pengelolaan............................. 8
BAB III PERKIRAAN DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
3.1. Tahap Operasional............................................................... 15
BAB IV PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
4.1. Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan......... 19
4.2. Upaya Pengelolaan Lingkungan.......................................... 22
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL