PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh
dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis
dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan
ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk
melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan
resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan
melakukan pengobatan yang rasional. Pengobatan rasional menurut
WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis
obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga
terjangkau.
Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan
pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Rawat Inap Puskesmas Kartasura bertujuan untuk
menjadi acuan dalam memberi pelayanan kepada pasien rawat jalan baik
pasien anak maupun dewasa. Sehingga pada akhirnya pelayanan klinis
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan..
C. Ruang Lingkup
Pelayanan Pengobatan kegiatan di dalam gedung Puskesmas yaitu
Perawatan di Rawat Inap
D. Batasan Operasional
Rawat Inap adalah proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan
profesional akibat penyakit tertentu,dimana pasien diinapkan di suatu
ruangan di puskesmas.Ruang Rawat Inap adalah ruang tempat pasien
dirawat.
Pasien rawat inap adalah pasien puskesmas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan dengan kondisi harus dilakukan perawatan lebih
lanjut di puskesmas.
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
1
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
JABATAN REALISASI
Galih Damayanti,Amd.Kep
Nanik Iriyanti,Amd.Kep
Pembagian shift jaga pada rawat inap terdiri dari 3 ( tiga) shift yakni
Dinas Pagi dari jam 07.00- 14.00 WIB,Dinas Sore dari jam 14.00 – 21.00
WIB,dan Dinas Malam jam 21.00 WIB – 07.00 WIB. Pada saat terjadi
bencana alam,kebakaran,wabah petugas rawat inap maupun UGD
dihubungi semua via telepon untuk memberi pelayanan kepada pasien
secara bersama-sama meskipun tidak dalam kondisi jaga.
2
Selain memiliki tugas di rawat inap, ada juga yang memiliki tugas
integrasi di Puskesmas. Semua perawat di rawat inap sudah mempunyai
sertifikat PPGD atau BTCLS yang dikirim secara bergilir.
3
BAB III
STANDAR FASILITAS
A B C D
E F
U
G H
Ket :
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas Sarana
Ruang Rawat Inap terdiri dari : 2 ruangan, 1 ruangan masing-
masing 3 tempat tidur dengan total bed 6. Disamping itu pada ruangan
pasien sudah dilengkapi dengan lemari pasien pada setiap bed nya. Di
rawat inap juga dilengkapi dengan peralatan yang menunjang
pelayanan kepada pasien.
4
terhubung dengan server untuk memasukkan data pasien pada sistem
informasi puskesmas.
2. Peralatan
Karena keterbatasan peralatan maka peralatan rawat inap menjadi satu
dengan peralatan ugd.Untuk tindak lanjutnya akan mengajukan
peralatan sesuai standar akreditasi ke Dinas Kesehatan
5
24. Klem/Pemegang Silet (Barraquer ) 3 buah
25. Klem/Penjepit Kain (Kocher- 3 buah
Backhaus)/Duk Klem
26. Klep Pengatur Oksigen Dengan 3 buah
Humidifer
27. Korentang, Lengkung, Penjepit Alat 3 buah
Steril, 23 Cm (Cheattle)
28. Korentang, Penjepit Sponge 3 buah 1 buah
(Foerster)
29. Inkubator Bayi 1 buah -
30. Lampu Periksa 1 buah 1 buah
31. Lampu Senter 1 buah 1 buah
32. Manset Anak; Dengan Velecro 1 buah -
33. Manset Dewasa 1 buah 2 buah
34. Meja Instrumen, Mayo Berstandar 1 buah -
35. Meja Instrumen 1 buah 1 buah
36. Nebulizer 1 buah 1 buah
37. Pinset Anatomis, 14,5 Cm 2 buah 2 buah
38. Pinset Anatomis, 18 Cm 2 buah 2 buah
39. Pinset Anatomis (Untuk Specimen) 2 buah -
40. Pinset Bedah, 14,5 Cm 2 buah -
41. Pinset Bedah, 18 Cm 2 buah -
42. Resusitator Untuk Dewasa 1 buah -
43. Resusitator For Infant 1 buah -
44. Selang Oksigen 3 buah 3 buah
45. Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 2 buah 1 buah
46. Spalk 1 buah -
47. Spypgmomanoneter 1 buah 2 buah
48. Standar Infus Sesuai jumlah 7 buah
tempat tidur
49. Standar Waskom,Tunggal 1 buah -
50. Standar Waskom, Ganda 1 buah -
51. Stetoskop Infant 1 buah -
52. Stetoskop Anak 1 buah -
53. Stetoskop Dewasa 1 buah 2 buah
54. Suction Pump 1 biah 1 buah
55. Sonde dengan Mata,14,5 cm 1 buah -
56. Sonde Pengukur Dalam Luka 1 buah -
57. Tabung Oksigen 6 Meterkubik Dan 1 buah 1 buah
Regulator
58. Tabung Oksigen 1 Meterkubik Dan 1 buah 1 buah
Regulator
59. Tabung/Sungkup Untuk Resusitasi 2 buah -
60. Termometer Infant 1 buah -
61. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
62. Tempat Tidur rawat inap 5 s.d 8 buah 5 buah
6
63. Tempat tidur rawat inap untuk anak 2 buah 2 buah
64. Torniket karet 1 b uah 1 buah
65. Tromol Kasa/Kain Steril (125 X 120 1 buah 1 buah
Mm)
66. Tromol Kasa/Kain Steril (150 X 150 1 buah 1 buah
Mm)
67. Waskom Bengkok 1 buah 2 buah
68. Waskom cekung 1 buah -
69. Waskom cuci 1 buah 1 buah
70. Wing needle 3 buah -
Bahan Habis Pakai
1. Cairan antiseptic/anti Sesuai 3 buah
mikroba(klorheksidin glokunat 2-4 kebutuhan
%,alcohol 60-80 %)
2. Benang catgut 15 cm/rol/kaset 1 roll 1 rol
3. Disposyble syringe 1 cc 1 box 1 box
Disposyble syringe 3 cc
4. Disposable syringe 5 cc 1 box 1 box
5. Disposable syringe 10 cc 1 box 1 box
6. Jarum jahit lengkung,1/2 1 box
lingkaran,penampang bulat
7. Jarum jahit lengkung,1/2 1 box
lingkaran,penampang segitiga
8. Jarum jahit lengkung,3/8 1 box
lingkaran,penampang bulat
9. Jarum jahit lengkung,3/8 1 box
lingkaran,penampang segitiga
10. Kassa non steril 1 box 1 box
11. Kassa steril 1 box 1 box
12. Kapas 1 box 1 box
13. Masker 1 box 1 box
14. Plester 1 box 1 box
15. Sarung tangan, nomor 6 ½ steril dan 1 box -
non steril
16. Sarung tangan,nomor 7 steril dan 1 box 1 box non
non steril steril
17. Sarung tangan,nomor 7 ½ steril dan 1 box -
no steril
Perlengkapan
1. Bantal Sesuai jumlah 5 buah
tempat tidur
2. Dorongan untuk tabung oksigen 2 buah 2 buah
3. Duk biasa,besar (274x 183 cm ) 3 buah -
Duk biasa,kecil ( 91x114 cm)
4. Duk biasa,sedang (91x 98 cm) 3 buah -
5. Duk bolong besar ( 274x183 cm)letak 3 buah -
7
lubang di tengah (23x 10)
6. Duk bolong ,kecil 3 buah -
7. Duk bolong besar 3 buah -
8. Handuk bayi 3 buah -
9. Handuk kecil (60x40 cm) 3 buah -
10. Kain penutup meja mayo 3 buah -
11. Kasur Sesuai jumlah 5 buah
tempat tidur
12. Kursi roda 1 buah 1 buah
13. Lap untuk mandi pasien 10 buah -
14. Pispot anak 1 buah -
15. Pispot dewasa 2 buah 2 buah
16. Pispot fraktur /immobilisasi 2 buah -
17. Pispot pria/urinal 1 buah 1 buah
18. Perlak,tebal lunak (200x 90 cm) 10 buah -
19. Sarung bantal 20 buah 10 buah
20. Selimut 20 buah 4 buah
21. Selimut bayi 15 buah -
22. Sikat tangan 5 buah -
23. Sprei 20 buah 10 buah
24. Sprei kecil/steek laken 15 buah 10 buah
25. Tempat sampah tertutup dengan 4 buah 3 buah
injakan
Meubelair
1. Kursi 12 buah 5 buah
2. Lemari kecil untuk perlengkapan Jumlah sesuai 5 buah
pasien tempat tidur
3. Lemari peralatan 1 buah 1 buah
4. Penyekat ruangan 7 buah -
Pencatatan dan Pelaporan
1. Formulir rujukan Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
2. Formulir lain sesuai kebutuhan Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
3. Inform consent Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
4. Kertas resep Sesuai Sesuai
kebutuham kebutuhan
5. Rekam medis pasien rawat inap Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
6. Register pasien rawat inap Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
7. Surat keterangan sakit Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
8
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Tata Laksana
Pelayanan rawat inap hanya dilakukan di dalam gedung. Jika hasil
anamnesa,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (laboratorium)
tidak bisa di layani di rawat inap Puskesmas maka dilakukan proses
rujukan ke Rumah Sakit.
B. Metode
Petugas menerima pasien dari gawat darurat,Ruang
pemeriksaan umum, Ruangan kesehatan anak dan imunisasi, Ruangan
kesehatan ibu dan KB, Ruangan kesehatan gigi dan mulut, Ruangan
Persalinan,Ruang pasca salin,dan Ruangan pendaftaran dan rekam
medik.
2. Perawat Pelaksana
Perawat yang bertugas sesuai dengan shift jaga.
3. Perangkat Kerja
a. Stetoskop
b. Tensimeter
c. Termometer
d. Timbangan
C. Langkah kegiatan
1. Petugas menerima pasien dari gawat darurat,Ruang pemeriksaan
umum, Ruangan kesehatan anak dan imunisasi, Ruangan kesehatan
ibu dan KB, Ruangan kesehatan gigi dan mulut.
2. Petugas menyiapkan tempat tidur untuk pasien sesuai dengan
pesanan kamar,
3. Petugas memindahkan pasien ke dalam ruangan yang telah
disediakan.
4. Petugas mengorientasikan fasilitas yang ada di rawat inap
5. Petugas memberi informasi hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan termasuk Hak dan Kewajiban Pasien,mengajari cara
mencuci tangan yang benar.
6. Petugas memberi informasi kepada pasien agar melaporkan kepada
petugas jika ada hal-hal yang kurang berkenan,
7. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap jam 06.00
WIB, jam 12.00 WIB, , dan jam 17.00 WIB sekaligus menganamnesa
keluhan yang di alami pasien saat itu untuk dituliskan pada lembar
perjalanan penyakit.
9
8. Dokter melakukan visite setiap hari maksimal pada jam 09.00 WIB
atau jika suatu saat pasien benar-benar membutuhkan visite karena
kondisi penyakitnya.
9. Petugas Rawat inap melengkapi terapi yang diresepkan dokter saat
visite.
10. Jika ada terapi injeksi antibiotika petugas melakukan skin test terlebih
dahulu untuk menghindari anafilaktik syok
11. Petugas memberikan terapi injeksi antibiotika sesuai intruksi dokter
12. Petugas mencatat semua tindakan yang dilakukan pada pasien dalam
rekam medis
13. Petugas melaporkan pada dokter jika didapatkan ada hal yang penting
dilaporkan mengenai kondisi kesehatannya pasien baik secara
langsung maupun per telepon.
14. Petugas melaporkan kepada koordinator rawat inap jika didapatkan
KTD, KTC, KPC dan KNC pada pasien untuk segera di follow up.
10
BAB V
LOGISTIK
11
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
12
6). Petugas rawat inap memberikan pertanyaan terbuka
menanyakan nama lengkap pasien; “Siapa nama lengkap
Bapak / Ibu?”
7). Saat pasien menyebutkan nama lengkapnya, petugas
rawat inap mencocokkan dengan gelang identitas pasien.
8). Petugas Puskesmas memberikan pertanyaan terbuka
menanyakan tanggal lahir pasien/ umur ; “Kapan tanggal lahir/
umur Bapak / Ibu?”
9). Saat pasien menyebutkan tanggal lahirnya, Petugas
Puskesmas mencocokkan dengan gelang identitas pasien.
10). Petugas Puskesmas dapat melanjutkan pelayanan medis yang
akan diberikannya bila kedua identitas yang disebutkan pasien
telah sesuai dengan yang tercantum dalam gelang identitas,
11). Petugas Puskesmas melakukan konfirmasi dengan keluarga
bila salah satu identitas yang disebutkan pasien tidak sesuai
dengan yang tercantum dalam gelang identitas,
12). Petugas Puskesmas menjelaskan kepada pasien mengenai
pelayanan medis yang akan diberikannya.
13). Pada kondisi pasien yang tidak dapat berkomunikasi mis pada
pasien tidak sadar , tidak dapat berkomunikasi karena
terhalangmasalah bahasa dan tidak ada penterjemah, karena
usia (bayi), gangguan kognitif (dementia atau kelainan mental),
Identifikasi dilakukan dengan memeriksa Nama lengkap
pasien dan Identitas lain (seperti tanggal lahir, KTP) pada
gelang identitas pasien, dicocokan dengan informasi yang
telah dimiliki ruang rawat inap (rekam medis, resep, atau
tabung specimen).
14). Petugas Puskesmas yang memasanggelang identitas pasien
harus menuliskan tanggal dan jam masuk Puskesmas pada
gelang identitas,Untuk identifikasi pasien terlantar/ tidak ada
keluarga,
15). Petugas Puskesmas dalam mengidentifikasi pasien terlantar/
tidak ada keluarga (Mr X1, Mr X2 dst) dengan mencocokkan
gelang identitas pasien yang meliputi nama pasien, tanggal
dan jam masuk GAWAT DARURAT Puskesmas dan nomor
rekam medis,
16). Koordinator rawat inap melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan identifikasi pasien di tiap-tiap unit masing-masing,
Koordinator rawat inap merencanakan tindak lanjut jika
pelaksanaan tidak sesuai dengan tujuan.
c. Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien
Prosedur pemasangan gelang pasien yang benar adalah
1) Petugas Puskesmas menganamnesa identitas pasien pada
saat proses identifikasi pasien,
2) Petugas Puskesmas membuat label pada gelang identitas
pasien memuat 4 (empat) identitas pasien, yaitu nama lengkap
di sisi kiri atas, tanggal lahir/ umur di sisi kiri bawah, jenis
13
kelamin (P untuk perempuan dan L untuk laki-laki) di sisi kanan
bawah, dan nomor rekam medis di sisi kanan atas.
14
Cara pengguntingan lihat gambar
15
h. Petugas rawat inap menulis nama dan tanda tangan sebagai
tanda yang menerima pesan,
i. Petugas rawat inap memverifikasi dokter pengirim pesan dengan
menandatangani catatan pesan yang ditulis penerima pesan
sebagai tanda persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.
a. Benar Pasien:
1). Petugas menggunakan minimal 2 identitas pasien dalam
mengidentifikasi pasien,
2). Petugas mencocokkan obat yang akan diberikan dengan
instruksi terapi tertulis,
3). Petugas menganamnesis riwayat alergi pasien,
4). Petugas menganamnesis kehamilan/ menyusui,
5). Petugas menganamnesis lengkap riwayat obat/ penggunaan
obat saat ini dan membuat daftar obat- obat tersebut,
6). Petugas membandingkan pemberian obat saat ini dengan
daftar obat yang digunakan pasien di rumah (termasuk
kelalaian, duplikasi, penyesuaian, kehilangan/ menghilangkan,
interaksi, atau tambahan obat).
7). Petugas mengidentifikasi pasien yang akan mendapat obat
dengan kewaspadaan tinggi dilakukan oleh dua orang yang
kompeten double check.
e. Benar Obat
1). Petugas memberi label semua obat dan tempat obat (syringes,
cangkir obat, baskom obat), dan larutan lain.
16
2). Petugas menuliskan pada label nama obat, kekuatan,
jumlah, kuantitas, pengenceran dan volume, tanggal
persiapan, tanggal kadaluarsa jika tidak digunakan dalam 24
jam dan tanggal kadaluarsa jika kurang dari 24 jam.
3). Petugas melakukan verifikasi semua obat dan larutan minimal
2 orang secara verbal dan visual jika orang yang menyiapkan
obat bukan yang memberikannya ke pasien,
4). Petugas melakukan pemberian label tiap obat atau larutan
segera setelah obat disiapkan jika tidak segera diberikan,
5). Petugas memberi label pada syringes setelah obat disiapkan/
diisi ( jangan pada saat syringe masih kosong)
6). Petugas menyiapkan satu obat atau larutan pada satu saat.
Beri label hanya untuk satu obat atau larutan pada satu saat,
7). Petugas membuang segera setiap obat atau larutan yang tidak
ada labelnya,
8). Saat pergantian tugas/ jaga, petugas mereview semua obat
dan larutan oleh petugas lama dan petugas baru secara
bersama,
9). Petugas mengubah daftar obat/ kardeks jika terdapat
perubahan obat,
10). Dua petugas yang berkompeten mengecek kebenaran jenis
obat yang perlu kewaspadaan tinggi
f. Benar Dosis
1). Dua orang yang berkompeten mengngecek dan menghitung
(double cek) jika ada untuk dosis/ volume obat, terutama yang
memerlukan kewaspadaan tinggi,
2). Petugas mengkonsultasikan dengan dokter yang menuliskan
resep jika ragu,.
3). Petugas saat menyiapkan obat berkonsentrasi penuh untuk
menghindari gangguan.
g. Benar Waktu
1). Petugas memberikan obat dan menginformasikan sesuai
waktu yang ditentukan:
a) sebelum makan, setelah makan, saat makan.
b) Perhatikan waktu pemberian:
c) 3 x sehari tiap 8 jam.
d) 2 x sehari tiap 12 jam. Sehari sekali tiap 24 jam.
Selang sehari tiap 48 jam
2). Petugas memberikan obat dengan segera setelah
diinstruksikan oleh dokter,
3). Petugas meneliti dengan benar bahwa obat belum memasuki
masa kadaluarsa.
h. Benar Cara/ Route Pemberian
1). Petugas memberikan obat sesuai dengan cara pemberian
obat, bentuk dan jenis obat :
a) Slow-Release tidak boleh digerus
b) Enteric coated tidak boleh digerus.
17
c) Obat-obat yang akan diberikan per NGT sebaiknya adalah
obat cair/ sirup,
2). Petugas dalam memberikan obat obat sedapat mungkin
berjarak dan jadwal pemberian obat dan nutrisi juga berjarak.
i. Benar Dokumentasi
1). Petugas mendokumentasikan setiap perubahan yang terjadi
pada pasien setelah mendapat obat,
2). Petugas langsung menuliskan bukti nama dan tanda tangan/
paraf setelah memberikan obat pada dokumen rekam medik,
3). Petugas/ dokter menuliskan nama dan paraf jika ada
perubahan jenis/ dosis/ jadwal/ cara pemberian obat
4). Dokter memberikan coretan dan terakhir garis( ujungnya) diberi
paraf jika penulisan resep salah,
Contoh:
Lasix tab, 1 x 40 mg Jcmd Lasix inj, 1 x 40 mg iv.
5). Petugas mendokumentasikan respon pasien terhadap
pengobatan: Efek Samping Obat (ESO) dicatat dalam rekam
medik & Form Pelaporan Insiden + Formulir Pelaporan Efek
Samping Obat
6). Petugas melaporkan Insiden dikirim ke Tim Keselamatan
Pasien di Unit Pelayanan Jaminan Mutu. Pelaporan Efek
Samping Obat dikirim ke Komite Farmasi dan Terapi,
7). Petugas mendokumentasikan KNC terkait pengobatan, :
a) Format PelaporanInsiden ke Tim Keselamatan Pasien.
b) Dokumentasikan Kejadian Tidak Diharapkan
c) Format Pelaporan Insiden ke Tim Keselamatan Pasien.
j. Benar Informasi
1). Petugas mengkomunikasikan semua rencana tindakan/
pengobatan harus dikomunikasikan pada pasien & atau
keluarganya,
2). Petugas menjelaskan tujuan & cara mengkonsumsi obat yang
benar,
3). Petugas menjelaskan efek samping yang mungkin timbul.
4). Petugas mengkomunikasikan rencana lama terapi pada
pasien,
18
c) Jika tertera pada aturan pakai “p.r.n” (“pro re nata” atau jika
perlu), maka petugas mengkonfirmasi kedokter yang
bersangkutan untuk mengetahui dosis maksimal
seharisehingga etiket bisa dilengkapi dan diketahui jumlah
obat yang dibutuhkan,
d) Petugas memeriksa adanya masalah lain seperti masalah
keuangan atau kelengkapan persyaratan resep jaminan,
e) Petugas memeriksa adanya kesesuaian dengan pedoman
pelayanan/ peraturan yang berlaku,
2). Pengkajian dari aspek klinik
a) Petugas memeriksa ketepatan indikasi, dosis dan waktu
penggunaan obat, terutama untuk pasien pediatri dan
geriatric,
b) Petugas memeriksa adanya duplikasi obat,
c) Petugas memeriksa adanya alergi pada pasien disesuaikan
dengan rekam medic,
d) Petugas memeriksa adanya interaksi obat,
e) Petugas memeriksa adanya kontra indikasi,
f) Petugas mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan resep/ instruksi pengobatan,
3). Penanganan Resep yang Bermasalah
a) Apoteker/ asisten apoteker menghubungi dokter penulis
resep/ perawat sesuai dengan instruksi Kerja Penanganan
Resep Tidak Jelas ,
b) Dokter / perawat mencoret tulisan yang tidak jelas tersebut
dan menulis perbaikan di atas coretan kemudian
membubuhkan parafdan tidak boleh menindih dengan tulisan
yang baru,
c) Jika dokter tidak dapat datang untuk memperbaiki resep
apoteker/asisten apoteker/ perawat dapat mengubah resep
dokter dengan memberi catatan nama dokter dan waktu
(tanggaldan jam) dilakukannya konfirmasi,
d) Jika dalam menulis resep dokter/ perawat terdapat lebih dari
2 (dua) coretan maka harus diganti dengan lembar resep
baru,
e) Jika dokter / perawat dalam menulis tanggal pada resep
harus diganti dengan resep baru.
4). Melakukan tindakan skin test sebelum memberikan injeksi
antibiotik
Prosedur :
a) Dokter mencatat terapi obat injeksi di dalam rekam medis
b) Petugas selalu melakukan skin test dengan memasukkan
obat yang akan diberikan secara intra kutan
c) Petugas mengecek hasil test setelah 3-5 menit
d) Jika terdapat tanda – tanda alergi misal durasi membesar,
kemerahan dan pasien merasakan gatal disekeliling tempat
suntikan, maka dinyatakan hasil skin test positif
19
e) Jika tanda-tanda di atas tidak ada, maka dinyatakan negatif
dan obat bisa diberikan melalui intra vena.
20
g. Koordinator rawat inap mengecek ketersediaan adanya handrub ,
poster tentang kebersihan tangan didinding setiap ruangan pasien,
h. Semua petugas dan Mahasiswa melepaskan perhiasan atau jam
tangan saat mencuci tangan,
i. Semua petugas dan mahasiswa harus memotong kuku jika kuku
panjang,
j. Semua petugas dan mahasiswa Mencuci tangan dengan air yang
mengalir dibutuhkan waktu 40-60 detik dengan handrub cukup 20-
30 detik,
Semua petugas dan mahasiswa melakukan kebersihan tangan dengan
enam langkah sesuai dengan langkah yang sudah ditetapkan
21
6. Penilaian pasien jatuh pada anak, dewasa dan geriatri
Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :
a. Semua pasien baru dinilai risiko jatuhnya dan penilaian diulang jika
diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan
lainnya.
b. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat risiko
jatuh pasien guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga
lainnya.
22
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas
berjalan baik dan lancar.
Tujuan khusus
23
Alat Keselamatan Kerja
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
24
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
25
BAB IX
PENUTUP
Mengetahui
Plt.Kepala UPTD Puskesmas Kartasura
26