Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI PROGRAM KERJA RUANG RAWAT BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN

TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan rumah sakit yang bermutu dan aman merupakan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat pengguna rumah sakit, dan telah menjadi focus perhatian
pemerintah yang dituangkan dalam kewajiban rumah sakit dan hak pasien (UU RI N0. 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit). pada pasal 29 UU tersebut disebutkan bahwa rumah
sakit berkewajiban member pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti-diskriminatif,
dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai standar pelayanan rumah
sakit dan pad apasal 32 disebutkan bahwa pasien berhak memperoleh layanan kesehatan
yang berumutu sesuai standar profesi dan standar prosedur operasiional serta memperoleh
keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan rumah sakit.
Rumah sakit merupakan isntitusi pelayanan kesehatan terhadap manusia dengan
inti pelayanan medic baik preventif, kuratif maupun promotif yang diselenggarakan
secara terpadu, agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang professional. Sering
dengan perkembangan yang terjadi, rumah sakit harus menjadi institusi yang mampu
untuk mengembangkan pelayanan kesehatan yang kompetitif dengan menyediakan
pelayanan yang cepat, tepat, manusiawi, aman, dan nyaman.
Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman merupakan rumah sakit kelas B
berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan RI No. 445 – 304 – 2016 dan merupakan rumah
sakit rujukan regional untuk wilayah Sumatera Barat bagian barat. Pelayanan yang
diberikan oleh RSUD Pariaman meliputi Pelayanan Gawat Darurat, Rawat Jalan, dan
Rawat Inap. Salah satu pelayanan rawat inap yang ada yaitu pelayanan Ruang Rawat Inap
Bedah.

B. LATAR BELAKANG

Ruang Rawat Inap Bedah memiliki 33 buah tempat tidur yang terbagi kedalam
beberapa kelas rawatan, antara lain kelas Utama sebanyak 4 buah tempat tidur, kelas I
sebanyak 12 buah tempat tidur, kelas II sebanyak 7 buah tempat tidur, dan Kelas III
sebanyak 14 buah tempat tidur. Dalam memberikan pelayanan prima, Kepala Ruangan
dibantu oleh 1 orang WaKaru/PJ Logistik, 1 orang Katim, dan 13 orang perawat
pelaksana yang memiliki tingkat pendidikan S1 Keperawatan +NERS sebanyak 3 orang
dan DIII Keperawatan sebanyak 10 orang.

Pelayanan ruang rawat inap bedah berfokus pada pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien. Bed Occupied Rate Ruang Rawat Inap Bedah pada tahun 2015
dengan 26 buah tempat tidur adalah 75,6 %, dan rata-rata hari rawatan selama 4 hari
dengan 10 penyakit terbanyak yaitu cedera kepala, tumor mamae, fraktur, hernia,
appendicitis, peritonitis, vulnus laceratum, kista dan combustio. Dari jumlah penyakit
yang terdapat di ruang rawat bedah, combustio merupakan penyakit yang sering ada
setiap bulannya di ruang bedah RSUD Pariaman, sehingga dari hal tersebut diperlukan
ruangan khusus untuk perawatan pasien dengan combustio agar terhindar dari infeksi.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan yang profesional dimana
pasien safety seagai prioritas utama dengan model pelayanan keperawatan
profesional dan bernuansa islami dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan
meningkatkan kepuasan pasien.

2. Tujuan Khusus :
a. Memberikan pelayanan keperawatan profeisonal sesuai standar pelayanan yang
bernuansa islami
b. Memberikan pelayanan yang aman (safety)
c. Meningatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standar pelayanan
d. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar indikator mutu rumah sakit.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok ruang rawat inap bedah adalah merencanakan, menyusun,
mengusulkan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat inap bedah.

2. Rincian Kegiatan :
a. Perencanaan kebutuhan sarana prasarana
b. Perencanaan kebutuan ketenagaan
c. Pengorganisasian
d. Pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
e. Pencapaian mutu standar pelayanan minimal
f. Pencapaian terhadap indikator mutu rawat inap

E. EVALUASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai