Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN IDENTIFIKASI PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN

KELOMPOK : VI NERS 31

RUANG : ALAMANDA

WAKTU PRAKTIK : 14 Desember 2020 – 9 Januari 2021

PEMBAGIAN TUGAS DALAM KELOMPOK

NAMA MAHASISWA TUGAS OBSERVASI DAN IDENTIFIKASI


1. Yoepiana PERENCANAAN :
2. Ni Luh Monika Merthayani 1. Visi Misi Ruangan
2. Filosofi/Nilai Dasar
3. Tujuan Ruangan
4. Kebijakan Ruangan
5. Prosedur
6. Peraturan-peraturan
1. Muchamad Machfud Shodik PENGORGANISASI
2. Fajar Diyo Nugroho 1. Struktur organisasi
2. Job description
3. Sistem penugasan perwat
4. Erlin Khoriana PENGELOLAAN STAF
5. Rieska Novianti Purbaningrum 1. Penentuan kebutuhan perawat
2. Sistem Rekruitmen dan selekse
3. Sistem penempatan perawat
4. Masa Orientasi Perawat
5. Penjadwalan shift
6. Program pengembangan perawat
7. Sistem dan jenjang karir perawat
8. Sistem penilaian kinerja perawat
9. Pamor Oktalia PENGARAHAN
10. Eunike Chrystina Eryanti 1. Gaya kepemimpinan
2. Motivasi
3. Komunikasi
4. Pendelegasian wewenang
5. Supervisi
6. Manajeman konflik
7. Amalia Putridiana PENGENDALIAN/PENGAWASAN
8. Wardatul Muna 1. Indikator mutu pelayanan keperawatan
2. Metode pengukuran
3. Proses penjaminan mutu
4. Akreditasi
5. Kredensialing

FUNGSI ASPEK METODE SUMBER DATA HASIL


KAJIAN
Perencanaan Visi Misi Ruangan Observasi Visi : Menjadiakan ruangan yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang profesional
Misi :
1. Menyediakan pelayanan keperawatan yang
profesianal
2. Memberiakan pelayanan keperawatan secara holistik
dan bermutu
3. Meningkatakan pelatiahan secara berkesinambungan
Filosofi/Nilai Observasi Buku panduan Filosofi / Nilai Dasar
Dasar rumah sakit 1. Kesembuhan, keselamatan dan kepuasan pelanggan
adalah kebahagiaan kami.
2. Keterbukaan, kerja sama profesionalisme dan
kesejahteraan Sumber Daya Manusia merupakan
modal utama untuk menghasilkan produk jasa yang
bermutu
3. Pelayanan kesehatan yang spesifik akan menambah
daya tarik pelanggan.

Wawancara Kepala ruangan Dari hasil wawancara yang kepada kepala ruang didapatkan
bahwa di ruang Alamanda RS. Dr. Gondo Suwarno filosofi
dan nilai dasar tidak ada yang tertulis, maka dari itu kami
mengambil filosofi/nilai dasar rumah sakit yang kami
dapatkan dari buku panduan rumah sakit.
Tujuan Ruangan Observasi dan Buku panduan Adapun tujuan ruangan ALAMANDA tidak tertulis
wawancara rumah sakit dan dikarenakan renovasi dan pemindahan gedung baru ,
kepala ruang sehingga tujuannya mengikuti tujuan dari Rumah sakit,
yaitu :
1. Terwujudnya rumah sakit yang mampu
memberiakan pelayanan medis yang bermutu
dengan fasilitas yang memadai , memiliki Sumber
Daya Manusia yang profesional dengan biaya yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
2. Terwujudnya kerja sama yang baik dan harmonis
serta meningkatkan kesejahteraan
Kebijakan dan Observasi Buku panduan RS Kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan atau
Prosedur Ruangan ruang lingkup yang berhubungan dengan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan dibuat oleh kepala instalasi
rawat inap bersama-sama dengan bidang keperawatan, yang
meliputi :
a. Ketenagaan
1. Rekruitmen
Yang menjadi dasar oertimbangan untuk melakukan
rekruitmen SDM keperawatan adalah :
- Jumlah operasional tempat tidur atau jumlah
kunjungan
- BOR atau beban kerja ruangan
- Tingkat ketergantungan pasien
- spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan
- pengganti yang cuti melahirkan dan melanjutkan
pendidikan
- Estimasi Turn Over
- Perhitungan berdasarkan standar kebutuhan
tenaga yang mengacu pada standar perhitungan
dari Depkes untuk tenaga fungsional dan WISN
untuk tenaga structural dan pembimbing klinik
keperawatan.
Kegiatan seleksi pada kegiatan rekruitmen SDM
keperawatan berdasarkan pendidikan, masa
kerja, kompetensi, diklat yang pernah diakui.
2. Orientasi
Pelaksanaan orientasi di koordinir oleh bidang SDM,
bekerjasama dengan bidang diklat dan seluruh ruang
yang terkait.
3. Rotasi/Mutasi
Beberapa ketentuan rotasi/mutasi :
- Mutasi sementara, dilakukan oleh perawat yang
cuti melahirkan atau sedang sakit.
- Mutasi tetap, bagi perawat ruangan dengan masa
kerja lebih dari 2 tahun
- mobilisasi
- Promosi
- Ketentuan cuti tahunan
- Pendidikan dan pelatihan
b. Standar operasional prosedur
Di Ruang Alamanda terdapat 3 SOP yaitu :
1. Standar prosedur operasional keperawatan
2. Standar etika profesi keperawatan
3. Standar logistic keperawatan
Peraturan- Observasi Internet Karena di ruangan Alamanda belum ada peraturan tertulis
Peraturan maka, kami mengambil peraturan-peraturan yang terkait
dengan keperawatan di internet dan di dapatkan hasil :
Di temukan bahwa peraturan yang biasa digunakan
mengacu pada kode etik keperawatan. Kode etik
keperawatan di Indonesia telah disusun oleh dewan
Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
melalui Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta tanggal 29
November 1998. Dengan penjabaran sebagai berikut :
a. Tanggung jawab terhadap klien.
1. Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya,
senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yang
bersumber pada adanya kebutuhan terhadap
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang
keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup Bergama dari individu, keluarga
dan masyarakat.
3. Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya
terhadap individu, keluarga dan masyarakat
senantiasa dilandasi rasa tulus iklas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.
b. Tanggung jawab perawat pelaksana terhadap tugas
1. perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran professional dalam
menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu,
keluarga dan masyarakat.
2. Perawat, wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang
dipercaya kepadanya, kecuali diperlukan oleh pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keerampilan keperawatan yang dimilikinya dengan
tujuan yang bertentangan dengan normal-norma
kemanusiaan
4. perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya
senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar
tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kuit, umur, jenis kelamin, aliran
politik, agama yang dianut dan kedudukan sosial.
5. perawat, mengutamakan perlindungan dan
keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan tugas
keperawatannya, serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan keperawatan.
c. Tanggung jawab terhadap teman sejawat
1. Perawat memlihara hubungan baik antara sesame
perawat dan tenaga kesehatan lainnya
2. perawat menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan, dan penalamannya kepada sesame
perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang
keperawatan
d. Tanggung jawab perawat terhadap profesi
1. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan
profesionalnya secara sendiri/ bersama dengan alan
menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalamanan yang bermanfaat
2. perawat menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan prilaku dan sifat
budi pekerti yang luhur
3. perawat berperan menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
4. perawa secara bersama-sama membina dan
memelihara mutu organisasi profesi keperawatan
sebagai sarana pengabdiannya.
e. Tanggung jawab perawat terhadap Negara
1. Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah
dalam bidang kesehatan dan keperawatan
2. Perawat, berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada masyarakat.

FUNGSI ASPEK METODE SUMBER DATA HASIL


KAJIAN
PENGORGANI Struktur Wawacara Perawat pelaksana Struktur organisasi di ruangan Alamanda Rumah Sakit
SASIAN Organisasi Gondo Suwarno Ungaran meliputi:
1) 1 kepala ruangan
2) 3 kepala tim
3) perawat pelaksana
total jumlah perawat jaga di ruangan Alamanda Rumah
Sakit Gondo Suwarno Ungaran berjumlah 20 perawat sudah
meliputi Kepala Ruang dan Ketua Tim
Job Description Wawancara PerawatPelaksana 1. Kepala ruang adalah seorang perawatbprofesional
yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan
mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu
ruang rawat.
Tugas kepala ruang : mengawasi dan mengendalikan
kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
2. Ketua Tim adalah seorang perawat yang bertugas
yang mengepalai sekelompok tenaga keperawatan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan
bertanggung jawab langsung kepada kepala ruang
Tugas ketua Tim : membuat perencanaan , membuat
penugasan , supervise dan evaluasi , mengenal atau
mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien dan mengembangkan kemampuan
anggota , serta menyelenggarakan conference
3. Perawat pelaksana adalah seorang perawat yang di
berikan wewenang dan di tugaskan untuk
memberikan pelayanan keperawatan langsung
kepada pasien
Tugas perawat pelaksana :
a) Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah
di susun
b) Mengevaluasi tindakan keperawatan
keperawatan yang telah di berikan
c) Mencatat dan melaporkan semua tindakan
perawatan dan respons pasien pada catatan
perawatan
Sistem Penugasan Wawancara Perawat Pelaksana Sistem penugasan perawat di ruangan Alamanda Rumah
Perawat Sakit Gondo Suwarno Ungaran menggunakan Sistem
Metode Tim yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan tim yang terdiri dari kelompok
perawat serta pembagian tugas dalam kelompok di lakukan
oleh pimpinan kelompok , atau ketua tim , kemudian ketua
tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota tim
perawat pelaksana
FUNGSI ASPEK METODE SUMBER HASIL
Pengelolaan Penentuan wawancara Kepala ruangan Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan
staff kebutuhan perawat sangat ditunjang oleh pemberian asuhan keperawatan
yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. Oleh
karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan yang
strategis dan ssitematis dalam memenuhi kebutuhan
tenaga keperawatan. Dan perencanaan yang baik
mempertimbangkan : klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan,
jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan
jumlah tenaga keperawatan. Untuk itu diperlukan
kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis
dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan di suatu
unit rumah sakit.
Sistem rektuitem Wawancara Kepala ruangan Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang
dan seleksi Alamanda dilakukan oleh rumah sakit yang dikelola oleh
bidang keperawatan
Sistem penempatan Wawancara Kepala ruangan Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang
perawat Alamanda sistem penempatan perawat dilakukan oleh
rumah sakit yang dikelola oleh bidang keperawatan
Masa orientasi Wawancara Kepala ruangan Pelaksanaan orientasi secara umum diberikan kepada
perawat baru & Perawat perawat baru masuk, memasuki kontrak dan menjadi
Pelaksana karyawan tetap. Tekhnik orientasi di lakukan secara
klasikal dan on the job, adapun untuk perawat baru di
lakukan pembimbingan selama 3 bulan dengan targed
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

Menurut hasil wawancara kepada kepala ruang di


Alamanda orientasi perawat baru dilakukan dalam 6
bulan.

Menurut hasil wawancara perawat lain di Alamanda


orientasi perawat baru dilakukan dalam 1 bulan.
Disesuaikan dengan sikon.

Penjadwalan shift Wawancara Kepala ruangan Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang
penjadwalan shift dilakuan oleh kepala ruang disesuaikan
dengan klasifikasi level perawat dan tingkat
ketergantungan pasien.
Program Wawancara Kepala ruangan Dalam pelaksanaan program pendidikan di lingkungan
pengembangan keperawatan, bidang keperawatan mengusulkan program
perawat dan mengadakan koordinasi dengan bidang diklat agar
dalam pelaksanaannya dapat direalisasikan sesuai dengan
rencana anggaran dan program bidang keperawatan.
Jenis program pendidikan dan pelatihan didasarkan atas
klasifikasi kompetensi yang harus dimiliki oleh masing-
masing perawat disesuaikan dengan kebutuhan, dan
pelaksanaan dilakukan secara berkala berdasarkan
kebutuhan dilingkungan keperawatan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang
Alamanda program pengembangan perawat dilakukan
pelatihan di Diklat-Diklat
Sistem dan jenjang Wawancara Kepala ruangan Program pendidikan formal keperawatan dilaksanakan
karir perawat secara bertahap melalui seleksi intern maupun ekstern,
diantaranya:
A. Pendidikan S1 Keperawatan
Tahun 2018 direncanakan semua kepala ruang,
ketua tim, dan CI dilingkungan keperawatan
mempunyai dasar pendidikan S1 Keperawatan
Ners
B. Pendididkan pelatihan
Pendidikan pelatihan non formal di lingkungan
keperawatan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan
untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan in
house training dan out house training.
Berdasarkan wawancara kepada kepala ruang di ruang
Alamanda terdapat Perawat lulusan8 D3, 7 profesi, 1 S2,
5 S1
Sistem penilaian Wawancara Kepala ruangan Berdasarkan wawancara kepada kepala ruang di ruang
kinerja perawat Alamanda sistem penilaian kinerja perawat secara Perawat
1 menilai Perawat 1 menilai Perawat 1 menilai prawat lain
yang dikelola oleh komite keperawatan.
FUNGSI ASPEK METODE SUMBER HASIL
KAJIAN DATA
PENGARAHAN Gaya Wawancara Kepala Ruangan Kepala Ruang Alamanda memimpin secara Demokratif
Kepemimpinan
Motivasi Wawancara Kepala Ruangan - Terwujudnya ruangan yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang profesional
- Terwujudnya pelayanan keperawatan secara holistic
dan bermutu
- Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan
prioritas pasien safety
Komunikasi Wawancara Perawat Komunikasi SBAR ( Situation , Background, Assesment,
Pelaksana Recommendation ) metode komunikasi ini digunakan pada
saat perawat melakukan timbang terima (handover) dan
melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan
masukan ke dalam situasi pasien termasuk memberikan
rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi
antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.

Komunikasi antar profesi yang dilakukan diruang alamanda :


Komunikasi Terapeutik
Pendelegasian Wawancara Kepela Ruangan Diatur dalam SOP,namun belum ada SOP yang jelas
Wewenang
Supervisi Wawancara Kepala Ruangan Supervisi yang dilakukan Kepala Ruang :
- Membimbing perawat baru dan mahasiswa
- Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan yang
tepat sesuai standar asuhan keperawatan
- Berperan dengan anggota tim lainya dalam membahas
kasus dan upaya meningkatkan asuhan keperawatan
Supervisi Ruangan :
- Ada tim pengawas diluar jam kerja
Manajemen Wawancara Kepala Ruangan - Konflik diselesaikan secara interval, oleh kepala ruang
konflik langsung

FUNGSI ASPEK METODE SUMBER HASIL


KAJIAN DATA
PENGENDALIA Indikator mutu Wawancara Kepala ruang Hasil Analisis data prioritas
N/ pelayanan 1. Kelengkapan asesmen medis dalam waktu 24 jam
PENGAWASAN keperawatan setelah pasien masuk rawat inap: jumlah asesmen
lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis dalam
waktu 24 jam.
2. Angka ketepatan pelaporan KNC, KTD: jumlah
insiden yang dilaporkan tepat waktu
3. Kepatuhan SBAR dan TBK: jumlah konsultasi per
telpon yang memakai SBAR dan TBK
4. Kejadian pasien jatuh: jumlah insiden pasien jatuh
dalam bulan
5. Angka reaksi obat: jumlah pasien yang mengalami
reaksi obat
6. Kejadian reaksi transfusi: jumlah kasus reaksi transfusi
darah per hari
7. Kejadian pulang atas permintaan sendiri: jumlah
pasien pulang atas permintaan sendiri
Metode Observasi Buku panduan 1. Memetapkan standar dan menetapkan metode
pengukuran rawat inap mengukur prestasi kerja
2. Melakukan pengukuran prestasi kerja
3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan
standar
4. Mengambil tindakan korektif
Hasil pengukuran Searching Website RSUD - Kepatuhan pengisian CP sudah semuanya terisi pada
UNGARAN pasien. Tindak Lanjut: Koordinasi dengan kepala ruang,
supaya pengisian blankou CP dipantau terus ,untuk
memudahkan dalam melakukan audit CP
- Angkakelengkapancatatan awal medis <24 jam sudah
sesuai standar. Tindak lanjut : Koordinasi dengan komite
medik untuk mengisi catatan awal medis < 24 jam dan
kepala ruang membantu memantau pengisian tersebut
- Angka reaksi obat tidak ada (tidak ada laporan ). Tindak
lanjut: Koordinasi dengan instalasi Rawat Inap untuk
memantau terus adanya reaksi dan melaporkan ke tim
mutu atau tim keselamatan pasien
- Angka waktu lapor hasil kriti lab (<30 menit), sudah
sesuai standar. Tindak lanjut : Koordinasi dengan Instalasi
Laboratorium supaya pemantauan terhadap laporan hasil
nilai kritis labterus dilakukan
- Angka kesalahan diet pada pasien tidak ditemukan (sdh
sesuai standar). Tindak lanjut :Koordinasi dengan Instalasi
Gizi untuk pemantauan diet pasien
- Kesediaan obat di rawat inap sudah sesuai standar. Tindak
lanjut :Koordinasi terus dengan instalasi farmasi untuk
penyediaan obat di rawat inap
- Laporan ketepatan insiden pasien sudah sesuai standar.
Tindak lanjut:Koordinasi dengan Instalasi rawat inap,
untuk selalu memantau adanya insiden keselamatan pasien
dan melaporkan ke tim KP
- Tidak ada kesalahan dalam identifikasi pasien. Tindak
lanjut :Koordinasi dengan TPPGD, untuk selalu memantau
dan hati-hati dengan identitas pasien
- AngkakepatuhanterhadapSBARdan TBKsudah
sesuaistandar. Tindak lanjut :Koordinasi dengan Instalasi
rawat inap, komite keperawatan untuk selalu menekankan
komunikasi yang efeftif, diadakan pelatihan komunikasi
efektif.
- Angka ketepatan pengambilan obat high alert pada pasien
sudah sesuai standar pada bulan maret,april mei,juni.
Tindak lanjut: Koordinasi dengan Instalasi farmasi untuk
selalu hati-hati dengan obat high alert
Proses Observasi Buku panduan 1. Pencatatan dan pelaporan pengadaan barang/alat habis
penjaminan mutu rawat inap apakai atau alat kesehatan
2. Pencatatan dan pelaporan tentang pasien
3. Pencatatan dan pelaporan tentang perlengkapan
peralatan di unit pelayanan
4. Langkah-lagkah dalam proses pengendalian :
- Membuat standar untuk pelaksanaan yaitu standar
kualitas, standar biaya dan standar prosedur
- Melatih tenaga keperawatan untuk memahami dan
melaksanakan standar yang telah ditetapkan
- Memonitor, melihat, mengukur, mengecek
pelaksanaan yang dilakukan kemudian
membandingkan antara pelaksanaan kegiatan yang
benar benar dilakukan dengan standar yang telah
dibuat sebelumnya
- Menetapkan tindakan perbaikan/koreksi untuk
mengatasi penyimpangan dengan melaksanakan
cara-cara yang telah disepakati berdasarkan data
kegiatan terdahulu
Akreditasi Wawancara Kepala ruang Berdasarkan surat keputusan menteri kesehatan rupublik
Indonesia Nomor: 1152/Menkes /SK/XII/1993 tentang
peningkatan kelas RSUD Ungaran, ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Kelas C. pada tanggal 29 maret 2010 RSUD ungaran
telah lulus akreditasi penuh tindak lanjut. Dalam pelayanan
kesehatan di RSUD Ungaran diatur dengan peraturan daerah
kabupaten semarang Nomor: 25 Tahun 2008 tanggal
22September 2008 tentang pelayanan kesehatan di rumah
sakit umum Tahun 2018 paripurna.

Kredensialing Wawancara Kepala ruang Dilakukan komite keperawatan melalui kredensialing


dilakukan setiap 2 tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai