KELOMPOK : VI NERS 31
RUANG : ALAMANDA
Wawancara Kepala ruangan Dari hasil wawancara yang kepada kepala ruang didapatkan
bahwa di ruang Alamanda RS. Dr. Gondo Suwarno filosofi
dan nilai dasar tidak ada yang tertulis, maka dari itu kami
mengambil filosofi/nilai dasar rumah sakit yang kami
dapatkan dari buku panduan rumah sakit.
Tujuan Ruangan Observasi dan Buku panduan Adapun tujuan ruangan ALAMANDA tidak tertulis
wawancara rumah sakit dan dikarenakan renovasi dan pemindahan gedung baru ,
kepala ruang sehingga tujuannya mengikuti tujuan dari Rumah sakit,
yaitu :
1. Terwujudnya rumah sakit yang mampu
memberiakan pelayanan medis yang bermutu
dengan fasilitas yang memadai , memiliki Sumber
Daya Manusia yang profesional dengan biaya yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
2. Terwujudnya kerja sama yang baik dan harmonis
serta meningkatkan kesejahteraan
Kebijakan dan Observasi Buku panduan RS Kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan atau
Prosedur Ruangan ruang lingkup yang berhubungan dengan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan dibuat oleh kepala instalasi
rawat inap bersama-sama dengan bidang keperawatan, yang
meliputi :
a. Ketenagaan
1. Rekruitmen
Yang menjadi dasar oertimbangan untuk melakukan
rekruitmen SDM keperawatan adalah :
- Jumlah operasional tempat tidur atau jumlah
kunjungan
- BOR atau beban kerja ruangan
- Tingkat ketergantungan pasien
- spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan
- pengganti yang cuti melahirkan dan melanjutkan
pendidikan
- Estimasi Turn Over
- Perhitungan berdasarkan standar kebutuhan
tenaga yang mengacu pada standar perhitungan
dari Depkes untuk tenaga fungsional dan WISN
untuk tenaga structural dan pembimbing klinik
keperawatan.
Kegiatan seleksi pada kegiatan rekruitmen SDM
keperawatan berdasarkan pendidikan, masa
kerja, kompetensi, diklat yang pernah diakui.
2. Orientasi
Pelaksanaan orientasi di koordinir oleh bidang SDM,
bekerjasama dengan bidang diklat dan seluruh ruang
yang terkait.
3. Rotasi/Mutasi
Beberapa ketentuan rotasi/mutasi :
- Mutasi sementara, dilakukan oleh perawat yang
cuti melahirkan atau sedang sakit.
- Mutasi tetap, bagi perawat ruangan dengan masa
kerja lebih dari 2 tahun
- mobilisasi
- Promosi
- Ketentuan cuti tahunan
- Pendidikan dan pelatihan
b. Standar operasional prosedur
Di Ruang Alamanda terdapat 3 SOP yaitu :
1. Standar prosedur operasional keperawatan
2. Standar etika profesi keperawatan
3. Standar logistic keperawatan
Peraturan- Observasi Internet Karena di ruangan Alamanda belum ada peraturan tertulis
Peraturan maka, kami mengambil peraturan-peraturan yang terkait
dengan keperawatan di internet dan di dapatkan hasil :
Di temukan bahwa peraturan yang biasa digunakan
mengacu pada kode etik keperawatan. Kode etik
keperawatan di Indonesia telah disusun oleh dewan
Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
melalui Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta tanggal 29
November 1998. Dengan penjabaran sebagai berikut :
a. Tanggung jawab terhadap klien.
1. Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya,
senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yang
bersumber pada adanya kebutuhan terhadap
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang
keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup Bergama dari individu, keluarga
dan masyarakat.
3. Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya
terhadap individu, keluarga dan masyarakat
senantiasa dilandasi rasa tulus iklas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.
b. Tanggung jawab perawat pelaksana terhadap tugas
1. perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran professional dalam
menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu,
keluarga dan masyarakat.
2. Perawat, wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang
dipercaya kepadanya, kecuali diperlukan oleh pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keerampilan keperawatan yang dimilikinya dengan
tujuan yang bertentangan dengan normal-norma
kemanusiaan
4. perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya
senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar
tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kuit, umur, jenis kelamin, aliran
politik, agama yang dianut dan kedudukan sosial.
5. perawat, mengutamakan perlindungan dan
keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan tugas
keperawatannya, serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan keperawatan.
c. Tanggung jawab terhadap teman sejawat
1. Perawat memlihara hubungan baik antara sesame
perawat dan tenaga kesehatan lainnya
2. perawat menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan, dan penalamannya kepada sesame
perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang
keperawatan
d. Tanggung jawab perawat terhadap profesi
1. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan
profesionalnya secara sendiri/ bersama dengan alan
menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalamanan yang bermanfaat
2. perawat menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan prilaku dan sifat
budi pekerti yang luhur
3. perawat berperan menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
4. perawa secara bersama-sama membina dan
memelihara mutu organisasi profesi keperawatan
sebagai sarana pengabdiannya.
e. Tanggung jawab perawat terhadap Negara
1. Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah
dalam bidang kesehatan dan keperawatan
2. Perawat, berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada masyarakat.
Penjadwalan shift Wawancara Kepala ruangan Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang
penjadwalan shift dilakuan oleh kepala ruang disesuaikan
dengan klasifikasi level perawat dan tingkat
ketergantungan pasien.
Program Wawancara Kepala ruangan Dalam pelaksanaan program pendidikan di lingkungan
pengembangan keperawatan, bidang keperawatan mengusulkan program
perawat dan mengadakan koordinasi dengan bidang diklat agar
dalam pelaksanaannya dapat direalisasikan sesuai dengan
rencana anggaran dan program bidang keperawatan.
Jenis program pendidikan dan pelatihan didasarkan atas
klasifikasi kompetensi yang harus dimiliki oleh masing-
masing perawat disesuaikan dengan kebutuhan, dan
pelaksanaan dilakukan secara berkala berdasarkan
kebutuhan dilingkungan keperawatan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang
Alamanda program pengembangan perawat dilakukan
pelatihan di Diklat-Diklat
Sistem dan jenjang Wawancara Kepala ruangan Program pendidikan formal keperawatan dilaksanakan
karir perawat secara bertahap melalui seleksi intern maupun ekstern,
diantaranya:
A. Pendidikan S1 Keperawatan
Tahun 2018 direncanakan semua kepala ruang,
ketua tim, dan CI dilingkungan keperawatan
mempunyai dasar pendidikan S1 Keperawatan
Ners
B. Pendididkan pelatihan
Pendidikan pelatihan non formal di lingkungan
keperawatan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan
untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan in
house training dan out house training.
Berdasarkan wawancara kepada kepala ruang di ruang
Alamanda terdapat Perawat lulusan8 D3, 7 profesi, 1 S2,
5 S1
Sistem penilaian Wawancara Kepala ruangan Berdasarkan wawancara kepada kepala ruang di ruang
kinerja perawat Alamanda sistem penilaian kinerja perawat secara Perawat
1 menilai Perawat 1 menilai Perawat 1 menilai prawat lain
yang dikelola oleh komite keperawatan.
FUNGSI ASPEK METODE SUMBER HASIL
KAJIAN DATA
PENGARAHAN Gaya Wawancara Kepala Ruangan Kepala Ruang Alamanda memimpin secara Demokratif
Kepemimpinan
Motivasi Wawancara Kepala Ruangan - Terwujudnya ruangan yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang profesional
- Terwujudnya pelayanan keperawatan secara holistic
dan bermutu
- Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan
prioritas pasien safety
Komunikasi Wawancara Perawat Komunikasi SBAR ( Situation , Background, Assesment,
Pelaksana Recommendation ) metode komunikasi ini digunakan pada
saat perawat melakukan timbang terima (handover) dan
melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan
masukan ke dalam situasi pasien termasuk memberikan
rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi
antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.