Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I

RUANG PERI, NICU, PICU


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH


PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA
DINAS KESEHATAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME sehingga Laporan
kinerja Semester I Tahun 2023 ini dapat terselesaikan. Laporan kinerja ruang Peri,
Nicu, Picu RSUD Muara Teweh Semester I Tahun 2023 merupakan rangkuman dari
kegiatan-kegiatan yang terlaporkan. Laporan kinerja berisi informasi mengenai
aktivitas dan segala sesuatu yang telah dicapai ruang Peri, Nicu, Picu RSUD Muara
Teweh Semester I Tahun 2023.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit, sehingga rumah sakit
masih tetap eksis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan laporan ini
sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan tahunan ini, kami sampaikan terimakasih.
Semoga Laporan Semester I Tahun 2023 dapat dijadikan bahan acuan bagi
peningkatan mutu pelayanan dan pengembangan rumah sakit di masa
mendatang, serta memberikan manfaat bagi kita semua.

Muara Teweh, Juli 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II AKUNTABILITAS 6
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
C. Struktur Organisasi
D. Kualifikasi Sumber Daya manusia
E. Distribusi Ketenagaan
F. Pengaturan Ketenagaan
G. Distribusi Ketenagaan
H. Pengaturan Tenaga
BAB III Evaluasi Hasil Kegiatan 28
A. Kinerja Pelayanan Rawat Inap Ruang Lingkup 28
B. Jumlah Penderita dilayani 29
C. Jumlah Penderita dilayani berdasarkan metode pembaytaran 30
D. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap 31
E. Sepuluh Besar kematian Rawat Inap 32
F. Indikator Pelayanan 33
BAB IV PENUTUP 34

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG
Laporan kinerja ruang peri, nicu, picu tahun 2023 ini mencakup laporan
evaluasi kinerja pelayanan kinerja. Laporan kinerja pelayanan di ruang peri, nicu,
picu RSUD Muara Teweh yang mencakup informasi target dan terealisasi. Pola
pelaporan kinerja pelayanan ini adalah dengan melaporkan kinerja pelayanan
selama 1 semester (6 bulan).
Proses kegiatan tidak dapat dipisahkan dari data/fakta karena akan dijadikan
sebagai dasar dalam melakukan evaluasi kegiatan. Evaluasi tersebut merupakan
salah satu bagian dari proses manajemen untuk melihat tingkat keberhasilan dari
suatu proses dan untuk menentukan langkah yang selanjutnya.
Terdapat beberapa indikator dan parameter yang dapat digunakan untuk
membandingkan antara fakta dan standar yang diharapkan dalam mengukur
tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit.
Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk menilai kegiatan suatu rumah
sakit dan yang paling sering dipergunakan adalah:
1. Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu suatu prosentase pemakaian tempat tidur
pada suatu waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
2. Average Length of Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama rawatan seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat
memberi gambaran tentang mutu pelayanan.
3. Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur berapa kali
dalam satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi dari pemakaian tempat tidur.
4. Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari
saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi dari pemakaian tempat tidur.
5. Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Indikator ini dapat memberi gambaran mutu
pelayanan rumah sakit.
6. Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000
penderita keluar. Indikator ini dapat memberi gambaran mutu pelayanan rumah
sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum

4
Tersajinya gambaran kegiatan pelayanan yang telah dilakukan di RSUD Muara
Teweh dalam bentuk data, grafik dan informasi pada periode tertentu; setiap
semester.
2. Tujuan khusus
a. Tersajinya gambaran kinerja meliputi pelayanan instalasi rawat inap
RSUD Muara Teweh.
b. Tersedianya data dan informasi sebagai bahan dalam menentukan
kebijakan.
c. Mengetahui program-program dan kegiatan yang telah mencapai target
maupun yang tidak tercapai.
d. Memberikan laporan kepada atasan atas pelaksanaan tugas yang telah
dilakukan serta feedback kepada unit-unit dibawahnya.

C. RUANG LINGKUP.
1. Jenis data-data yang digunakan untuk menyusun evaluasi kegiatan ini adalah
data-data kegiatan pelayanan langsung maupun tidak langsung.
2. Sumber data-data yang digunakan berasal sistem informasi rumah sakit
3. Periode data-data yang digunakan merupakan data yang terlaporkan secara
periodik (harian, mingguan dan bulanan) di RSUD Muara Teweh. Data-data
tersebut dilakukan validasi dan dikompilasi di Sub Bagian Evaluasi dan
Pelaporan.

BAB II
AKUNTABILITAS KINERJA

5
A. STANDAR FASILITAS
Pengukuran kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
sasaran strategis dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
visi dan misi RSUD Muara Teweh.
Pengukuran kinerja yang dilakukan RSUD Muara Teweh, baik format
maupun proses dan tahapannya. Manfaat dari pengukuran kinerja yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan adalah menjadi alat komunikasi pimpinan
organisasi, pegawai dan para stakeholders eksternal danmenjadi sistem
pengukuran kinerja yang efektif akan memberikan umpan balik bagi para
pengelola dan pembuat keputusan di dalam proses evaluasi dan perumusan tindak
lanjut, dalam rangka peningkatan kinerja pada masa yang akan dating

B. SARANA DAN PRASARANA


1. Lokasi
Lokasi Ruang Peri, Nicu, Picu berada dilantai 2 gedung wing A.
2. Desain

3. Ruangan Peri, Nicu, Picu dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari:

6
a. Ruang pasien:
1) Ruang Peri, Nicu 1 ruangan dengan penempatan maksimal 12 unit
incubator ditambah dengan peralatan alkes lainnya
2) Ruang Picu 1 ruangan dengan 3 bed.
b. Lingkungan.
Lingkungan yang nyaman dengan ventilasi udara untuk merawat
pasien.
c. Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih.
Infus pump, alat-alat sekali pakai, cairan, penggantung infus, trolly,
linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
d. Ruang Perawat.
Terdapat ruang jadi satu dengan tempat penyimpanan alkes lainnya
yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas.
Analisis:
Berdasarkan dengan PMK 40 tahun 2020 tentang persayarat teknis
pembangunan, prasarana dan peralatan Kesehatan Rumah Sakit
1) Ruang perawatan peri, nicu, masih belum sesuai dengan ruang perawatan
bayi pada umumnya dan ruang picu juga tidak sesuai dengan peruntukkan
untuk ruang picu yang seharusnya.
2) Tidak adanya nurse station atau ruangan khusus untuk petugas tetapi jadi
satu dengan ruang perawatan bayi
3) Ruang kamar mandi atau wc terpisah diluar dari ruangan perawatan
4) Ruangan peri, nicu dan picu kecil dan sumpek tidak sesuai standar.
5) Tidak memiliki ruangan khusus untuk tindakan
6) Tidak tersedia ruang tempat penyimpanan peralatan
7) Tidak tersedia ruangan konsultasi dan ruangan diskusi
8) Tidak tersedia ruangan laktasi

7
C. STANDARD FASILITAS
1. Alat Kesehatan
Table 1. Alat Kesehatan

Tidak
No Jenis Barang/ Nama Barang Ada Jumlah Keterangan
Ada

1 Nurses Station √ 1
2 Koridor √
3 Ruang Perawatan √ 10
4 Tempat Tidur √ 24
5 Bed Side Monitor √ 1
6 Stretcher/Brankard √
7 Wheelchaire/Kursi Roda √
8 Nebulizer √ 2
10 Stetoskop √ 2
11 Spignomanometer √
Oxygen Tank With
12 √
Flowemeter Non stok
13 Film Viewer √ 1
14 Syringe Pum √ 2
15 Infusion Pum √ 4
16 Reflek Hammer √
17 Suction Pum √
18 Termometer Digital √ 2
Pen Light/ Medical Flash
29 √
Light
20 Minor Surgery Set √
21 EKG √
22 Lampu Periksa √
23 Emergency Troly √ 1
24 Resusitation Set √
25 Otoscope √
26 Timbangan √ 2

8
Tidak
No Jenis Barang/ Nama Barang Ada Jumlah Keterangan
27 Infusion Stand √ Ada 9
28 Trolley Instrumen √
29 Nierbieken √
30 Defibrilator √
31 Tongue Saptula √
32 Bed Pan √
33 Erinal √
Pharmateucal Refrigerator
34 √ 1
(Kulkas)
35 Flowmeter Oksigen √
36 Infusion Warmer √
37 Matras Decubitus √

Analisis:
Berdasarkan dengan PMK 40 tahun 2020 tentang persayarat teknis pembangunan,
prasarana dan peralatan Kesehatan Rumah Sakit, ada beberapa alat kesehatan yang
masih belum tersedia diruang rawat peri, nicu, picu. Alat Kesehatan minimal
adalah Alat Kesehatan yang diwajibkan ada disetiap ruang perawatan dalam hal ini
adalah ruang peri, nicu, picu.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)


Jumlah sumber daya manusia di Ruang Peri, Nicu, Picu RSUD Muara Teweh
adalah sebagai berikut:
a. Kualifikasi Pendidikan
Table 2. Sumber Daya Manusia (SDM)

No Kualifikasi Pendidikan Jumlah


1 S1 Keperawatan 1
3 D III Keperawatan 8
5 D III Kebidanan 6
Jumlah 15

1. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Rumus Gillies beserta kebutuhan


Table 3.
Jumlah Kebutuhan Perawat
Ruang Jumlah Jumlah Jumlah Permenkes
No Rawat Inap Tempat Perawat Kebutuhan No 56 Tahun 2014
Tidur Tersedi Perawat Pasal 43 Ayat 1
a (Metode Huruf C
Gillies)
Ruang Anak 24 13 13 16

9
jumlah kebutuhan tenaga
16

Axis Title 13 13

Grafik 1. Jumlah Tenaga Tersedia Dengan Kebutuhan Tenaga Perawat


Analisis:
Jumlah perawat diruang rawat anak adalah 13 perawat itu sesuai dengan
jumlah kebutuhan perawat dengan menggunakan rumus gillies karena
kebutuhan perawat dihitung berdasarkan rata rata jumlah pasien yang dirawat
di ruang anak tetapi jika menggunakan rumus PMK no 56 tahun 2014 pasal 43
ayat 1 huruf c jumlah perawat diruang rawat inap masih dibawah standart
jumlah ketenagaan yaitu 16 perawat

10
BAB III
EVALUASI HASIL KEGIATAN

A. KINERJA PELAYANAN RAWAT INAP


1. Jumlah Penderita Yang Dirawat.
Table 14
Jumlah Penderita Dirawat
Ruang Anak
No Rawat Inap Tahun 2023
Januari Februari Maret
76
1 Pasien Masuk 72 108
71
2 Pasien Keluar 66 112
3 Pasien rawat inap 189 222 351
4 Pasien Mati <48 Jam 0 0 0
5 Pasien Mati >48 Jam 0 0 0
AVLOS 3,23
6 3,63 3,45
(hari)
BOR 25,4
7 33 47,2
(%)
GDR
8 0 0 0
(%)
TOI 7,62
9 7,14 3,51
(hari))
BTO 2,96
10 2,63 3,61
(kali

a. Jumlah Pasien Masuk dan Pasien Keluar

jumlah pasien masuk dan keluar


114
112

85
83
76
Axis Title

Januari februari maret


pasien masuk 76 85 114
pasien keluar 76 83 112

Grafik 2. Jumlah pasien masuk dan keluar

i
Analisis
Dari table di atas didapatkan gambaran bahwa :
Jumlah pasien masuk periode triwulan I tahun 2023 yang terbanyak pada bulan
Maret yaitu 114 pasien dan paling sedikit dibulan Januari yaitu 76 pasien.
Jumlah pasien keluar periode triwulan I tahun 2023 yang terbanyak pada bulan
Maret yaitu 112 pasien dan paling sedikit adalah bulan Januari yaitu 76
pasien.

2. Metode Pembayaran
Table15
Jumlah Penderita Berdasarkan Metode Pembayaran.
No Metode Pembayaran ∑ Pasien
Pembayaran Januari Feb Maret
1 BPJS Kesehatan 50 58 86
2 Umum 21 24 24
3 SKTM 5 3 4
4 Ikatan Kerja Sama 0 0 0
∑Total 76 85 114

berdasarkan metode pembayaran

86
50 58
Axis Title

21 24 24
5 0 3 0 4 0
Januari februari maret
BPJS 50 58 86
Umum 21 24 24
SKTM 5 3 4
Kerjasama 0 0 0

Grafik 3. Jumlah Penderita Dirawat

Analisis
Berdasarkan jenis pembayaran tertinggi terjadi pada jenis pembayaran
program JKN dan Umum sedangkan terendah adalah SKTM dan
Kerjasama.

ii
3. Sepuluh Besar Kasus Penyakit Rawat Inap

Table 16
Sepuluh besar kasus penyakit rawat inap

No Nama Penyakit ∑ Pasien

1 GEA 58
2 TFA / RFA 32
3 Morbili 30
4 Vomitus/low intake/dyspepsia 28
5 Pneumonia 21
6 Kejang demam 20
7 DHF 14
8 Thalasemia 9
9 Gizi buruk 6
10 Demam tipoid 5

10 Besar Penyakit Terbanyak


Demam thipoid 5
Gizi Buruk 6
Thalasemia 9
DHF 14
Kejang demam 20
Pneumonia 21
Vomitus/low intake/dyspepsia 28
Morbili 30
TFA / RFA 32
GEA 58
0 10 20 30 40 50 60 70

10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK

Grafik 5 Penyakit Terbanyak


Analisis
Peringkat penyakit terbanyak pada Ruang Anak Triwulan I tahun 2023 adalah
GEA dengan jumlah 58 pasien.

iii
4. Sepuluh Besar Penyebab Kematian
Pada triwulan pertama awal tahun 2023 tidak ada pasien yang
meninggal di ruang anak.

5. Indikator Pelayanan Rawat Inap


a. Indikator Pelayanan

Table 9 Indikator Pelayanan


TM I
NO URAIAN INDIKATOR
Jan Feb Maret
1 3,23
AVLOS (hari) 3,63 3,45
2 25,4
BOR (%) 33 47,2
3 GDR (%) 0 0 0
4 7,62
TOI (hari)) 7,14 3,51
6 2,96
BTO (kali 2,63 3,61

INDIKATOR PELAYANAN

47.2
33
25.4
Axis Title

7.622.96 3.65 7.142.63


3.23 0 0 3.45 0 3.513.61
Januari februari maret
avlos 3.23 3.65 3.45
BOR 25.4 33 47.2
GDR 0 0 0
TOI 7.62 7.14 3.51
BTO 2.96 2.63 3.61

Gambar 7 . Indikator Pelayanan


Analisis
Berdasarkan table diatas dapat dianalisa bahwa kinerja tahunan RSUD
Muara teweh pelayanan Rawat Inap RSUD Muara Teweh adalah
sebagai berikut Berdasarkan indicator Bed Occupancy Rate (BOR)
bulan januari adalah 25,5%, bulan februari 33% dan meningkat pada

iv
bulan maret yaitu 47,2%, Nilai rata rata Average Lost Of Stay
(AVLOS) bulan januiari 3,23 hari, bulan februari 3,65% dan bulan
maret 3,45% Nilai TOI (Turn Of Interval) bulan januari adalah 7,62
bulan februari 7,14 dan bulan maret 3,51 ,BTO (Bed Turn Over)4,05
kali Nilai GDR (Gross Death Rate) 0%.

BAB
PENUTUP

A. KSIMPULAN
1. Akuntabilitas Kinera
a. Di ruang anak masih tidak ada yang mengikuti pelatihan tentang
keperawatan anak.
b. Distribusi dan kebutuhan tenaga belum tercukupi
c. Sarana dan prasana masih banyak yang belum terpenuhi apabila
mengacu pada standar PMK no 40 tahun 2022
d. Banyak kerusakan disetiap ruangan rawat inap seperti kebocoran, cat
mengelupas.
2. Kinerja Pelayanan
a. Jumlah pasien masuk periode triwulan I tahun 2023 yang terbanyak
pada bulan Maret yaitu 114 pasien dan paling sedikit dibulan Januari
yaitu 76 pasien. Jumlah pasien keluar periode triwulan I tahun 2023

v
yang terbanyak pada bulan Maret yaitu 112 pasien dan paling sedikit
adalah bulan Januari yaitu 76 pasien.
b. Peringkat penyakit terbanyak pada Ruang Anak Triwulan I tahun 2023
adalah GEA dengan jumlah 58 pasien.
c. Berdasarkan jenis pembayaran tertinggi terjadi pada jenis pembayaran
program JKN dan Umum sedangkan terendah adalah SKTM dan
Kerjasama.

vi
d.
e.
f. Indicator mutu pelayanaan
Berdasarkan table diatas dapat dianalisa bahwa kinerja tahunan RSUD
Muara teweh pelayanan Rawat Inap RSUD Muara Teweh adalah
sebagai berikut
1) Berdasarkan indicator Bed Occupancy Rate (BOR)
Dengan standar Depkes RI sebesar 60-85% dimana rata rata
capaian BOR RSUD Muara teweh pada triwulan I tahun 2023
adalah Jumlah tempat tidur di Instalasi rawat Inap di RSUD
Muara Teweh adalah 24 tempat tidur BOR ruang rawat inap
bulan januari 25,4% pada bulan maret menjadi 47,2 % belum
mencapai angka BOR nasional. Angka BOR disatu sisi
menunjukan tingkat kepercayaan masyarakat Terhadap pelayanan
RSUD Muara Teweh, disisi lain dapat menggambarkan beban
kerja rawat inap.
2) Nilai rata rata Average Lost Of Stay (AVLOS)
3) Bahwa Avlos RSUD Muara Teweh Nilai rata rata Average Lost
Of Stay (AVLOS) adalah pada bulan januari 3,23 dan pada bulan
maret 3,45 standart nasional 6-9 hari, sehingga RSUD Muara
Teweh dalam masih sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
nasional
4) Nilai TOI (Turn Of Interval)
Nilai ideal menurut depkes adalah 1-3 hari, indicator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Semakin tinggi nilai TOI semakin menunjukan semakin

vii
sedikitmya kebutuhan tempat tidur oleh masyarakat sehingga
semakin lama tempat tidur tersebut tidak ditempati. Nilai TOI di
RSUD adalah 7, 62 hari pada bulan januari dan pada bulan
februari 7,14 dan pada bulan maret terjadi peningkatan
pemakaian bed yaitu terdapat kesongan selama rat rata 3,51 hari
nilai ditunjang dengan nilai BTO
5) BTO (Bed Turn Over)
Berdasarkan table diatas dilihat bahwa nilai BTO adalah 4,05 kali
dalam triwulan. Sedangkan nilai BTO menurut depkes adalah 40-
50 kali pertahun nilai BTO sendiri adalah nilai yang ditentukan
jika sudah mencapai 1 tahun pelayanan,
6) Nilai GDR (Gross Death Rate)
Menurut depkes nilai GDR adalah < dari 45 % . sedangkan
RSUD muata Teweh pada Triwulan I Tahun 2023 yaitu 51%
dimana nilai GDR yaitu capaian rata rata 0%’ sehingga
memberikan indikasi Ikasi mutu pelayanan yang diberikan RSUD
Muara Teweh baik. Diharapkan hal ini akan terus dipertahankan
dan ditingkatkan.

7) nilai NDR (Nett Death Rate)


NDR menurut DEpkes adalah angka kemetian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap tiap 1000 penderita keluar. 48 jam stiap tiap
1000 penderita keluar. Indicator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di RSUD telah memenuhi standar yaitu capaiannya
rata rata 0% dan memberikan indikasi mutu pelayanan yang
diberikan oleh RSUD Muara teweh cukup baik

B. SARAN
1. Perbaikan sarana dan prasaran
2. Alat Kesehatan sesuai standar permenkes no 40 tahun 2022.
3. Pemenuhan ketenagaan sesuai dengan rumus
4. Peningkatan mutu pelayanan

Kepala Ruang Anak Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Muara


RSUD Muara Teweh teweh

viii
Helena Irawati S.Keb Bd
NIP: 19870117 2019 2004

Mengetahui
Direktur RSUD Muara Teweh

Dr TIUR MAIDA
Pembina (Iva)
NIP: 19780324 200604 2 009

ix

Anda mungkin juga menyukai