Anda di halaman 1dari 12

EVALUAS

I
PROGRA
M KERJA 2022
RUMAH
SAKIT
RUANG RAWAT INAP BEDAH UMUM
DAERAH
PARIAMAN
A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman merupakan rumah sakit kelas B
berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 445 – 304 – 2016, yang mempunyai
tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan
pecegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Pelayanan yang diberikan oleh RSUD
Pariaman meliputi Pelayanan Gawat Darurat, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Salah satu
pelayanan rawat inap yang ada yaitu pelayanan Ruang Rawat Inap Bedah.
Ruang Rawat Inap Bedah memiliki 36 tempat tidur yang terbagi kedalam
beberapa kelas rawatan, antara lain kelas I, kelas II, kelas III (wanita, laki-laki, anak).
Ruang rawat inap bedah juga memiliki ruang observasi sebanyak 3 tempat tidur yang
diperuntukkan bagi pasien yang memerlukan pemantauan kondisi secara ketat. Pelayanan
pasien di ruang rawat inap bedah tentunya membutuhkan perhatian yang lebih baik dari
sarana dan pra sarana, SDM atau sistem penunjang yang lain. Semua harus dijalankan
dengan penuh tanggung jawab agar tidak terjadi keluhan atas ketidakpuasan terhadap
pelayanan perawatan pasien. Dalam memberikan pelayanan, Kepala Ruangan menyusun
program kerja yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
Program kerja merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang
dilaksanakan oleh suatu atau beberapa instansi pemerintah dalam rangka kerjasama guna
mencapai tujuan dan sarana yang ditetapkan. Program kerja sendiri juga dapat menjadi
tolak ukur dalam pencapaian target saat akan melakukan pekerjaan, dan hasilnya akan di
evaluasi pada masa tetentu. Oleh sebab itu perlu dilaporkan hasil kegiatan dari program
kerja serta kebutuhan di ruang rawat inap bedah agar mutu pelayanan dapat lebih
ditingkatkan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan yang profesional dimana
pasien safety sebagai prioritas utama dengan model pelayanan keperawatan
profesional dan bernuansa islami dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan
meningkatkan kepuasan pasien.
2. Tujuan Khusus :
a. Memberikan pelayanan keperawatan profesional sesuai standar pelayanan yang
bernuansa islami
b. Memberikan pelayanan yang aman (safety)
c. Meningatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standar pelayanan
d. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar indikator mutu rumah sakit.

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok ruang rawat inap bedah adalah merencanakan, menyusun,
mengusulkan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat inap bedah.

2. Rincian Kegiatan :
a. Perencanaan kebutuhan sarana prasarana
b. Perencanaan kebutuhan ketenagaan
c. Pengorganisasian
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
e. Pencapaian mutu standar pelayanan minimal
f. Pencapaian terhadap indikator mutu rawat inap

D. EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Program Kegiatan


Rincian Kegiatan
. Terlaksana Tidak terlaksana
1. Perencanaan kebutuhan sarana prasarana √
2. Perencanaan kebutuhan ketenagaan √
3. Pengorganisasian √
4. Pengawasan pelaksanaan asuhan

keperawatan
5. Pencapaian mutu standar pelayanan

minimal
6. Pencapaian terhadap indicator mutu rawat

inap

E. Rincian Evaluasi Kegiatan


1. Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana
Kebutuhan sarana dan prasarana untuk tahun 2022 belum semua
terpenuhi, namun sudah beberapa yang terpenuhi, berikut rinciannya :

Kebutuhan
No. Nama Alat Permintaan Jumlah Keterangan
Terpenuhi Tidak Terpenuhi

1. Set redresing 4 buah √ 10 buah Set ada yang


tidak lengkap

2. Televisi 8 buah √ 4 buah Rusak

3. Kulkas 4 buah √ 4 buah Baik

4. Gunting verban 1 buah √ 1 buah Hilang 1

5. Pispot 16 buah √ 1 Kurang layak

6. Urinal 16 buah √ 2 Kurang layak

7. Bed orthopedic 1 buah √ -

8. Komputer 1 buah √ -

9. Printer 1 buah √ -

10. Kursi penunggu Rusak


pasien

11. Kursi roda 2 buah √ 2 buah Rusak

12. Infus Pump 3 buah √ -

13. Syrenge pump 3 buah √ 3 buah Baik


14. Tensimeter 1 buah √ 2 buah 1 rusak
digital

15. Termometer 2 buah √ 2 buah Baik


digital

16. Glukocheck 1 buah √ 2 buah Baik

17. Dispenser √ Baik

18. Oxymeter 1 buah √ 1 buah Baik

19. Monitor 3 buah √ 3 buah Baik

20. AC di RR 1 buah √ 1 buah Baik

Kebutuhan sarana prasarana yang belum dipenuhi antara lain:

No Kebutuhan sarana prasarana yang belum Jumlah


terpenuhi
1. Ruang dan fasilitas khusus untuk luka bakar 1

2. Wallpaper kelas 1 dan bangsal bedah anak 9 ruang

3. Pagar dan roda tempat tidur pasien

4. Perbaikan AC Ruang Perawat, Dokter,


Melati 5, 4, 2.

5. Pegangan pasien di lorong ruangan dan kamar


mandi

6. Perbaikan stop kontak Bangsal, RR, Kelas II

2. Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan


a. Kuantitas
Tenaga perawat di ruang rawat inap bedah yang ada saat ini adalah 16
orang dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Status Pelatihan
Kepegawaian
1. Wilayanti, Amd.Kep Kepala PNS BTCLS, APAR,
Ruangan PPI, BHD
2. Ns. Sherli Prima Dewi, S.Kep Katim B PNS BTCLS, APAR,
PPI, BHD
3. Ns. Intan Bashenova, S.Kep Katim A PNS BTCLS, APAR,
PPI, BHD
4. Ns. Yunita Warli, S.Kep Pelaksana PNS BTCLS, APAR,
PPI, BHD
5. Ns. Witri Afriyenti, S.Kep Pelaksana PNS BTCLS, APAR,
PPI, BHD
6. Ns. Desni Marni, S.Kep Pelaksana PNS BTCLS, APAR,
PPI, BHD
7. Jusmanely, Amd.Kep Pelaksana PNS PPI, APAR
8. Depi Yansurni, Amd.Kep Pelaksana PNS BTCLS, APAR,
PPI, BHD
9. Herniza Junierni, Amd.Kep Pelaksana Kontrak BTCLS, APAR,
PPI, BHD
10. Lidia Oktavia, Amd.Kep Pelaksana Kontrak BTCLS, APAR,
PPI, BHD
11. Yetri Putrilawati, Amd.Kep Pelaksana Kontrak BTCLS, APAR,
PPI, BHD
12. Aprianto, Amd.Kep Perawat Kontrak BTCLS, APAR,
PPI
13. Syaiful Imron, Amd.Kep Perawat Kontrak BTCLS, APAR,
PPI, BHD
14. Irwan Yusnadi, Amd.Kep Perawat PNS BTCLS, APAR,
PPI, BHD
15. Doni Damara, Amd.Kep Perawat Kontrak BTCLS, APAR,
PPI, BHD
16. Ns. Siska Satri, S.Kep Perawat Kontrak BTCLS, APAR,
PPI, BHD

Pada akhir tahun ini ruangan bedah sedang menjalani renovasi dan
direncanakan penambahan kapasitas tempat tidur menjadi 39 tempat tidur,
sehingga perlunya penambahan tenaga perawat agar pelayanan bisa berjalan
maksimal.
b. Kualitas
Kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan tenaga juga harus
diperhatikan. Sebagian besar perawat ruang rawat inap bedah sudah
mendapatkan pelatihan yang diberikan oleh rumah sakit, maupun secara
mandiri oleh masing – masing tenaga, namun perlu diadakan refreshing
pelatihan maupun pengajuan pelatihan dibidang lainnya terutama yang
berkaitan erat dengan keperawatan bedah sehingga mendukung perawat
dalam menjalankan tugasnya diruangan bedah. Berikut data capaian pelatihan
yang dimiliki oleh perawat di ruang bedah antara lain:

No. Jenis Pelatihan Capaian

1. Pelatihan PPI Dasar 16 orang

2. Pelatihan BHD 15 orang

3. Pelatihan APAR 16 orang

5. Pelatihan perawatan luka -

6. Pelatihan Code Blue -

7. BTCLS/PPGD 16 orang

8. Pelatihan manajemen rawat inap -

9. Pelatihan perawat orthopedi -

10. Pelatihan preseptorship -

3. Pengorganisasian
Metode penugasan yang digunakan di ruang rawat bedah dengan
menggunakan metode tim, dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. Namun kami belum
bisa menjalankan metode penugasan secara penuh dikarenakan keterbatasan
tenaga, sehingga katim hanya ada pada shift pagi sedangkan untuk shift sore dan
malam akan ditunjuk PJ shift secara bergantian.
Dalam pelaksanaan metode tim ini masih banyak keraguan dan kerancuan
dalam uraian tugas antara katim dan perawat pelaksana, untuk itu kami
membutuhkan pelatihan manajemen rawat inap. Selain itu diperlukan penambahan
tenaga perawat agar metode penugasan bisa dilaksanakan secara penuh.

4. Pengawasan pelaksanaan askep


Pengawasan terhadap pelaksanaan askep dilakukan dengan supervisi tak
terjadwal. Supervisi yang dilakukan antara lain melihat kepatuhan terhadap SPO
tindakan keperawatan maupun tindakan delegasi yang dilakukan Ka Tim dan
perawat pelaksana, dan disiplin petugas. Pelaksanaan asuhan keperawatan masih
belum berjalan optimal terutama pada pendokumentasian asuhan keperawatan,
masih banyak ditemukan perawat yang belum mendokumentasikan asuhan
keperawatan di rekam medis pasien. Berikut penilaian performa perawat ruang
rawat bedah:

No. Nama Jabatan Status Nilai


Kepegawaian

1. Ns. Sherli Prima Dewi, S.Kep Katim B PNS 82

2. Ns. Intan Bashenova, S.Kep Katim A PNS 82

3. Ns. Yunita Warli, S.Kep Perawat Pelaksana PNS 82

4. Ns. Witri Afriyenti, S.Kep Perawat Pelaksana PNS 82

5. Ns. Desni Marni, S.Kep Perawat Pelaksana PNS 82

6. Jusmanely, Amd.Kep Perawat Pelaksana PNS 82

7. Depi Yansurni, Amd.Kep Perawat Pelaksana PNS 82

8. Herniza Junierni, Amd.Kep Perawat Pelaksana PNS 82

9. Lidia Oktavia, Amd.Kep Perawat Pelaksana Kontrak 82


10. Yetri Putrilawati, Amd.Kep Perawat Pelaksana Kontrak 82

11. Aprianto, Amd.Kep Perawat Pelaksana Kontrak 82

12. Syaiful Imron, Amd.Kep Perawat Pelaksana Kontrak 82

13. Irwan Yusnadi, Amd.Kep Perawat PNS 82

14. Doni Damara, Amd.Kep Perawat Kontrak 82

15. Ns. Siska Satri, S.Kep Perawat Kontrak 82

Saat ini supervisi dilakukan hanya apabila ada masalah yang timbul.
Selain supervisi langsung, rapat bulanan rutin dilaksanakan setiap minggu
pertama atau disaat kondisi ruangan memungkinkan.

5. Capaian Standar Pelayanan Minimal


a. Data BOR, LOS, TOI
Data BOR yang sudah bisa dihitung pada bulan November yaitu 73,5 %
dengan rata – rata hari rawatan 4 hari. Persentase penggunaan tempat tidur
diruang rawat inap bedah cukup tinggi, namun pada bulan November
berkurang dari 36 tempat tidur menjadi 20 tempat tidur, dikarenakan adanya
renovasi pada bangsal bedah yang memakan waktu ± I bulan. Sehingga
sebagian pasien bedah dipindahkan ke ruangan lain jika kapasitas tempat tidur
telah penuh di ruangan rawat inap bedah.

b. Data Kematian Pasien


Angka kematian pasien yang dirawat di ruang rawat inap bedah sebanyak
2 orang dengan diagnosa Post laparascopy diagnostik + acites + TB paru dan
Cholelithiasis+ asidosis metabolik + penurunan kesadaran.
c. Data 10 Penyakit Terbanyak

Apendicitis
Cedera Kepala
Tumor
Fraktur
Hernia
Hemoroid
Ca Recti
Ileus Obstruksi
Ulkus Pedis
Combustio

Walaupun combustio memiliki persentase terakhir pada data jenis penyakit


terbanyak di ruang rawat inap bedah, namun perlu mendapatkan perhatian serius dari
pihak manajemen dikarenakan belum adanya ruangan dan fasilitas khusus untuk
pasien luka bakar seperti ruangan isolasi, bath tub dan tirai khusus untuk pasien luka
bakar. Sehingga penanganan pada pasien luka bakar belum berjalan maksimal. Selain
itu dikarenakan tidak adanya ruang isolasi khusus maka ketika ada pasien luka bakar,
1 ruangan akan dijadikan ruang isolasi khusus selama pasien dirawat untuk
mencegah infeksi pada pasien, sehingga menyebabkan kapasitas tempat tidur di
ruang bedah menjadi berkurang.

6. Capaian indikator mutu rawat inap

No. Jenis Pelayanan Jumlah

1. Pasien Infeksi Daerah Operasi -

2. Kejadian pasien jatuh yang berakibat -


cacat/kematian

3. Jumlah pasien dirawat 207 Orang

4 Jumlah pasien PAPS 6 orang

5. Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi 1 hari


terencana

6. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan 150 orang


pembedahan

7 Jumlah pasien transfusi 12 orang

8. Jumlah kejadian reaksi transfusi 3 orang

9. Jumlah pasien meninggal 24 jam -

10. Jumlah pasien meninggal 48 jam 2 orang

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari Evaluasi tahunan di ruang rawat inap Bedah beberapa program dapat berjalan sesuai
dengan jadwal diantaranya:

1. Mengajukan permintaan barang-barang medis dan non medis untuk membantu pelayanan
Awal bulan telah diajukan perencanaan dan permintaan tiap bulan

2. Pencatatan dan pelaporan indikator mutu Rawat Inap Bedah yang Pelaporannya tiap bulan

3. Rapat rutin bulanan

4. Pelaporan alat-alat yang layak dan tidak layak pakai

SARAN
Perlu perhatian dari pimpinan RS dan pihak manejemen terkait agar pelayanan yang
belum berjalan atau terhenti dapat berjalan dengan lancar diantaranya :

1. Perlu penambahan ruangan dan fasilitas khusus untuk pasien luka bakar

2. Perlunya pengadaan Fasilitas, Sarana dan Peningkatan SDM

3. Perlunya peingkatan pencapaian SPM yang didukung oleh pihak manajamen

Kabid Keperawatan Ka.Ruang Rawat Inap Bedah


RSUD Pariaman RSUD Pariaman

Ns. ROSNANI, S.KEP WILAYANTI, AMD.KEP

Nip. 19670311 198703 2 001 Nip. 19880610 201502 2 001

Demikianlah evaluasi program kerja tahun 2022 sekiranya semua kendala / hambatan
dapat menjadi perhatian sehingga pelayanan di Ruang Rawat Inap Bedah dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan program yang telah direncanakan

Anda mungkin juga menyukai