Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KELOMPOK KECIL DALAM PENGELOLAAN PASIEN DALAM TIM

NAMA TIM : TIM B

WAKTU PELAKSANAAN : Senin, 21Desember 2020pukul 14.00 – 20.00 WIB

ANGGOTA TIM :

1. Siti Cahyaningrum (Ketua TIM)


2. Arina Addiba (Anggota TIM)
3. Putri Amalia Indah (Anggota TIM)
4. Shinta Kusumawardhani (Anggota TIM)

LAPORAN PENGELOLAAN

ASPEK PENGELOLAAN GAMBARAN PENGELOLAAN DI TIM


Sarana Prasarana TIM Jenis Sarana Prasarana
Jenis sarana prasarana yang digunakan pada saat pengelolaan
pasien antara lain ; stetoskop, thermometer,
sphygmomanometer, oxymeter, syringe pum, masker,
handscoon, handscoonsteril, face shield, gown medis, kassa,
hypafix, gunting, pinset anatomis, pinset cirurgis, oksigen
kanul nasal, oksigen non rebreathing mask, laken, stiklaken,
selimut, sarungbantal, kassa steril, sabun cuci tangan,
sucralfat, perban, selangkateter, selang NGT, bak instrument,
Bak injeksi, infuse RL, kursiroda, bengkok, nampan, gunting
perban, gunting jaringan, gunting heating, troli, pispot, EKG,
sucsion pum, nebulizer, ambubag, troli emergency, infuse set.

Jumlah
Stetoskop : 3
Thermometer : 3
Sphygmomanometer : 2
Oxymeter : 1
Syringe pum : 1
Masker : 1 box
Handscoon : 1 box
Handscoon steril : 5
Face shield : 5
Gown medis : 5
Kassa : 1 gulung
Hypapix : 1 gulung
Gunting : 3
Pinsetanatomis : 5
Pinset cirurgis : 5
Oksigen kanul nasal : 5
Oksigen masker non rebreathing : 5
Laken: 30
Stik laken : 30
Selimut: 20
Sarung bantal : 30
Kassa steril : 5 box
Sabun cuci tangan: 5
Sucralfat: 5
Perban: 5
Selang kateter : 10
Selang NGT : 10
Bak instrument : 10
Bak injeksi
Kursi roda : 2
Bengkok : 10
Nampan : 5
Gunting perban : 3
Gunting jaringan : 3
Gunting heating : 3
Troli : 4
Pispot : 10
EKG : 1
Sucsion pum : 1
Nebulizer : 1
Ambubag : 1
Troli emergency : 1

Penggunaan
- Stetoskop digunakan pada saat melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital
- thermometer digunakan pada saat pengukuran suhu
tubuh
- sphygmomanometer digunakan pada saat pengukuran
tekanan darah
- oxymeter digunakan pada saat pengukuran saturasi
oksigen
- syringe pum digunakan pada saat pemberian obat via
infuse dengan kecepatan yang telah ditentukan
- masker digunakan untuk mencegah terjadinya
penularan virus melalui udara
- handscoon digunakan untuk mencegah penularan virus
melalui tangan
- face shield digunakan untuk menegah terjadinya
penularan virus melalui udara
- gown medis digunakan untuk mencegah terjadinya
penularan virus
- kassa digunakan untuk menutupi luka
- hypafix digunakan untuk menutupi luka dan sebagai
perekat fiksasi, dll.
- Gunting digunakan memotong kassa, hypafix, dll.
- Pinset anatomis dan pinset cirurgis digunakan untuk
menjepit, memegang jaringan, alat dan bahan medis.
- Oksigen digunakan untuk memberikan bantuan
oksigen pada pasien supaya pasien tidak sesak nafas
lagi
- Laken digunakan sebagai pelapis bed agar pasien lebih
nyaman dan menghindari dari masalah kulit
- Selimut digunakan untuk menghidari pasien dari suhu
ruangan yang dingin
- Kassa steril digunakan untuk membersihkan luka pada
saat perawatan luka
- Sabun cuci tangan digunakan untuk mebersihkan
tangan sesuai dengan 5 momen cuci tangan
- Sucralfat digunakan untuk menutupi luka
- Perban digunakan untuk membidai luka
- Selang kateter digunakan pada pasien dengan keluhan
susah BAK dan DC
- Selang NGT digunakan pada pasien dengan masalah
susah makan minum, kumbah lambung, dll.
- Bak instrument digunakan untuk melatakkan alat-alat
perawatan luka yang steril
- Bak injeksi digunakan untuk meletakkan spuit injeksi
pada saat akan melakukan injeksi ke pasien
- Kursi roda digunakan untuk mengantar pasien
berpindah tempat dan ke ruang radiologi / pulang
- Bengkok digunakan sebagai tempat alat-alat kotor
setelah melakukan tindakan
- Nampan digunakan untuk membawa alat-alat medis ke
pasien
- Gunting perban digunakan untuk menggunting perban
yang akan digunakan pada saat perawatan luka
- Gunting jaringan digunakan untuk menggunting
jaringan mati pada kulit pasien ketika melakukan
perawatan luka
- Gunting heating digunakan untuk menggunting benang
pada saat melakukan penjahitan luka
- Troli digunakan untuk memindahkan alat-alat medis
- Pispot digunakan pada saat pasien tidak bias BAB dan
BAK ke kamar mandi sehingga pasien BAB dan BAK
di tempat tidur
- EKG digunakan pada saat pasien membutuhkan
diagnosa masalah yang terjadinya pada jantungnya
atau pada saat pasien sedang dalam keadaan kritis
- Sucsion pum digunakan untuk menyedot cairan/darah
di dalam tubuh pasien missal hidung / mulut
- Nebulizer digunakan melegakan saluran nafas yang
menyempit
- Ambubag digunakan untuk memberikan ventilasi pada
pasien saat mengalami henti nafas
- Troli emergency digunakan untuk meletakkan alat-alat
medis yang berisikan alat-alat emergency
Ketenagaan Jumlah perawat yang diperlukan
Karena jumlah pasien di Ruang Amarilis pada shift siang hari
Senin, 21 Desember 2020 sebanyak 13 pasien, maka jumlah
perawat yang dibutuhkan adalah 3 perawat pelaksana dan 1
ketua TIM.
Kompetensi
Sebanyak 4 perawat adalah mahasiswa program studi profesi
ners.
Penjadwalan
Sistem penjadwalan perawat dilakukan oleh kelompok,
Dalam hal ini, penjadwalan dibagi menjadi 7 hari, yaitu hari
senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, dan minggu.
Untuk hari Senin, katimnya adalah Siti Cahyaningrum
Hari Selasa, Arina Addiba
Hari Rabu, Putri Amalia Indah
Hari Kamis, Shinta Kusumawardhani
Hari Jumat, Siti Cahyaningrum
Hari Sabtu, Arina Addiba
Hari Minggu, Putri Amalia Indah

Sistem pembagian kerja, dll


Pada saat hari Senin, 21Desember pukul 14.00 – 20.00
pembagian kerjanya antara lain :
Katim : Siti Cahyaningrum
Perawat pelaksana 1 : Arina Addiba
Melakukan asuhan keparawatan pada pasien atas nama An.
MA, An. A, dan An B
Perawat pelaksana 2 : Putri Amalia Indah
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien atas nama Nn S,
Nn. N dan An.N
Perawat pelaksana 3 : Shinta Kusumawardhani
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien atas nama An L,
An. H `dan An.Ab
Konflik Jenis konflik
Konflik intergroup & konflik interpersonal
Metode penanganan
Kompromi atau negoisasi
Pihak yang terlibat
Pada saat masalah terjadi pihak yang terlibat adalah katim dan
perawat pelaksana
Efektifitas
Setelah dilakukan metode penyelesaian konflik dengan
kompromi atau negoisasi, masalah yang dialami terselesaikan
Kendala, dll
Pada saat pelaksanaan penanganan konflik terjadi beberapa
kendala yaitu ketidaksamaan pendapatan antara katim dan
perawat pelaksana, miskomunikasi antar anggoa, kesalah
pahaman antar katim dan perawat pelaksana.

Anda mungkin juga menyukai