Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Gambaran Singkat Ruangan Camar Rumah Sakit Bhayangkara Makassar


Ruangan Interna Camar merupakan ruangan perawatan yang menerapkan sistem
pemberian pelayanan keperawatan profesional (SP2KP) guna meningkatakan mutu
pelayanan asuhan keperawatan dan kepuasan pasien.
Ruang Interna Camar adalah ruang perawatan yang melayani pasien berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan dengan kasus Infeksi dan Non Infeksi yang terdiri dari
: 14 kamar, 2 VIP, 12 kamar kelas II
B. Visi dan Misi Ruang Camar Rumah Sakit Bhayangkara Makassar
1. VISI :
“Menjadikan ruangan perawatan dengan pelayanan yang terbaik di Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar”
2. MISI
a. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang professional
b. Menyelenggarakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan dalam bidang keperawatan
c. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang jujur, tanggung jawab,
visioner, disiplin, kerjasama dan peduli.
C. Struktur Organisasi Interen Camar Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT INAP


(RUANG RAWAT CAMAR)
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSR

KEPALA RUANGAN

Ns. Hawiana, S.Kep., MM

KETUA TIM A KETUA TIM A

Ns. Heronia Soumokil, S.Kep Ns. Heronia Soumokil, S.Kep

PERAWAT PELAKSANA

1. Juliati, S.Kep
1. Adnan, S.Kep
2. Wiwiek Purnama A, S.Kep 2. A. Sri Hardiyanti, S.Kep
3. Wahyuni Mahmud, A.Md.Kep 3. Ns. Dian Suciati, S.Kep
4. Riska Mustika, A.Md.Kep
4. Ns. Rizkiyanti, S.Kep
5. Ns Nurjayanti. T, S.Kep
5. Darmia, A.Md.Kep

Pasien 28
D. Sarana dan Fasilitas
1. Sarana dan Fasilitas dalam Ruang Perawatan
Tabel 3.1
Alat Kesehatan Ruangan Interen Laki
NO. JENIS ALAT Ketersediaan alat

Ada Tidak ada Jumlah

Alat-alat kesehatan:

1 Stetoskop dewasa √ 3

2 Bak instrument √ 1

3 Kom kecil √ 1

4 Alat timbangan √ 2

7 Kursi roda √ 4

9 Torniquet √ 2

10 Nebulizer √ 1

11 Bengkok √ 1

12 Sampah medis √ 1

13 Sampah non medis √ 1

15 EKG √ 1

16 Tensi √ 2

17 SPO2 √ 1

23 Set perawatan luka √ 1

24 Handscoon √ 1

25 Kasa √ 20
26 Kapas √ 1

27 Thermometer √ 2

28 Infus set √ 5

29 Transfuse set √ 1

Alat non medis:

1 Tempat tidur √ 28

2 Standar infuse √ 28

3 AC/Kipas √ 14

4 Televisi √ 14

5 Kulkas √ 2

6 Kursi penunggu √ 3

7 Meja dokter √ 1

8 Kursi dokter √ 1

9 Almari linen √ 1

10 Almari alkes √ 1

11 Baskom mandi √ 1

12 Komputer √ 1

13 Loker obat √ 1

14 Tempat linen kotor √ 1

15 Rak sepatu √ 1

16 Antiseptik handrub √ 2

17 Tirai pasien √ 28
Linen:

1 Sprei √ >10

2 Sarung bantal √ >10

3 Stik laken √ 0

4 Selimut √ 0

5 Perlak √ 0

2. Sarana Penunjang:
a. Sumber listrik
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, diperlukan aliran listrik yang
cukup, sumber listrik dari PLN
b. Sumber air
Sumber air yang digunakan diruang Camar cukup baik untuk memenuhi
kebutuhan air
c. Penerangan
Penerangan diruang Camar cukup baik, setiap ruangan ada lampu penerangan
d. Alat komunikasi
Alat komunikasi yang digunakan dalam ruangan telepon
3. Ruang perawatan
a. Fasilitas ruang perawatan
1) Ruang Kamar VIP, di lengkapi dengan tempat tidur, kursi penunggu, TV,
kulkas, lemari, AC, WC.
2) Ruang kamar 1-12, dilengkapi dengan tempat tidur, TV, AC.
3) WC/ kamar mandi
b. Fasilitas untuk petugas kesehatan
1) Ruang Nurse Station
2) Ruang Kepala Ruangan
3) Ruang Perawat
4) WC/Kamar mandi
5) Gudang

3. Ketenagaan
a. Ketenagaan keperawatan
Tenaga yang ada di Ruangan camar terdiri dari tenaga keperawatan sebanyak 13
orang.

Tabel 3.2
Jumlah Tenaga Keperawatan berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah

S1, Ners 9

DIII 5

Dari tabel 3.2 dapat di lihat jumlah tenaga keperawatan yang ada di Ruang camar
terdiri dari Ners 5 orang dan 8 orang DIII
4. Ketenagaan lainnya
Table 3.4
Jumlah tenaga pekerja lainnya di ruang camar
No Kualifikasi Jumlah Jenis

1 Administrasi 1 orang Pegawai kontrak

2 Ahli Gizi 1 orang

3 Cleaning Servis 3 orang Pegawai Kontrak

E. Beban kerja (tindakan langsung dan tidak langsung)


1. Jadwal Dinas/Shift
a. Sift dinas 8 jam
b. Sift dinas 12 jam
2. Beban Kerja
Menggunakan rumus Gilles modifikasi (1982). Pengkajian dilakukan sejak tanggal 24
Oktober-05 November 2022. Pengkajian mencakup pengkajian situasi di Ruangan
Camar.
a. Beban Kerja Perawat
Metode perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan metode (Gilles, 1982) Dari
hasil observasi pasien rata-rata pasien yang dirawat 24 orang selama satu minggu
dengan partial care dengan rata-rata jumlah jam kerja per hari 8 jam dan jumlah
libur 80 hari dalam setahun.
Menurut perhitungan kebutuhan tenaga dengan menggunakan metode
Gillies, maka standar kebutuhan tenaga keperawatan di Ruangan Camar adalah :

Keterangan :
A : Rata-rata jam perawatan /pasien/ hari
B : Rata-rata jumlah pasien/hari (BOR X Jumlah TT)
C : Jumlah hari / tahun
D : Jumlah hari libur masing-masing perawat
E : Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F : Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
G : Jumlah jam kerja efektif per tahun
H : Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut

Dengan demikian maka, di Ruangan Camar :


A : 4 jam
B : 4 pasien / hari
C : 365 hari
D : 96 hari
E : 7 jam
Sehingga :
4 x 9,46 x 365 / (365-96) x 7 = 13,811,6 / 1.883 = 7,33
F. Data Layanan Ruang Camar
1. TT
Fasilitas tempat tidur di ruangan camar terdapat 28 tempat tidur.
2. Bed Occupancy Ret (BOR)
BOR merupakan angka yang menunjukkan presentase tingkat penggunaan tempat tidur
pada satuan waktu tertentu di Unit Rawat Inap. Standar nilai ideal BOR 60 –80 %.
Adapun rumus BOR :
Rumus :
Jumlah Hari Perawatan Pada Periodetertetntu
x 100 %
jumlah TT X Jumlah Hari PeriodeYang Sama

233
BOR = x 100%
28 X 9
BOR = 92,46%
Rata- rata bulanan BOR 92,46% pada kapasitas tempat tidur 28 buah
3. Length Of Stay (LOS)
LOS merupakan rata-rata lama dirawat pasien dalam kurun waktu tertentu.. Rumus
Length Of Stay:

Rumus :
Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + mati)

5
LOS =
20
LOS = 0,25

4. Bet Trun Over (BTO)


BTO merupakan rata-rata jumlah pasien yang menggunakan setiap tempat tidur dalam
periode tertentu.
Rumus BTO :

Rumus :
Jumlah Pasien Keluar ( Hidup+ Mati ) Pada Periode Tertentu
Rata−Rata TT Tersedia Pada Periode Tertetntu
20
BTO =
28
BTO = 0,71

5. Trun Over Internal (TOI)


TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak ditempati pasien.
Rumus TOI :

Rumus :
( Jumlah TT X Jumlahhari pada periode tertentu )−hari perawatan
Jumlah pasien Keluar Hidup Dan Mati Pada PeriodeYang Sama

( 28 X 233 )−5
TOI =
20
TOI = 325,95

6. Data indikator mutu lainnya seperti kepuasan pasien, infeksi nosokomial, status
akreditasi dan sertifikasi
Ruang camar telah menerapkan upaya penjaminan mutu perawatan pasien, dimana
terdapat beberapa aspek penilaian penting, diantaranya sebagai berikut:
a. Keselamatan Pasien (Pasien Safety)
Secara umum, Ruang camar telah melaksanakan upaya keselamatan pasien,
meskipun masih terdapat kekurangan yang disebabkan karena tidak tersedianya
sarana dan prasarana untuk melakukan upaya tersebut. Sebagai contoh, tidak
tersedia gelang identifikasi. Meskipun terdapat kekurangan tetapi tetap
melaksanakan upaya keselamatan pasien dengan memaksimalkan yang ada.
b. Indikator kepuasaan pasien
Pasien merupakan individu terpenting di rumah sakit. Dalam mengambil keputusan
pasien tidak akan berhenti sampai pada proses penerimaan pelayanan. Pasien akan
mengevalusi pelayanan yang diterima dan hasil dari proses evaluasi tersebut pasien
dapat merasakan puas atau tidak puas terhadap pelayanan di ruangan camar. Mutu
pelayanan keperawatan berkaitan dengan kepuasan pasien terhadap kinerja di
ruangan camar.
c. Angka kejadian dekubitus
Selama mahasiswa melakukan pengkajian manajemen keperawatan di Ruangan
camar, mahasiswa tidak menemukan adanya pasien dekubitus yang terjadi di rumah
sakit.
d. Kesalahan pemberian obat oleh perawat
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Ruangan camar, mahasiswa tidak
menemukan adanya kesalahan pemberian obat yang dilakukan oleh perawat.
Pemberian obat selalu dilakukan dengan prinsip 5 benar (benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar rute, benar waktu).
e. Pasien jatuh
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Ruangan camar, mahasiswa tidak
menemukan adanya pasien jatuh hanya ada pasien dengan resiko jatuh di Ruangan
camar.
f. Flebitis
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Ruangan camar, mahasiswa menemukan
adanya pasien yang mengalami flebitis.

Anda mungkin juga menyukai